Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Dalam pekerjaan yang terkait birokrasi kearsipan sangat mendukung kinerja birokrasi
lembaga, oraginisasi, dinas intansi / SKPD menjadi bagian penting dalam mendukung proses
kerja administrasi dan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen birokrasi. Untuk itu perlu
dilakukan pengawasan intensif dari segenap unsur pimpinan terhadap kelancaran tugas pengelola
kearsipan.
Sementara keberadaan kearsipan diakui sangat penting namun fakta yang ada seringkali
muncul saat pimpinan membutuhkan arsip/dokumen, malah tidak menemukannya dengan cepat
dan tepat. Hal ini terjadi karena buruknya system kearsipan dan pekerjaan kearsipan yang kurang
menarik, citra miring yang seringkali menempatkan bidang kearsipan sebagai bidang pinggiran
diantara aktivitas-aktivitas kerja orang lain serta orang masih menganggap bahwa arsip
merupakan setumpik kertas / dokumen usang yang tidak terpakai sebagai hasil dari kegiatan
rutinitas.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka diperlukan pengetahuan dan pemahaman
serta kecintaan tentang kearsipan sesuai dengan system mekanisme aturan perundang-undangan
kearsiapan seperti Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 30 tahun 1979 tentang kearsipan
dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.
Secara teknis bagaimana proses penyelenggaraan tata kearsipan sesuai Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor : 30 tahun 1979 tentang kearsiapan dalam operasionalnya banyak
sekali istilah istilah yang sangat penting utnuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan
pengendalian naskah dinas masuk dan pengendalian naskah dinas keluar. Diantaranya istilah
umum seperti : File, naskah dinas penting, naskah dinas biasa, kartu kendali, daftar kendali,
nomor urut, kode komponen, lembar disposisi, lembar pengantar dan lain-lain.
9. Lembar pengantar adalah formulir yang dipergunakan sebagai alat penyampaian untuk
naskah dinas biasa dan naskah dinas yang tidak dibuka.
10. Klasifikasi adalah penggolongan naskah dinas berdasarkan masalah yang termuat
didalamnya dan merupakan pedoman untuk pengaturan penataan dan penemuan kembali
arsip.
11. Indeks adalah ciri atau tanda dari naskah dinas berupa kata tangkap yang akan dijadikan
petunjuk dan tanda pengenal untuk memudahkan penemuan kembali arsip.
12. Kode adalah tanda pengganti masalah seperti yang tercantum dalam pola klasifikasi.
Kegiatan pengedalian naskah dinas surat masuk dan keluar dilaksanakan oleh Sekretaris,
staf / petugas Lembaga, Organisasi, Dinas Intasni / SKPD sebagai berikut :
I.
a. Membaca naskah dinas dan menentukan naskah dinas penting atau naskah dinas
biasa.
b. Mencantumkan disposisi pengarahan pada bagian kanan atas naskah dinas.
c. Menentukan kode klasifikasi dan indeks pada naskah dinas penting.
d. Menyampaikan naskah dinas penting atau biasa kepada pencatat.
3) Pencatat mempunyai tugas :
a.
b.
c.
d.
pengendali.
e. Menyampaikan naskah dinas biasa dan naskah dinas tertutup beserta 2 (dua) rangkap
lembar pengantar kepada pengendali.
4) Pengendali mempunyai tugas :
a. Menerima naskah dinas penting beserta 4 (empat) lembar kartu kendali dan naskah
dinas biasa serta naskah dinas tertutup beserta 2 (dua) rangkap lembar pengantar dari
pencatat.
b. Meneliti kebenaran nomor kode dan pengisian kartu kendali serta meneliti
kelengkapan lampiran.
c. Menyampaikan naskah dinas penting beserta kartu kendali lembar III berwarna
kuning dan lembar IV berwarna merah kepada Tata Usaha Pengolah.
d. Menyampaikan naskah dinas biasa dan naskah dinas tertutup beserta 2 (dua) rangkap
lembar pengantar kepada Tata Usaha pengolah.
e. Menyusun kartu kendali lembar I berwarna putih dalam lemari catalog berdasarkan
uritan nomor kode. Dalam susunan kode, kartu kendali disusun berdasarkan urutan
abjad pada indeks.
f. Menyusun kartu kendali lembar II berwarna hijau dalam lemari catalog berdasarkan
instansi dan menurut urutan waktu.
