Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Destika Anggraeni
Fauzia Rohmatul L
Johan Ari Sandra
Nuri
Sulva Widya Sari
2012
BAB I
PENDAHULUAN
bakteri,
sehingga
dalam
pengolahannya
harus
dapat
2.
3.
Fisik
Total padatan (1.210-11.990 mg/l)
Padatan tersuspensi volatil (TSV) = 200-1.840 mg/l
Padatan tersuspensi (TSS) = 270-1.980 mg/l.b.
b. Kimia
pH = 4,2 9,5
industri
dapat
menimbulkan
masalah
dalam
Catatan:
1. Pabrik Susu Dasar : menghasilkan susu cair, susu kental manis dan atau
susu bubuk.
2. Pabrik Terpadu : menghasilkan produk susu, keju, mentega dan atau es
krim.
3. Kadar maksimum
untuk
setiap
parameter
pada
tabel
di
atas
bersifat
preventif
dan
integrasi
yang
dilaksanakan
secara
berkesinambungan terhadap proses dan jasa, untuk meningkatkan ekoefisiensi dan mengurangi terjadinya resiko terhadap manusia dan lingkungan.
Reduksi pada sumbernya merupakan bagian dari strategi Produksi Bersih.
Untuk kegiatan proses, Produksi Bersih mencakup upaya konservasi
bahan baku dan energi, menghindari pemakaian bahan berbahaya dan beracun
(B3), mengurangi jumlah dan toksisitas semua limbah dan emisi yang
dikeluarkan sebelum meninggalkan proses.
Menurut Soeriatmadja dalam Paradigma Produksi Bersih (20:1999)
Produksi Bersih merupakan jalan menuju pembangunan ekonomi dan
pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan hidup sebelumnya. Program
Produksi Bersih merupakan upaya proaktif dalam sistem produksi.
2.2.2. Prinsip-prinsip pokok produksi bersih
Produk Bersih didasarkan pada empat strategi, yaitu:
1. Merupakan upaya penerapan strategi pencegahan yang berkelanjutan
terhadap proses dan produk untuk mengurangi resiko terhadap manusia
dan lingkungan hidup serta sumber daya alamnya.
2. Merupakan upaya untuk menggarap proses produksi dengan strategi yang
meliputi pelestarian bahan baku dan energi, penghilangan pemakaian B3,
dan pengurangan kadar racun dari semua bentuk buangan dan limbah
sebelum meninggalkan proses produksi.
3. Dalam proses menghasilkan produk, strategi produksi bersih memusatkan
perhatian pada upaya pengurangan dampak lingkungan di seluruh daur
suatu produk, mulai dari ekstraksi bahan mentah sampai ke pembuangan
limbah produk tersebut.
4. Meliputi upaya penguasaan teknik pelaksanaan, penyempurnaan teknik
yang sudah ada, dan pengubahan sikap, pandangan dan perilaku produsen.
Ada tiga lingkup kegiatan yang dapat memperoleh keuntungan melalui
kegiatan Produksi Bersih yaitu :
Kegiatan proses, Produksi Bersih mencakup upaya konservasi bahan baku
dan energi, menghindari pemakaian bahan berbahaya dan beracun (B3),
mengurangi jumlah dan toksisitas semua limbah dan emisi yang
dikeluarkan sebelum meninggalkan proses.
Untuk produk, Produksi Bersih memfokuskan pada upaya pengurangan
dampak di keseluruhan daur hidup, mulai dari ekstraksi bahan baku
sampai pembuangan akhir setelah produk tidak digunakan.
Untuk
jasa,
Produksi
Bersih
menitikberatkan
pada
upaya
2.
BAB III
METODE PENELITIAN
abstrak hasil
penelitian, buku, dan jurnal yang diperoleh dari pencarian secara online.
3.6. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan studi kepustakaan.
3.7. Analisa data
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan dibuat dalam bentuk narasi.
3.8. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada hari minggu, 7 Oktober 2012 pukul 09.00
12.00 WIB.
BAB IV
pertama
didirikan,
PT.
Geenfields
Indonesia
air,
dan
3)
kemudahan
penanganan
limbah.
produksi.
