Professional Documents
Culture Documents
SHBXZNBXZNXNZXNZXNZXNZXNBZXN
SHBXZNBXZNXNZXNZXNZXNZXNBZXN
ABSTRACT
Community health worker is male or female whom selected by the community and trained
for about the individuals and communities health problems and they work in a very close relation
from of health services range. Community health workers must have knowledge and skills to
explain information when counseling .
The purpose of this research was to analyze the the effectivity of psychoeducation module
on the level of knowledge about schizophrenia community health worker in the Mojohuro
Sriharjo, Bantul using quasy experiment with one group pretest-posttest design for 21 health
workers. Sample are taking by purposive sampling technique .
Data are collected by questionnaire and analyzed with the Wilcoxon signed ranks test
with p < 0.05 . The results showed that 76.2 % had less level of knowledge about schizophrenia
before psychoeducation module intervention of schizophrenia are given, 23.8 % is sufficient and 0
% is good . Meanwhile, after intervention of psychoeducation module are given, showed 61.9 %
had a level of knowledge of good schizophrenia , 9.5 % have sufficient knowledge level and 28.6
% had levels less knowledge about schizophrenia . Having analyzed using the Wilcoxon signed
ranks test was obtained p = 0.001 which means psychoeducation module is very effective with the
level of knowledge for community health worker of schizophrenia in the Mojohuro Sriharjo,
Bantul .
Keywords : psychoeducation module , level of knowledge community health workers,
schizophrenia
ABSTRAK
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat
dan dilatih untuk mengenai masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat serta
untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan.
Kader kesehatan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menyampaikan informasi
saat penyuluhan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas modul psikoedukasi terhadap
tingkat pengetahuan kader kesehatan tentang skizofrenia di Desa Mojohuro Sriharjo Kabupaten
Bantul dengan menggunakan Quasy Experiment dengan rancangan pretest-posttest with one
group design dengan jumlah responden 21 orang.Pengambilan sample menggunakan teknik
purposive sampling.
Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan
uji Wilcoxon signed ranks test dengan p <0,05. Hasil penelitian didapatkan 76,2 % memiliki
tingkat pengetahuan tentang skizofrenia yang kurang sebelum diberikan intervensi modul
psikoedukasi tentang skizofrenia, 23,8 % adalah cukup dan 0 % adalah baik. Sedangkan setelah
diberikan intervensi modul psikoedukasi didapatkan hasil 61,9 % memiliki tingkat pengetahuan
tentang skizofrenia yang baik, 9,5% memiliki tingkat pengetahuan cukup dan 28,6 % memiliki
tingkat pengetahuan tentang skizofrenia yang kurang. Setelah dianalisis dengan menggunakan
Wilcoxon signed ranks test didapatkan p = 0,001 yang berarti modul psikoedukasi efektif terhadap
tingkat pengetahuan kader kesehatan tentang skizofrenia di Desa Mojohuro Sriharjo Kabupaten
Bantul.
Kata kunci : modul psikoedukasi, tingkat pengetahuan kader kesehatan, skizofrenia
Pendahuluan
Gangguan
skizofrenia
jiwa
berat
merupakan
atau
gangguan
Prevalensi
skizofrenia
di
hidup dan
dunia
rawat inap
menderita
skizofrenia5.
gangguan
dan
Prevalensi
gejala
mood
lain
disfungsi
enam
yang
sosial
Gejala harus
bulan
mayor
menyebabkan
atau
pekerjaan.
Hasil
gangguan
Riskesdas
jiwa
tahun
berat
2013
mencakup
1.000
orang
penduduk
DIY
upaya
penyuluhan
penyakit tersebut1.
ini2.
Tingkat
seseorang
modul
akan
psikoedukasi
meningkatkan
pengetahuan
guna
kader
penderita
tertentu11.
tantangan
terhadap
Pengetahuan
objek
kader
tentang
dalam
mengembangkan
menghadapi
tersebut,
dan
keterampilan
tersebut10.
Psikoedukasi
adalah
suatu
Metode
adalah
untuk
untuk : 1) mengidentifikasi tingkat
3
Skizofrenia
kuesioner
menganalisis
efektifitas
modul
psikoedukasi
terhadap
tingkat
diberikan
intervensi
psikoedukasi
skizofrenia.
diberikan
Sample
ditentukan
tehnik
dalam
dengan
purposive
penelitian
diperoleh
sebanyak
kesehatan
dengan
21
modul
maupun
intervensi.
setelah
Sedangkan
menggunakan
sampling
yang
dan
kader
dilakukan
pada
dilakukan
dengan
kader
kesehatan
sistem
modul
karakteristik
Penelitian
dilaksanakan
peneliti
Kabupaten
skizofrenia
Bantul
dan
bersedia
menjadi responden.
intervensi
mengukur
skor
sebelum
modul
tingkat
diberikan
psikoedukasi,
soal.
