Professional Documents
Culture Documents
gangguan fisiologi
Purnomo Hadi
Death
Number of
microorgan
isms
Overt disease
Recurent disease
Onset of symptoms
Uncertainly region
No disease
Time
Incubation
period
Purnomo Hadi
Cure
3
LINGKUNGAN
AGENT
HOST
ENVIRONMENT Mikroba:
Virus
Bakteri
Fungi
Parasit
Manusia
Virus
Bakteri
Jamur
Parasit
Patogen murni
Patogen oportunistik
Faktor predisposisi
Kontak
Droplet
Airborne
Tidak langsung: Makanan minuman, Peralatan, Vektor
Makhluk hidup:
Manusia
Binatang
Serangga
Benda mati/fisik:
Makanan minuman
Air
Udara
Peralatan
Endogen
Eksogen:
Penderita penyakit infeksi
Masa inkubasi
Masa penyembuhan
Air:
Udara
Tanah
Makanan minuman
Peralatan:
Peralatan pribadi
Peralatan rumah tangga
Peralatan medis
PPI Komunitas:
Surveilans Penyakit Menular: KLB, emerging
PPI RS:
Standard Precaution
Transmission base Precaution
PPI Laboratorium:
Biosafety
Biosecurity
Outbreak /KLB
Pandemi
: Lingkup kecil
: Lingkup luas (global)
1.
2.
22
23
24
Penanggulangan Wabah/KLB
27
Kasus
indeks
Hari ke-0
Kasus
indeks
Hari ke-3
Hari ke-6
Hari ke-9
Hari ke-12
Konsep pertahanan:
Konsep pertahanan:
AREA
DENGAN
INTERVENSI
AREA KARANTINA:
LARANGAN
MASUK & KELUAR
35
36
37
Kegiatan
Waktu
Profilaksis
antiviral
(intervensi
farmasi)
Intervensi
nonfarmasi
Surveilans
aktif
Ming Minggu Mingg
gu I II
u III
1.
2.
3.
4.
Kasus Infeksi
Masa inkubasi
Penelusuran
Epidemiologi
Riwayat Penyakit
+
Masa Inkubasi
Sumber
Penularan
Diagnosis
Purnomo Hadi,
Mikrobiologi FK UNDIP
41
Country estimates:
Negara maju: 5 -10%
Indonesia .?
Kecenderungan meningkat:
Ruang ICU
RS besar:
banyak pasien gawat
Banyak tindakan
RS negara berkembang: fasilitas?
43
18%
Lain lain: 8%
44
E. coli
CoNS (Coagulase neg
Staph)
Enterococcus spp.
Staphylococcus aureus
Enterobacter spp.
Pseudomonas
aeruginosa
Klebsiella penumoneae
Acinetobacter spp.
Candida albicans
Mikroba biasa
(endogen,
lingkungan)
tetapi
45
Penderitaan kematian
Biaya:
langsung : biaya perawatan
Tidak langsung (tdk bisa kerja)
Citra RS
Tuntutan hukum
46
Source of infection:
Biological:
Human
Animal
Physical:
Water
Air
Instrumnet
Model of
Transmission:
Sensitive Host
Contact
Droplet
Airborne
Healthy
Immunocompromis
ed
Chemotherapy,
antiseptik-disinfectant
sterilization
PPE
Vaccination,
DIREKTUR UTAMA /
DIREKTUR
KOMITE
PPI
TIM PPI
DIREKTORAT
DIREKTORAT
DIREKTORAT
50
KEWASPADAAN ISOLASI:
1. Standard Precaution: Kewaspadaan Standar
2.
51
Gabungan dari:
Universal Precautions/ Kewaspadaan Universal
Body Substance Isolation/ Isolasi duh tubuh
2-53
5-53
Cuci tangan
2. Sarung tangan
3. Masker,pelindung mata & pelindung wajah
4. Gaun/apron
5. Peralatan perawatan Pasien
6. Pengendalian lingkungan limbah
7. Penanganan Linen
8. Kesehatan karyawan
9. Penempatan pasien
10. Etika batuk/higiene saluran nafas
1.
2-54
5-54
Cuci tangan
sebelum dan sesudah menyentuh darah/cairan tubuh
setelah melepas sarung tangan
setelah & sebelum kontak dengan pasien yang berbeda.
