You are on page 1of 9

ISBN : 978-979-16366-0-5

B.20

FLASHOVER VOLTAGE, LEAK CURRENT AND ESDD


PERFORMANCE TEST ON EPOCSI RESIN POLYMER WHICH TO
EXPERIENCE DIFFERENT FILLER TREATMENT FOR HIGH
VOLTAGE ISOLATOR IN TROPIC REGION
Wa Ode Zulkaida & Tambi,
Department of Electric
Tecnique Faculty University of Haluoleo
Jl. Mayjend. S. Parman Tlp (0401) 327506 Kendari 93121,
E-mail : ode94@yahoo.co.id

ABSTRAK
New alternative polymer material as alternative isolator material by using porselin or glass material
has been developed for out door insulator necessary,because it has well characteristic and electricity. This
research is a laboratory examinationresult which explained interaction between esdd performance and leak
current against flashover voltage occoured on the surface of epocsi resin polymer isolation material which to
experience filler treatment, uv and different contamination when made in oldest process applied. The arm of the
research are:(1)To know flashover voltage performance and leak current on the surface of epocsi resin isolation
material which to experience filler treatment and different polutan.(2)To know the ratio composition material
effect of polymer isolator that consist of basic material,violation and filler against mechanic power,ATR and
FTIR.(3)To determain optimalization material with the proper filler to fulfill the three esdd,flashover voltage and
leak current performance.The Result of experiment conclude that the biger filler presentation will decrease esdd
contains, to repair characteristic mechanic. By pulling test and violence and increase flashover voltage
performance so that can decrease the presentation of surface leak current. The optimalization result stated
material with 40% filler is the greatest test material which is able to fulfill esdd, flashover voltage and leak
current performance.
Key Words : Flashover Voltage, Leak Current, Esdd, ATR-FTIR.
INTISARI
Alternatif baru bahan polimer pengganti material isolator dengan bahan porselin ataupun gelas telah
dikembangkan untuk keperluan isolator pasangan luar (outdoor insulator),karena mempunyai watak mekanik
dan sifat listrik yang baik.Penelitian ini adalah hasil pengujian laboratorium yang membahas hubungan antara
kinerja esdd dan arus bocor terhadap tegangan flashover yang terjadi pada permukaan bahan isolasi polimer
resin epoksi yang mengalami perlakuan filler, uv dan kontaminasi berbeda saat proses penuaan buatan
diterapkan.Tujuan penelitian ini adalah :(1).Untuk mengetahui kinerja tegangan flashover dan arus bocor pada
permukaan bahan isolasi resin epoksi yang mengalami perlakuan filler dan polutan berbeda.(2).Untuk
mengetahui pengaruh perbandingan komposisi bahan penyusun isolator polimer yang terdiri dari bahan dasar,
pengeras dan filler terhadap kekuatan mekanik, ATR dan FTIR.(3)Menentukan optimalisasi bahan dengan filler
yang tepat dalam hal memenuhi ketiga kinerja esdd. tegangan flashover dan arus bocor. Hasil eksperimen
menyimpulkan bahwa semakin besar prosentase filler akan menurunkan kandungan esdd, memperbaiki watak
mekanik melalui uji tarik serta kekerasan dan meningkatkan kinerja tegangan flashover sehingga dapat
menurunkan prosentase arus bocor permukaan. Hasil optimalisasi menetapkan bahan dengan filler 40%
merupakan bahan uji terbaik yang dapat memenuhi kinerja esdd, flashover dan arus bocor.
Kata kunci : Tegangan Flashover, Arus Bocor, Esdd, ATR, FTIR
1.

