You are on page 1of 50

perpustakaan.uns.ac.

id

digilib.uns.ac.id

ALARM SMS PEMANTAU KETINGGIAN AIR NON CONTACT SYSTEM


BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Program Diploma III Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh:
ZIA MANFALUTI
NIM. M3308060

PROGRAM DIPLOMA III ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
2011

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ALARM SMS PEMANTAU KETINGGIAN AIR NON CONTACT


SYSTEM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Program Diploma III Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh:
ZIA MANFALUTI
NIM. M3308060

PROGRAM DIPLOMA III ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
2011
i

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user
ii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user
iii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

HALAMAN ABSTRACT

Zia Manfaluti, 2011. SMS ALARM MONITORING WATER

ELEVATION

NON

CONTACT

SYSTEM

ATMega8535

MICRO

CONTROLLER BASED. D3 Program Computer Science Faculty of

Mathematics and Natural Sciences University of Sebelas Maret Surakarta.


One alternative to the flood early warning system to be more effective
is the use of SMS (Short Message Service). SMS is a facility located in the
cellular phone. In addition to the cost of SMS is cheap, people will more
quickly receive a flood warning, and it is also very efficient. The use of noncontact sensor system for the time has been gaining popularity, the results
obtained when using the sensor can be in real time, but it can minimize the
error factor.
In

designing

the

SMS

Alarm

Monitoring

Water

Altitude

ATMEGA8535 Microcontroller-based literature study was conducted with data


collection and retrieval of information delivery technologies existing flooding
and direct observation of the warning models are already available. This tool
use a microcontroller system ATMEGA8535 as its main controller. It was used
as input GP2D12 infrared sensors, and output via SMS sent to mobile phones
through a visual basic interface and LCD.
Results of the study Alarm Monitoring SMS Water Altitude
ATMEGA8535 Microcontroller based monitoring system has been made noncontact water level microcontroller-based system using sensors GP2D12
ATMEGA8535 with output sent via cell phone SMS sending form that

contains the status of the normal water level elevation, alert, and danger.
Keywords: monitoring the height of water level, the microcontroller
ATMEGA8535, GP2D12 sensors, alarm SMS.

commit to user
iv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

HALAMAN ABSTRAK

Zia Manfaluti, 2011. ALARM SMS PEMANTAU KETINGGIAN

AIR NON CONTACT SYSTEM BERBASIS MIKROKONTROLER

ATMega8535. Program Studi D III Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.


Salah satu alternatif sistem peringatan dini kebanjiran ini agar lebih
efektif adalah menggunakan SMS (Short Message Service). SMS merupakan
fasilitas yang terdapat dalam telepon seluler. Selain dengan biaya SMS yang
murah, masyarakat akan lebih cepat menerima peringatan banjir, dan juga
sangat efisien. Penggunaan non contact system untuk sensor saat ini mulai
popular, hasil yang didapat jika menggunakan sensor dapat secara real time,
selain itu dapat meminimalkan faktor kesalahan.
Dalam merancang Alarm SMS Pemantau Ketinggian Air berbasis
Mikrokontroler ATMega8535 ini dilakukan dengan studi pustaka pengumpulan
dan pencarian data tentang teknologi pengiriman info banjir yang sudah ada
dan observasi langsung model peringatan yang sudah tersedia. Sistem alat ini
menggunakan mikrokontroler ATMega8535 sebagai pengendali utamanya.
Sebagai masukan digunakan sensor infra merah GP2D12, dan output melalui
SMS yang dikirim ke telepon seluler melalui interface visual basic dan LCD.
Hasil dari penelitian Alarm SMS Pemantau Ketinggian Air berbasis
Mikrokontroler ATMega8535 ialah telah dibuat sistem pemantau ketinggian air
non

contact

system

berbasis

mikrokontroler

ATMega8535

dengan

menggunakan sensor GP2D12 dengan keluaran dikirim melalui telepon seluler


berupa pengiriman SMS yang berisi status level ketinggian air normal, siaga,
dan bahaya.
Kata kunci: pemantau ketinggian level air, mikrokontroler ATMega8535,
sensor GP2D12, alarm SMS.

commit to user
v

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

HALAMAN MOTTO

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (QS. Al. Insyirah)

Tidak ada hal yang tidak mungkin, untuk mengatasi ketidak mungkinan itu
adalah niat dan bismillah.

Allah tidak akan membebani seseorang,


seseorang, kecuali sesuai dengan
kesanggupannya (QS. Al. Baqarah : 286)

Jangan pernah berhenti bermimpi, karena mungkin suatu saat nanti mimpi
kalian akan menjadi kenyataan (Bambang Pamungkas)

Allah tidak pernah menuntut kita untuk berhasil, Allah hanya mengharuskan
mengharuskan
kita untuk berusaha.

Sekarang atau akan menyesal di kemudian hari.

commit to user
vi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk:

Allah SWT
Orang tua saya, Ibu dan Ayah
Kakak dan Adik
Orang yang saya cintai, yang mudah2an kelak menjadi pendamping
hidup saya
Sahabat karib saya, Dodi, Rosyid, Me2th, Verry, Adi, Nanda
Febry, terima kasih atas bantuannya selama pembuatan alat
Teman seperjuangan dalam satu atap Tekomp 08
Teman2 kos Bonanza, mohon maaf bila kos jadi kotor
Teman2 Jak Solo Raya, Kuliah bukan jadi penghalang tuk
dukung PERSIJA
Jak Mania dan Jak Angel seluruh dunia, PERSIJA SAMPE
MATI

commit to user
vii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadiran Allah SWT, atas limpahan karunia,


rahmat, dan hidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir dan
laporannya yang berjudul ALARM SMS PEMANTAU KETINGGIAN
AIR NON CONTACT SYSTEM BERBASIS MIKROKONTROLER
ATMega8535 dengan sebaik-baiknya.
Laporan tugas akhir ini disusun sebagai pelengkap salah satu syarat
mencapai gelar Ahli Madya Program Diploma III Ilmu Komputer Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuian Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada:

1.

