You are on page 1of 7

LBM 3

step 1
1. ptechiae: red spot on the surface of skin
2. trauma: a seriously bodily injury or shock as from violence or an accident.
bersinggungan antara kerja otak dengan tingkah laku
3. hemostasis:
- hemostasis adalah fungsi tubuh yang bertujuan mempertahankan
keenceran darah sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah dan
menutup kerusakan dinding pembuluh darah.
- suatu mekanisme tubuh untuk menghentikan pendarahan spontan.

Serangkaian kompleks reaksi yang menyebabkan pengendalian perdarahan


melalui pembentukan trombosit dan bekuan fibrin pada tempat cedera.
Hemostasis melindungi individu dari perdarahan masif akibat trauma.
Source : Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi E/6 Vol. 1.
Jakarta: EGC (Hal: 292)

step 2
1.
2.
3.
4.
5.

why he easily bruises when he had mild trauma?


according to the scenario, why he doesnt have fever?
why ptechiae was found on the extremities?
what is the interpretation of his laboratory result?
why the doctor suspected thethat there was a blood clotting disorder in this
patient?
6. what are the treatment for the patient?
7. what are the kind of blood clotting disorder?
8. what is the relation between the platelets and this scenario?
9. how is the process of hemostasis?
10.what is the factor of hemostasis?
11.what is the component of hemostasis?
step 3
1. why he easily bruises when he had mild trauma?
- karena trombosit pasien tersebut rendah sehingga darah sukar membeku.
(verdita)
- when he had mild trauma the vasculer was broke and from the scenario the
trombosit very low, so pemulihan luka lama. (minachun)
2. according to the scenario, why he doesnt have fever?
- panas merupakan rangsangan tubuh, jadi tidak ada rangsangan panas
dalam tubuh. ( fitria)
3. why ptechiae was found on the extremities?
- karena kadar trombosit rendah, pasien terkena trombositopenia dan
hemostasis menurun, darah terlalu encer maka darah merembes keluar dari

pembuluh darah (kapiler) maka muncul ptechiae di ekstremitas tubuh.


(alvian)
4. what is the interpretation of his laboratory result?
- hb rendah, leukosit normal, trombosit sangat rendah. jadi terdapat
gangguan di trombosit, gangguan tersebut mengakibatkan mudah luka dan
terdapat ptechiae. ada kelainan antara hereditas, kelainan pada trombosit,
kelainan pada sumsum tulang. (aan)
- pasien mengalami gangguan vaskuler, adanya pendarahan di kapiler,
contohnya terdapat ptechiae yang merupakan defissiensi vit c. (munhidotul)
5. why the doctor suspected thethat there was a blood clotting disorder in this
patient?
- karena pasien mempunyai kadar trombosit rendah dapat mengganggu kerja
hemostasis pasien tersebut. (enggar)
- karena dari hasil lab kadar trombosit rendah (trombosit itu untuk
pembekuan darah) dan dari kondisi pasien yang mudah memar ketika
terkena luka ringan, sehingga dokter mencurigai bahwa itu merupakan
gangguan pembekuan darah. (minachun)
6. what are the kinds and treatment of blood clotting disorder?
- trombositopenia : penurunan jumlah trombosit (kortikosteroid)
- trombosipati: kelainan fungsi trombosit ( infus desmopressin)
- hemofili a: def. f viii (infus faktor viii dari plasma manusia)
hemofili b. def. f. ix (infus faktor ix, obat obat anti hemopilik faktor, provrentil)
(aan, fitria, munhidotul)
7. what is the relation between the platelets and this scenario?

8. what is the factor of hemostasis?

I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.

Clotting factors except factor III and IV, is a plasma protein that are in
circulation as inactive molecules.
Fibrinogen precursor of fibrin (protein terpolimerasi)
protombin precursor of thrombin proteolytic enzymes and possibly
other accelerators on conversion protombin
Thrombopoietin activator tissue lipoprotein on protombin
Calcium is required for activation of prothrombin and fibrin vessel
plasma accelerator globulin a plasma factor that accelerates the
conversion of prothrombin to thrombin

Serum prothrombin conversion accelerator a serum factor that


accelerates the conversion of prothrombin
Antihemofilik globulin (AHG) a plasma factor associated with platelet
factor and factor III christmas (IX); activates prothrombin
christmas factor serum factors related to platelet factor III and VIIIAHG;
activates prothrombin

Factor stuart-power a plasma and serum factors; prothrombin


conversion accelerator
XI.
Predecessor plasma thromboplastin (PTA) a plasma factor that is
activated by Hageman factor (XII); accelerator thrombin generation
XII.
Hageman factor a plasma factor; activate PTA (XI)
XIII.
Fibrin stabilizing factor plasma factor; produce stronger fibrin clot
insoluble in urea.
Factors fletcher (prakalikrein) contact activating factor
fitzgerald factor (kininogen high-molecular-weight) contact activating
factor.
Source: Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. 2006. Pathophysiology E / 6
Vol. 1. Jakarta: EGC (Page: 293)
X.

