Professional Documents
Culture Documents
Abstrak: RNA adalah polimer asam nukleat dari monomer nukleotida dengan template yang dapat
berperan dalam sintesis cDNA melalui suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim reverse
transkriptase dan DNA polimerase. Template yang spesifik berasal dari mRNA. Tujuan
mengkonversi mRNA menjadi cDNA adalah karena DNA sifatnya lebih stabil daripada RNA.
Setelah dikonversi, untai cDNA tersebut dapat digunakan untuk PCR, sebagai probe analisis
ekspresi serta perbanyakan atau kloning sekuen mRNA. Tujuan dari percobaan kali ini adalah
untuk menentukan kualitas menggunakan elektroforesis dan kuantitas menggunakan
spektrofotemeter isolat RNA hasil isolasi melalui larva zebrafish. Serta menentukan hasil sintesis
cDNA dari RNA hasil isolasi dan konfirmasi kualitas cDNA hasil sintesis dengan metode PCR.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, RNA dari zebrafish berhasil diisolasi dilihat dari teramatinya
band pada elektroforesis. Rasio A260/280 dari hasil spektrofotometri RNA yang di uji
kemurniannya bernilai sebesar 2.5120. Nilai rasio tersebut menandakan bahwa sampel merupakan
RNA murni. Sampel RNA yang diuji memiliki massa molekul yang besar, namun konsentrasi
sampelnya hanya sedikit. Hasil yang diperoleh juga didapati hampir tidak ada cDNA yang
disintesis oleh isolat RNA.
Keywords: RNA, cDNA, PCR, Elektroforesis, Spektrofotometer, A260/280.
1. Pendahuluan
RNA merupakan polimer asam nukleat dari monomer nukleotida yang memiliki
peran penting dalam proses penerjemahan informasi genetik dari DNA menjadi
produk berupa protein. RNA bertindak sebagai messenger antara DNA dan
kompleks sintesis protein yang juga disebut dengan ribosom. Selain itu RNA
berperan sebagai molekul carrier yang essensial untuk asam amino saat terjadi
sintesis protein. RNA sangat mirip dengn DNA namun terdapat perbedaan pada
strukturnya, yaitu : RNA berbentuk single stranded, sedangkan DNA berbentuk
double stranded. Selain itu nukleotida RNA terdiri dari gula ribose sedangkan
DNA terdiri dari gula Deoksiribosa dan RNA menggunakan basa Uracil
sedangkan pada DNA digunakan basa timin. RNA ditranskrip dari DNA oleh
enzim yang disebut dengan RNA polymerase dan pada proses selanjutnya
digunakan enzim - enzim yang lain[1].
Molekul DNA memiliki peran aktif dalam katalisis reaksi biologis didalam sel,
seperti mengontrol ekspresi gen, atau sebagai sensing serta mengontrol respon
komunikasi sinyal seluler. Salah satu dari proses yang aktif dilakukan adalah
sintesis protein, yang merupakan fungsi umum dari molekul mRNA yang
Pengaturan suhu yang tepat juga dibutuhkan untuk keberlangsungan proses RTPCR dalam membentuk cDNA. Pada percobaan dilakukan inkubasi pasa suhu
420C selama 60 menit. Pada suhu tersebut primer oligo-dT dapat menempel pada
untai RNA dan enzim reverse transcriptase dapat bekerja melakukan proses
elongasi. Inkubasi pada suhu 700C selama 5 menit merupakan kondisi optimal
untuk terminate reaction. Pada suhu tersebut DNA yang telah terbentuk terlepas
dari RNA template [9].
Fungsi Reagen dalam Proses PCR (Konfirmasi) cDNA
Amplifikasi cDNA dilakukan dengan teknik PCR standar untuk mendapatkan
kopi dari cDNA dalam jumlah besar secara in vitro. Enzim utama yang bekerja
adalah Taq DNA polimerase, yang pada percobaan ini digunakan Dream Taq
PCR Mix, yang dapat bekerja pada suhu tinggi untuk memasangkan basa-basa
komplemen dalam proses elongasi [10]. Primer yang digunakan adalah primer
forward dan reverse untuk gen aktin zebrafish. Proses amplifikasi ini melibatkan
DNA, sehingga pelarut yang digunakan adalah nuclease-free water untuk
mencegah DNA terdegradasi. Konfirmasi cDNA hasil amplifikasi dilakukan
dengan metode elektroforesis pada gel agarosa. Gel agarosa akan memisahkan
cDNA sesuai dengan panjang basanya, buffer yang digunakan berfungsi untuk
menjaga pH dan mencegah degradasi DNA karena mengandung EDTA yang
mengikat logam kofaktor enzim nuklease, loading dye berfungsi sebagai pemberat
cDNA agar masuk ke dalam sumur elektroforesis dengan baik serta memberi
warna agar dapat diamati ketika elektroforesis berlangsung [8].