Ir. Ari Handono Ramelan, M. Sc, Ph. D, selaku Dekan Fakultas MIPA
UNS.

2.

Drs. YS. Palgunadi, M. Sc, selaku kepala program studi D III Ilmu
Komputer Fakultas MIPA UNS.

3.

Viska Inda Variani, S. Si, M. Si, selaku pembimbing akademik yang telah
membimbing selama perkuliahan.

4.

Fendi Aji Purnomo, S. Si, selaku pembimbing tugas akhir yangtelah


membimbing selama tugas akhir berlangsung.

5.

Febri Arief S dan Astia Adi Pratama, terima kasih atas bantuannya selama
pembuatan tugas akhir.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih sangat jauh dari sempurna,
untuk itulah kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan untuk adanya
pengembangan selanjutnya.

Surakarta, Juni 2011

commit to user
viii

Penulis.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii
HALAMAN ABSTRACT .................................................................................... iv
HALAMAN INTISARI ........................................................................................ v
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I

PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Perumusan Masalah... 1
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan 2
1.5 Manfaat. 2
1.6 Metodologi Penelitian 2
1.7 Sistematika Penulisan 3

BAB II

LANDASAN TEORI 4
2.1 Power Supply. 4
2.1.1 Transformator.4
2.1.2 Dioda Penyearah 5
2.1.3 Regulator 6
2.2 Sensor Infra Merah GP2D12. 7
2.3 Mikrokontroler AVR ATMega8535.. 9
commit to user ATmega8535... 9
2.3.1 Arsitektur Mikrokontroler
ix

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

2.3.2 Konfigurasi Pin ATMega8535... 9


2.3.3 Status Register ATMega8535 10
2.4 Perintah AT Command............. 11
2.5 Bascom...13
2.5.1 Penulisan Program Bahasa Bascom... 13
2.5.2 Tipe Data 14
2.6 LCD... 15
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN.. 16
1.1 Analisa Kebutuhan. 16
1.1.1 Perangkat Keras (Hardware).. 16
1.1.2 Perangkat Lunak (Software).. 17
1.1.3 Peralatan Perndukung 17
1.2 Perancangan Sistem... 18
1.2.1 Diagram Blok. 18
1.2.2 Desain Sensor Tinggi level Air.. 19
1.3 Perancangan Perangkat Keras 20
1.3.1 Rangkaian Catu Daya.20
1.3.2 Rangkaian MAX232.. 20
1.3.3 Rangkaian Sensor GP2D12 21
1.4 Perancangan Program 21
1.5 Sirkuit PCB 22
1.6 Tahap Penyelesaian....22
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA 24
5.1 Pengujian Hardware... 24
5.1.1 Pengujian Handphone.... 24
5.1.2 Pengujian Sensor GP2D12. 25
5.1.3 Pengujian LCD... 26
5.2 Pemasukan Program Bascom ke Mikrokontroler ATMega
8535... 26
5.3 Pembuatan Program Visual Basic..29
commit
to user
5.4 Pengujian Rangkaian
Keseluruhan
31
x

perpustakaan.uns.ac.id

BAB V

digilib.uns.ac.id

PENUTUP 34
5.1 Kesimpulan 34
5.2 Saran.. 34

DAFTAR PUSTAKA 35
LAMPIRAN.. 36

commit to user
xi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1

Blok diagram power supply

Gambar 2.2

Bagian-bagian transformator..

Gambar 2.3

Penyearah gelombang penuh..

Gambar 2.4

Regulator IC 7812 dan 7805...

Gambar 2.5

Sensor GP2D12..

Gambar 2.6

Skema rangkaian sensor..

Gambar 2.7

Perbandingan antara jarak dan tegangan.

Gambar 2.8

Pin ATMega8535.

10

Gambar 2.9

Status register ATMega8535.

10

Gambar 2.10 LCD 16X2.

15

Gambar 3.1

Blok diagram system

18

Gambar 3.2

Desain sensor tinggi level air

19

Gambar 3.3

Rangkaian catu daya.

20

Gambar 3.4

Rangkaian MAX232.

20

Gambar 3.5

Rangkaian sensor GP2D12

21

Gambar 3.6

Flowchart sensor

21

Gambar 3.7

Mengatur letak komponen.

23

Gambar 4.1

Pengujian handphone Sony Ericsson W200.

24

Gambar 4.2

LCD menampilkan jarak...

26

Gambar 4.3

Menuliskan program di BASCOM-AVR

27

Gambar 4.4

Proses compile program

27

Gambar 4.5

Konfigurasi AVRDude..

28

Gambar 4.6

Proses download program..

28

Gambar 4.7

Pembuatan form program di visual basic...

29

Gambar 4.8

Penulisan code program di visual basic.

29

Program saat dijalankan.


commit to user
Gambar 4.10 Level air normal.

