You are on page 1of 10

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

BENTUK BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS


Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik / pendirinya,

sumber modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga terdapat bermacam-macam bentuk


kepemilikan bisnis. Dengan demikian setiap bentuk kepemilikan bisnis, sesuai dengan misi yang
dibawa oleh masing-masing bisnis tersebut.
Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih bentuk perusahaan :

Jenis usaha yang dijalankan (perdagangan, industri, dsb).


Ruang lingkup usaha.
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha.
Besarnya resiko pemilikan.
Batas-batas pertanggungjawaban terhadap utang-utang perusahaan.
Besarnya investasi yang ditanamkan.
Cara pembagian keuntungan.
Jangka waktu berdirinya perusahaan.
Peraturan-peraturan pemerintahan.

Beberapa bentuk perusahaan:


1
2
3
4
5
6
7
8
9

Perusahaan Perseorangan
Firma (Fa)
Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas Negara (PESERO)
Perseroan Negara Umum (PERUM)
Perusahaan Jawatan Umum (PERJAN)
Perusahaan Daerah (PD)
Koperasi

10 Bentuk-bentuk Perusahaan yang lain;


a Joint Venture
b Trust
c Holding Compan
d Kartel
e Yayasan
f Perusahaan Asuransi

g
h
i
j

Leasing
Franchising
Perusahaan Modal Ventura
Sindikat

Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat
dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan
adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam
menghasilkan keuntungan.
Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau
komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur
adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan
keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa
adalah konsultan dan psikolog.
Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara
produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen
adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang
mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan
pengelolaan modal.
Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali
properti intelektual (intelellectual property).
Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan
biasanya didanai oleh pemerintah.
Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual,
menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.

Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan
barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
A. Bisnis Perorangan
Bentuk kepemilikan bisnis perorangan adalah sejenis badan usaha yang didirikan
oleh seseorang warga Negara Indonesia, sebagai wadah kegiatan bisnis untuk mata
pencaharian sehari-hari guna menghidupi diri, anak dan keluarganya.
Perusahaan perseorangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu :
1. Usaha Perseorangan Berizin
Memiliki izin operasional dari departemen teknis. Misalnya bila perusahaan
perseorangan bergerak dalam bidang perdagangan, maka dapat memiliki izin seperti,
Tanda Daftar Usaha Perdagangan ( TDUP )
Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP )
2. Usaha Perseorangan Yang Tidak Memiliki Izin.
Misalnya usaha perseorangan yang dilakukan para pedagang kaki lima, toko
barang kelontong, dsb. Kebaikan perusahaan perseorangan :
Mudah dibentuk dan dibubarkan.
Bekerja dengan sederhana.
Pengelolaannya sederhana.
Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba.
Kelemahan perusahaan perseorangan :
Tanggung jawab tidak terbatas.
Kemampuan manajemen terbatas.
Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan.
Sumber dana hanya terbatas pada pemilik.
Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri.
B. Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan (partnership) adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal
atau lebih. Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan, yaitu:
1. CV - Comanditer Veenonscaft.
2. Perseroan (Maatschap)
3. Firma
Tidak seperti dua bentuk lainnya, dalam CV dikenal adanya sekutu aktif dan sekutu
pasif (silent partner). Sekutu aktif adalah sekutu yang memberikan modal (uang) dan
tenaganya untuk kelangsungan perusahaan. Sedangkan sekutu pasif hanya menyetorkan
modalnya saja dan tidak ikut campur dalam urusan operasional. Pembagian keuntungan
dari

sekutu

pasif

dan

aktif

berbeda

sesuai

kesepakatan.

Pada perusahaan berbentuk firma, para sekutu harus menyerahkan kekayaannya sesuai
yang tertera di akta pendirian. Maka konsekuensi yang dialami tidak berbeda dari
perusahaan perorangan. Apabila firma didirikan secara resmi, maka harus didaftarkan ke
Berita Negara Republik Indonesia (BNRI).
1. Persekutuan Komanditer (CV)
Bentuk kepemilikan bisnis

Persekutuan

Komanditer

(Commanditaire

Vennotschap CV) adalah perluasan dari bentuk kepemilikan bisnis perorangan,


diatur berdasarkan KUHD pasal 19. Persekutuan Komanditer adalah bentuk
kepemilikan bisnis yang dibentuk oleh seorang atau lebih persero, dengan tanggung
jawab penuh. Persekutuan Komanditer didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang
menyerahkan uangnya dan mempercayakan uang itu untuk dipakai dalam
persekutuan.
Sekutu pada persero dapat dikelompokkan menjadi :
Sekutu Komplementer yaitu: sekutu aktif / orang yang bersedia
memimpin pengaturan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas
kekayaan pribadinya sesuai pasal 18 KUHD.
Sekutu Komanditer yaitu : sekutu pasif / orang yang tidak ikut mengurus
persekutuan tapi mempercayakan uangnya dalam persekutuan dan
bertanggung jawab hanya terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan
dalam

perusahaan

tersebut

Berakhirnya CV, diatur dalam Pasal 31 KUHD yaitu:


- Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
-

(Akta Pendirian).
CV berakhir sebelum jangka waktu yang ditetapkan, akibat

pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.


Akibat perubahan anggaran dasar (akta pendirian) di mana perubahan
anggaran dasar ini mempengaruhi kepentingan pihak ketiga terhadap
CV.

