Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di dalam dunia teknik sipil, terdapat berbagai macam konstruksi bangunan seperti gedung,
jembatan, drainase, waduk, perkerasan jalan dan sebagainya. Semua konstruksi bangunan
tersebut akan direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada
tahap perencanaan dan pelaksanaan diperlukan suatu disiplin ilmu (teknik sipil) yang
mantap supaya menghasilkan suatu konstruksi bangunan yang aman dan ekonomis. Pada
kesempatan ini, saya mencoba untuk merencanakan dan mendesain suatu konstruksi
bangunan gedung dua lantai.
1.3 Tujuan
Tujuan perhitungan dari konstruksi gedung ini adalah untuk menerapkan ilmu-ilmu
yang telah dipelajari agar dapat dipergunakan di lapangan dan juga sebagai perbandingan
Rahmatul FADDIS (1004101010016)
antara teori dengan penerapannya di lapangan, sehingga memberikan wawasan yang lebih
luas bagi para mahasiswa.
1.4
1.5
Penempatan Beban
1.6
Jenis kayu yang digunakan untuk rangka kuda-kuda adalah kayu Rasamala dengan
berat jenis rata-rata adalah 0,81g/cm, Konstruksi terlindung sehingga = 1 dan pada
konstruksi bekerja muatan tidak tetap = 5/4 dan muatan tetap = 1 (PKKI 1961 pasal
6). Untuk rangka kuda-kuda digunakan kayu kelas II, yaitu kayu Rasamala dengan berat
jenis rata-rata 0,81 g/cm, berdasarkan PKKI 1961 daftar II untuk kayu kelas II (mutu A),
korelasi tegangannya adalah :
lt
tk //
tk
= 40x 0,81
= 32,4 kg/cm2
//
= 20 x 0,81
= 16,2 kg/cm2
Berdasarkan PKKI 1961 kayu Rasamala termasuk kayu kelas II dengan tegangan izin:
1.7
lt
= 100 kg/cm2
tk // = tr //
= 85 kg/cm2
tk
= 25 kg/cm2
//
= 12 kg/cm2
Alat sambung yang digunakan adalah paku, untuk perencanaan dimensi alat
sambung digunakan rumus yang tertera pada PKKI 1961 yang disesuaikan dengan
ukuran jenis kayu.
BAB II
PEMBEBANAN
J
A3
A4
I
K
A5
A2
V3
D2
H
3.13
L
V4
V2
D1
A1
D3
A6
D4
V5
V1
A
H1
H2
H4
H5
H6
H7
10.80
2.1
2.2
Jenis kayu
Kelas kayu
= Kelas kuat II
Jenis atap
= Seng Metal
Kemiringan atap ()
= 30o
= 3,60 m
= 0,60 m
Alat sambung
= Paku
Tekanan angin ()
Plafond + Penggantung
H1
1,80
= 2,08 m
Cos Cos30 0
= 2,08 m
Batang V3 = h = 3,12 m
Batang Diagonal
2.3
Nomor
Panjang Batang
Nomor
Panjang Batang
Batang
(m)
Batang
(m)
A1
2,08
H6
1,80
A2
2,08
D1
2,08
A3
2,08
D2
2,75
A4
2,08
D3
2,75
A5
2,08
D4
2,08
A6
2,08
V1
1,04
H1
1,80
V2
2,08
H2
1,80
V3
3,12
H3
1,80
V4
2,08
H4
1,80
V5
1,04
H5
1,80
Perencanaan Gording
Direncanakan:
= 3,60 m
Ukuran gording
= 8/12 cm
= 0,60 m
Jenis atap
= Seng metal
= (Bj = 10 kg/m2)
Rahmatul FADDIS (1004101010016)
6
= 40 Kg/m2
Kayu yang dipakai adalah kayu kelas II jenis Rasamala dengan berat jenis
0,81g/cm3. Beban yang diperhitungkan pada gording adalah beban mati, beban hidup dan
beban angin
7,780 kg/m
kg/m +
= 13,780 kg/m
qy
3,60 m
qx
q
qx
= q sin
= 6,890 kg/m
qy
= q cos
= 11,930 kg/m
Mx
= 1/8 qy l2
My
= 1/8 qx l2
B. Beban hidup
Beban hidup yang diperhitungkan pada atap gedung menurut PPI-1983 adalah
beban terpusat akibat pekerja dan peralatannya serta beban terbagi rata akibat air hujan.