30

Gambar 4.9

xii

31

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Gambar 4.11 Level air siaga

31

Gambar 4.12 Level air bahaya.

32

Gambar 4.13 Jawaban OK dari AT Command

32

commit to user
xiii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1

Perintah AT Command

12

Tabel 2.2

Instruksi dasar bascom.

14

Tabel 2.3

Bentuk tipe data

15

Tabel 2.4

Deskripsi pin LCD

15

Tabel 4.1

Hasil pengujian handphone sony ericsson W200.

25

Tabel 4.2

Hasil pengujian sensor GP2D12..

25

commit to user
xiv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.

Listing program bascom

37

Lampiran 2.

Code program visual basic

39

commit to user
xv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu bencana alam yg sampai saat ini selalu terjadi di Indonesia ialah
banjir. Sudah tidak terhitung berapa banyak korban jiwa dan kerugian materi
akibat dari bencana banjir.
Faktor keamanan dan keselamatan menjadi hal yang paling utama di
masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. Untuk meningkatkan faktor
keamanan dan keselamatan inilah dibutuhkan sebuah sistem yang mampu
memberikan peringatan dini sebelum banjir melanda.
Sistem yang ada sekarang menggunakan telemetri (teknologi pengukuran
jarak jauh dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem),
namun sistem telemetri tersebut mengharuskan adanya operator sistem untuk terus
memantau ketinggian air. Hal ini membuat sistem ini mungkin masih kurang
efektif. (http://www.digilib-ampl.net)
Salah satu alternatif sistem peringatan dini kebanjiran ini agar lebih efektif
adalah menggunakan SMS (Short Message Service). SMS merupakan fasilitas
yang terdapat dalam telepon seluler. Selain dengan biaya SMS yang murah,
masyarakat akan lebih cepat menerima peringatan banjir, dan juga sangat efisien.
Penggunaan non contact system untuk sensor saat ini mulai popular, hasil yang
didapat jika menggunakan sensor dapat secara real time, selain itu dapat
meminimalkan faktor kesalahan.

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah yang diambil adalah
bagaimana membuat suatu sistem alarm SMS sebagai pemantau ketinggian air
menggunakan sensor GP2D12 non contact system berbasis mikrokontroler
ATMega8535.

commit to user
1

2
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

1.3. Batasan Masalah


Baatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMega8535.
b. Menggunakan sensor infra merah GP2D12.
c. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah BASCOM AVR.
d. Menggunakan telepon seluler sebagai informasi ketinggian air.

1.4. Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah membuat alarm SMS yang ditujukan
ke nomor handphone tertentu dalam pemantau ketinggian air non contact system
dengan sensor GP2D12 berbasis mikrokontroler ATMega8535.

1.5. Manfaat
Manfaat dari pembuatan alat ini adalah:
a. Dapat memeberikan informasi secara cepat tentang ketinggian air
melalui telepon seluler.
b. Memberikan kemudahan bagi petugas penjaga pintu air untuk memantau
ketinggian air di pintu air.

1.6. Metodologi Penelitian


Dalam pembuatan tugas akhir ini, dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Studi pustaka, pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan pencarian data
tentang teknologi pengiriman info banjir yang sudah ada.
b. Observasi (melihat langsung model peringatan yang sudah tersedia).
c. Prosedur pembuatan alat :

Perancangan/Pere
ncanaan alat

Pengujian alat

commit to user

Analisis

Hasil

3
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

1.7. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini dapat dijelaskan seperti
berikut:
a. BAB I

PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan laporan.

b. BAB II

LANDASAN TEORI
Memuat tinjauan pustaka yang berisi teori-teori yang
mendukung dalam pembuatan tugas akhir.

c. BAB III

DESAIN DAN PERANCANGAN


Memuat data-data yang diperlukan dalam perancangan
suatu system.

d. BAB IV

IMPLEMENTASI DAN ANALISA


Memuat tentang langkah dan hasil analisa dan pembahasan
dari pengujian tentang alat yang dibuat.

e. BAB V

PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Power Supply


Catudaya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang
mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Hampir semua
peralatan elektronik membutuhkan catudaya agar dapat berfungsi.
Beberapa radio atau tape kecil menggunakan baterai sebagai sumber
tenaga namun sebagian besar menggunakan listrik PLN sebagai sumber
tenaganya. Untuk itu dibutuhkan suatu rangkaian yang dapat mengubah arus
listrik bolak balik dari PLN menjadi arus listrik searah. Ada banyak jenis atau
variasi rangkaian catudaya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Namun
secara prinsip rangkaian catudaya terdiri atas transformator, regulator, kapasitor,
dan beban. (http://www.e-dukasi.net).

Gambar 2.1. Blok diagram power supply

2.1.1 Transformator
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen
pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan
kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk
memperkuat medan magnet yang dihasilkan. (http://www.e-dukasi.net)

commit to user
4

5
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Gambar 2.2. Bagian-bagian transformator


(http://www.e-dukasi.net)

2.1.2 Dioda Penyearah


Pada penyearah ini digunakan gelombang penuh dengan dua buah diode
penyearah (penyearah jembatan). Penyearah ini mempunyai puncak tegangan
yang sama dengan penyearah setengah gelombang dan memiliki nilai rata-rata
yang lebih tinggi dari penyearah gelombang penuh dengan dua dioda.
Dioda adalah komponen semikonduktor yaitu dapat berfungsi sebagai
konduktor dan isolator. Dioda dapat menjadi konduktor bila dibias forward (diberi
tegangan maju ) dan menjadi isolator bila dibias reverse (diberi tegangan balik).
Dalam teknik elektronika dikenal satu jenis bahan yang dinamakan bahan
setengah penghantar (semikonduktor). Bahan jenis ini pada dasarnya adalah suatu
bahan penyekat juga, tetapi dengan kenaikkan temperatur (suhu kamar) bahan ini
akan berlaku sebagai penghantar, mempunyai peranan sangat penting dalam
teknik elektronika. Contohnya adalah germanium dan silikon, dua jenis bahan
yang menjadi bahan baku dalam pembuatan dioda dan transistor.

