Professional Documents
Culture Documents
Geostrategi
Geostrategi
GEOSTRATEGI INDONESIA
Disusun Oleh
Kelompok 8
1. Reska Permatasari
2. Filma Aditya
3. Elisa Mayang Sari
4. Sri Utami
5. Indah Permatasari
Dosen Pengasuh
Drs.Loman Bolam, M.Si.
Universitas Sriwijaya
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Tahun Ajaran 2014/2015
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt, Tuhan Semesta Alam yang telah memberi rahmat dan karunia
sehat, sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan membahas tentang Geostrategi Indonesia dengan tepat waktu.
Shalawat dan salam tetap kita agungkan kepada junjungan nabi besar, nabi Muhammad Saw,
beliau adalah tokoh idola, suri tauladan yang berpengaruh besar di seluruh dunia sampai akhir
zaman.
Kami sangat menyadari saat pengerjaan makalah ini masih terdapat kesulitan dalam
penyusunan dan penyampaian pemikiran, tetapi itu semua bisa dikerjakan dengan sebaik
mungkin. Ucapan terimakasih kepada dosen pengasuh Bapak Drs. Loman Bolam, M.Si yang
telah membimbing dan memberi motivasi kepada kami dalam pengerjaan makalah pendidikan
kewarganegaraan ini.
Semoga makalah ini memberikaninformasi bagi pembaca dan dapat bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan kita semua.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak negara yang memperoleh kemerdekaannya karena perjuangan rakyat mereka
yang gigih mencapainya. Negara itu akan tetap berdiri apabila tetap selalu dijaga dan
dipertahankan oleh seluruh rakyat bersama pemerintahannya. Demikian juga dengan Indonesia.
Mampukah rakyat Indonesia menjaga dan mempertahankan ketuhanan dan kelangsungan hidup
negara kesatuan Republik Indonesia?
Dalam perjuangan mencapai cita-cita atau tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak
terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya.
Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki
kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional. Kondisi atau situasi
dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang
dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus
selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan
inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional. Kata ketahanan nasional
telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya.
B.
1.
2.
3.
Tujuan
Mengetahui pengertian geostrategi dan geostrategi Indonesia
Mengetahuai pengertian dan konsepsi ketahanan nasional
Mengetahui pendekatan asta gatra dalam ketahanan nasional
C.
1.
2.
3.
Rumusan Masalah
Apa pengertian geosrategi dan geostrategi Indonesia itu sendiri?
Apa pengertian ketahanan nasional dan konsepsi ketahanan nasional?
Bagaimana pendekatan asta gatra dalam ketahanan nasional?
PEMBAHASAN
A. Geostrategi
1. Pengertian Geostrategi Secara Umum
Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan
konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. Di samping itu dalam merumuskan strategi perlu
memperhatikan kondisi social, budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional
maupun internasional.
Geostrategi juga merupakan cabang dari geopolitik yang berurusan dengan strategi.
Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi
geografi sebagai faktor utamanya. Di samping itu dalam merumuskan strategi perlu
memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional
maupun internasional.
Geostrategi diartikan sebagai pelaksanaan geopolitik dalam negara (Poernomo, 1972),
yang pada awalnya diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer. Hal ini tentunya
berkaitan dengan arti strategi itu sendiri, yaitu ilmu atau seni tentang jenderal (the art of
generalship). Strategi itu sendiri semula banyak dikembangkan oleh kaum militer, yakni
bagaimana memenangkan perang. Namun kini istilah strategi lebih popular pula di kalangan
ekonom, industialis, bahkan para ahli pendidikan. Jadi pemikiran strategi kini diartikan
bagaimana kita akan memenangkan pasar untuk keperluan produk kita dan sekaligus untuk
meyakinkan kita bahwa bahan baku lebih terjamin lebih lama (sampai lebih dari 20 tahun) dari
awal perhitungan kita, serta bagaimana kita menggunakannya seefektif mungkin (Pearson, 1990:
2).
Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat
strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa
depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat. Sir Balford Mackinder (1861-1947), guru
besar geostrategi indonesia Universitas London teori yang dikembangkannya tentang
geostrategi continental, merupakan teori yang saat ini digunakan oleh negara-negara maju
maupun negara-negara berkembang (Suradinata, 2005:10).
Berdasarkan keterangan di atas, maka lebih lanjut geostrategi didefinisikan sebagai
kebijakan untuk menentukan sarana-sarana, untuk mencapai tujuan politik dengan memanfaatkan
konstelasi geografi. Sebagai akibatnya geostrategi menjadi upaya menguasai sumber daya untuk
tujuan kelangsungan hidup bangsa
2.
Konsepsi geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal
16 Juni 1948 di Kotaraja (kini Banda Aceh) setelah menerima defile Angkatan Perang (militer)
dalam rangka kunjungan kerja ke daerah Sumatra yang belum/tidak diduduki Belanda (Basry,
1995: 50-51). Namun sayangnya gagasan beliau kurang/tidak dikembangkan oleh para pejabat
bawahan karena seperti kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir Desember
1948. Setelah pengakuan kemerdekaan pada tahun 1950 garis besar pembangunan politik kita
adalah nation and character building, yang sebenarnya merupakan pembangunan jiwa bangsa.
Dapat pula dikatakan bahwa geostrategi indonesia adalah memanfaatkan segenap kondisi
geografi indonesia untuk tujuan politik dan hal itu secara rinci dikembangkan dalam
pembangunan nasional (Suradinata, 2005:33; Armawi, 2005:1).
B. Ketahanan Nasional
1. Pokok-Pokok Pikiran Ketahanan Nasional
a. Manusia Berbudaya
Manusia dikatakan makhluk sempurna karena memiliki naluri,kemampuan berfikir, akal
dan keterampilan,senantiasa berjuangan mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan
kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi materil dan spiritual. Manusia berbudaya akan
selalu mengadakan hubungan-hubungan dengan agama, ideologi, politik, ekonomi, sosial,
seni/budaya, IPTEK dan HANKAM.
konsepsi
ketahanan
nasional
adalah
konsepsi
pengaturan
dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang dan serasi dalam kehidupan
nasional yang melingkupi seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh berlandaskan
Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.
Dari uraian diatas maka dapat diambil dua hakikat pokok dari Ketahanan Nasional Indonesia
yaitu :
a. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
b. Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara selaras, serasi, dan seimbang dalam seluruh aspek kehidupan
nasional.
2. Asas Ketahanan Nasional
a. Asas Kesejahteraan dan Keamaan ; Tingkat kesejahteraan dan keamanaan yang dicapai dalam
kehidupan nasional merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional.
b. Asas Komprehensif Integral ; Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan
bangsa secara utuh, menyeluruh, dan terpadu.
c. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar ; Mawas kedalam ditujukan untuk menumbuhkan
hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan nilai-nilai kemandirian, tetapi tetap
membuka diri terhadap perkembangan dunia. Mawas ke luar ditujukan untuk mengantisipasi dan
berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan memerima kenyataan
adanya interaksi dan pengaruh perkembangan dunia.
d. Asas Kekeluargaan ; Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Asas kekeluargaan mengakui adanya perbedaan yang dikembangkan
secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik.
3. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
Mandiri
Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu pada identitas, integritas
kepribadian.
Dinamis
dan
Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan
strategis.
Wibawa
Pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan meningkatkan kemampuan bangsa dan
menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.
Konsultasi dan Kerjasama
Sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dan mengandalkan pada kekuatan moral
dan kepribadian bangsa.
4. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Bernegara
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung
kehidupan, yaitu:
1.Aspek Alamiah (Statis)
a.Geografi
b.Kependudukan
c.Sumber kekayaan alam
2.Aspek Sosial (dinamis)
a.Ideologi
b.Politik
c.Ekonomi
d.Sosial budaya
e.Ketahanan keamanan
Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau
kebijaksanaan. Politik di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu politik dalam negeri dan politik
luar negeri.