PENGANTAR

yang bertegangan dengan menara, atau saluran

Penggunaan tenaga listrik yang semakin

dengan saluran sehingga tidak terjadi kebocoran arus

meningkat membutuhkan isolator untuk saluran

dan dalam hal gradien medan tinggi, tidak terjadi

transmisi maupun distribusi juga semakin banyak.

lompatan listrik berupa lewat denyar (flashover) atau

Isolator berfungsi secara mekanik menahan beban

percikan (sparkover).

kawat saluran, secara elektrik mengisolasi saluran

Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan (SNTK) 2007


Universitas Hasanuddin
Makassar, 17 18 Juli 2007

B - 48

ISBN : 978-979-16366-0-5
Isolator

yang

B.20

lazim

digunakan

di

isolator

tegangan

tinggi

pasangan

luar

akan

Indonesia dari bahan isolasi porselin dan gelas,

mengalami pengaruh simultan dari terpaan iklim dan

sehingga untuk saluran transmisi bertegangan

cuaca.

semakin tinggi tidak sesuai karena berat jenisnya

permukaan akan meningkatkan arus bocor dan

cukup tinggi dan unit isolator semakin banyak

mengakibatkan tegangan lewat denyar yang akhirnya

menyebabkan semakin besarnya biaya menara.

dapat menyebabkan degradasi permukaan sehingga

Disamping itu proses pembuatan porselin dan gelas

menurunkan kinerja dari isolator polimer (Guoxiang

memerlukan suhu diatas 1000 C, menyebabkan

lapisan

kontaminan

pada

Xu and McGrath, 1996 ).

usaha kearah pabrikasinya di Indonesia kurang


sesuai.

Akumulasi

Resin

epoksi

dengan

bahan

dasar

Diglicydil Ether of Bisphenol A (DGEBA) beragen


Material isolator dengan bahan isolasi

pematangan Methaphenylene Diamine (MPDA),

polimer resin epoksi merupakan alternatif baru

bahan pengisi pasir silika

pengganti

ini

dikembangkan dengan memberi silane (Silikon

dikarenakan berbagai keunggulan yang dimilikinya,

Rubber) pada bahan pengisi sehingga kinerja

antara lain mempunyai rapat massa rendah, mudah

kelistrikannya dapat lebih baik (Ollier and Goose,

dibentuk pada suhu ruang RTV (room Temperatur

1998; Sampson, 2001). Salah satu parameter penting

Vulkanisasi), memiliki konstanta dielektrik dan

untuk mengetahui kinerja dari isolator adalah dengan

faktor disipasi jauh lebih baik dibandingkan gelas

menyelidiki perilaku tegangan flashover serta arus

ataupun porselin.

bocor bahan isolasi sebagai isolator pasangan luar

porselin

dan/atau

gelas,

hal

Kontaminasi isolator menjadi masalah

325 mesh, telah

yang diletakan pada kondisi lingkungan tertentu.

besar dalam operasi sistem tenaga listrik , kondisi

Penelitian ini mengkaji bagaimana perilaku

atmosfir yang basah akan membentuk lapisan air

tegangan flashover dan arus bocor bahan isolasi

yang tipis pada permukaan isolator, adanya

polimer resin epoksi dengan bahan dasar DGEBA

kontaminasi

bocor

agen pematangan MPDA serta bahan pengisi pasir

dkk,1991; Gorur dkk, 1992).Polutan

silika 325 mesh yang dicampur silane, pada kondisi

pada isolator akan berpengaruh pada tingkat ESDD

lingkungan tropis dan berpolutan buatan yang

(Equivalent Salt Deposit Density). Polutan tinggi,

disimulasikan dalam laboratorium pada kondisi

ESDD juga akan semakin tinggi, sehingga kinerja

bersih dan terpolusi. Variabel berupa prosentase

arus bocor permukaan juga akan semakin tinggi ,

bahan resin epoksi DGEBA dan MPDA dengan

tetapi tegangan kritis flashovernya semakin kecil

perbandingan nilai stokiometrik

(Berahim 2000).