Gambar 2.3 Penyearah Gelombang Penuh

commit to user

6
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Unsur germanium yang bervalensi empat bila dicampurkan unsur yang


bervalensi tinggi akan menghasilkan suatu bahan yang mempunyai kelebihan
elektron. Hal ini disebabkan pola kristal dari susunan atomnya, sehingga hanya
empat buah elektron atom lain yang diikat, sisa elektron lainnya bergerak bebas
menjadi electron merdeka (bebas). Dalam hal ini unsur germanium tersebut
dinamakan germanium jenis N, yaitu Germanium yang kaya dengan muatan
negatif (kelebihan elektron). Sebaliknya bila dicampuri dengan unsur lain yang
bervalensi lebih rendah, maka elektron terluar dari atom germanium ada yang
tidak mendapat pasangan. Dan karena pola kristal yang dianutnya, maka salah
satu elektron terluarnya seolah-olah mengikat tempat yang kosong. Tempat yang
kosong ini disebut lubang (hole) yang dapat dianggap sebagai suatu muatan
positif. Sehingga hasilnya adalah germanium jenis P, yaitu germanium yang kaya
dengan muatan positif (kelebihan lubang atau hole).
Sebagaimana diketahui, aliran listrik sebenarnya adalah gerakan electron
yang mengalir pada suatu penghantar, yaitu dari kutub negatif menuju kutub
positif. Bila diandaikan bahwa lubang atau hole juga bergerak, maka dapat
dikatakan pula bahwa aliran listrik adalah gerakan dari hole-hole tersebut, yaitu
dari kutub positif menuju kutub negatif.
Bila bahan germanium jenis P disambungkan dengan jenis N, maka akan
terjadi suatu dioda (p-N junction) dimana germanium jenis P berfungsi sebagai
anoda, sedangkan germanium jenis N berfungsi sebagai katoda.

2.1.3 Regulator
Regulator merupakan rangkaian yang digunakan untuk menjaga tegangan
keluaran tetap stabil meskipun terjadi perubahan tegangan atau pada kondisi
beban yang berubah-ubah. Rangakaian regulator ini telah banyak dibuat dalam
bentuk IC, seperti IC Regulator Tiga Terminal LM 78XX. Besarnya tegangan
teregulasi tergantung dari dua angka setelah nomor seri 78, misalnya 7812 dimana
tegangan keluaran adalah 12 Volt.

commit to user

7
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Gambar 2.4. Regulator IC 7812 dan 7805

2.2 Sensor Infra Merah GP2D12

Sharp GP2D12 adalah sensor jarak analog yang menggunakan inframerah

untuk mendeteksi objek antara 10 cm dan 80 cm. Fitur dari sensor ini adalah:
a. Tinggi kekebalan terhadap cahaya dan warna objek
b. Tidak ada sirkuit kontrol eksternal yang diperlukan
c. Sensor termasuk lubang pemasangan nyaman
d. Kompatibel dengan semua BASIC Stamp dan mikrokontroler SX

Gambar 2.5. Sensor GP2D12

(Datasheet sensor GP2D12)

commit to user

8
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Gambar 2.6. Skema rangkaian sensor GP2D12

(Datasheet sensor GP2D12)

Output yang dihasilkan oleh sensor GP2D12 tidak linier, berikut

perbandingan antara jarak dan tegangan:


Grafik Pengujian GP2D12-IR
3
2.5

V (volt)

2
1.5
1
0.5
0
0

10

20

30

40

50

60

Jarak (cm)

Gambar 2.7. Perbandingan antara jarak dan tegangan

(Fendi Aji Purnomo, 2008)


commit to user

70

80

perpustakaan.uns.ac.id

9
digilib.uns.ac.id

2.3 Mikrokontroler AVR ATMega8535


Mikrokontroler ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit
buatan Atmel untuk keluarga AVR.

2.3.1 Arsitektur Mikrokontroler ATMega8535


a. Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D
b. ADC 10 bit sebanyak 8 Channel
c. Tiga buah timer / counter
d. 32 register
e. Watchdog Timer dengan oscilator internal
f. SRAM sebanyak 512 byte
g. Memori Flash sebesar 8 kb
h. Sumber Interrupt internal dan eksternal
i. Port SPI (Serial Pheriperal Interface)
j. EEPROM on board sebanyak 512 byte
k. Komparator analog
l. Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)

2.3.2 Konfigurasi Pin ATMega8535


Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 40 pin untuk model PDIP, dan 44
pin untuk model TQFP dan PLCC. Konfigurasi pin pada mikrokontroler ini
adalah:
a. VCC merupakan Pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya
b. GND merupakan Pin Ground
c. Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC
d. Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus
yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI
e. Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi
khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator
f. Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu
commit
to user
komparator analog dan interrupt
eksternal
serta komunikasi serial

10
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

g. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler


h. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal
i. AVCC merupakan pin masukan untuk tegangan ADC
j. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC

Gambar 2.8. Pin ATMega8535

(Datasheet ATMega8535)

2.3.3 Status Register ATMega8535


Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap
operasi yang dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan
bagian dari inti CPU mikrokontroler.