Momen akibat beban hidup ini diambil yang paling besar atau yang paling menentukan
diantara dua jenis muatan berikut :
1.
Beban terpusat
Berdasarkan PPI-1983 ( Bab-3 pasal 3.2 ayat 2.b), akibat beban terpusat dari
seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran yang bekerja di tengah bentang
merupakan beban hidup sebesar P = 100 kg.
Py
Px
P
Px
= P sin
= 50 kg/m
Py
= P cos
= 86,60 kg/m
Mx
= Py L
= x 86,60 3,60
= 77,94 kg.m
My
= Px L
= x 50 3,60
= 45 kg.m
= 16x 0,60
= 9,60 kg/m
qx
= q sin
= 4,80 kg/m
qy
= q cos
= 8,314 kg/m
Mx
= 1/8 qy l2
= 13,469 kg.m
My
= 1/8 qy l2
= 7,776 kg.m
Dari kedua beban hidup di atas, momen yang menentukan adalah momen yang
terbesar, yaitu akibat pekerja dan peralatannya P = 100 kg.
C. Beban angin
Beban angin diperhitungkan dengan menganggap adanya tekanan positif dan
negatif (hisap). Tekanan angin bekerja tegak lurus pada bidang atap sebesar = 40 kg/m2
dengan demikian tekanan angin hanya bekerja pada sumbu y saja sedangkan sumbu x = 0.
Ada dua jenis beban angin yang harus ditinjau, yaitu:
1. Angin tekan
Koefisien angin tekan untuk sudut 65o adalah:
Rahmatul FADDIS (1004101010016)
qy = CT x L1 x
= 0,2 x 0,60 x 40
Mx = 1/8 x qy x L2
= 4,8
kg/m
My = 0
2. Angin hisap
Koefisien angin hisap CH = - 0,4 ( PPI-1983 )
qx = 0
qy = CH x L1 x
= (-0,4) x 0,60 x 40
Mx = 1/8 x qy x L2
My = 0
Di dalam perhitungan hanya angin tekan saja yang diperhitungkan karena angin
hisap malah akan memperkecil tegangan pada batang.
Besarnya momen akibat variasi dan kombinasi beban, diperlihatkan pada tabel berikut :
Beban
Terpusat
Beban
Terbagi
rata
Beban Angin
Angin
Angin
Tekan
Hisab
Kombinasi Beban
Primer
Sekunder
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7= 2+3)
(8= 2+3+5)
Mx(kg.m)
19,330
77,94
13,462
7,776
15,552
97,270
105,05
My(kg.m)
11,160
45,00
7,776
0,00
0,00
56,160
56,160
lt = x x lt
y
Untuk ukuran gording yang direncanakan 8/12, maka
diperoleh:
12 cm
Wx = 1/6 x b xh2
Wy = 1/6 x b2 xh
= 1/6 x 82 x 12 = 128cm3
8 cm
2.4
Ix = 1/12 x b x h3
Iy = 1/12 x b3 x h
Kontrol Keamanan
Diperoleh :
l tytb =
= 5616 kg.cm
My
9727
5616
Mx
+
=
+
= 94,54 kg/cm2
Wy
192
Wx
128
l tytb < l t
94,54 kg/cm2< 100 kg/cm2 ........................... (Aman)
= 5616 kg.cm
Diperoleh :
l tytb =
10
My
10505 5616
Mx
+
=
+
= 111,32 kg/cm2
Wy
Wx
128
192
l tytb <l t
111,32 kg/cm2<125 kg/cm2 ........................... (Aman)
Konstruksi gording aman terhadap tegangan lentur.
1
1
xL=
(360) = 1,80 cm
200
200
= 6,890 kg/m
qy = q cos
= 11,930 kg/m
= 1152 cm4
Iy
= 1/12 x b3 x h = 1/12 x 83 x 12
= 512 cm4
Lendutan gording
5 qx.L4
5 (0,06890) x(360) 4
fy1 =
x
x
0,2354cm
384 E.Iy 384 (125000) x(512)
5 qy.L4
5 (0,11930) x(360) 4
x
x
0,1812cm
fx1 =
384 E.Ix 384 (125000) x(1152)
= P sin
Py
= P cos
= 86,60 kg/m
50 kg/m
= 1152 cm4
Iy
= 1/12 x b3 x h = 1/12 x 83 x 12
= 512 cm4
11
Lendutan gording
fy2 =
1 Px.L3
1
(50) x(360) 3
x
x
0,760cm
48 E.Iy
48 (125000) x(512)
fx2 =
1 Py.L3
1
(86,60) x(360) 3
x
x
0,585cm
48 E.Ix
48 (125000) x(1152)
= 0,2 x 0,60 x 40
= 4,8 kg/m
Lendutan gording
fy3 = 0
fx3 =
5 qy.L4
5
(0,048) x(360) 4
x
x
0,0729cm
384 E.Ix 384 (125000) x(1152)
2. Angin hisap
Lendutan akibat angin hisap tidak perlu diperhitungkan, karena angin hisap hanya
memperkecil lendutan.