material pengisi (Filler) pasir silika 325 mesh yang

(Cherney

akan

menimbulkan

arus

(NS = 1 : 1 ),

Daerah tropis seperti Indonesia memiliki

ditangani silane (Silikon Rubber) pada perbandingan

faktor iklim lebih tinggi dibanding daerah subtropis

1 : 1, mulai 10% sampai 60% dari berat keseluruhan

ditandai dengan lamanya penyinaran matahari

bahan. Nilai stokiometrik (NS) 100 jika prosentase

sekitar 12 jam pada siang hari, dengan temperatur

resin

epoksi

sama

jika

prosentase

agen

prosentase

agen

udara antara 16 35 C, Kelembaban nisbi

pematangan,

mendekati 100% dini hari sampai pagi hari dengan

pematangan lebih sedikit dari prosentase resin

curah hujan tahunan antara 40 500 mm (Soerjani,

epoksi, NS>100 jika prosentase agen pematangan

1996). Penggunaan bahan isolasi polimer untuk

lebih banyak dari prosentasi resin.

Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan (SNTK) 2007


Universitas Hasanuddin
Makassar, 17 18 Juli 2007

NS<100

dengan

B - 49

ISBN : 978-979-16366-0-5
2.

B.20
Salah satu faktor yang mempengaruhi

LANDASAN TEORI

proses kegagalan isolator pasangan luar adalah

2.1 Resin Termoset


Resin epoksi merupakan produk termoset

akumulasi polutan yang terjadi dipermukaan isolator

yang terbuat dari resin epoksi bisphenol A dan agen

berupa kontaminasi lingkungan dinyatakan dengan

pematangan.

termoset

ESDD (Equivalent Salt Deposit Density/Rapat

menggunakan bahan tambahan (additif) berupa

Endapan Garam Ekivalent). Esdd adalah suatu

bahan pemercepat reaksi (accelerator), bahan

larutan elektrolit yang berasal dari polutan garam

pemlastik (plastisizer), bahan pengisi (filler), dan

ataupun

bahan pewarna (Colouring). Reaksi pembentukan

permukaan isolator. Penumpukan lapisan polutan

diglysidil Ether of Bisphenol A sebagai berikut.

dalam waktu lama bila mengalami pembasahan akan

Pembuatan

produk

CH3

Epichlorohydrin

industri

yang

menempel

pada

menurunkan tahanan permukaan, diindikatori oleh

2 [ Cl ---CH2---CH---CH2 ] + HO

debu

OH

DGEBA

CH3
Bisphenol A

makin mebesarnya arus bocor yang mengalir


dipermukaan isolator. Peningkatan arus bocor akan
menyebabkan pemanasan dan penguapan disekitar

Gambar-1. Pembentukan DGEBA

lintasan pergerakan muatan yang bersifat sangat


konduktif sehingga terbentuk pita kering (dry band).

2.2 Pematangan Epoksi Resin


agen

Pita kering merupakan lintasan bagi proses peluahan

pematangan resin epoksi dari grup amine MPDA

muatan (discharge). Dengan demikian intesitas

(metaphylene diamine), yang merupakan bahan

medan menjadi sangat besar sehingga terjadilah

cair berwarna kuning terang dengan berat molekul

lucutan

108, struktur kimianya menyediakan 4 atom

resistansinya lebih besar akan terhubung secara

hidrogen aktif siap membentuk ikatan resin epoksi

parallel akibatnya akan mengalir arus bocor pada

seperti gambar berikut :

permukaan. Apabila pita kering memanjang lebih

Penelitian

ini

menggunakan

muatan,

maka

pada

bagian

yang

luas melintasi seluruh permukaan isolator dalam


NH

waktu lama dan menghubungkan kedua elektroda

yang dipisahkannya maka terjadilah lewat denyar


NH

Gambar-2. Struktur kimia MPDA

(flashover) melalui permukaan isolator tersebut.