Gambar 2.9. Status Register ATMega8535


a.

Bit7 --> I (Global Interrupt Enable), Bit harus di Set untuk mengenable semua
jenis interupsi.
commit to user

11
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

b.

Bit6 --> T (Bit Copy Storage), Instruksi BLD dan BST menggunakan bit T
sebagai sumber atau tujuan dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register
GPR dapat disalin ke bit T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit T
dapat disalin kembali kesuatu bit dalam register GPR dengan menggunakan
instruksi BLD.

c.

Bi5 --> H (Half Cary Flag)

d.

Bit4 --> S (Sign Bit) merupakan hasil operasi EOR antara flag -N (negatif) dan
flag V (komplemen dua overflow).

e.

Bit3 --> V (Two's Component Overflow Flag) Bit ini berfungsi untuk
mendukung operasi matematis.

f.

Bit2 --> N (Negative Flag) Flag N akan menjadi Set, jika suatu operasi
matematis menghasilkan bilangan negatif.

g.

Bit1 --> Z (Zero Flag) Bit ini akan menjadi Set apabila hasil operasi matematis
menghasilkan bilangan 0.

h.

Bit0 --> C (Cary Flag) Bit ini akan menjadi set apabila suatu operasi
menghasilkan carry.

2.4. Perintah AT Command


Menurut Adi (2007, http://javaku.wordpress.com) AT Command adalah
perintah-perintah yang digunakan dalam komunikasi dengan serial port. Dengan
AT Command kita dapat mengetahui vendor dari Handphone yang digunakan,
kekuatan sinyal, membaca pesan yang ada pada SIM Card, megirim pesan,
mendeteksi pesan SMS baru yang masuk secara otomatis, menghapus pesan pada
SIM Card dan masih banyak lagi.
Command diperkenalkan oleh Dennis Hayes pada tahun 1977 yang dikenal
dengan smart modem. Tabel dibawah ini merupakan beberapa perintah-perintah
dalam AT Command:

commit to user

12
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Tabel 2.1. Perintah AT Command


AT Command

Keterangan

AT

Mengecek apakah Handphone telah terhubung

AT+CMGF

Untuk menetapkan format mode dari terminal

AT+CSCS

Untuk menetapkan jenis encoding

AT+CNMI

Untuk mendeteksi pesan SMS baru masuk secara otomatis

AT+CMGL

Membuka daftar SMS yang ada pada SIM Card

AT+CMGS

Mengirim pesan SMS

AT+CMGR

Membaca pesan SMS

AT+CMGD

Menghapus pasan SMS

ATE1

Mengatur ECHO

ATV1

Mengatur input dan output berupa naskah

AT+CGMI

Mengecek Merek HP

AT+CGMM

Mengecek Seri HP

AT+CGMR

Mengecek Versi Keluaran HP

AT+CBC

Mengecek Baterai

AT+CSQ

Mengecek Kualitas Sinyal

AT+CCLK?

Mengecek Jam (waktu) pada HP

AT^SCID

Mengecek ID SIM CARD

AT+CGSN

Mengecek Nomor IMEI

AT+CLIP=1

Menampilkan nomor telepon pemanggil

AT+CLCC

Menampilkan nomor telepon yang sedang memanggil

AT+COPN

Menampilkan Nama Sumua Operator di dunia

AT+COPS?

Menampilkan nama operator dari SIM yang digunakan

AT+CPBR=<n>

Membaca nomor telepon yang disimpan pada buku telepon


(SIM CARD)
n adalah nomor urut penyimpanan

AT+CPMS=<md> Mengatur Memori dari HP


md adalah memori yang digunakan
ME = Memori
HP to user
commit

13
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Dalam pengakses AT Command hal pertama yang harus dilakukan adalah


memastikan komputer dan handset telah terhubung melalui port COM
(menggunakan kabel RS232) atau melalui COM virtual pada Windows (biasanya
menggunakan kabel USB sebagai port COM, khusus penggunaan kabel USB
pastikan bahwa driver kabel tesebut sudah terinstal). Untuk membaca perintah
dari komputer, sebuah handphone memiliki kode sendiri.
Perintah yang ditulis di visual basic untuk mengirim SMS dalam alat ini
adalah sebagai berikut:
MSC.Output = "AT+CMGS=" & Len(TxtSend(DNo, xData)) / 2 - 1 & Chr(13)
Tunda 0.1
MSC.Output = TxtSend(DNo, xData) & Chr(26)
Keterangan:
AT+CMGS

= Perintah AT Command untuk mengirim SMS

(TxtSend(Dno, xData))

= Isi dari SMS dan nomer hp pengirim.

Tunda 0.1

= Delay pengiriman SMS

Chr(26)

= Karakter ASCCI, yaitu karakter dari ctrl+z

2.5 Bascom
Bascom AVR merupakan editor list program yang berbasis bahasa basic.
Bascom AVR lebih mudah dengan adanya dukungan dari bahasa pemprograman
tingkat tinggi yang sangat mempermudah kita dalam membuat sebuah program.