fytotal = fx1 + fx2 + fx3 = 0,2354 + 0,760 + 0,000
= 0,9954 cm
= 0,8391 cm
fytb =
( fx total ) 2 ( fy total ) 2 =
(0,8391) 2 (0,9954) 2
= 1,302 cm
fytb < f
fytb = 1,302 cm < 1,80 cm (Aman)
Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa gording yang direncanakan dengan
ukuran 8/12 cm dapat digunakan, karena telah memenuhi syarat kontrol tegangan dan
lendutan.
2.5
12
1983) dan untuk konstruksi kayu juga menggunakan Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
(PKKI-1961).
J
A3
A4
I
K
A5
A2
D2
V3
3.13
L
V4
V2
D1
A1
D3
A6
D4
V5
V1
A
H1
1.80
H2
1.80
H4
1.80
E
10.80
H5
1.80
H6
1.80
H7
1.80
Balok Bint
= 2 x 4/14 cm
= 8/12 cm
Balok vertikal
= 8/12 cm
Balok diagonal
= 8/12 cm
Balok gapit
= 2 x 4/14 cm
Ikatan angin
= 2 x 4/14 cm
13
= 4,118 m
= 37,358 kg
= 8,942 kg
Pelimpahan beban pada masing-masing titik buhul akibat berat batang sendiri :
1. Titik A = B = (A1 + H1 ) + tritisan
= (16,174+ 16,330) +8,942 = 25,194 kg
2. Titik C = G = (H1 + H2 + V1)
= (16,330+ 16,330+8,087) = 20,374 kg
Rahmatul FADDIS (1004101010016)
14
= K = (A2 + A3 + V2 + D2)
= (16,174+ 16,174+ 16,174+ 21,384) = 34,953 kg
7. Titik J
15
MH = 0
RAH (2,08) = 49,594 (2) + 49,594 (1,4) + 49,594 (0,8) + 49,594 (0,2)
RAH = 104,910 kg
V = 0
RHA = 4(49,594) -104,910= 93,446kg
MI = 0
RHI (2,08) = 49,594 (1,68) + 49,594 (1,08) + 49,594 (0,48)
RHI = 77,252 kg
V = 0
RIH = 3(49,594) 77,252= 71,530kg
16
MJ = 0
RIJ (2,08) = 49,594 (1,96) + 49,594 (1,36) + 49,594 (0,76) + 49,594 (0,16)
RIJ = 101,094 kg
V = 0
RJI = 4(49,594) 101,094 = 97,282 kg
Balok nok 5/10 kayu Rasamala dengan Bj = 810 kg/m3
Berat nok = 0,05 x 0,10 x 3,60 x 810 = 14,580 kg
Jadi, Pelimpahan beban penutup atap + gording pada masing-masing titik buhul :
1. Titik A = B
= RAH
= 104,910kg
2. Titik H = L
= RHA+ RHI
= 93,446+ 77,252= 170,712 kg
3. Titik I = K
= RIH + RIJ
= 71,530+ 101,094= 172,624 kg
4. Titik J
= (H1) x 3,60 x 18
= (1,80) x 3,60 x 18 = 58,320 kg
17
2. Titik H = I = J = K = L
Dari kedua jenis beban hidup di atas (beban orang/pekerja dan air hujan), maka
beban yang diperhitungkan adalah beban yang terbesar yaitu beban air hujan.