Pengaturan
fasilitas-fasilitas
tersebut
jemput
karyawan
dan
staf
setiap
harinya.
dormitori
sebagai
tempat
tinggal
di
lingkungan
tidak
digunakan
untuk
keperluan
proses
karena
dapat
untuk
kebutuhan
proses
dijalankan
dengan
menggunakan tiga buah genset dengan kapasitas masingmasing 500 kVA (dua buah) dan 750 kVA. Akan tetapi, dalam
kebutuhan proses produksi, tegangan yang digunakan juga
efektif 450 kVA. Jumlah tegangan efektif dapat dihasilkan dari
dua buah genset, sedangkan genset sisanya stand by untuk
mengantisipasi terjadinya down/mati listrik dari PLN. Genset
yang
akan
digunakan
untuk
menyuplai
listrik
harus
QC
kualitasnya
memasuki
(Quality
dengan
tahap
Control)
spesifikasi
pengolahan,
untuk
disesuaikan
perusahaan.
susu-susu
Sebelum
tersebut
akan
suhu
maksimum
40C.
Susu
yang
berasal
dari
segar
dari
reception
tank
kemudian
disaring
menggunakan slot filter berukuran 105 mikron agar kotorankotoran yang terlarut di dalam susu segar dapat dipisahkan
kemudian susu dialirkan menuju balance tank. Selanjutnya
sebagian susu segar akan melalui proses preheating pada
suhu 75 0C dan dilakukan proses homogenisasi dua tahap
pada tekanan 150/50 bar. Lalu dilakukan proses termisasi
pada suhu 850C selama 20 detik, kemudian dilakukan
pendinginan awal hingga suhu 50 0C dan dilanjutkan hingga
suhu turun sampai 4 0C. Setelah itu, dilakukan penyimpanan
di dalam storage tank dengan suhu maksimum 4 0C. Termisasi
merupakan istilah yang digunakan oleh PT. Greenfields
Indonesia
terhadap
pemanasan
susu
dengan
suhu
pasteurisasi.
2. Separasi dan Termisasi
Sebagian susu segar lainnya akan mengalami proses
preheating dengan suhu 55-60
untuk
dipisahkan
menggunakan
antara
separator.
bagian
Pemisahan
skim
dan
dengan
krimnya
separator
yang
dilengkapi
dengan
agitator
scrapper
untuk
tanki.
Proses
termisasi
diawali
dengan
proses
C. Setelah itu,
selama
72
jam,
sedangkan
krim
disimpan
bakteri-bakteri
tahan
panas
pembentuk
spora
menggunakan
VTIS
(Vacuum
Thermal
Instant
sebesar
85
0C.
Selanjutnya
dilakukan
menuju
AFM
(Aseptic
Filling
Machine)
untuk
CIP
final
berlangsung
selama
1,5
jam
dan
filling untuk produk UHT Real Good terdiri atas dua jenis, yaitu
A1 Fino dan TFA (Tetra Fino Aseptic). A1 Fino terdapat
sebanyak tiga unit dengan kapasitas masing-masing 10.700
pak/jam, sedangkan TFA terdapat sebanyak dua unit dengan
kapasitas 4.500 pak/jam. Sebelum dilakukan proses pengisian
produk, kemasan primer (paper) produk akan disterilisasi
terlebih dahulu. Untuk mesin TFA, salah satu sisi paper akan
ditempelkan dengan strip khusus melalui elemen SA (Strip
Aplicator) pada suhu 170
proses
pengisian
melalui
pipa
produk
yang
disterilisasi
dengan
menggunakan
udara
steril
Diagram
proses
pengolahan
strobery
4.2.2. Tinjauan limbah
Waste Water Treatment
susu
realgood
sereal
menuju
Pengolahan
Air
lagoon
Limbah).
cair
(Instalasi
mula-mula
akan
ditambahkan
sebanyak
10
kg/m3.
Selanjutnya
IPAL
digunakan
untuk
flushing
kandang
sapi
di
susu
tanpa
harus
memindahkan
atau
mesin
mengalami
masalah/trouble.
CIP
final
ruang produksi
setiap
bulan
sekali
dari
kontraktor
yang
yang
kemungkinan
dapat
tertinggal
di
dalam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
susu ESL (Extended Shelf Life), susu UHT, dan whipping cream yang
dikemas dalam kemasan TBA (Tetra Brik Aseptic) dan TFA (Tetra Fino
Aseptic).
Good Housekeeping adalah pengelolaan Internal yang baik untuk
meningkatkan operasi mereka, dan keselamatan tempat kerja sehingga
merupakan sarana manajemen untuk pengelolaan biaya, pengeloaan
DAFTAR PUSTAKA
Jenie, Betty Sri Laksmi dan Rahayu, Winalti Pudji. 1993. Penanganan Limbah
Industri Pangan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta:
Sastrawijaya, A. Tresna. 1991. Pencemaran Lingkungan. PT Rineka Cipta,
Jakarta
Soeriatmodjo, RE, 1999 : Teknologi Bersih untuk menghasilkan produk
ramah lingkungan, Nuansa, Bandung