2.5.1 Penulisan Program Bahasa Bascom


Program bahasa bascom tidak mengenal aturan penulisan di kolom
tertentu, jadi bisa dimulai dari kolom manapun. Berikut contoh penulisan program
bahasa bascom:

$regfile = "REG51.DAT"
Dim I As Byte
Do
.

commit to user

14
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

.
Loop
End
End

Baris pertama $regfile = bukanlah pernyataan. Baris tersebut meminta


kompiler untuk menyertakan file yang namanya ada di antara tanda dalam
proses kompilasi. File-file ini (ber-ekstensi .dat) berisi deklarasi fungsi ataupun
variable. File ini disebut header. File ini digunakan semacam perpustakaan bagi
pernyataan yang ada di tubuh program.

Tabel 2.2. Instruksi dasar Bascom

2.5.2 Tipe Data


Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena tipe data
mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan oleh komputer. Misalnya
saja 5 dibagi 2 bisa saja menghasilkan hasil yang berbeda tergantung tipe datanya.
Jika 5 dan 2 bertipe integer maka akan menghasilkan nilai 2, namun jika keduanya
bertipe float maka akan menghasilkan nilai 2.5000000.
commit to user

15
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Tabel 2.3. Bentuk Tipe data


No Tipe Data

Ukuran

Range (Jangkauan)

Byte

1 byte

0 s/d 255

Integer

2 byte

-32768 s/d 32767

Word

2 bytes

0 s/d 65535

Long

4 byte

-2147483648 s/d 2147483647

Single

32 bit

1.5 x 10^45 s/dto 3.4 x 10^38

String

254 byte

2.5 LCD
LCD merupakan suatu alat yang dapat menampilkan karakter ASCI
sehingga kita bisa menampilkan campuran huruf dan angka sekaligus. (http://idevotech.com)

Gambar 2.10 LCD 16X2


(http://id-evotech.com)

Tabel 2.4. Deskripsi pin LCD

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB III
DESAIN DAN PERANCANGAN

3.1. Analisa Kebutuhan


3.1.1 Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan untuk membuat alat ini
yaitu:
1. Rangkaian Catu Daya
Rangkaian ini berfungsi menurunkan tegangan 220V. Dioda digunakan
untuk mencegah kerusakan regulator ketika polaritas terbalik. Selain itu terdapat
pula regulator LM7805 yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan sebesar 5
Volt. Jadi secara garis besar fungsi rangkaian catu daya adalah untuk menurunkan
tegangan dari 220 V AC ke 5 V DC.
2. Minimum Sistem ATMega8535
Rangkaian ini merupakan pengendali utama dari seluruh sistem, atau
biasa disebut sebagai CPU board. Rangkaian inilah yang akan dapat berhubungan
dengan modul-modul lain.
3. Sensor GP2D12
Sensor ini merupakan sensor jarak analog yang menggunakan infra
merah untuk mendeteksi jarak antara 10 80 cm. Oleh karena itu sensor ini yang
akan mengukur jarak level ketinggian air.
4. Telepon Seluler SE W200
Telepon selular digunakan sebagai pengirim alarm apabila air telah
mencapai level ketinggian tertentu Pengiriman pesan ditujukan pada satu nomor
GSM.
5. LCD
LCD sebagai penampil jarak ketinggian air.

commit to user
16

perpustakaan.uns.ac.id

17
digilib.uns.ac.id

3.1.2 Perangkat Lunak (Software)


Perangkat lunak (software) yang dibutuhkan untuk membuat alat ini
yaitu:
1. Bascom AVR
Software ini digunakan untuk menuliskan program bascom, mengcompile program apakah ada yang salah, dan menyimpan dalam bentuk .bas.
2. AVR Dude
AVR Dude digunakan sebagai software downloader program berekstensi .bas tadi ke mikrokontroler ATMega8535.
3. Visual Basic
Visual Basic sebagai tampilan output di komputer dan program
pengiriman sms.

3.1.3 Peralatan Pendukung


1. Solder
Alat pendukung yang digunakan untuk memanaskan dan menyambung
komponen-komponen elektronika pada PCB.
2. Multimeter
Alat yang digunakan untuk mengukur arus (ampere), tegangan (voltage)
dan hambatan (resistansi). Alat ini terdiri atas dua kabel penyidik yang berwarna
merah dan hitam. Agar bisa bekerja, multimeter ini memerlukan catu daya dari
baterai.
3. Cutter dan gunting
Alat yang digunakan sebagai pemotong.
4. Tenol
Timah yang berfungsi untuk merekatkan komponen pada PCB.
5. Bor
Alat yang digunakan untuk membuat lubang pada PCB.
6. Larutan HCl dan H2O2
Cairan ini digunakan untuk melarutkan desain rangkaian pada PCB.
user
Larutan ini dicampur dengan aircommit
dengantoperbandingan
HCl : H2O2 : air adalah

18
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

1:1:4. Desain PCB yang tidak terblok akan mengelupas dan tembaga akan terlihat
jika proses pelarutan selesai dilakukan.
7. Gergaji
Alat yang digunakan sebaga pemotong benda yang keras seperti sebagai
pemotong PCB.

3.2 Perancangan Sistem


3.2.1 Diagram Blok
Perancangan diagram blok ini dimaksudkan untuk mempermudah
pembuatan rangkaian.

Gambar 3.1. Blok diagram system

Keterangan:
1. Sumber tegangan sebesar 5 V
2. Mengirimkan besaran tegangan untuk sensor terhalang
commit
user
3. Menampilkan output ke LCD, Led,
dantomengirim
ke handphone penerima

19
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

3.2.2 Desain Sensor Tinggi Level Air


Dikarenakan sinar sensor GP2D12 dapat menembus kedalam air, maka
perlu dibuat desain untuk penempatan sensornya dengan dibuat tabung silinder.
Digunakan juga pelampung yang mengapung mengikuti ketinggian air untuk
memantulkan sinar infra merah dari sensor.

