Professional Documents
Culture Documents
INDUSTRI GARMEN
PENULIS
Kebangkitan Industri garmen besar di Asia tenggara (mulai unjuk gigi) sebenarnya ketika tahun
1975-an, karena China tidak bisa melakukan hubungan bilateral dengan eropa dan amerika dan
dengan adanya sistem QUOTA, china tidak banyak memiliki quota.
Di kawasan Asia Tenggara yang berkembang adalah : Indonesia, Thailand, Vietnam,
Laos, Kamboja, Myanmar. Kemudian bergeser ke negara Asia lainnya seperti Srilanka,
Bangladesh, Philipines. Beberapa specialisasi muncul Di India, kemudia, dengan menguatnya
industri Tenun Kotak dan denim di India.
TEKNOLOGI DIGITAL PADA PROSES PERANCANGAN
Komputer desain adalah suatu jaringan perangkat teknologi yang berkemampuan tinggi
dan serba bisa, sehingga seorang desainer yang telah menguasai teknologi komputer dalam
proses pendesainan busana, pada umumnya akan mampu menghasilkan dan mewujudkan ide-ide
secara lebih cepat dibandingkan bila dikerjakan dengan cara yang lainnya. Hal ini sangat
mendukung dalam mewujudkan target produksi dan efisiensi yang harus dipenuhi oleh suatu
industri garmen.
Seorang desainer yang pada awal abad ke20 masih harus menggunakan cara-cara
konvensional dalam mendesain, kini semakin banyak yang menggantikan nya dengan komputer.
Melalui teknologi komputer seorang desainer dapat dengan leluasa mengekspresikan diri dengan
berbagai tugasnya dalam memecahkan masalah perhitungan kompleks yang ditangani oleh
mesin-mesin canggih.
Logika digital kerap kali dinilai lebih kaya karena berisi program-program perangkat
lunak dari perpustakaan pemikir kelas dunia. Sebagai contoh ketika seorang desainer akan
mendesain sejenis busana tertentu, maka kumpulan clipart/art work seperti fasilitas jenis serat,
tekstur, motif, warna, garis model serta detail model bagian-bagian busana dapat dimanfaatkan.
Desainer tinggal membuat beberapa variasi, modifikasi dan membuat berbagai kreasi dari desain
yang telah dibuat lebih dulu sesuai dengan yang dikehendaki.
Kehadiran komputer desain dengan berbagai kelengkapannya lambat laun menjadi
semakin digemari oleh banyak perancang karena berbagai kemudahan yang ditawarkan melalui
perangkat lunaknya yang dapat membantu para desainer dalam menyelesaikan proses
perancangan dengan lebih cepat dan hasil yang optimal.
Dengan keahlian para pembuatnya, komputer desain telah dilengkapi dengan berbagai
fasilitas untuk membantu para desainer dalam menghasilkan suatu gagasan perancangan yang
lebih kompleks dan dapat diformulasi ulang (edit),sehingga desainer tidak perlu mengulang dari
awal bila gambar yang
dibuat tidak bagus/tidak tepat. Kondisi tersebut pada akhirnya
mengubah parameter desainer dalam bekerja, yaitu bila sebelumnya dengan teknik manual
seorang desainer cenderung membuat perencanaan terlebih dahulu dalam suatu proses
merancang, kemudian setiap tahapan selalu diperhatikan pada aspek teknis dan pelaksanaan yang
memungkin akan sangat dibatasi dengan sarana yang tersedia.
Para perancang menyukai fasilitas mudah tersebut karena memberinya berbagai hal yang
bersifat eksperimental, dengan berbagai hubungan antara warna dan efekefek ruang yang
luas, dan secara umum memungkinkan desainer untuk bermain dengan semua jenis
strukturtersebut. Sangat disadari bahwa teknologi komputer merupakan sebuah perangkat yang
sangat mendukung bagi jenis aktivitas di industri garmen, karena kecepatan dan keakurasian
yang dapat dijalankan pada proses pendesainan tersebut. Begitu pentingnya arti teknologi
komputer dalam menunjang mekanisme kerja di industri garmen, hingga seorang ahli
mengungkapkannya secara hiperbolik, bahwa For the artist who operates commercially, the
computer is a God-send, but for the serious artist it is a mixed blessing (Patrick Taylor :
Computers in the Fashion Industry).