Titik buhul A = B
Titik buhul H = I = K = L
Titik buhul J
18
2. Angin hisap
C = 0,4
Beban yang diterima masing-masing titik buhul :
Titik buhul A = B
Titik buhul H = I = K = L
Titik buhul J
Beban Tetap
Beban Hidup
Titik
Buhul
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
Jumlah
Dibulatkan
Berat
Beban Atap +
Berat Plafond +
sendiri
gording
penggantung
(kg)
(kg)
(kg)
Pekerja
(kg)
Hujan
(kg)
25,194
25,194
20,374
32,504
68,524
32,504
20,374
28,305
34,953
46,984
34,953
28,305
104,910
104,910
58,32
100
93,024
381,448
382
58,32
100
93,024
381,448
382
116,64
100
237,014
238
116,64
100
248,694
249
116,64
100
285,164
286
116,64
100
248,694
249
116,64
100
237,014
238
170,712
172,624
209,144
172,624
170,712
100
119,808
318,825
319
100
119,808
327,385
328
100
119,808
375,936
376
100
119,808
327,385
328
100
119,808
318,825
319
19
Muatan
Tetap
Muatan
Angin
Tekan Kiri
Hisap
Kanan
( kg )
( kg )
( kg )
A1
2,08
A2
Muatan
Angin
Tekan
Kanan
Hisap Kiri
Kombinasi Muatan
(2 + 3)
(2 + 4)
Gaya
Maksimum
Gaya
Desain
( kg )
( kg )
( kg )
( kg )
( kg )
-2930
52,07
207,26
-2877,93
-2722,74
-2877,93
2,08
-2373
86,65
138,09
-2286,35
-2234,91
-2286,35
A3
2,08
-1802,7
121,24
70,48
-1681,46
-1732,22
-1732,22
A4
2,08
-1802,7
69,36
122,36
-1733,34
-1680,34
-1733,34
A5
2,08
-2373
138,72
88,3
-2234,28
-2284,7
-2284,7
A6
2,08
-2930
207,33
52,148
-2722,67
-2877,852
-2877,852
H1
1,8
2537,5
226,06
-427,39
2763,56
2110,11
2763,56
H2
1,8
2537,5
226,06
-427,39
2763,56
2110,11
2763,56
H3
1,8
2055,1
166,16
-119,59
2221,26
1935,51
2221,26
H4
1,8
2055,1
-88,65
58,32
1966,45
2113,42
2113,42
H5
1,8
2537,5
-134,01
116,93
2403,49
2654,43
2654,43
H6
1,8
2537,5
-134,01
116,93
2403,49
2654,43
2654,43
D1
2,08
-557
-69,17
138,34
-626,17
-418,66
-626,17
D2
2,75
-754,5
-91,5
180,94
-846
-573,56
-846
D3
2,75
-754,5
183,26
90,81
-571,24
-663,69
-663,69
D4
2,08
-557
138,91
67,59
-418,09
-489,41
-489,41
No.
Batang
V1
1,04
238
238
238
238
V2
2,08
527,5
34,59
-69,17
562,09
458,33
562,09
V3
3,12
1426,7
-69,36
-70,48
1357,34
1356,22
1357,34
V4
2,08
527,5
69,45
33,8
596,95
561,3
596,95
V5
1,04
238
238
238
238
-2877,93
2763,56
-846
1357,34
20
BAB III
PENDIMENSIAN BATANG
3.1
Dasar Perhitungan
Untuk rangka kuda-kuda digunakan kayu kelas I, yaitu kayu rasamala dengan
berat jenis rata-rata 810 kg/cm2, berdasarkan PKKI-1961 daftar II untuk kayu kelas II
adalah:
lt = 100 kg/cm2
tk // = tr // = 85 kg/cm2
tk = 25 kg/cm2
// = 12 kg/cm2
lt
= 125 kg/cm2
tk // = tr //
= 1 x 5/4 x 85 kg/cm2
= 106,25kg/cm2
tk
= 1 x 5/4 x 25 kg/cm2
= 31,25 kg/cm2
//
= 1 x 5/4 x 12 kg/cm2
= 15 kg/cm2
Alat sambung menggunakan baut dengan pelemahannya 20% sehingga Fnetto = 80% x
Fbruto. Berdasarkan PKKI-1961 bab V pasal 9, batang-batang kayu konstruksi rangka
(vakwerk) harus mempunyai ukuran lebih besar atau sama dengan 4 cm, dan luas
penampang lebih besar atau sama dengan 32 cm2.
