You are on page 1of 8

Pengertian, Manfaat Proses Fermentasi

Pengertian Definisi Fermentasi


Fermentasi adalah proses yang memanfaatkan kemampuan mikroba untuk menghasilkan metabolit
primer dan metabolit sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Fermentasi merupakan
bentuk penerapan atau aplikasi tertua dari bidang bioteknologi. Pada mulanya istilah fermentasi
digunakan untuk menunjukkan proses pengubahan glukosa menjadi alkohol yang berlangsung
secara anaerob.
Bangsa Somaria dan Babilon kuno sudah mengkonsumsi minuman beralkohol seperti bir sejak 6000
tahun sebelum masehi. Bangsa Mesir sudah mulai membuat adonan Kue Asam sejak tahun 4000
sebelum masehi. Sedangkan di negara-negara Eropa, minuman anggur sudah dikenal jauh dimasa
lalu dan dibuat melalui proses fermentasi
Fermentasi merupakan proses pengubahan bahan organik menjadi bentuk lain yang lebih berguna
dengan bantuan mikroorganisme secara terkontrol. Mikroorganisme yang terlibat diantaranya adalah
bakteri, protozoa, jamur atau kapang atau fungi dan, ragi atau yeast.
Contoh proses fermentasi adalah pembuatan tape, tempe, kecap, oncom, roti, brem, keju, dan
yogurt.
Untuk menghasilkan suatu produk fermentasi tertentu, dibutuhkan kondisi fermentasi dan jenis
mikroba dengan karakteristik tertentu juga. Oleh karena itu, diperlukan keadaan lingkungan, substrat
(media), serta perlakuan (treatment) yang sesuai sehingga produk yang dihasilkan menjadi optimal.

Manfaat Fermentasi

Beberapa Manfaat/Keuntungan yang dapat diperoleh dari proses pembuatan produk melalui proses
fermentasi adalah:
1. Dapat menghilangkan atau mengurangi zat antinutrisi
2. Dapat meningkatkan kandungan nutrisi
3. Dapat meningkatkan kecernaan
4. Dapat menaikkan tingkat kesehatan, lebih menyehatkan,
5. Dapat menaikkan waktu simpan, tahan lama, awet
6. Dapat memiliki nilai jual lebih tinggi

Peralatan Proses Fermentasi

Alat utama yang digunakan untuk proses fermentasi adalah bioreaktor atau biasa disebut Fermentor.

Fermentor
Fermentor adalah Tangki atau wadah dimana di dalamnya seluruh sel (yaitu mikrobia) mengubah
bahan dasar menjadi produk biokimia dengan atau tanpa produk sampingan. Fermontor Sering
disebut dengan bioreaktor. Fermentor umunya dilengkapi dengan pengaduk, saluran aerasi, dan
perlengkapan lainnya.
Fungsi utama fermentor adalah menyediakan kondisi lingkungan yang cocok bagi mikrobia agar
dapat menghasilkan biomassa, enzim, metabolit dan sebagainya.

Syarat Fermentor.
1. Tangki dapat dioperasikan secara aseptik, agitasi dan aerasi.
2. Energi pengoperasian serendah mungkin.
3. Temperatur harus terkontro;.
4. Kontrol pH.
5. Tempat pengambilan sampel.
6. Penguapan berlebihan dihindari.
7. Tangki didesain untuk meminimalkan tenaga kerja pemanenan, pembersihan dan perawatan.
8. Peralatan general: permukaan bagian dalam halus, dihindari banyak sambungan, murah.