2.5 Degradasi

2.3 Bahan Pengisi

Metode efektif dalam mendeteksi gejalah

Untuk meningkatkan kinerja bahan isolasi


padat adalah dengan jalan memberikan bahan
tambahan (pengisi) berupa pasir silika kuarsa 325
mesh dicampur dengan silane. Divariasikannya
bahan pengisi pada material isolasi diharapkan
dapat

memperbaiki

kinerja

isolasi,

berupa

pengurangan esdd dan arus bocor serta peningkatan


tegangan flashover hingga beberapa persen.
2.4 Esdd,Tegangan Flashover dan Arus Bocor

Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan (SNTK) 2007


Universitas Hasanuddin
Makassar, 17 18 Juli 2007

penuaan material isolasi polimer, berupa kerusakan


pada perubahan struktur kimia permukaan isolator
adalah

menggunakan

mikroskop

metalurgi,

sedangkan metode spekstroskopi inframerah (ATRFTIR) untuk mengamati perubahan komposisi gugus
kimia permukaan bahan uji.
3.

METODE PENELITIAN

3.1 Bahan Penelitian

B - 50

ISBN : 978-979-16366-0-5
1)

Spesimen

uji

B.20

DGEBA

berpematang

MPDA berukuran 70 x 70 x 5 mm
2)

45
Sampel uji

Filler pasir silika 325 mesh ditreatmen


Penyemprot dengan
kompressor

dengan silane bervarisi 10 %-60%


3)

Polutan parangtritis (buatan).

4)

Bahan

Gambar -4. Proses Penyemprotan Polutan

pelengkap

seperti

3)

Penyinaran UV dengan simulasi kotak

kertas,ember,kapas,air,botol dan lainnya.

tertutup

1x1x1

penyinaran
3.2 Alat penelitian/pengujian

m,

setting

v/cm,

kapasitas

dengan

lama

penyinaran bervariasi,

1)

Trafo uji 220/100 KV, 5 KVA

2)

Alat ukur tegangan puncak.

3)

Pembagi tegangan

4)

Sela Jarum.

5)

Lemari Penyinaran Ultraviolet

6)

Osiloskop dan Handycam panasonik.

7)

Komputer, Printer dan kabel koaksial

8)

Lemari uji tegangan dan arus dari kaca

dengan menjepit sampel uji pada 2 buah

9)

Alat kontrol suhu dan kelembaban

elektroda batang dalam lemari pengujian

Gambar 5. Simulasi Ultra Violet


4)

Pengujian Tegangan Flashover dilakukan

10) Cetakan bahan uji

sambil terkabutkan sekitar 10 menit,

11) Timbangan Komposisi sampel uji

kemudian dilakukan pengukuran tegangan

12) Konduktometer

flashover dengan menaikan tegangnan pada

13) Gelas ukur

keceatan 1,5 KV/detik hingga tercapai

14) Kompresor pemberi polutan

kondisi flashover,

15) Mikroskop Metalurgi

le m a r i u ji

sprayer

Bahan uji

sekunder
s w itc h

100 pF

Voltage regulator

m a in
s w itc h

AC

3.3 Jalannya Penelitian


1)

T r a fo
TT

P r im e r
s w itc h

16) Spectros copy ATR-FTIR.

V o lt m e t e
r

Pembuatan sampel uji yang dituang dalam


k o m p re s s o r

bentuk cetakan kaca setebal 5 mm.


Gambar-6. Rangkaian Pengujian Tegangan
Flashover
5)

tegangan operasional antar saluran 20 kv

Gambar - 3. Cetakan sample uji


2)

Pemberian

polutan

untuk

dan,

simulasi

dilapangan dengan penyemprotan secara


kontinyu selama 5 menit pada posisi

Pengujian Arus Bocor dilakukan pada

6)