1. Sosial
Sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai
kebersamaan senasib, solidaritas yang merupakan pemersatu.
2. Budaya
Budaya adalah sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cita rasa dan
karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung
penggerak kehidupan.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
a.
b.
c.
d.
Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar :
Religius
Kekeluargaan
Hidup serba selaras
Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi sosial budaya yang dijiwai kepribadian
nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial
budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras dan
seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional.
Menurut letak geografinya, bentuk negara dapat dibagi dalam negara yang berada di daratan,
di lautan, atau keduanya.
1) Negara yang dikelilingi daratan. Lingkungan negara ini bersifat serba daratan atau serba
benua.
2) Negara dikelilingi lautan. Dapat dibedakan dalam :
Negara kepulauan (Archipelagis state) adalah suatu negara yang bersifat kepulauan
(Archipelago)
Negara pulau (Island state), berbeda dengan negara kepulauan. Pada negara pulau unsur darat
b. Kekayaan alam
Kekayaan alam adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di bumi, di
laut, dan
di udara dalam wilayah suatu negara yang dapat diperinci sebagai berikut :
a. Kekayaan alam yang digolongkan dalam :
1. Kekayaan alam hewani (fauna)
2. Kekayaan alam nabati (flora)
3. Kekayaan alam mineral (tambang)
Kependudukan
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Manusia adalah faktor
penentu apa yang dilakukan atau tidak dilakukan disuatu negara. Dengan kata lain manusia yang
tinggal di suatu negara akan menentukan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan
ketahanan nasional, dalam arti manusialah yang akan mengusahakan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan suatu negara.
Masalah yang berkaitan dengan kependudukan adalah :
a) Jumlah penduduk
Apabila jumlah penduduk bertambah akan bertambah pula jumlah tenaga kerja
yang akan dapat dimanfaatkan untuk produksi dan dapat meningkatkan kesejahteraan kerja dan
peningkatan keterampilan kerja agar kapasitas berproduksi meningkat, sebab bila tidak, maka
akan menambah pengangguran dengan segala dampaknya akan dapat melemahkan ketahanan
nasional.
b) Komposisi penduduk
Komposisi penduduk menurut umur banyak mempengaruhi Ketahanan nasional
karena jika di presentase kelompok umur terbesar pada umur produktif maka hal ini berarti akan
dapat meningkatkan ketahanan nasional tetapi jika yang terbesar kelompok umur non-produktif
maka akan dapat melemahkan ketahanan nasional.
c) Penyebaran penduduk
Penyebaran penduduk akan akan sangat besar pengaruhnya terhadap penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan nasional, karena penyebaran penduduk akan berpengaruh langsung
terhadap penyediaan tenaga kerja untuk mengelolah kekayaan alam.
Namun pada kenyataan manusia ingin selalu bertempat tinggal di daerah yang
memungkinkan jaminan kehidupannya yang maksimal, hal ini menyebabkan adanya daerah
padat dan daerah jarang penduduknya. Untuk menyebarkan penduduk tersebut pemerinah
berupaya dengan melaksanaka program transmigrasi dan penyebaran pembangunan pusat
industry dan sebagainya, dan diharapkan usaha tersebut akan dapat meningkatkan ketahanan
nasional.
2. Aspek Panca Gatra (lima aspek sosial)
Panca Gatra meliputi Gatra Geologi, Gatra Politik, Gatra Ekonomi, Gatra Sosial
Budaya, Gatra Pertahanan Keamanan.
1. Gatra Ideologi
Ideologi adalah serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan
kebulatan ajaran atau doktrin yang dijadikan dasar serta member arah dan tujuan yang ingin
dicapai di dalam kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Ketahanan ideologi adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam
menghadapi dan mengatasi ancaman, gangguan, hambtan dan tantangan baik yang datang dari
luar maupun dari dalam yang langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup
ideologi suatu bangsa.
2. Gatra Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai
tujuan, dan oleh kekuasaan karena itu masalah politik selalu dihubungkan dengan masalah
kekuasaan dalam suatu negara yang berada di tangan pemerintah. Pemerintah akan menentukan
system politik yang tepat untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan nasionalnya.