2-55
5-55
jarum tumpul
2-56
5-56
Pertimbangan praktis
2-57
5-57
5-58
5-59
Etanol 96%
Hydrogen peroksida 3%
Gliserol 98%
833.3 ml
41.7 ml
14.5 ml
751.5 ml
41.7 ml
14.5 ml
Penelitian
Mencuci sarung tangan
Tidak dapat menyingkirkan
Mikroorganisme,dihubungkan
dengan transmisi MRSA,
Bakteri gram negatif
2-61
5-61
2-62
5-62
Bersih,non steril
melindungi kulit,
cegah baju terkontaminasi
Steril
Mencegah kontaminasi dari
petugas pasien, pasienpetugas
2-63
5-63
5. Pemprosesan alat
Dekontaminasi
Sterilisasi
Kimiawi
Autoklaf
Panas Kering
DTT
Pencucian
Kering/Dingin-kan
dan Simpan
Rebus
Kukus
Kimiawi
2-64
5-64
6. Pembersihan lingkungan
Disinfektan untuk pembersihan harus standar
1. Pembersihan permukaan horizontal ruang rawat pasien:
lantai tanpa karpet, permukaan datar lain, meja pasien harus
dibersihkan secara teratur dan bila tampak kotor/kena
kotoran
2. Pembersihan dinding, tirai, jendela tidak dianjurkan kecuali
tampak kotor/kena kotoran
3. Fogging dengan disinfektan seharusnya tidak dikerjakan
2-65
5-65
7. Penanganan Linen
Penanganan rutin
2-66
5-66
8. Penanganan sampah/limbah
Kuning:sampah Infeksius
Hitam:non infeksius/ domestik
Merah:Radioaktif
Ungu :Cytotoksik
Wadah
Tahan bocor dan tahan
tusukan
Harus mempunyai
pegangan yang dapat dijinjing
dengan satu tangan
mempunyai penutup yang
tidak bisa dibuka kembali
ditutup dan diganti
setelah terisi 2/3 bagian limbah
2-67
5-67
Potential
Hazard
5-68
2-69
5-69
Proses recapping
yang aman:
Metoda satu tangan
2-70
5-70
2-71
5-71
2-72
5-72
5-74
5-75
5-76
Terbagia atas
1. Contact Precaution
2. Droplet Precaution
3. Airborne Precaution
2-78
Langsung
Tidak langsung
79
80
Penempatan pasien :
Sarung tangan:
Gaun :
Bila diperkirakan pakaian akan tercemar saat kontak dg pasien, permukaan lingkungan
atau peralatan pasien (diare, inkontinensia, kolonostomi, slang drainase).
Lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruangan dan pastikan pakaian tidak menyentuh
lagi permukaan tercemar dlm ruangan
Pemindahan pasien :
Peralatan pasien :
Droplet:
Percikan >5m melayang di udara jatuh mengenai
2-83
Purnomo Hadi
84
Purnomo Hadi
85
Purnomo Hadi
86
Purnomo Hadi
87
Purnomo Hadi
88
Udara/Airborne
Percikan/partikel berukuran kecil < 5 m yang
melayang/menetap di udara
Mikroorganisme infeksius dapat menyebar luas
1.
Penempatan pasien :
--
2.
3.
4.
5.
Masker bedah
99.99% effective
97
98
99
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
Classification:
Class I BSCs:
Negative pressure
Ventilated
Open front
Class IIA IIB BSCs:
HEPA filterred
Vertical laminar air flow
Class III BSCs:
Totally enclosed cabinets
Gas tight construction
Protect personnel and environments in highest level
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
Bakteri
Virus
Jamur
Ricketsia
Toksin
1. KATEGORI A
( organisme yg memp.risiko thd keamanan nasional )
Dapat dg mudah disebarluaskan atau ditularkan dari manusia
ke manusia
Menyebabkan kematian tinggi & potensial berdampak thdp
kesehatan masyarakat
Dpt menyebabkan kepanikan masy & ggn sosial
Memerlukan aksi khusus utk kesiapsiagaan kesehatan
masyarakat
Meliputi:
Variola major ( smallpox),Bacillus anthracis (anthrax), Yersinia
pestis (Plague), Clostridium botulinum toxin (botulism), Francisella
tularensis (tularemia), Haemorrhagic fever (e.g.Ebola,Marburg )
2. KATEGORI B:
( termasuk new emerging pathogens, foodborne &
waterborne pathogens)
Kemudahan penyebarluasan : moderat
menimbulkan kesakitan sedang dan kematian rendah
Membutuhkan kemampuan diagnostik peny. menular
yg spesifik dan peningkatan surveilans penyakit
Meliputi:
Brusellosis, Q Fever, Ricin toxin, Staphylococcus enterotoxin
B, Salmonella species, E.coli , Vibrio cholerae
3. KATEGORI C
Meliputi new emerging pathogensyg dpt dibiakan
untuk disebarluaskan secara masal dikemudian hari
karena:
ketersediaan
mudah utk diproduksi & disebarluaskan
potensial menimbulkan kesakitan & kematian yg tinggi
Meliputi a.l.:
Hanta Virus, Nipah virus, Tick-borne encephalitis,
Yellow fever virus, Multidrug-resistant
Mycobacterium tuberculosis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
Physical biosecurity
Meliputi peralatan / mesin2, struktur dan pengamanan karyawan
2.
Manajemen karyawan
Sebaiknya dapat menentukan peran, tanggung jawab, serta
wewenang dari tenaga aboratorium yg perlu untuk menangani,
menggunakan, menyimpan, mentransfer atau mengirim bahanbahan biologi yg berharga (BBB), dimana institusi yakin bahwa
tenaga lab. tsb sesuai dengan kedudukan / posisi yg dipegangnya
3.
Pengamanan informasi
Menetapkan kebijakan yg bijaksana dalam penanganan BBB
secara rinci. Pengamanan informasi sebaiknya dpt menyakinkan
bahwa tingkat kerahasiaan yg diperlukan dan layak dilindungi
oleh sistem yg digunakan untuk memperoleh, menyimpan,