Pada 50% tegangan flashover-nya,dengan


rangkaian pengujian berikut,

penyemprotan 45o antara sampel uji,

Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan (SNTK) 2007


Universitas Hasanuddin
Makassar, 17 18 Juli 2007

B - 51

ISBN : 978-979-16366-0-5
T r a fo T T

P r im e r
s w it c h

100
pF

le m a r i u ji

sekunder
s w it c h

sprayer

isolator

Voltage

regulator

m a in
s w it c h

B.20

AC

V o ltm e t e r

I1

I2
R1

Ib

R4

Va
I3
R3

I4

Ic

R5

osiloskop

R2

p r in t e r

k o m p re s s o r

Gambar 7. Rangkaian Pengujian Arus Bocor


7)

Pengukuran Esdd dilakukan menggunakan


alat ukur konduktivitas berikut :

Hasil pengujian menunjukan semakin


besar konsentrasi esdd dan semakin lama
perlakuan uv tegangan flashover cenderung
menurun, Ditinjau dari

prosentase filler

tegangan flashover akan naik seiring dengan


pertambahan

filler.

Penurunan

tegangan

flashover akibat kenaikan konsentrasi esdd


Gambar 8. Konduktometer

dominant

sebesar

2.70254

dengan

faktor

normalisasi 38.8177 berkorelasi sebesar 0.7043,


dibanding perlakuan uv dan filler faktor
korelasinya sebesar 0.5 dan 0.4. Nampak bahwa
4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hubungan Tegangan Flashover terhadap

setiap kenaikan esdd sebesar 0.001 mg/cm2


menurunkan tegangan flashover sebesar 0.0027

esdd,filler dan uv.

kV, setiap kenaikan filler 10% diikuti kenaikan

= 38.8177 2.70254 ESDD ;


VFLASH
R2 = 0.7043
= 33.70130 + 0.097585 FILLER ;
R2 = 0.4959
= 38.09301 0.48825 UV
;
R2 = 0.3525
= 39.312 0.00346 UV
2.38799 ESDD ; R2 = 0.87

tegangan 0.97585 kv. Dari koefisien regresi


prediksi

esdd,filler

dan

uv

serta

faktor

korelasinya dapat dikatakan kinerja tegangan


flashover

sangat

lingkungan

riskan

sehingga

dengan

harus

kondisi

diminimalisasi

dengan pembentukan komposisi filler terbaik


guna mempertahankan kinerjanya.
Persamaan regresi keempat merupakan
model persamaan bidang tiga dimensi, yang
memberikan informasi bahwa pengaruh uv dan
esdd

secara

flashover

simultan
adalah

terhadap

berbanding

tegangan
terbalik.

Sumbangan uv dan esdd diberikan sebesar


koefisien

regresinya

0.00346

dan

2.388,

ternormalisasi oleh koefisien 39.31 dengan


faktor korelasi sebesar 0.872. Setiap keneikan
esdd 0.001 mg/cm2 yang diterpa perlakuan uv

Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan (SNTK) 2007


Universitas Hasanuddin
Makassar, 17 18 Juli 2007

B - 52

ISBN : 978-979-16366-0-5

B.20

akan menurunkan kinerja tegangan flashover

konduktif

sebesar 0.0058 kV. Nilai yang diperoleh

mengalirnya arus bocor. Arus bocor yang

merupakan nilai yang tepat

mengalir

berada pada

akan

bergerak

melalui

jalur

menyebabkan

konduktif

akan

bidang yang dimodelkan dengan signifikansi

menimbulkan

sebesar 87 %.

penguapan yang dipercepat oleh penerapan uv

panas,

menyebabkan

proses

sehingga terbentuk pita kering pada permukaan


4.2 Hubungan arus bocor terhadap esdd,filler

konduktif bertambah besar. Jika permukaan

dan uv
IBOCOR
R2
2

filler;R
R2

sampel. Pada kondisi ini resistansi jalur

= 0.03123 +2.6131 esdd;