Area dimana teknologi komputer digunakan dengan keberhasilan yang besar berada pada
penggambaran, telah mengambil alih tempat para penggambar, dan semua perangkat yang
dikaitkan dengannya tersedia pada program tersebut. Dengan menggabungkan sistem-sistem
pada program tersebut serta pada penggambar yang cocok, maka gambar yang baik dapat
dihasilkan, atau lebih baik dari yang dilakukan secara manual. Programprogram ini
memberikan suatu kisaran fasilitas yang luas dan perangkat yang dapat dengan mudah
diterapkan, setelah program tersebut dapat dikuasai. Karena kriteria di sini berkenaan dengan
penggambaran elemen desain dan akurasi, maka media komputer sangat ideal dalam
memberikan suatu keuntungan yang nyata pada kecepatan dan fleksibilitas.
Namun demikian komputer desain tidak dapat menciptakan gambar secara
spontan/instant, karena Sistemsistem ini berisi sejumlah program yang sangat kompleks,
sehingga setiap program perangkat lunak harus dipahami dan dikuasai, kemudian perangkat
tersebut dihubungkan untuk membuat suatu pola interaksi diantara fungsifungsinya. Ini juga
merupakan sebuah proses yang kompleks untuk dapat dipahami; dan tak dapat dihindari, bahwa
ini akan menyita waktu untuk memperoleh kontrol keseluruhan sistem. Ini berarti bahwa si
perancang harus melupakan kegiatan perancangan selama beberapa waktu dan berusaha untuk
menguasai sistem tersebut. Kondisi tersebut bagi beberapa perancang mungkin merupakan hal
yang kurang menyenangkan, namun setelah proses yang tidak menyenangkan ini berakhir,
maka proses berkreasi akan menjadi lebih mudah dari sebelumnya bagi si perancang, karena
perancang yang dapat menguasai sistem komputer desain memiliki suatu senjata yang lebih
lengkap di tangan mereka. Mereka dapat mensketsakan rancangan pada komputer dan membuat
dokumen sketsa di dalamnya. Ikatan ini meningkatkan semua spesifikasi relevan pada sketsa
tersebut dan memberikan akses yang mudah pada kepustakaan model yang dihasilkan untuk
membuat berbagai modifikasi model baru dengan berpedoman pada koleksi lama.
visualisasi busana yang mendekati kondisi busana yang telah jadi. Selain dari itu dengan
menambahkan perangkat khusus secara paralel pada jaringan komputernya, maka sistem ini
dapat diproses lebih lanjut untuk memformat pola (pattern) busana dan membuat susunan/tata
letaknya (Lay planning) secara otomatis. Software jenis ini merupakan perangkat yang
komprehensif dalam menunjang secara keseluruhan proses produksi di industri garmen.
Program pemolaan (pattern making) yang secara otomatis dapat menterjemahkan desain ke
dalam bentuk/ format pola (pattern/marking) bagian-bagian busana
F. Accumark
Fasilitas penggandaan pola yang disusun sebagai dasar dalam proses Layplanning (peletakan
pola pada kain)
G. PDS (Pattern Design System)
PDS sebagai
software
yang digunakan
untuk mendesain
dan
mengembangkan pola ini memiliki keunggulan dalam pembuatan nya, dimana pola dapat dengan
mudah dirancang dari coretan atau dengan merubah/memodifikasi style yang telah ada
sebelumnya.
DISTRIBUSI INDUSTRI GARMEN
Tujuan dan kegiatan distribusi adalah untuk memperkenalkan produk ke pasar atau area
distribusi baru yang belum terjangkau agar dikenal dan menciptakan brand image produk. Juga
sebagai upaya penyebaran produk ke sejumlah titik-titik pasar atau area distribusi yang telah ada
(dikuasai) serta area pengembangan baru yang belum terjangkau agar terjadi pelebaran area
penjualan.
Keputusan perusahaan tentang distribusi menentukan bagaimana cara produk yang
dibuatnya dapat dijangkau oleh pelanggan, juga berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan dalam
kegiatan distribusi. Perusahaan harus mengembangkan strategi untuk memastikan bahwa produk
yang didistribusikan kepada para pelanggan berada pada tempat yang tepat dan dengan biaya
seefisien mungkin.
Dalam hal ini, perusahaan garmen memakai beberapa saluran distribusi, diantaranya ;
1. Distribusi langsung
Penyampaian produk secara langsung ke pasar dengan memanfaatkan semua potensi
yang dimiliki sendiri tanpa bantuan perantara atau pihak lain ( agen, pedagang besar,
pengecer )
Cara ini memberikan kemampuan mengindentifikasi dan antisipasi secara cepat setiap
perubahan sikap konsumennya serta menciptakan tingkat pengendalian distribusi yang
besar.
Pendistribusian ini bisa melalui iklan atau katalog, perusahaan garmen bisa dengan
berskala mengirimkan katalog kepada konsumen, yang memesan pakaian melalui pos
atau jasa pengiriman barang. Atau dengan mempunyai situs yang memberikan fasilitas
kepada konsumen untuk memesan secara online.