5) Penyimpanan mempunyai tugas menyimpan kartu kendali lembar III berwarna kuning
yang diterima kembali dari Tata Usaha Pengolah kedalam file sebagai pengganti arsip
selama naskah dinas masih berada di Unit Pengolah.
II.
1. Staf / petugas menerima surat masuk dari lembaga, organisasi, dinas intasni / SKPD,
membaca dengan menyesuaikan klasifikasi surat sesuai Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor : 30 tahun 1979 tentang Kearsiapan.
2. Dipojok kanan atas surat diisi Kode sesuai dengan klasifikasi yang berhubungan surat
dimaksud dengan Indek
3. Semua kolom dalam Kartu Kendali Surat Masuk pengisiannya disesuaikan dengan
maksud surat.
4. Pengisian Indek pada Kartu Kendali / disposisi sesuai dengan ; benda / barang, orang,
masalah, tempat dan intansi
5. Surat masuk digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :
- Surat penting : dicatat dalam buku pengendali dengan kelengkapan lembar
disposisi dan kartu kendali surat masuk, tanda terima pengolah surat pada kartu
6.
kendali
Surat biasa : dicatat dalam lembar pengantar dengan kelengkapan lembar diposisi,
dengan bukti/tercatat dalam ; surat penting diparaf pada kartu kendali masuk, surat
biasa di paraf pada lembar pengantar dan surat undangan pada agenda surat
undangan.
11. Para bagian/bidang/seksi menindaklanjut surat dimaksud sesuai dengan diposisi
pimpinan.
12. Catatan Kartu Kendali Surat Masuk ;
- Berwarna putih, disimpan pada almari catalog ( sesuai kode )
- Berwarna maerah, ditempelkan pada surat masuk
- Berwarna kuning, disimpan pada almari catalog ( sesuai instansi )
- Berwanra hijau, disimpan pada almari catalog ( sesuai tanggal )
13. Khusus untuk di Kantor Desa / kelurahan yang dipergunakan hanya kartu surat yang
berwarna putih dan merah dan penyimpanan kartu kendali mempergunakan map yang
dilengkapi dengan skat pertanggal.
B. Pengurusan Naskah Dinas Keluar, dengan langkah langkah :
PENUTUP
Dalam suatu organisasi, lembaga, dinas intansi / SKPD dapat diukur baik atau jeleknya
pada system kearsipannya, apabila arsipnya tertata dengan baik sesuai prosedur kearsipan sudah
pasti begitu pula sebaliknya. Upaya untuk menciptakan kearsipan yang baik maka diperlukan
sumber daya manusia yang memadai, memahami dan mampu melaksanakan tata laksana
pengendalian kearsipan ; pengurusan naskah dinas masuk dan keluar meliputi proses atau
kegiatan kegiatan penerimaan, pengarahan, pencatatan, pengendalian dan penyimpanan. Dan
pemahaman pengurusan naskah dinas keluar meliputi kegiatan yang dilaksanakan sekretaris.
Petugas/staf tatausaha pengolahan dan unit kearsipan.
Pelaksanaan kegiatan pengurusan naskah dinas masuk dan pengurusan naskah dinas
keluar yang semestinya pembagian tugas pokok fungsinya dilaksanakan oleh masing masing
petugas namun karena keterbatasan petugas / staf tata usaha organisasi, lembaga, dinas intansi /
SKPD maka ada rangkapan tugas seperti yang bertugas penerimaan, pencatatan dan
penyimpanan dilaksanakan oleh satu orang petugas/staf tata usaha.
Peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang tata laksana kearsipan khusus
pengelolaan pengurusan naskah dinas masuk dan pengurusan naskah dinas keluar dapat
dilakukan melalui ; penambahan wawasan tentang Undang-Undang RI nomor 43 Tahun 2009
Tentang Kearsipan, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 30 tahun 1979 tentang
Kearsiapan, literature, majalah Media Kearsipan Nasional dan mengikuti pembinaan
pembinaaan yang dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Buleleng
secara rutin dan terprogram sehingga pekerjaan kearsipan yang kurang menarik dapat terkikis.
10