9. what is the component of hemostasis?


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

patogenesis dan patofisiologi dari kelainan hemofilia


fisiologi dari hemostasis
etiologi (masalah-masalah) dari hemostasis
faktor faktor resiko dari hemostasis
menegakan diagnosis hemostasis
prinsip manajemen/ penanganan dari masalah hemostasis
hubungan terjadinya studi koagulasi

mapping
kelainan
pendarahan
(bleeding is
difficult to stop)

Platelet
count

abnormaliti
es of
platelet
count

ITP, TTP,
Leukimia
akut

examinati
on of
coagulatio
n studies)

CT, BT, PT, APTT,


FAKTOR VII, IX,X

abnormalities of
coagulation factor

hemofili,
DIC, VWB

rumple
leed

vascular
abnormalitie
s

1. patogenesis dan patofisiologi dari kelainan hemophilia

Patofisiology :
Namely the decrease ability of the liver makes blood clotting factors,
thrombocytopenia, and capillary blood vessel damage, or rupture of
varices in cirrhosis. Bleeding can occur everywhere, especially leather and
food channels, sometimes there is also a DC (dissaminated intervascular
coagulation).
Source: Bakta, I Made & Suastika, I Ketut. 1999. Gawat Darurat di Bidang
Penyakit Dalam. Jakarta: EGC (Page: 69)
2. fisiologi dari hemostasis
3. etiologi (masalah-masalah) dari hemostasis
4. faktor faktor resiko dari hemostasis

Ganngguan Vaskular Pasien dengan gangguan kulit biasanya


meunjukan perdarahan kulit, dan sering melibatkan membran mukosa.
- Purpura non alergik penyakit dimana tidak terdapat alergi sejati
tetapi terjadi berbagai bentuk vaskulitis.yang paling sering ditemukan
adalah lupus eritematosus sistemik. Ini adalah penyakit vaskularkolagen, dimana penderita membentuk oantibodi.
- Purpura alergik/purpura anafilaktoid diduga diakibatkan oleh
kerusakan imunologis pada pembuluh.penyakit ini di tandai oleh
perdarahan petekie pada bagian-bagian bebas tubuh dan juga
mengenai bokong.
Trombositosis dan Trombositopenia
- Trombositosis peningkatan jumlah trombosit diatas 400.000/mm3
dan dapat primer atau sekunder.
Trombositosis primer terlihat pada gangguan mieloproliferatif seperti
polisitemia vera atau leukimia granulositik kronik, dimana bersamasama dengan kelompok sel lain, terjadi poliferasi abnormal
megakariosit dalam sum-sum tulang.
Trombositosis sekunder terjadi sebagai akibat dari adanya keadaankeadaan lain. Hal ini mungkin di temukan sementara setelah stress
atau kerja fisik disertai pengeluaran trombosit dari sumber cadangan
(dari limpa), atau dapat menyertai keadaan meningkatnya
permintaan sumsum tulang seperti pada perdarahan atau anemia
hemolitik.
- Trombositopenia jumlah trombosit dibawah 100.000/mm3. Ini
disebabkan baik oleh pembentukan trombosit yang berkurang atau
pengancuran yang meningkat.
Ekimosis yang bertambah dan perdarahan yang lama akibat trauma
ringan ditemukan pada jumlah < 50.000/mm3