Berdasarkan
pada
metode
setelah
psikoedukasi
keempat,
berikut: kriteria
spikoedukasi
Tahap
kedua,
peneliti
intervensi
diberikan
peneliti
Hasil Penelitian
penjelasan
melakukan
uji
tingkat
responden
modul
berdasarkan
psikoedukasi
Tahap
memberikan
terhadap
Peneliti
modul
tentang
kader
jenis
kesehatan
kelamin,
usia,
perlakuan
(pretest)
dianalisa
Kelompok Perlakuan
%
9
7
5
42,9
33,3
23,8
2. Jenis Kelamin
5
Perempuan
3. Pendidikan
SD
SMP
SMA
4. Pekerjaan
IRT
Wiraswasta
Tani
Buruh
21
100,0
4
8
9
19,0
38,1
42,9
14
4
1
2
66,7
19,0
4,8
9,5
pendidikan,
kelompok responden
mayoritas
memiliki
tingkat
Karakteristik
jenis
kelamin
responden
kelompok
perlakuan
perempuan,
rata-rata
pada
kelompok
berprofesi
sebagai
Ibu
Sedangkan
sebanyak 66,7%.
untuk
karakteristik
Tabel 2. Hasil Skor Tingkat Pengetahuan Pre-test dan Post-test pada Responden
Kader Kesehatan (n=21, Januari, 2015)
Kategori
Pre - test
Post - test
Baik
N
-
%
-
N
13
%
61,9
Cukup
Kurang
Total
5
16
21
23,8
76,2
100,0
2
6
21
9,5
28,6
100,0
intervensi
6
didapatkan
jumlah
terbanyak
pada
skor
tingkat
skor
dengan
intervensi
dialami
Modul
Psikoedukasi
tingkat
pengetahuan
demikian
skor
kader
menunjukkan
pertemuan
dan
dilakukan
pengukuran
kembali
didapatkan
baik
tingkat
kesehatan
penurunan
menjadi
beda
skor
0
14
7
21
0.001
tingkat
Wilcoxon
(p<0,05).
pemberian
perlakuan
Modul
Psikoedukasi
tentang
Skizofrenia
pertemuan
disimpulkan
berturut-turut
setiap
7
Signed
Rank
Nilai
bahwa
Test
tersebut
terjadi
peningkatan
skor
tingkat
saja.
Walaupun
diberikan
intervensi
mayoritas
Modul
responden responden memiliki skor
Psikoedukasi
pada
kelompok
tingkat
pengetahuan
tentang
perlakuan.
skizofrenia kurang, namun ada juga
Pembahasan
sebagian
Hasil
penelitian
kader
kesehatan
dari
dari
kelompok responden yang memiliki
intervensi
psikoedukasi
tentang
modul
dapat dipengaruhi oleh
faktor diantaranya
diperoleh
hasil
beberapa
skizofrenia
bahwa
adalah faktor
pada
internal
berupa
umur.
Hurlock
semakin
Menurut
skizofrenia
yang
cukup
umur,
paling
tingkat kematangan dan kekuatan
tentang
skizofrenia
dari
kelompok
kurang
responden
dapat
dipengaruhi
pre-test pada kelompok responden
kesehatan
dengan
tingkat
disimpulkan
bahwa
tingkat
Skor
post-test
responden
ingin
test
lakukan
responden
pada
adalah
responden
responden
pada
sehingga
setelah
mayoritas
dilakukan
memberikan
berupa
modul
psikoedukasi
tentang
skizofrenia
yang
meningkatkan
intervensi
dapat
tingkat
pengetahuan
skor
tentang
adalah
treatment
secara
diberikan
baik.
Hasil penelitian post-
professional
dimana
mengintegrasikan
yang
meningkatkan
intervensi
psikoedukasi
berupa
modul
tentangs
skizofrenia
Signed
diharapkan
Rank
intervensi
peneliti
untuk
pengetahuan
kader
Test
tabel
perbedaan
yang
signifikan
atau
dalam
menghadapi
tersebut,
keterampilan
intervensi
psikoedukasi
yang
telah
bahwa
karena
modul
tentang skizofrenia.