Syarat Konstruksi Fermentor


Beberapa perSyaratan yang harus dimiliki oleh sebuah Konstruksi Fermentor diantaranya adalah:
1. Bahan fermentor dibuat dari bahan yang memiliki sifat tahan karat untuk mencegah
kontaminasi logam atau ion selama proses berlangsung.
2. Bahan fermentor harus tidak beracun dan tidak mudah bereaksi atau terlarut, sehingga tidak
menghambat pertumbuhan mikrobia.
3. Bahan fermentor harus terbuat dari bahan yang memiliki sifat kekuatan yang cukup agar
dapat melakukan proses sterilisasi berulang kali pada tekanan uap yang tinggi
4. Sistem stirer dari fermentor dan lubang pemasukannya cukup, sehingga tidak mengalami
stress mekanik akibat terlampau rapat.
5. Medium dan kultur Harus dapat diperiksa secara visual, dibuat dari bahan transparan

Tahapan Proses Fermentasi


1. Formulasi medium yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme, baik pada
Enrichment (pengkayaan) maupun pada Proses Produksi
2. Sterilisasi Medium, Fermentor dan Perlengkapannya
3. Produksi kultur murni atau campuran yang cukup untuk menginokulasi pada tahap produksi
4. Optimasi produksi pada tahap Fermentasi produk dengan kondisi Optimum
5. Ekstraksi (Pemanenan hasil) dan Purifikasi atau pemurnian produk
6. Pembuangan effluen (limbah medium) yang dihasilkan selama produksi

Tahap Persiapan Medium Fermentasi.

Medium yang digunakan adalah medium cair yang terdiri dari 2 macam larutan. Larutan pertama
berisi garam-garam nutrisi untuk pertumbuhan ragi, sedangkan larutan kedua adalah substrat yang
umumnya berbentuk larutan glukosa dalam air. Nutrisi yang diperlukan dalam medium pertumbuhan
ragi antara lain unsur N, O, H, Mg, K, S dan, Ca.
Glukosa berperan sebagai sumber karbon dan sumber energi. Kadar senyawa-senyawa yang
diperlukan supaya medium dapat mendukung pertumbuhan ragi secara optimal harus ditentukan
berdasarkan komposisi masing-masing unsur dalam sel ragi.

Tahap Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan terhadap bahan dan alat agar terbebas dari kontaminasi mikroorganisme lain.
Sterilisasi perlu dilakukan karena kontaminasi mikroba lain akan memberikan pengaruh yang tidak
menguntungkan seperti berikut:
1. kontaminan meningkatkan persaingan di dalam mengkonsumsi substrat sehingga akan
mengurangi perolehan
2. kontaminan dapat menghambat proses metabolisme sel sehingga akan mengurangi
perolehan
3. kontaminan meningkatkan turbiditas sehingga dapat mengacaukan pengukuran terhadap
jumlah sel setiap saat.

Tahap Penyiapan Inokulum

Setelah seluruh alat dan bahan steril, dilakukan proses inokulasi Saccharomycess cereviceaedari
biakan murni. Sebagai inokulumnya adalah biakan ragi. Komposisi medium starter adalah sama
dengan komposisi media fermentasi dengan penambahan growth factor.

Inokulum tersebut dimasukkan ke dalam campuran larutan nutrisi dan substrat yang diambil
sebagian dari fermentor dan dimasukkan ke dalam wadah tertentu, misalnya labu erlenmeyer atau
lainnya
Tujuan dibiakkannya ragi dalam starter adalah mengadaptasikan sel terhadap media fermentasi.
Dengan adanya adaptasi pada starter ini diharapkan lag phase sebagai tahap awal fermentasi dapat
dilewati.
Biakan diusahakan tepat berada pada akhir fasa logaritmik. Dengan demikian pertumbuhan sel ragi
akan maksimum dalam waktu yang relatif singkat