Petekie yaitu bila jumlah < 30.000/mm3


Perdarahan mukosa, jaringan dalam dan iinterkranial ditemukan bila
jumlah <20.000/mm3
Gangguan faktor plasma heiditer
- Hemofilia suatu penyakit yang terkait X resesif.
Hemofilia klasik / Hemofilia A dimana aktivitas faktor antihemofilia
VIII kurang atau tidak ada.
Penyakit Christmas / hemofilia B dimana aktivitas faktor IX kurang
atau tidak ada.
- Von Willebrand suatu bawaan otosomal dominan yang sama
kejadiannya pada pria dan wanita. Pada penyakit ini terdapat defisiensi
baik faktor VIIIVWF maupun VIIIAHG, dan gangguan adhesi trombosit.
Defisiensi faktor plasma di dapat yaitu menurunnya pembentukan
faktor-faktor pembekuan seperti yang ditemukan pada penyakit hati atau
defisiensi vitamin K, atau peningkatan penggunaan pada pembekuan
intravaskuler tersebar (DIC) atau fibrinolisis.
Pembentukan Intravaskular Tersebar (DIC) yaitu sindrom multifaset,
sindrom komleks dimana homeostatik normal dan sistem fisiologik yang
mempertahankan darah agar tetap cair berubah mnjadi sistem yang
patologik sehingga terjadi tromb fibri yang menyumbat mikrovaskular
dari tubuh. Sistem fibrinlitik yang teraktivasi ini mengakibatkan
terjadinya perdarahan yang difus.
Source : Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. 1995. Patofisiologi E/4 Vol. 1.
Jakarta: EGC (Hal: 270-274)

4. menegakan diagnosis hemostasis

Ganngguan Vaskular Pasien dengan gangguan kulit biasanya


meunjukan perdarahan kulit, dan sering melibatkan membran mukosa.
- Purpura non alergik penyakit dimana tidak terdapat alergi sejati
tetapi terjadi berbagai bentuk vaskulitis.yang paling sering ditemukan
adalah lupus eritematosus sistemik. Ini adalah penyakit vaskularkolagen, dimana penderita membentuk oantibodi.
- Purpura alergik/purpura anafilaktoid diduga diakibatkan oleh
kerusakan imunologis pada pembuluh.penyakit ini di tandai oleh
perdarahan petekie pada bagian-bagian bebas tubuh dan juga
mengenai bokong.
Trombositosis dan Trombositopenia
- Trombositosis peningkatan jumlah trombosit diatas 400.000/mm3
dan dapat primer atau sekunder.
Trombositosis primer terlihat pada gangguan mieloproliferatif seperti
polisitemia vera atau leukimia granulositik kronik, dimana bersama-

sama dengan kelompok sel lain, terjadi poliferasi abnormal


megakariosit dalam sum-sum tulang.
Trombositosis sekunder terjadi sebagai akibat dari adanya keadaankeadaan lain. Hal ini mungkin di temukan sementara setelah stress
atau kerja fisik disertai pengeluaran trombosit dari sumber cadangan
(dari limpa), atau dapat menyertai keadaan meningkatnya
permintaan sumsum tulang seperti pada perdarahan atau anemia
hemolitik.
- Trombositopenia jumlah trombosit dibawah 100.000/mm3. Ini
disebabkan baik oleh pembentukan trombosit yang berkurang atau
pengancuran yang meningkat.
Ekimosis yang bertambah dan perdarahan yang lama akibat trauma
ringan ditemukan pada jumlah < 50.000/mm3
Petekie yaitu bila jumlah < 30.000/mm3
Perdarahan mukosa, jaringan dalam dan iinterkranial ditemukan bila
jumlah <20.000/mm3
Gangguan faktor plasma heiditer
- Hemofilia suatu penyakit yang terkait X resesif.
Hemofilia klasik / Hemofilia A dimana aktivitas faktor antihemofilia
VIII kurang atau tidak ada.
Penyakit Christmas / hemofilia B dimana aktivitas faktor IX kurang
atau tidak ada.
- Von Willebrand suatu bawaan otosomal dominan yang sama
kejadiannya pada pria dan wanita. Pada penyakit ini terdapat defisiensi
baik faktor VIIIVWF maupun VIIIAHG, dan gangguan adhesi trombosit.
Defisiensi faktor plasma di dapat yaitu menurunnya pembentukan
faktor-faktor pembekuan seperti yang ditemukan pada penyakit hati atau
defisiensi vitamin K, atau peningkatan penggunaan pada pembekuan
intravaskuler tersebar (DIC) atau fibrinolisis.
Pembentukan Intravaskular Tersebar (DIC) yaitu sindrom multifaset,
sindrom komleks dimana homeostatik normal dan sistem fisiologik yang
mempertahankan darah agar tetap cair berubah mnjadi sistem yang
patologik sehingga terjadi tromb fibri yang menyumbat mikrovaskular
dari tubuh. Sistem fibrinlitik yang teraktivasi ini mengakibatkan
terjadinya perdarahan yang difus.
Source : Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. 1995. Patofisiologi E/4 Vol. 1.
Jakarta: EGC (Hal: 270-274)
6. prinsip manajemen/ penanganan dari masalah hemostasis
7. hubungan terjadinya studi koagulasi

You might also like