1. Perhitungan batang tarik menggunakan rumus :
Fn = 0,9 Fbr
ytb =
P
P
=
< tr //
0,8 Fbr
Fn
dimana:
Fbr
21
Lk
imin
P
tk //
Fbr
ytb =
i min =
dimana:
Im in
=
Fbr
1 / 12.b.h 3
= 0,289 h
b.h
lk
= panjang tekuk
i min
= jari-jari kelembaman
3.2
208
lk
=
= 89,965
2,312
i min
= 89
= 2,46
= 90
= 2,50
= 89,965
ytb =
P.
Fbr
22
= 2,4986
2877,93x 2,4986
8 x12
= 74,904 kg/cm2< tk // = 162,5 kg/cm2......(Aman)
b. Batang diagonal
1. D1, D4
Gaya batang yang bekerja P = 846 kg (tekan)
Setiap titik buhul dianggap sendi. Maka, Lk = L = 2,08 m = 208 cm
Ukuran kayu yang digunakan 8/12 cm
ix = 0,289 h = 0,289 x 12 = 3,468 cm
iy = 0,289 b = 0,289 x 8 = 2,312 cm
imindiambil yang terkecil antara ix dan iy, yaitu iy = 2,312 cm
=
208
lk
=
= 89,965
2,312
i min
= 89,965
ytb =
= 89
= 2,46
= 90
= 2,50
= 2,4986
846 x 2,4986
P.
=
8 x12
Fbr
= 22,019 kg/cm2< tk // = 162,5 kg/cm2......(Aman)
2. D2, D3
Gaya batang yang bekerja P = 846 kg (tekan)
Setiap titik buhul dianggap sendi. Maka, Lk = L = 2,75 m = 275 cm
Ukuran kayu yang digunakan 8/12 cm
ix = 0,289 h = 0,289 x 12 = 3,468 cm
Rahmatul FADDIS (1004101010016)
23
275
lk
=
= 118,945
2,312
i min
Dari daftar III PKKI, diperoleh :
=
= 109,945
ytb =
= 118
= 4,38
= 119
= 4,46
= 4,4556
846 x 4,4556
P.
=
8 x12
Fbr
= 39,265 kg/cm2< tk // = 162,5 kg/cm2......(Aman)
3.3
..........(Aman)
P
1357,34
=
76,8
Fn
..........(Aman)
24
3.4
Batang
8/12
2 x 4/14
8/12
8/12
Perhitungan Zetting
Zetting (penurunan) yang terjadi pada konstruksi kuda-kuda akibat pembebanandapat
Sf
SxLxU
FxE
dimana :
SF = Penurunan yang terjadi (cm)
S = Gaya batang akibat beban luar (kg)
L = Panjang masing-masing batang (cm)
U = Gaya akibat beban 1 satuan ditengah bentang (ton)
F = Luas penampang profil (cm2)
E = Modulus elastisitas kayu (kelas kuat I : 125000 kg/cm2)
Penurunan maksimum yang diizinkan dihitung dengan rumus :
f max
1
L
300
(PKKI NI-5/1961)
dimana :
L = panjang bentang kuda-kuda = 10,80 m = 1080 cm
Dalam perhitungan zetting, digunakan metode cremona untuk mendapatkan gaya batang
akibat beban 1 satuan yang berada di tengah-tengah konstruksi.
f max
1
x 1080 = 3,6 cm
300
Rahmatul FADDIS (1004101010016)
25
F
2
SF
2
(kg)
(cm)
(ton)
(kg/cm )
(cm )
(cm)
H1
2763,56
180
0,87
100000
112
0,038640491
H2
2763,56
180
0,87
100000
112
0,038640491
H3
2221,26
180
0,87
100000
112
0,031057975
H4
2113,42
180
0,87
100000
112
0,02955014
H5
2654,43
180
0,87
100000
112
0,037114619
H6
2654,43
180
0,87
100000
112
0,037114619
A1
-2877,93
208
-1
100000
96
0,06235515
A2
-2286,35
208
-1
100000
96
0,049537583
A3
-1732,22
208
-1
100000
96
0,037531433
A4
-1733,34
208
-1
100000
96
0,0375557
A5
-2284,7
208
-1
100000
96
0,049501833
A6
-2877,852
208
-1
100000
96
0,06235346
V1
238
104
100000
96
V2
562,09
208
100000
96
V3
1357,34
312
100000
96
0,04411355
V4
596,95
208
100000
96
V5
238
104
100000
96
D1
-626,17
208
100000
96
D2
-846
275
100000
96
D3
-663,69
275
100000
96
D4
-489,41
208
100000
96
jumlah
0,555067045
26
BAB IV
PERHITUNGAN SAMBUNGAN
4.1
Sambungan Perpanjangan
Panjang maksimum kayu yang ada di pasaran adalah 4-5m, sehingga untuk batang batang yang lebih dari 4-5 m harus disambung. Sambungan batang untuk konstruksi kayu
kelas II, alat sambung yang direncanakan adalah paku.
