Professional Documents
Culture Documents
Susunan kalimat dalam Bahasa Jepang berbeda dengan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Dalam
Bahasa
Jepang,
predikat
diletakkan
di
akhir
kalimat.
Subjek - Objek - Predikat
Partikel o adalah untuk menghubungkan objek (kt benda) dengan kt kerja (predikat)
Lala-san wa tegami o kakimasu.
Lala menulis surat.
Otoosan wa tabako o suimasu ka.
Subjek
: Oksan
Ket waktu : asa (pagi)
Ket tempat : resutoran de (di restoran)
Objek
: pan (roti)
Kata bantu : sukoshi (sedikit)
Predikat
: tabemasu (makan)
Rangkuman
Watashi wa ten-in desu.
Saya adalah pegawai toko.
Watashi wa ten-in dewa/ja arimasen.
Saya bukan pegawai toko.
Watashi wa ten-in deshita.
Saya mantan (dulunya) pegawai toko.
Watashi wa ten-in dewa/ja arimasen deshita.
Saya bukan mantan pegawai toko.
Kalimat Tanya
Cara membuat kalimat menjadi kalimat tanya dalam Bahasa Jepang sangat mudah. Cukup dengan
menambahkan KA pada akhir kalimat.
Bila salah kita memakai kata "iie" yang berarti "tidak" atau "bukan"
Iie, s dewa/ja arimasen.
/
Bukan, bukan begitu.
Iie, chigaimasu.
Bukan, salah.
Terima kasih tulus dari hati saya.
Tonde mo arimasen.
Mshiwake arimasen.
Nido to kurikaeshimasen.
Mohon maaf (sangat sopan)
Gomen nasai.
Okoranaide kudasai.
Jangan marah.
Oyurushi kudasai
Tidak, tidak apa-apa.
Maafkanlah saya.
Iie, d itashimashite.
Tonde mo arimasen.
Ah, sama sekali tidak.