Gambar 3.2. Desain sensor tinggi level air

commit to user

20
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

3.3 Perancangan Perangkat Keras


3.3.1 Rangkaian Catu Daya
Catu daya yang digunakan adalah trafo step down yang berfungsi
menurunkan tegangan dari jala-jala PLN sesuai dengan kebutuhan. Arus yang
dihasilkan trafo masih berupa AC (bolak- balik) akan diubah menjadi DC (searah)
oleh rangkaian penyearah yang berupa dioda dan difilter oleh kapasitor. LM7805
merupakan pengatur tegangan (5V) keluaran dari sebuah catu daya agar efek dari
naik atau turunnya tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu daya
sehingga menjadi stabil.

Gambar 3.3. Rangkaian catu daya

3.3.2 Rangkaian MAX232

Gambar 3.4. Rangkaian MAX232

Rangkaian MAX232 adalah rangkaian untuk berkomunikasi secara serial


dengan memakai IC MAX232 yang
dihubungkan
commit
to user ke konektor DB9.

21
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

3.3.3 Rangkaian Sensor GP2D12

Gambar 3.5. Rangkaian sensor GP2D12

Sensor GP2D12 terdiri dari 3 pin, pin pertama dihubungkan ke VCC, pin
kedua dihubungkan GND, dan pin tiga kerangkaian dari sensor.

3.4 Perancangan Program


Dalam melakukan perancangan software atau program, di awali dengan
pembuatan flowchart terlebih dahulu. Flowchart program seperti pada gambar
berikut:

commit to user
Gambar 3.6. Flowchart sensor

22
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Setelah flowchart dibuat, tahap selanjutnya adalah menuliskan program.


Adapun tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Menuliskan listing program di software Bascom AVR. Dalam penulisan ini
digunakan bahasa bascom, sehingga file ini akan ber-ekstensi .bas.
2. Setelah program disimpan dalam ekstensi (.bas), langkah selanjutnya adalah
mengecek program yang telah dibuat tadi apakah sudah benar atau belum.
Pengecekan ini dilakukan dengan melakukan compile di program Bascom
AVR.
3. Untuk tahapan terakhir file yang dimasukkan ke memory program
microprocessor/microcontroller

adalah

file.bas

(.bas),

program

akan

didownload ke dalam IC ATM8535 dengan menggunakan program AVR


Dude.

3.5 Sirkuit PCB


Skema rangkaian PCB diperoleh lewat internet. Setelah mendapatkan
skema rangkaian PCB langkah selanjutnya adalah mencetak PCB dengan langkahlangkah sebagai berikut:
1. Print skema rangkaian PCB dengan print laser.
2. Sablon PCB dengan diolesi bensin.
3. Seterika PCB tersebut.
4. Sikat PCB dengan dicelupkan ke dalam air.
5. Larutkan desain PCB pada larutan HCl, H2O2, dan air dengan perbandingan
HCl : H2O2 : air = 1 : 1 : 4.
6. Olesi dengan bensin kembali sembari dibersihkan.
7. Bor PCB.
8. Pasang komponen-komponen ke dalam PCB yang telah jadi.

3.6 Tahap Penyelesaian


Setelah selesai melakukan perancangan alat-alat, langkah selanjutnya
adalah perakitan. Tahap perakitan dimulai dengan urutan sebagai berikut :
commit to user

23
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

1. Merangkai komponen elektronik


Komponen elektronik, minimum sistem ATMega8535, rangkaian selular,
sensor infra merah GP2D12, rangkaian LCD dirangkai sesuai dengan perancangan
yang telah dibuat. Komponen dipasang pada tempatnya sesuai dengan layout
PCB.

2. Mengatur letak komponen


Komponen elektronik dan komponen mikrokontroler dipasang ke dalam
papan yang terbuat dari akrilik agar lebih rapi dan teratur.

Gambar 3.7. Mengatur letak komponen

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB IV
IMPLEMENTASI DAN ANALISA

4.1 Pengujian Hardware


4.1.1 Pengujian Handphone
Pengujian handphone dilakukan dengan cara:
1. Menghubungkan handphone ke port serial PC menggunakan kabel data serial
atau USB ke serial.
2. Membuka fasilitas hyper terminal pada windows, pilih port com yang
terhubung dengan handphone dan atur setingan portnya sesuai dengan tipe
handphone yang digunakan.
3. Mengetikkan perintah ATE1 dan AT+CMGF=0 pada lembar kerja (pastikan
port serial telah terkoneksi).
4. Berikut adalah hasil pengujian terhadap handphone Sony Ericsson W200
yang dihubungkan dengan komputer menggunakan kabel data serial dengan
memberikan perintah AT (AT-Comamnd).