= 0.355
= 0.0642880.000475
= 0.1498
= 0.03818 + 0.004747 uv;
= 0.1028
=0.028297 + 0.003597
+1.9368 esdd, R2 = 0.452

sampel basah kembali akibat kelembaban atau


rintik hujan maka resistansi jalur konduktif akan
menurun dan arus bocor akan bertambah besar.
Arus bocor turun dengan kenaikan
uv

prosentase filler, karena bahan polimer dengan


filler silicon yang makin tinggi akan memiliki
sifat

permukaan

licin

dan

menolak

air

(hidrofilik) sebab semakin sedikit grup OH yang


terbentuk seiring dengan dominasi pembentukan
Si-O akibat perlakuan uv sehingga arus bocor
cenderung kecil. Setiap kenaikan esdd sebesar
0.001 mg/cm2 akan diikuti kenaikan arus bocor
sebesar 0.0026 mA. Setiap kenaikan filler 10%
dapat menyebabkan penurunan arus bocor
sebesar 0.00475 mA dengan korelasi sekitar
0.15. Dari koefisien regresi prediksi esdd, filler
dan uv serta faktor korelasinya dapat dikatakan
kinerja arus bocor sangat riskan dengan kondisi
lingkungan

sehingga

harus

diminimalisasi

dengan membuat komposisi filler yang optimal.


Persmaan regresi keempat menunjukan
Kinerja arus bocor lebih signifikan
oleh pengaruh esdd dengan faktor korelasi 0.36
dibandingkan dengan pengaruh filler dan uv.
Makin besar esdd makin besar pula arus bocor
permukaan sampel. Setiap kenaikan esdd
berupa polutan garam pada kondisi lembab

pengaruh uv terhadap kinerja arus bocor lebih


kecil dibanding pengaruh esdd, ditunjukan
dengan koefisien regresinya

sebesar 0.452.

Setiap kenaikan esdd sebesar 0.001 mg/cm2


disertai kenaikan penerapan uv maka akan
meningkatkan arus bocor sebesar 0.006 mA.

akan menyebabkan ion-ion garam terurai


membentuk jalur konduktif. Apabila tegangan
listrik diterapkan pada sampel uji semakin
tinggi

maka

electron-elektron

4.3 Hubungan esdd terhadap filler, berat polutan


dan uv

molekul

Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan (SNTK) 2007


Universitas Hasanuddin
Makassar, 17 18 Juli 2007

B - 53

ISBN : 978-979-16366-0-5

B.20

V FLASHOVER = 41.68213 65.979758 I BOCOR


Penurunan

arus

bocor

terhadap

tegangan flashover ditunjukan oleh koefisien


ESDD = 0 . 013223329

0 . 00016219

filler ; R 2 = 0 . 77639675

= 0 . 00159 + 0 . 00000941 Beratpolu tan ; R 2 = 0 . 791897


= 0 . 0061293

+ 0 . 1016255 UV

; R 2 = 0 . 1016255

regresi

65.97976

dinormalisasikan

oleh

koefisien regresi 0 (41.68213) pada nilai


signifikan sebesar 72.4%. Artinya penurunan

Sumbangan filler terhadap penurunan


esdd sebesar 0.00016219 ditambah koefisien
normalisasi sebesar 0.01322 dengan faktor

arus

bocor

meningkatkan

sebesar

0.001

kinerja

tegangan

mA

akan

flashover

sebesar 0.066 k V ( 0.1k V).

korelasi 0.776. Sumbangan berat polutan dan


uv terhadap kinerja esdd ditunjukan oleh

4.5 Hasil uji ATR-FTIR

koefisien regresi variabel bebasnya yaitu 9.41


x 10-6 dan 0.102 dinormalisasikan dengan
konstanta 1.59 x 10-3 dan 6.13 x 10-3 pada
faktor korelasi 0.8 dan 0.1.

4.4 Kinerja tegangan flashover terhadap arus


bocor

Rujukan Type R7F3

Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan (SNTK) 2007


Universitas Hasanuddin
Makassar, 17 18 Juli 2007

B - 54

ISBN : 978-979-16366-0-5

B.20
kemampuanya

dalam

mempertahankan

kestabilan ikatan struktur kimia bahan akibat


pengaruh uv dan polutan ini ditunjukan oleh
puncak

yang

tidak

banyak

mengalami

perubahan dan semakin tingginya intensitas


serapan selama masa penuaan buatan.