2. Distribusi semi langsung
Pada beberapa perusahaan ada yang memiliki gerai / toko khusus milik sendiri yang
tersebar dibeberapa wilayah strategis. Dengan begitu perusahaan dapat berhubungan
langsung dengan pelanggan, sehingga perusahaan bisa mengetahui produk mana yang
diminati konsumen. Perusahaan juga bisa mendapat laba maksimal karena menjualnya
langsung kepada konsumen.
3. Distribusi tidak langsung
Saluran distribusi tidak langsung merupakan suatu metode penyampaian barang dari
perusahaan ke tangan konsumen akhir melalui jasa perantara baik agen, pedagang besar,
atau pengecer. Metode ini digunakan untuk mencapai pasar yang jauh dan berada di luar
kota maupun di dalam kota, atau untuk memperkenalkan produknya lebih luas.
Perusahaan bekerja sama dengan agen yang tersebar di beberapa daerah, kemudian agen
akan bertugas menyampaikan barang ke tangan pedagang besar / langsung kepada
pengecer kemudian ke konsumen.
perusahaan yang mengalami banyak kerugian yang tentunya juga akan mengganggu pengusaha
dan juga orang-orang yang bekerja didalamnya.
Sebenarnya untuk persaingan industry garmen dalam negeri tidak terjadi masalah yang
signifikan bahkan bisa dikatakan persaingan dalam negeri untuk industry garmen sangatlah baik,
mengapa dikatakan demikian karena pengaruhnya dalam penyerapan tenaga kerja dan terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional sangat spesifik. Industri garmen menurut data yang kami ambil
dari APGAI (Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesori Indonesia), industri garmen menjadi salah
satu penyumbang devisa ekspor tertinggi dalam lima tahun terakhir dengan nilai ekspor selalu
mencapai USD6 miliar per tahun. Nilai ekspor industri garmen mencapai USD7,18 miliar atau
57,65% dari total ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional. Industri TPT merupakan
salah satu komponen utama pembangunan industri nasional dengan tiga peran penting sebagai
penyumbang devisa ekspor non migas, penyerapan tenaga kerja dan pemenuhan kebutuhan
dalam negeri.
Ini tidak terlepas dari keuntungan kita sebagai salah satu Negara dengan jumlah
penduduk no.4 di dunia. Tentunya dengan jumlah penduduk yang besar kebutuhan akan pakaian
sangatlah diperlukan oleh masyarakat Indonesia, ini merupakan pelang yang sangat besar bagi
para pelaku industri garmen untuk memafaatkan peluang ini sehingga dapat meraih sesuatu yang
optimal dari keuntungan ini. Bahkan orang luar negeri pun kini sudah mengakui produk garmen
dari Indonesia, bisa kita lihat dari banyaknya produk-produk garmen dari Indonesia yang
bertebaran di luar negeri.
Oleh sebab itu diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk terus memperhatikan,
melindungi, dan meningkatkan industri garmen di Indonesia, karena industi garmen Indonesia
masih jauh dapat lebih berkembang dari saat ini. Tidak hanya dari pelaku, tetapi peran aktif
pemerintah dan masyarakat untuk melindungi dan lebih mencintai produk dalam negeri harus
ditanamkan di seluruh penjuru negeri. Karena itu inovasi yang tiada henti harus berjalan agar
produksi garmen Indonesia dapat menjadi salah satu produk pesaing terbaik dengan skala dunia.
Dimana konsumen Industri garment adalah para distributor atau pengecer dan bisa tentu
langsung ke konsumennya. Karena kalau mengambil dari pabriknya langsung harga bisa lebih
murah daripada harus membeli barang di agen atau distributor. Nah Industri garment enggak juga
harus memiliki pabrik ada juga yang home industri. Dimana ia membuat mainan anak
menggunakan kain flannel terus dijualnya kepada konsumen-konsumen yang ingin membelikan
anaknya mainan. Tetapi jika hasil produksi garment tidak bagus maka konsumen akan kecewa
dan tidak akan memesan garment di industry tersebut.
Oleh karenanya, berawal dari teori Adam Smith tahun 1776 yaitu konsumsi adalah satusatunya tujuan dan akhir dari produksi, maka konsep pemasaran modern adalah mencocokkan
kemampuan perusahaan dengan kebutuhan perusahaan dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen untuk mencapai hubungan mutualisme yang saling menguntungkan. Sehingga
keuntungan melalui kepuasan konsumen adalah alat ukur terbaik dari apa yang selayaknya
didapatkan dari apa yang dilakukan oleh industri.