Batang
1
A1
A2
A3
A4
A5
A6
H1
H2
H3
H4
H5
H6
V1
V2
V3
V4
V5
D1
D2
D3
D4
Gaya
Maks
(Kg)
Gaya
2
-2877,93
-2286,35
-1732,22
-1733,34
-2284,7
tekan
-2877,852
2763,56
2763,56
2221,26
2113,42
2654,43
tarik
2654,43
238
562,09
1357,34
tarik
596,95
238
-626,17
-846
-663,69
tekan
-489,41
27
2 < tr // =106,25 2 ( )
2221,26
= 24,09 28
92,17
28
5.0280
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
5.3320
5.3320
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
5.0280
3.0000
3.0000
6.0000
6.0000
3.0000
3.0000
12.0000
6.0000
4.0000
6.0000
BATANG H5
P = 2654,43kg (tarik)
Digunakan alat sambung paku, dengan perlemahan 10%
kd untuk kayu dengan BJ 0,81 gr/cm3 adalah 150 kg/cm2
Digunakan paku 4 BWG 8 dengan diameter 4,19 mm
=
1,52654 ,43
414
29
2654,43
= 28,8 32
92,17
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
5.3320
5.3320
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
4.1900
5.3380
3.0000
3.0000
6.0000
6.0000
3.0000
3.0000
12.0000
6.0000
4.0000
6.0000
30
2286,35
= 24,81 28
92,17
31
d
12
5d
5d
5d
5d
5d
5d
d
12
d
12
d
10
5d
4.2
A1 = 2877,93 kg (tekan)
A1
H1 = 2763,56 kg (tarik)
Perhitungan berdasarkan gaya A1 =
H1
2877,93 kg (tekan)
32
2877,93
= 29,90 30
96,25
8.0000
4.0000
4
5d
5d
5d
14
5d
33
V1 = 238 kg (tarik)
H1 = H2 = 2763,56 kg (tarik)
V1
KAYU 2 x 4/14
H1
H2
KAYU 2 x 4/14
238
96,25
= 2,47 4 ( 2 )
Gambar sambungan:
34
14
12
4
5d 5d 5d
KAYU 8/12
KAYU 8/12
V2
D1
KAYU 2 x 4/14
H2
H3
KAYU 2 x 4/14
V2 = 562,09 kg (tarik)
H2 = 2763,56 kg (tarik)
H3 = 2221,26 kg (tarik)
D1 = 626,17 kg (tekan)
Digunakan alat sambung paku, dengan perlemahan 10%
kd untuk kayu dengan BJ 0,81 gr/cm3 adalah 150 kg/cm2
Digunakan paku 4 BWG 8 dengan diameter 4,19 mm
Kayu muka tebal 4 cm = 40 mm.