Tahap Pelaksanaan Fermentasi


Tahap ini dimulai saat inokulum yang telah beradaptasi dalam medium dimasukkan dalam medium
di fermentor. Pelaksanaan fermentasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Nutrisi, substrat, dan inokulan dimasukkan ke dalam fermentor yang dilakukan secara
aseptis. Nutrisi dimasukkan ke dalam fermentor sebelum disterilisasi dalam autoclave.
Substrat dan inokulan dimasukkan dengan cara memanaskan mulut inlet dengan kapas
yang dibakar kemudian medium dan inokulum dimasukkan ke dalam fermentor.
2. Kemudian dilakukan kecepatan aerasi dan agitasi.
Aerasi berfungsi sebagai penyuplai oksigen untuk sel ragi dan disuplai dalam bentuk gelembung
gas. Laju oksigen yang disuplai ke dalam fermentor harus selalu stabil. Ketidakstabilan laju alir
oksigen dapat menurunkan unjuk kerja fermentor. Hai ini disebabkan karena laju transfer O 2 tidak
tetap, kadar DO tidak stabil, sehingga metabolisme sel ragi terganggu. Di sini, Agitasi berfungsi
sebagai alat penghomogen larutan fermentasi.

ardra.biz

Apa itu Fermentasi? Cara Kerja dan


Contoh Fermentasi
AMAZINE.CO - ONLINE POPULAR KNOWLEDGE

Secara sederhana, fermentasi adalah proses penguraian zat kompleks menjadi bentuk
yang lebih sederhana.
Sejarah fermentasi sangat tua. Proses fermentasi yang digunakan dalam pembuatan
minuman seperti bir dan anggur diperkirakan telah dimulai pada tahun 7000 SM.
Fermentasi kemudian juga digunakan untuk membuat berbagai produk susu seperti
dadih dan keju.
Ilmu yang mempelajari fermentasi dikenal sebagai zymology. Louis Pasteur adalah
zymologist pertama yang dikenal melakukan penelitian tentang ragi dan proses
fermentasi.

Fermentasi dalam Biologi


Dalam biologi, fermentasi merupakan proses konversi gula menjadi asam atau alkohol
dengan bantuan bakteri atau ragi.
Bakteri membantu konversi gula menjadi asam, sedangkan ragi umum digunakan untuk
produksi alkohol.
Fermentasi berlangsung dalam kondisi anaerobik atau tanpa adanya oksigen. Proses
ini awalnya menyerupai proses glikolisis.
Pada langkah pertama glikolisis, glukosa dipecah menjadi asam piruvat, ATP, dan
NADH.
Selanjutnya, NADH kembali teroksidasi menghasilkan CO2 dan produk akhir yang
berupa alkohol atau asam, tergantung pada organisme yang melakukan proses
fermentasi.

Contoh Fermentasi
Berikut adalah beberapa contoh fermentasi, yang akan membantu Anda memahami
proses dan penggunaannya:
1. Bir
Bir adalah salah satu contoh terbaik hasil fermentasi. Minuman ini terbuat dari biji-bijian
seperti gandum, barley, dll.
Gandum dikeringkan dan kemudian dihaluskan kemudian dicampur dengan air panas.
Campuran ini lantas disimpan dalam bejana fermentasi dan ditambahkan ragi serta
dibiarkan selama beberapa minggu dalam kondisi anaerobik.
Dalam kondisi ini, ragi akan memakan gula atau karbohidrat dan membentuk alkohol.
Setelah disimpan dalam waktu yang cukup, bir kemudian disaring dan dikemas dalam
botol.

2. Anggur
Anggur adalah contoh lain fermentasi. Pertama kali, buah anggur segar dihancurkan
sampai terbentuk seperti bubur.
Bubur anggur kemudian dibiarkan selama beberapa hari sehingga sari buahnya keluar
dan kulit terkelupas dari daging buah.
Bubur anggur lantas disaring untuk memisahkan kulitnya. Ragi lantas ditambahkan dan
dibiarkan selama beberapa minggu dalam kondisi anaerobik.
Setelah periode waktu tertentu, cairan anggur kemudian dipisahkan dalam berbagai
wadah yang berbeda dan dibiarkan mengalami fermentasi lambat.
Terakhir, anggur kemudian dikemas dalam botol dan siap dikonsumsi.

You might also like