4.6 Hasil Uji Mikroskop Metalurgi


Pengujian
memperlihatkan

Rujukan Type R7F3

fenomena

tidak

gejala

metalurgi

perubahan

struktur

permukaan antara material rujukan dan yang

Karakteristik spectrum infra merah


memperlihatkan

mikroskop

mengalami

terlalu

penuaan

Kerusakan

permukaan

berbeda antara sampel rujukan dan yang

sampel uji nampak lebih jelas pada bahan yang

mengalami perlakuan uv. Serapan IR sampel

mengalami perlakuan uv terlama dan polutan

yang mengalami perlakuan uv dan polutan

terbesar, namun gejala keretakan ini masih

buatan nampak lebih tinggi dibandingkan

relative kecil karena pengaruh filler yang

dengan sampel rujukan. Contoh sampel R7F3

dicampur silicon rubber pada semua sampel.

vibrasi ikatan antara C-H alkana terdeteksi

Keretakan yang nampak bukan hanya karena

didaerah frekuensi yang masih sama yaitu

perlakuan uv dan polutan tetapi karena ketidak

2925.8 cm-2 namun terjadi perbedaaan serapan

homogenan campuran sehingga terdapat void-

intensitas untuk rujukan sebesar 27.965% dan

void

saat dikenai perlakuan naik menjadi 31.821%.

terbentuknya

Semakin banyak prosentase filler, semakin

penerapan

lama penerapan uv dan semakin banyak esdd

loncatan busur api saat pengujian flashover

maka intensitas serapannya semakin tinggi ini

dalam waktu yang cukup lama.

yang

dapat
penuaan

tegangan

mendukung
cepat
yang

proses

akibat

diikuti

dari

dengan

berarti ikatan gugus atom yang terjadi akan


semakin kuat. karena sifat senyawa silicon

5.

KESIMPULAN

yang mengalami proses difusi MBR dan

1.

Kinerja tegangan flashover ditentukan oleh

dipercepat oleh penerapan uv sehingga silicon

esdd, uv dan filler. Kenaikan esdd dan uv

segerah

hidrofobiknya

cenderung menurunkan tegangan flashover pada

melindungi

kisaran antara 0.003 kv 0.006 kv untuk setiap

permukaan dari konduktivitas yang tinggi

kenaikan esdd 0.001mg/cm2, Sedang setiap

dengan cara mempertinggi daya intensitas

kenaikan filler 10% diikuti kenaikan kinerja

serapan infra merahnya sehingga daya ikat

tegangan sebesar 0.97585 kv.

mentransfer

kepermukaan

sampel

sifat
guna

untuk tiap gugus fungsi makin tinggi walaupun

2.

Kinerja arus bocor lebih signifikan ditentukan

diterapkan perlaukan uv dan polutan yang

oleh pengaruh esdd dibanding pengaruh filler

besar.

yang

dan uv. Setiap kenaikan esdd 0.001 mg/cm2

memperkuat material isolasi resin epoksi

akan diikuti kenaikan arus bocor pada kisaran

dengan filler yang tertangani oleh silane adalah

antara 0.003 0.006 mA, Namun akan menurun

Salah

satu

rekomendasi

Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan (SNTK) 2007


Universitas Hasanuddin
Makassar, 17 18 Juli 2007

B - 55

ISBN : 978-979-16366-0-5

B.20

sekitar 0.00475 mA untuk setiap kenaikan filler


10%.
3.

Pengaruh berat polutan terhadap kinerja esdd


lebih signifikan dibanding filler dan uv
ditunjukan oleh nilai R2 tertinggi dengan
urutan R2 BERAT > R2 FILLER > R2 UV. Fenomena
ini

menunjukan

bahwa

kondisi

isolator

walaupun diterpa oleh perlakuan uv dan padat


polusi namun dengan prosentase filler terbaik
kinerjanya dapat memuaskan
4.