Kebaikan Perseroan Komandite :

Pendiriannya relatif mudah


Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak
Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
Manajemen dapat didiversifikasikan

Kesempatan untuk berkembang lebih besar


Kelemahan Peseroan Komanditer:
Tanggung jawab tidak terbatas
Kelangsungan hidup tidak terjamin
Sukar untuk menarik kembali investasinya
2. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) merupakan bisnis yang didirikan oleh dua orang atau
lebih dengan akta notaris, sebagai pendiri dan sebagai pemegang saham. Modal
usaha terdiri dari hasil penyetoran dari para pemegang saham. Tanggung jawab dan
resiko masing-masing pemegang saham terbatas , tergantung pada nilai nominal
masing-masing pemegang saham.
a. Struktur permodalan Perseroan Terbatas
Perseroan mempunyai kekayaan sendiri terpisah dari kekayaan masing
masing pemegang saham perseroan. Termasuk dalam harta kekayaan perseroan
terbatas adalah modal, yang terdiri dari:
- Modal perseroan atau modal dasar, yaitu jumlah maksimum modal
yang disebut dalam akta pendirian.Ketentuan modal dasar diatur pada
pasal 31-32 UU No.40 Tahun 2007. Modal dasar perseroan terdiri
atas seluruh nilai nominal saham.(Pasal 31 (1)).Modal dasar paling
-

sedikit Rp.50.000.000,00 (Pasal 32 ayat 1).


Modal yang disanggupkan atau ditempatkan diatur pada pasal 33 UU
No. 40 Tahun 2007. Paling sedikit 25% dari modal dasar
sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 harus ditempatkan dan disetor

penuh (Pasal 33 ayat 1).


Modal yang disetor, yakni modal yang benar-benar telah disetor oleh
para pemegang saham pada kas perseroan. Diatur pada pasal 34 UU
No.40 tahun 2007. Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan
dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya (Pasal 34 ayat 1).
Penyetoran atas modal saham selanjutnya diatur pada pasal 34 ayat 2

dan 3.
Perubahan atas besarnya jumlah modal perseroan harus mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman, sesudah itu didaftarkan dan kemudian
diumumkan seperti biasa.

b. Struktur Organisasi Perseroan Terbatas

3. Perusahaan Persekutuan Bukan Badan Hukum


Yaitu perusahaan swasta yang didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang
pengusaha secara kerja sama tapi tidak termasuk dalam katagori badan usaha yang
berbadan hukum. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Firma dan Persekutuan
Komanditer (CV).
(*)Firma adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang
dengan menggunakan nama bersama atau satu nama digunakan bersama. Dalam
firma semua anggota bertanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri maupun
bersama terhadap utang-utang perusahaan kepada pihak lain. Bila perusahaan
mengalami kerugian akan ditanggung bersama, kalau perlu dengan seluruh kekayaan
pribadi mereka.

Persekutuan Firma(Fa) adalah bentuk kepemilikan bisnis yang didasarkan pada


KUHD. Persekutuan Firma adalah salah satu bentuk kepemilikan bisnis yang
didirikan berdasarkan perjanjian antara dua orang atau lebih (sekutu) melalui akta
notaries. Mereka yang bersekutu dan setuju memilih bentuk Firma ini saling
mengikat

diri untuk

memasukkannya
Firma

memisahkan sebagian

kedalam

Firma

yang

bukan merupakan badan

usaha

kekayaan

didirikan

masing-masing dan

sebagai

yang berbadan

modal

usaha.

hukum karena :

Tidak ada pemisahan harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutusekutu, setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan.
Tidak ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh Menteri Kehakiman dan HAM.
Kebaikan Firma :
- Prosedur pendirian relatif mudaMempunyai kemampuan finansial yang lebih
-

besar, karena gabungan modal yang dimiliki beberapa orang.


Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga

keputusan-keputusan menjadi lebih baik


Kelemahan Firma:
- Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma.
- Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang
anggota keluar, maka firma pun bubar.
C. Koperasi
Bentuk kepemilikan bisnis koperasi tidaklah merupakan usaha perorangan, tetapi
dilakukan bersama-sama orang lain utnuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian
koperasi menjadi alat bagi banyak orang yang ingin meningkatkan kesejahteraannya
dengan bekerjasama, karena mereka menyadari bahwa bila mereka bekerja sendiri-sendiri,
kesejahteraan tersebut tidak kunjung terwujud.
Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi
yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas
ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus
pengguna jasa koperasi.
D. Yayasan (Inggris: foundation) adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan
tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan
persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang.

Contoh yayasan yang bergerak di Indonesia:


1. Pendidikan / pengembangan SDM
2. Sosial Kemanusian / kesehatan
3. Sosial Keagamaan

Kesimpulan

Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih bentuk kepemilikan bisnis


yaitu modal sekecil-kecilnya dengan keuntungan yang sebesar-besarnya perhatikan Jenis usaha
yang anda jalankan meliputi Ruang lingkup usaha Pihak-pihak dalam kegiatan usaha anda
(kerjasama). Perhitungkan juga Besarnya resiko terhadap bentuk kepemilikan bisnis anda.
Perhatikan Batas-batas pertanggungjawaban terhadap Hutang-piutang perusahaan. Perhitungkan
Besarnya investasi yang anda tanamkan karna itu akan berpengaruh terhadap pembagian
keuntungan para pemegang saham dan Jangka waktu berdirinya perusahaan dalam tempo yang
lama.

Daftar Pustaka

Ismail Solihin, SE. Pengantar Bisnis. Catatan ke 1. Kencana. Jakarta. 2006


Murti Sumarni & John Suprihanto. Pengantar Bisnis. Edisi Kelima. Liberty. Yogyakarta. 2000
http://oetarie.blogspot.com/2013/01/struktur-organisasi-pt.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas
http://ilhammohamad.blogspot.com/2010/11/bentuk-bentuk-kepemilikan-bisnis.html

You might also like