Gambar 4.1 Pengujian handphone sony ericsson W200

commit to user
24

25
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Tabel 4.1 Hasil pengujian handphone sony ericsson W200


Perintah

Jawaban

ATE1

OK

AT+CMGF=0

OK

Keterangan

Handphone mendukung fasilitas AT


Command

Handphone mendukung protokol data


jenis PDU

4.1.2 Pengujian Sensor GP2D12


Sensor ini merupakan sensor jarak analog yang menggunakan infra merah
untuk mendeteksi jarak antara 10 80 cm. Untuk menguji, sensor ini
dihubungkan langsung dengan mikrokontroler dan diberi program untuk membaca
level tegangan, dengan output ditampilkan ke LCD. Hasil pengujiannya adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2. Hasil pengujian sensor GP2D12
Jarak (cm)

Tegangan (mv)

10

3000

15

2170

20

1700

25

1400

30

1100

35

1000

40

900

45

800

50

725

55

690

60

640

65

600

70

580

75

550

80

530
commit to user

26
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

4.1.3 Pengujian LCD


LCD akan menampilan jarak sensor dengan tinggi air. Untuk pengujianya
diberikan program sebagai berikut:
If Mv < 3000 And Mv > 1700 Then
Lcd "10 cm"
End If

Gambar 4.2. LCD menampilkan jarak

4.2 Pemasukan Program Bascom ke Mikrokontroler ATMega8535


Proses ini menggunakan downloader mikrokontroler ATMega8535. Untuk
proses downloadnya sebagai berikut:
1. Program diketikan ke dalam software BASCOM-AVR, setelah itu lakukan
penyimpanan.

commit to user

27
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Gambar 4.3. Menuliskan program di BASCOM-AVR

2. Compile program dengan menekan F7.

Gambar 4.4. Proses compile program

3. Buka software AVRDude lalu masuk ke configuration untuk mengatur


konfigurasinya.

commit to user

28
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Gambar 4.5. Konfigurasi AVRDude

4. Masuk ke menu files di AVRDude, masukan program .hex lalu tekan


execute untuk mendownload.

Gambar 4.6. Proses download program

commit to user

29
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

4.3 Pembuatan Program Visual Basic


Program visual basic dibuat sebagai interface di komputer dan juga
sebagai penghubung untuk mengirim SMS.

Gambar 4.7. Pembuatan form program di visual basic

Gambar 4.8. Penulisan code program di visual basic

commit to user

30
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Setelah program selesai dibuat, berikut tampilan program saat dijalankan:

Gambar 4.9. Program saat dijalankan

Keterangan:
a. Level air

: Output pembacaan sensor yang menampilkan level


normal, siaga, dan bahaya.

b. Pembacaan sensor : Output dari sensor yg dibuat untuk mempermudah

pembacaan sensor.
c. Comm Port

: Setingan com port untuk mikrokontroler.

d. Baud Rate

: Setingan baud rate untuk mikrokontroler.

e. Nomer tujuan

: Isikan nomer handphone penerima

f. Test SMS

: Test pengiriman SMS.

g. AT Command

: Menampilakan perintah AT Command pengiriman SMS.

commit to user

31
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

4.4 Pengujian Rangkaian Keseluruhan


Untuk pengujian rangkaian keseluruhan dilakukan dengan langkah sebagai
berikut:
1.

Sambungkan rangkaian mikrokontroler ke konektor serial, dan sambungkan


handphone ke USB melalui kabel data.

2.

Nyalakan power rangkaian mikrokontroler.

3.

Buka program visual basic.


a. Saat level air normal maka tampilan program sebagai berikut:

Gambar 4.10. Level air normal


b. Saat level air siaga program akan menampilkan sebagai berikut:

commit to user
Gambar 4.11. Level air siaga

32
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

c. Saat dalam keadaan bahaya, tampilan program sebagai berikut:

Gambar 4.12. Level air bahaya

4.

Bila dalam kolom AT Command terdapat jawaban OK, maka SMS berhasil
dikirim ke handphone penerima.

Gambar 4.13. Jawaban OK dari AT Command

5.

Script isi SMS di visual basic adalah sebagai berikut:


'-------------- Isi SMS Sesuai Level Ketinggian ------------------------------------Private Const msgSmsNormal = "INFORMASI !!" & vbCrLf &
"=================" & vbCrLf & vbCrLf & _
"Level Air dalam kondisi NORMAL" & vbCrLf
Private Const msgSmsSiaga = "PERHATIAN !!" & vbCrLf &
"=================" & vbCrLf & vbCrLf & _
commitkondisi
to userSIAGA !" & vbCrLf
"Level Air dalam

33
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Private Const msgSmsBahaya = "PERHATIAN !!" & vbCrLf &


"=================" & vbCrLf & vbCrLf & _
"Level Air dalam kondisi BAHAYA !" & vbCrLf
'--------------------------------------------------------------------------------------------

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengujian dan analisa dari Alarm SMS Pemantau
Ketinggian Air berbasis Mikrokontroler ATmega8535, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Telah dibuat sistem pemantau ketinggian air non contact system berbasis
mikrokontroler ATMega8535 dengan menggunakan sensor GP2D12.
2. Hasil pantauan ketinggian air dikirim melalui telepon seluler berupa
pengiriman SMS..
3. Prototipe level ketinggian air berupa status normal (10-20 cm), siaga (20-40
cm), dan bahaya (40-50 cm), ketinggian air dihitung dari dasar sampai
pelampung yang mengapung.

5.2. Saran
Dari alat Alarm SMS Pemantau Ketinggian Air berbasis Mikrokontroler
ATmega8535 diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengembangan selanjutnya,
maka ada beberapa saran yaitu:
1.

Dapat dikembangkan untuk sensor yang memiliki jangkauan yang panjang


dan akurasi tinggi.

2.

Dapat dikembangkan untuk otomatisasi buka tutup pintu air.

commit to user
34

You might also like