3. Gatra Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dan masyrakat di dalam
pengelolaan faktor produksi (sumber daya alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan manajemen)
dan distribusi barang dan jasa hasil produksi demi kesejahteraan rakyat, baik fisik maupun
mental spiritual.
Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi
(barang dan jasa) serta meningkatkan kelancaran distribusi (barang dan jasa) secara merata ke
seluruh wilayah negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kethanan ekonomi, antara lain :
Bumi dan Sumber Alam, meliputi :
Tenaga kerja
Modal
Industrialisasi
Teknologi
Hubungan ekonomi luar negeri
Prasarana
Manajemen
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Wawasan nasional
Sistem hankam
Kondisi geografis negara
Manusia
Integrasi TNI/POLRI dan rakyat
Pendidikan dan kewarganegaraan
Material
Ilmu dan teknologi
Manajemen
Pengaruh luar negeri
Kepemimpinan
1. Kekuatan dan kelemahan aspek Tri Gatra sangat berpengaruhterhadap kehidupan pada aspek
Panca Gatra dan sebaliknya.
2. Ketahanan nasional yang bulat dan utuh, di dalamnya terkandung hubungan erat antar gatra
dalam seluruh kehidupan nasional.
3. Aspek Tri Gatra dan Aspek Panca Gatra berhubungan secara holistik-sinergistik, artinya
kedua aspek tersebut saling bergantung, saling mengisi dan saling mengikat secara terpadu.
1. Adanya usaha penyimpangan dari kelompok tertentu yang tidak setuju dengan sistem politik
demokrasi Pancasila.
2. Kegiatan oknum organisasi peserta pemilu (OPP) yang menyebarkan isyu-isyu bahwa sistem
politik kita tidak demokratis.
3. Kegiatan provokator dalam Pemilu, yang tidak melaksanakan Pemilu secara tanggungjawab.
4. Masih adanya sikap sekelompok tertentu, yang belum memahami tentang kehidupan politik
Indonesia.
c) Ekonomi :
1. Tingkat atau kualitas para pekerja Indonesia (TKI) yang masih rendah.
2. Masih keterbatasan kemampuan modal perekonomian kita.
3.
Adanya kegiatan kelompok ekonom mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa
memperhatikan kepentingan rakyat.
4. Masih adanya penerapan sistem ekonomi lain yang tidak diterapkan di Indonesia oleh
golongan atau kelompok tertentu.
d) Sosial Budaya :
1. Masih adanya oknum yang menerapkan konsep individualis yang mengorbankan orang lain.
2. Beredarnya kaset video biru yang tidak terkontrol, yang menunjukkan kesenangan dan
perilaku budaya dan adat asing, sehingga dapat merusak moral bangsa.
3. Keengganan generasi muda, untuk mempelajari budaya asli daerahnya dan budaya nasional.
4. Adat istiadat daerah yang tidak menunjang pembangunan nasional.
e) Hankam :
1. Adanya kegiatan kelompok ekstrim yang menghasut masyarakat untuk menentang
pemerintahan yang sah.
2. Usaha-usaha sisa-sisa G.30.S/PKI yang mempengaruhi rakyat Indonesia untuk tidak mau
melaksanakan Siskamling.
3. Sikap masyarakat tertentu yang melimpahkan urusan keamanan kepada aparat keamanan
saja.
4. Tindakan agressor/intervensi dari negara lain terhadap negara kita.
PENUTUP
Kesimpulan
Geostrategi didefinisikan sebagai kebijakan untuk menentukan sarana-sarana, untuk
mencapai tujuan politik dengan memanfaatkan konstelasi geografi. Sebagai akibatnya geostrategi
menjadi upaya menguasai sumber daya untuk tujuan kelangsungan hidup bangsa.
[online].
rantie.blogspot.com/2013/04/pendidikan-kewarganegaraan
Asri.
2013.
ketahanan
nasional
Indonesia
dan
Astagatra.