Uji

mikroskop

spectrotroscopy

metalurgi

dan

ATR-FTIR

analisis

menujukan

informasi gejala perubahan degradasi dengan


cara memperlihatkan fenomena keretakan,
intensitas

daya

serap

infrah

mera

dan

perubahan puncak grafik yang tidak signifikan


dalam

mempengaruhi

kinerja

bahan

uji

penelitian.
6.

DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, A., 1990, Teknik Tegangan Tinggi,


edisi ke-7, Pradnya Paramita, Jakarta.
Berahim, H., 2002, Pengaruh Silane sebagai
Bahan Pengisi terhadap Kinerja
Material Isolasi RTV Resin Epoksi di
Daerah Beriklim Tropis , Seminar
Nasional dan Workshop Teknik Tegangan
Tinggi V, UGM, Jogjakarta
Bruins, P.R. (1968), Epoxy Resin Technology ,
Interscience Publisher, Copyright by John
Wiley & Sons, Inc., LCCCN : 68-21489,12
Dissado, L.A and Forhergill, J.C., 1992,
Electrical Degradation and Breakdown in
Polymer , Peter Peregrinus Ltd.,London
Fernando,M.A.R.M and Gubanski,1999, Leakage
Current Patterns on Contaminated
Polymeric Surface , IEEE Transaction
on Electrical Insulation , 6, no.5
Gorur, R.S., Karady, G.G., Jagota, A., Shah, M.m
and Furumasu, B.C., 1992, Comparison
of TRV Silicone Rubber Coatings
Under Artificial Contamination in A
Fog Chamber , IEEE Transaction on
Power Delivery, 7 (2) pp 713-719
IEC 60-1, 1989, Artificial Pollution Test on High
Voltage Insulator to be used on AC
System, Second Edition, Geneva
Kahar N., Y., dan Sirait K.T., 1999, Kajian Awal
Tentang Kemungkinan Penggunaan

Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan (SNTK) 2007


Universitas Hasanuddin
Makassar, 17 18 Juli 2007

Epoksi Sikloalifatik Tuang (EST)


Sebagai Material Isolasi Tegangan
Tinggi di Indonesia, Seminar Nasional
dan Workshop Teknik Tegangan Tinggi II,
pp D.2.1 D.2.6, UGM, Yogyakarta
Kind, D., 1993, Pengantar Teknik Eksperimental
Tegangan Tinggi, Penerbit ITB, Bandung
Looms, J.S., 1988, Insulator for High Voltage,
IEE Power Engineering Series 7, Peter
Pregrinus Ltd. On behalfof the Institution
of Electrical Engineers, London, 12-13
Lee, H., and Neville, K .,1976, Hand Book Of
Epoxy Resin , Mc Graw-Hill Book
Company
Malik, N.H., Al-Arainy, A .A. Qureshi, M.I., 1998,
Electrical Insulation in Power System,
Marcel Dekker,Inc., New York
Muhaimin, 1991, Bahan Bahan Listrik Untuk
Politeknik, Pradnya Paramita, Jakarta
Sahu, R., 1976, Accelerated Ageing of Polymer
High Voltage Insulator Material Under
UV Light and Temperature, IEEE
International Symposium on Electric
Insulation, pp 24-27
Saunders, K. J., 1973, Organic Polymer
Chemitstery, Juhn Weley & Sons, 382-384
Soerjani, M., 1996, The Tropical Environment,
Proceedings of Electropic 96, Jakarta,
paper I.2
Salama,1999,Studi sifat hidrofobik polimer
silicone rubber untuk bahan isolator
tegangan tinggi , Jurnal Teknik Tegangan
Tinggi I, ITB Bandung

B - 56

You might also like