Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Profesi dokter adalah profesi yang menjalankan tugas
yang kompleks, dengan hasil yang sering tidak pasti
dan menyangkut keselamatan jiwa.
Mereka bekerja bergantung kepada keterampilan dan
keputusan individual dalam batas-baras norma yang
disepakati oleh profesi.
Untuk itu dibutuhkan standar kompetensi dan
pedoman kewenangan bagi dokter dalam
menjalankan tugas profesionalnya.
Standar
Pendidikan
Standard
Kompetensi
Standar
Pelayanan
DOKTER YANG
KOMPETEN
STANDAR KOMPETENSI
Standar kompetensi terdiri dari:
Area kompetensi,
Kompetensi inti,
Penjabaran kompetensi,
Tingkat kompetensi.
Komunikasi efektif
Keterampilan Klinis
Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
Pengelolaan Masalah Kesehatan
Pengelolaan Informasi
Mawas Diri dan Pengembangan Diri
Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme
serta Keselamatan Pasien
AREA
KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
PENJABARAN KOMPETENSI
Komunikasi
efektif
Keterampilan
klinis
AREA
KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
PENJABARAN KOMPETENSI
Landasan ilmiah
kedokteran
Pengelolaan
masalah kesehatan
AREA
KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
PENJABARAN KOMPETENSI
Pengelolaan
informasi
Etika, Moral,
Medikolegal dan
Profesionalisme
serta Keselamatan
Pasien
TINGKAT KOMPETENSI
TINGKAT
KEMAMPUAN
Tingkat 1
DESKRIPSI
Dapat mengenali dan menempatkan
gambaran-gambaran klinik sesuai
penyakit ini ketika membaca literatur.
Dalam korespondensi, ia dapat
mengenal gambaran klinik ini, dan tahu
bagaimana mendapatkan informasi
lebih lanjut. Level ini mengindikasikan
overview level. Bila menghadapi pasien
dengan gambaran klinik ini dan
menduga penyakitnya, Dokter segera
merujuk.
CONTOH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aneurisma jantung
Hipertensi paru
Kanker ovarium
Sindroma androgenital
Penyakit Huntington
Duchenne muscular
dystrophy
7. Neuroma akustik
8. Limfoma Hodgkin
9. Karsinoma sel
skuamosa
10. Prolaktinoma
TINGKAT KOMPETENSI
TINGKAT
KEMAMPUAN
Tingkat 2
DESKRIPSI
CONTOH
TINGKAT KOMPETENSI
TINGKAT
KEMAMPUAN
DESKRIPSI
CONTOH
Tingkat 3a
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Stable angina
Hipertensi sekunder
Pleuritis TB
Pneumonia aspirasi
Apendisitis akut
Hemoroid
Hepatitis
Artritis rematoid
Tingkat 3b
1. Infark miokard
2. Takikardi supraventrikel
3. Syok septik
4. Status asmatikus
5. Pneumotorak
6. Perdarahan gastrointestinal
7. Reaksi anafilaktik
8. Stroke iskemik
9. Hipoglikemi
10. Status epilepsi
TINGKAT KOMPETENSI
TINGKAT
KEMAMPUAN
Tingkat 4
DESKRIPSI
CONTOH
1. Hipertensi esensial
2. TBC tanpa komplikasi
3. TBC dengan HIV
4. Asma bronkial
5. Kandidiasis
6. Gastritis
7. Hepatitis tanpa komplikasi
8. Gastroenteritis
9. Infeksi saluran kemih
10. Alergi makanan
11. Akses folikel rambut
12. Anemia defisiensi besi
13. Konjungtivitis
14. Defisiensi nutrisi
15. Obesitas
16. Kejang demam
17. Otitis media
18. Motion sickness
19. Insomnia
DESKRIPSI
Lulusan dokter memiliki pengetahuan
teoritis mengenai keterampilan ini,
sehingga dapat menjelaskan kepada
teman sejawat, pasien maupun klien
tentang konsep, teori, prinsip maupun
indikasi, serta cara melakukan,
komplikasi yang timbul, dan sebagainya.
CONTOH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pungsi arteri
CT-scan, MRI
Endoskopi
Kateterisasi jantung
Bronkoskopi
EEG
Laparaskopi
Amniosentesis
DESKRIPSI
Lulusan dokter memiliki pengetahuan
teoritis mengenai keterampilan ini (baik
konsep, teori, prinsip maupun indikasi,
cara melakukan, komplikasi, dan
sebagainya). Selain itu, selama
pendidikan pernah melihat atau pernah
didemonstrasikan keterampilan ini.
CONTOH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Tes alergi
WSD
EEG, EMG
ECT
Pungsi lumbal
Ekokardiografi
Biopsi jaringan
Blok regional
Kolostomi
Kolposkopi
Seksio Saesaria
Timpanometri
Perimetri
Mengeluarkan benda
asing dari kornea
Tingkat 3 (pernah
melakukan atau
pernah
menerapkan
dibawah supervisi)
DESKRIPSI
CONTOH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Pemeriksaan apusan
darah
EKG
Tes fungsi paru
Pemberian insulin
Kanulasi intravena
Pemeriksaan diplopia
Pemeriksaan lapangan
pandang
Pemeriksaan kesadaran
Pemeriksaan MMSE
Pemeriksaan IMT
Intubasi
Pemeriksaan ortopedi
Perawatan luka bakar
Sirkumsisi
Insersi IUD
DESKRIPSI
Lulusan dokter memiliki pengetahuan
teoritis mengenai keterampilan ini (baik
konsep, teori, prinsip maupun indikasi,
cara melakukan, komplikasi, dan
sebagainya). Selama pendidikan
pernah melihat atau pernah
didemonstrasikan ketrampilan ini, dan
pernah menerapkan keterampilan ini
beberapa kali di bawah supervisi serta
memiliki pengalaman untuk
menggunakan dan menerapkan
keterampilan ini dalam konteks praktik
dokter secara mandiri.
CONTOH
1.
2.
3.
Pemeriksaan fisis
Pungsi vena
Pemeriksaan sputum
untuk TB
4. Resusitasi mulut ke
mulut
5. Pemeriksaan reaksi
pupil
6. Pemeriksaan kekuatan
otot
7. Pemeriksaan fungsi
kordinasi
8. Pemeriksaan nyeri
9. Pemeriksaan GCS
10. Pemeriksaan refleks
fisiologis dan patologis
KEWENANGAN DOKTER
Kewenangan adalah hak dan kekuasaan yang dipunyai untuk
melakukan sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).
Seseorang dapat diberi wewenang bila:
Dianggap kompeten
Diterima oleh kelompok, individu atau yang mewakili kepada siapa
wewenang tersebut dijalankan.
HUBUNGAN ANTARA
KOMPETENSI DAN KEWENANGAN
Secara sederhana terdapat hubungan yang erat antara
kompetensi dan kewenangan.
Didalam prakteknya, ternyata hubungan ini lebih
kompleks.
Kewenangan tidak bertambah dengan lamanya
pendidikan dan pelatihan.
Kewenangan bisa bertambah atau berubah dengan
jenis dan jenjang pelatihan yang dijalani.
Pillars of Professionalism
Professionalism
Ethic
Autonomy
Competence
Altruism
Accountability
Humanism
Excellence
Modification from
Profesi
WEWENANG
- Otonomi
- Etika
Sektor
Pendidikan
Sektor
Kesehatan
- Kompetensi
- Regulasi
TERIMA KASIH