You are on page 1of 43

MANAJEMEN

HIPERTENSIEME
RGENSI
Disusun Oleh : Yudha Ferriansyah
(1102010299)

Pembimbing : dr. Dasril Nizam


Sp.PD, KGEH

Bidang Kepanitraan Ilmu Penyakit Dalam , Rumah Sakit Bhayangkara


Tk. I, Keramat Jati

Pendahuluan

Tahukah kamu?

Tekan
a
didah n darah
u
fakto lui oleh d
r:
ua

Cura
h
volum jantung=
Res e secung HR x
ist
ku
resist ensi perif p
er =
e
darah nsi pemb
u lu
x visk
osita h
s dar
ah

Hukum starling:
bila terjadi peningkatan kontraksi, volume
secungkup bertambah, curah jantung
meningkat, dan tekanan darah meningkat

Klasifikasi tekanan darah untuk


dewasa
Kategori

Tekanan
darah Tekanan
darah
sistolik (mmHg)
diastolik (mmHg)

Normal

< 120

< 80

Pre hipertensi

120 139

80 89

Hipertensi
stadium I
Hipertensi
stadium II

140 159

90 99

160

100

Hipertensi
Emergensi

>180

> 120 dan


organ akhir

kerusakan

PATOFISIOLOGI
HIPERTENSI

Patofisiologi Hipertensi

Medulla
Saraf simpatis Adrenal
Ach

ganglia simpatis

saraf pasca ganglion

Norepinefrine
P.darah
konstriksi
renin
Hypercoagulability

medulla

korteks

epinefrinekortisol & steroid


vasokontriksi

darah ke organ

Ginjal

HIPERTENSI

Angiotension I
Endothelial disfunction
Angiotension II
resistensi perifer Vasokonstriksi
Aldosteron
Arteriolar vasokonstriksi
- vasodilatasi adrenergik beta
Retensi Na & H2O
Vasoactive substance
- vasokonstriksi adrenergik alpha

volume intravaskuler
Endothelin NO
Preubahan pada sistem adrenergik

Gejala Klinis Hipertensi

Gejala Klinis Hipertensi

Journal

Abstrak
HIPERTENSI
EMERGENSI?

Manajemen awal?
Identifikasi kerusakan
organ yang akan datang
atauyang menetap

tekanan darah sangat


tinggi (> 180/120 mmHg)
yang berhubungan dengan
kerusakanpadaorgan,
termasuk sistem saraf,
kardiovaskular atau ginjal.

Menurunkan tekanan
darah sekitar 25% dalam 2
jam pertama, kecuali pada
diseksi aorta dimana
penurunan tekanan
darahdengancepat
dianjurkan.

Pengantar
Hipertensi yang tidak terkontrol merupakan faktor
risiko utamapenyebab kematian akibat kardiovaskular
dan serebrovaskular, peningkatan akut pada tekanan
darah juga dapat menyebabkan kerusakan organ
akut.

Defin
isi

Evaluasi Klinis Awal

Riwayat
Beberapa pasien dengan
hipertensi kronis selalu memiliki
tekanan darah tinggi. Bahkan,
tekanan darah normal 120/80
mmHg, mungkin terlalu rendah
bagi mereka.
Diagnosis
hipertensiemergensiatau
urgensi tidak dapat dibuat
hanya berdasarkan pada
pengukuran tekanan darahsaja,
tetapi didasarkan pada
peningkatan tekanan darah akut
dari baseline terkait dengan
kerusakan organ.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Penunjang

Manajemen Farmakologis

Obat

Mekanis
me kerja

Dosi Onse Dura Keadaan


s
t
si
klinis

Kewaspadaan
Terhadap

Sodium
nitopussid
e
(
44%
cyanide )

Langsung
pada
vasodilator
arterial dan
vena
( menurunk
an preload
dan
afterload
blood flow)

0,25- 1-2
10
mnt
mcg/k
g/ mnt

Peningkatan
tekanan
intrakranial
serebrovaskuler
insufisiensi
cardiovaskuler
kerusakan ginjal
kerusakan hepar

3-4
mnt
setela
h infus
dihent
ikan

Umum:
hipertensi
emergensi.
KI:
Emergensi
neurologis(menur
unkan
perfusi
cerebral
dengan
meningkatkan
TIK)
Coronary Arterial
Disease
(mengurangi
aliran
darah
arteri)

Manajemen Farmakologis
Obat

Mekanisme Dosis
kerja

Onset Duras Keadaan klinis


i

Nitroglycerin Venadilator
5-200
2-5 mnt 5-10
dan arteriolar mcg/kg/
mnt
dilator
bila mnt
penggunaan
dosis tinggi
Labetalol

ACS
ADHF
edema pulmonal
KI :
Hipertensi
Ensephalopaty
Kombinasi
Iv
2-5 mnt 2-4 jam Diseksi aorta
alpha
bolus:
setelah setelah neurologis
adrenergic dan 20 mg bolus
infus
emergensi
non selective selama
dihenti- Hipertensi
beta
2 mnt
kan
Kehamilan
(lipid
adrenergik
Infus:1soluble
tidak
receptor
2mg/
menembus
blocker
mnt
placenta )
( mengurangi
resistensi
vaskular
dan
maintaining
cereebral dan
aliran darah )

Kewaspadaan
Terhadap
inhibitor
phosphodiesterase-5
meningkatkan
tekanan intrakranial,
miokard
ST
infark
elevasi inferior.
Bradikardi berat
asma bronkial
menggunakan
baru
kokain
pheochromo-cytoma.
Dekompensasi gagal
jantung akut

