Professional Documents
Culture Documents
Perusahaan Perseorangan
Firma (Fa)
Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas Negara (PESERO)
Perseroan Negara Umum (PERUM)
Perusahaan Jawatan Umum (PERJAN)
Perusahaan Daerah (PD)
Koperasi
g
h
i
j
Leasing
Franchising
Perusahaan Modal Ventura
Sindikat
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat
dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan
adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam
menghasilkan keuntungan.
Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau
komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur
adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan
keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa
adalah konsultan dan psikolog.
Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara
produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen
adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang
mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan
pengelolaan modal.
Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali
properti intelektual (intelellectual property).
Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan
biasanya didanai oleh pemerintah.
Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual,
menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan
barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
A. Bisnis Perorangan
Bentuk kepemilikan bisnis perorangan adalah sejenis badan usaha yang didirikan
oleh seseorang warga Negara Indonesia, sebagai wadah kegiatan bisnis untuk mata
pencaharian sehari-hari guna menghidupi diri, anak dan keluarganya.
Perusahaan perseorangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu :
1. Usaha Perseorangan Berizin
Memiliki izin operasional dari departemen teknis. Misalnya bila perusahaan
perseorangan bergerak dalam bidang perdagangan, maka dapat memiliki izin seperti,
Tanda Daftar Usaha Perdagangan ( TDUP )
Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP )
2. Usaha Perseorangan Yang Tidak Memiliki Izin.
Misalnya usaha perseorangan yang dilakukan para pedagang kaki lima, toko
barang kelontong, dsb. Kebaikan perusahaan perseorangan :
Mudah dibentuk dan dibubarkan.
Bekerja dengan sederhana.
Pengelolaannya sederhana.
Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba.
Kelemahan perusahaan perseorangan :
Tanggung jawab tidak terbatas.
Kemampuan manajemen terbatas.
Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan.
Sumber dana hanya terbatas pada pemilik.
Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri.
B. Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan (partnership) adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal
atau lebih. Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan, yaitu:
1. CV - Comanditer Veenonscaft.
2. Perseroan (Maatschap)
3. Firma
Tidak seperti dua bentuk lainnya, dalam CV dikenal adanya sekutu aktif dan sekutu
pasif (silent partner). Sekutu aktif adalah sekutu yang memberikan modal (uang) dan
tenaganya untuk kelangsungan perusahaan. Sedangkan sekutu pasif hanya menyetorkan
modalnya saja dan tidak ikut campur dalam urusan operasional. Pembagian keuntungan
dari
sekutu
pasif
dan
aktif
berbeda
sesuai
kesepakatan.
Pada perusahaan berbentuk firma, para sekutu harus menyerahkan kekayaannya sesuai
yang tertera di akta pendirian. Maka konsekuensi yang dialami tidak berbeda dari
perusahaan perorangan. Apabila firma didirikan secara resmi, maka harus didaftarkan ke
Berita Negara Republik Indonesia (BNRI).
1. Persekutuan Komanditer (CV)
Bentuk kepemilikan bisnis
Persekutuan
Komanditer
(Commanditaire
perusahaan
tersebut
(Akta Pendirian).
CV berakhir sebelum jangka waktu yang ditetapkan, akibat
dan 3.
Perubahan atas besarnya jumlah modal perseroan harus mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman, sesudah itu didaftarkan dan kemudian
diumumkan seperti biasa.
diri untuk
memasukkannya
Firma
memisahkan sebagian
kedalam
Firma
yang
usaha
kekayaan
didirikan
masing-masing dan
sebagai
yang berbadan
modal
usaha.
hukum karena :
Tidak ada pemisahan harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutusekutu, setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan.
Tidak ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh Menteri Kehakiman dan HAM.
Kebaikan Firma :
- Prosedur pendirian relatif mudaMempunyai kemampuan finansial yang lebih
-
Kesimpulan
Daftar Pustaka