Hasil Elektroforesis Isolat RNA
Berikut hasil dari isolasi RNA yang telah dilakukan dalam percobaan (Gambar 1).
Nomor 15 menunjukkan hasil isolasi RNA dari kelompok 15. Berdasarkan hasil
yang dapat diamati, RNA dari zebrafish berhasil diisolasi dilihat dari teramatinya
band pada hasil elektroforesis. Smear yang teramati mengindikasikan adanya
pengotor lain dalam hasil isolasi dan mengganggu hasil elektroforesis [8].
Molekul asam nukleat dan protein menyerap (mengabsorbsi) penuh sinar UV pada
gelombang cahaya 260 nm (A260) dan 280 nm (A280) [11]. Rasio A260/A280 dari
hasil spektrofotometri sampel asam nukleat menyatakan sampel adalah RNA
murni apabila nilainya lebih atau sama dengan 2.0 [11]. Berdasarkan tabel 2 yang
memuat data absorbansi isolat RNA, Rasio A260/280 dari hasil spektrofotometri
RNA yang penulis uji kemurniannya (kelompok 15) bernilai sebesar 2.5120. Nilai
rasio tersebut menandakan bahwa sampel yang diuji merupakan sampel RNA
murni. Nilai rasio lebih tinggi dari 2.0 mungkin didapatkan karena adanya
penyimpangan pada spektrum warna yang dihasilkan alat spektrofotometer, bukan
dari adanya kontaminasi senyawa non-RNA [11].
sampel merupakan RNA murni. Sampel RNA yang diuji memiliki massa
molekul yang besar, namun konsentrasi sampelnya hanya sedikit. Hasil yang
diperoleh juga didapati hampir tidak ada cDNA yang disintesis oleh isolat
RNA.
5. Daftar Pustaka
[1] Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M
Gelbart (2000). "An Introduction to Genetic Analysis". Harvard University (ed. 7) (W. H.
Freeman)
[2] Allison LA. 2007. Fundamental Molecular Biology. Blackwell: Oxford.
[3] Tan, Siun Cee., Yiap, Beow Chin. 2009. DNA, RNA, and Protein Extraction : The Past and
The
Present. Journal of Biomedicine and Biotechnology. Vol 2009
[4] Alberts, et al. 2008. Molecular Biology of The Cell 5th edition. New York: Garland Science
[5] Doering-Saad, C., Newbury, H. J., Couldridge, C. E., Bale, J. S., Pritchard, J. 2006. A Phloemenriched cDNA Library From Ricinus : Insights Into Phloem Functions. Journal of
Experimental Botany. Vol. 57, No. 12 page 3183-3193
[6] White, Peter PhD. 2004. RNA Extraction From Mammalian Tissue Traditional Method.
University of Pennsylvania
[7] Lekgari, Lorato. 2010. Extraction of Nucleic Acids (DNA and RNA) From Plant Tissues
[8] Ausubel, F.M. 2003. Current Protocols in Molecular Biology Volume I. New York : John Wiley
& Sons, Inc.
[9] Yamaya, M. 2002. Human airway cell culture. Methods in Molecular Biology. 188: 111
[10] Annisa. 2012. Isolasi RNA dan Pengklonan Gen Tripsin Kation dari Pankreas Sapi. Skripsi
Fakultas MIPA Universitas Indonesia.
[11]Thermo Scientific. 2011. Assessment of Nucleic Acid Purity. Technical
Bulletin. ,http://www.nanodrop.com/Library/T042-NanoDrop-SpectrophotometersNucleic-Acid-Purity-Ratios.pdf>. diakses pada tanggal 9 November 2014 pukul 22.00
[12]Nature. 2014. Gel electrophoresis.Scitable by Nature Education.
http://www.nature.com/scitable/definition/gel-electrophoresis-286 diakses pada tanggal 9
November 2014 pukul 22.15
[13] Evrogen. 2014. RNA analysis on non-denaturing agarose gel electrophoresis.Methods of
Nucleic Acid Research. <http://www.evrogen.com/technologies/RNAelectrophoresis.shtml> diakses pada tanggal 9 November 2014 pukul 23.05