Manajemen Farmakologis
Obat

Mekanisme Dosis
kerja

Fenoldopam

Reseptor
agonis
dopamin-1
perifer
(menurunkan
TD
dan
meningkatkan
perfusi ginjal )
Second
Generation of
dihydorpyridine
calcium
channel blocker
(relaksasi otot
halus
perifer
arteri
dan
vasodilator
cerebral
dan
corony arteri )

Nicardipine

Ons
et

Durasi

Keadaan klinis

Kewaspadaan
Terhadap

0,1-1,6
10
mcg/kg/m mnt
nt

1
jam hipertensi
Alergi sulfite
setelah
emergensi +gagal Hipokalemia
dihentika
ginjal
n

5-15 mg/ 10
hr
mnt

2-6 jam

Post
operasi Stenosis aorta yang
hipertensi
parah
Kerusakan renal
Neurologis
Dekompensasi gagal
Emergensi
jantung akut

Manajemen Farmakologis
Obat

Mekanisme Dosis
kerja

Ons
et

Durasi

Clevidipine

Ultra
short 2-16
1-5
acting
3rd mcg/kg/m mnt
generation
nt
dihydorpyridine
calcium
channel blcker
( relaksasi otot
halus arteri ,
menurun
kan
resistensi
vaskular
dan
meningkat kan
kardiac
output )

Hydralazine

Vasodilator
Iv bolus: 10-20 1-4 jam
langsung pada 10-20
mnt
arteri
mcg IV

Keadaan klinis

Kewaspadaan
Terhadap

5
menit hipertensi
Alergi produk kedelai
setelah
emergensi
dan telur
dihentika post
operasi Stenosis aorta yang
n
pasien
bedah
parah
jantung
Dekompensasi gagal
jantung akut

Pre eklampsia
eklamsia

Diseksi
aorta

aneurisma

Hipertensi dalam Situasi Klinis


Spesifik

Manajemen Hipertensi dalam Situasi


Klinis Spesifik

ENSELOPATI HIPERTENSI
Tujuan:

Terapi:

menurunkan TD 20-25% /
TD diastolik 100-110
mmHg dalam 1-2 jam pertama.

Obat :

Nicardipine
Labetalol
Clevidipine
fenoldopam

Dilarang :

Sodium
nitroprusside(berpotensipeningkatan
tekanan intrakranial -> cerebreal
hipoperfusi

Pengurangan cepat tekanan darah tidak


dibenarkan karena hal ini dapat
menyebabkan hipoperfusi otak sehingga
memperburuk status neurologis dan
stroke.

Patofisiologi Kecelakaan
Cerebrovascular(CVA):

Kecelakaan
Cerebrovascular(CVA):

Kecelakaan
Cerebrovascular(CVA):

Cardiac Emergency

Sindrom koroner akut

Sindrom koroner akut

Dekompensasi akut gagal jantung


kongestif
dyspnea dengan atau tanpa nyeri
dada.
Penyebab:
Diseksi
aorta akut
Stenosis
arteri
ginjal
(flash
pulmonal
edema)

Dekompensasi akut gagal jantung


kongestif

Diseksi aorta akut


nyeri dada akut.
Pengukuran tekanan darah lengan tidak merata
mediastinum melebar(rontgen)
Terapi:
Nitroprusside intravena + beta
blocker
operasi

Cedera Ginjal Akut

Cedera Ginjal Akut


Strategi rekomendasi:
pengurangan 10-20% tekanan arteri ratarata selama satu atau dua jam pertama dan
kemudian lebih lanjut 10-15% selama 6-12
jam berikutnya.

Terapi:
Nitroprusside
Fenoldopam (agonis dopamin 1)

HipertensiEmergensiSelama
Kehamilan
Pasien dengan hipertensi akibat kehamilan
(PIH) dapat datang dengan pre-eklampsia
atau eklampsia.
Disarankan untuk
mempertahanakan tekanan
darahsistolikantara 140-160
mmHg dan tekanan darah
diastolik antara 90-105 mmHg

HipertensiEmergensiSelama
Kehamilan

HipertensiEmergensiSelama
Kehamilan

HipertensiEmergensiakibat
Kelebihan katekolamin

HipertensiEmergensiakibat
Kelebihan katekolamin

Kesimpulan

Hipertensi emergensi adalahsuatu kesatuanklinis umum dengan berbagai


manifestasi klinis yang mengancam kehidupan jika tidak dikenali dan
ditindaklanjuti segera.
Manajemennya menantang karena meskipunterdapatketersediaan beberapa
obat,secara menyeluruhpenggunaannya agak terbatasdikarenakanefek
sampingyang ditimbulkan,kemudahan pengambilanatau ketersediaannya.
Sodium Nitroprusside merupakan obat parentral yang mempunyai onset of action
yang paling baik namun harus memperhatikan efek toksiksitas dari obat ini
Clevidipine, merupakan obat yang baru disetujui dan mempunyai onset of action
yang cukup cepat dengan keamanan lebih baik dari obat obat sebelumnya
Untuk saat ini, pilihanobatyang tepat didasarkan pada kerusakan organ,
mekanisme aksi dan potensi efek samping setiap obat, ketersediaan dan budaya
kelembagaan.
Penanganan yang tepat dapat mengurangi mortalitas dari hipertensi emergensi.

You might also like