Digunakan sambungan tampang satu, dimana b2>1,5b1 maka,
Rahmatul FADDIS (1004101010016)
35
626 ,17
96,25
= 6,51 8 ( 4 )
14
5d 5d 5d
V3
D2
KAYU 8/12
D3
KAYU 2 x 4/14
H3
H4
KAYU 2 x 4/14
36
H3 = 2221,26 kg (tarik)
H4 = 2113,42 kg (tarik)
D2 = 846 kg (tekan)
D3 = 663,69 kg (tekan)
V3 = 1357,34 kg (tarik)
1357 ,34
96,25
= 14,1 16 ( 8 )
Kedalaman gigi (t V ) :
tV =
S
846
0,944 cm
112 x b 112 x 8
60o t V 1/6 h
t V 1/6 (12)
tV 2
Rahmatul FADDIS (1004101010016)
37
Di pakai t V = 1,5 cm
-
Kayu muka (L V )
LV =
7,632
8(12)
b. //
L V 15 cm
Di pakai L V = 25 cm
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
Kedalaman gigi (t V ) :
tV =
S
663,69
0,741 cm
112 x b 112 x 8
60o t V 1/6 h
t V 1/6 (12)
tV 2
Di pakai t V = 1,5 cm
-
Kayu muka (L V )
LV =
5,987
8(12)
b. //
L V 15 cm
Di pakai lv = 25 cm
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
Gambar sambungan:
38
5d
5d
5d
5d
14
5d
10d
25
12d
1,5
5d
D1
V1
C
V1 = 238 kg (tarik)
D1 = 626,17 kg (tekan)
A2 = 2286,35 kg (tekan)
A1 = 2877,93 kg (tekan)
= 775/4 = 96,25
Rahmatul FADDIS (1004101010016)
39
Jumlah paku,
238
= 96,25 = 2,4 4 ( 2 )
Kedalaman gigi (t V ) :
tV =
S
626,17
0,699 cm
112 x b 112 x 8
60o t V 1/6 h
t V 1/6 (12)
tV 2
Di pakai t V = 2 cm
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
Pengaturan penempatan paku
a. Arah tegak lurus gaya
5d = 5 x 0,419 = 2,1 cm
b. Arah sejajar gaya
12d = 12 x 0,419 = 5,03 cm 6 cm
10d = 4,2cm 5 cm
5d = 5 x 0,419 = 2,1 cm 3 cm
40
12d
5d
12d
12
A3
I
A2
D2
V2
D
V2 = 562,09 kg (tarik)
D2 = 846 kg (tekan)
A2 = 2286,35 kg (tekan)
A3 = 1732,22 kg (tekan)
41
= 775/4 = 96,25
Jumlah paku,
=
562 ,09
96,25
= 5,8 6 ( 3 )
= 775/4 = 96,25
Jumlah paku,
846
= 96,25 = 8,8 12 ( 6 )
42
12d
5d
5d
12d
12
J
A3
A4
V3
A3 = 1732,22 kg (tekan)
A4 = 1733,34 kg (tekan)
V3 = 1357,34 kg (tarik)
43
1733 ,34
96,25
= 8,01 10 ( 5 )
Kedalaman gigi (t V ) :
tV =
S
1733,34
1,935 cm
112 x b 112 x 8
60o t V 1/6 h
t V 1/6 (12)
tV 2
Sambungan gigi tunggal tidak dapat dipakai, maka dicoba dengan menggunakan
sambungan gigi rangkap;
Gigi kedua dibuat tegak lurus batang diagonal (keadaan 2)
// = tk // - ( tk // - tk ) sin
// = 85- (85 25) sin 30 = 33,038
S2 = .S
tV2
1,640
b.
8.33,038
t s2
t v2
cos
1,5
3cm
cos 30
Rahmatul FADDIS (1004101010016)
44
tV 1
940,428
1,050cm
112.8
Kayu muka (L V )
LV1 =
4,898 cm
8(12)
b. //
L V 15 cm
Di pakai LV1 = 15 cm
LV2 =
9,028 cm
8(12)
b. //
L V 15 cm
Di pakai LV2 = 25 cm
Gambar Sambungan :
5d
5d
5d
12d
5d
5d
12
12
12
45
BAB V
PERHITUNGAN KUBIKASI
Luas
Penampang
F=bxh
Kubikasi
V=FxL
(cm)
2
(cm2)
4
(cm3)
5
H1
180
2 x 4/14
112
20160
H2
180
2 x 4/14
112
20160
H3
180
2 x 4/14
112
20160
H4
180
2 x 4/14
112
20160
H5
180
2 x 4/14
112
20160
H6
180
2 x 4/14
112
20160
A1
208
8/12
96
19968
A2
208
8/12
96
19968
A3
208
8/12
96
19968
A4
208
8/12
96
19968
A5
208
8/12
96
19968
A6
208
8/12
96
19968
V1
104
8/12
96
9984
V2
208
8/12
96
19968
V3
312
8/12
96
29952
V4
208
8/12
96
19968
V5
104
8/12
96
9984
D1
208
8/12
96
19968
D2
275
8/12
96
26400
D3
275
8/12
96
26400
D4
208
8/12
96
Total
19968
423360
Batang
Panjang
Batang
L
Dari tabel 5.1 didapat volume kayu untuk satu rangka kuda-kuda adalah :
423360 cm = 0,423360 m
= 0,423360 x 810
= 342,9216 kg
Rahmatul FADDIS (1004101010016)
46
Sehingga volume kayu yang dibutuhkan untuk satu rangka kuda-kuda adalah :
= 0,423360 + 0,0423360
= 0,4657 m