Seperti
peningkatan
skor
tingkat
dan
tantangan
dihasilkan
test
untuk
manfaat
dari
yang
psikoedukasi.
post-test
responden
bahwa
intervensi
menunjukkan
modul
coping
berbagai
mengembangkan
psikoedukasi
yang
telah
untuk
hidup,
mengembangkan
dukungan
dalam
mechanism
hidup,
membantu
mengembangkan
partisipan
mendidik
partisipannya
membantu
dan
partisipan
sumber-sumber
dukungan
menghadapi
ketika
sosial
tantangan
partisipan
tidak
sumber-sumber
sama dengan psikoterapi walaupun
dukungan
dan
dukungan
sosial
10
peneliti
kedua
tersebut.
bagian
disampaikan
intervensi
dari
sebuah
psikoterapi.
berikan
menggunakan
berisi
tentang
proses
kesehatan
interaksi
antara
seorang
terhadap
penderita
skizofrenia.
Peningkatan
keluarga,
atau
kelompok)
skor
yang
tingkat pengetahuan kader kesehatan
dihasilkan
dari
dikenal
dengan
GEMA
mencoba
untuk
tidak
Peduli Sehat Jiwa Sehat Raga) yang
mempatologikan pasien.
Untuk
mendapatkan
diadakan,
hasil
diperlukan
psikoedukasi
peningkatan
yang
kepatuhan
optimal,
ini
diberikan.
dukungan
skor
sosial
dari
tingkat
responden
skizofrenia.
intervensi
Kepatuhan
setelah
diberikan
Modul
Psikoedukasi
responden
tentang Skizofrenia.
bagi
Terdapat
peningkatan
atau
keberhasilan
perbedaan yang bermakna antara
intervensi
modul
psikoedukasi
skor tingkat pengetahuan sebelum
yang
baik
menghadiri
intervensi
Psikoedukasi
tentang
untuk
Skizofrenia
ini
pada
responden
sesuai
responden, dengan nilai signifikansi
Psikoedukasi
Berdasarkan
pada
hasil
dengan
tentang
pertemuan
Skizofrenia
sekali
dalam
1.
Modul
Psikoedukasi
tentang
Skizofrenia
efektif
terhadap
peningkatan
skor
tingkat
meningkatkan
skor
tingkat
Sriharjo,
Kabupaten
Bantul, Yogyakarta.
skizofrenia.
2.
Saran
12
Mojohuro Sriharjo
terapi
Modul
non
farmakologi
yang
Psikoedukasi
tentang
maupun
yang
proses penyembuhannya.
mudah
(ODS)
kader
Memberikan
kesehatan
masukan
dalam
untuk
disampaikan
utama ODS.
yang
Diharapkan
mudah
menangani
dipahami
gejala
dalam
positif
dan
dan
mengaplikasikan
mampu
untuk
dan
bahkan
mengembangkan
Modul
Psikoedukasi
tentang
keluarga
tetapi
penelitian
juga
tidak
anggota
untuk
yang
penanganan
mengalami
terutama
Skizofrenia
orang
di wilayah
13
Daftar Pustaka
1. Bordbar,
Mohammad.
Faridhosseini, Farhad. (2010).
Psychoeducation for Bipolar
Mood. Clinical, Research,
Treatment Approaches to
Affective Disorders.
2. Hawari, Dadang. (2007).
Dalam Pendekatan Holistik
pada Gangguan Jiwa
Skizofrenia (hal. 122). Jakarta:
Balai Penerbit FKUI.
3. Kaplan, H.I., Sadock, B.J.,
and Grebb, J.A. (2010).
Sinopsis Psikiatri : Ilmu
Pengetahuan Psikiatri Klinis
JIlid satu. Jakarta: Bina Rupa
Aksara.
4. Lukens, Ellen P. McFarlane,
William R. . (2004).
Psychoeducation as EvidenceBased Practice: Consideration
forPractice, Research, and
Policy. Journal Brief
Treatment and Crisis
Intervention Volume 4.
5. NIMH. (2012). Schizophrenia.
http : //www.nimh.nih.gov.
[Accessed: 2012 April 15].
6. Riskesdas. (2013). Pedoman
Pewawancara Petugas
Pengumpul Data. Jakarta:
Badan Litbangkes, Depkes RI.
7. Sadock, B. J. (2007). Kaplan
& Sadock's Synopsis of
Psychiatry: Behavioral
Sciences/Clinical Psychiatry
(10th edition) . Philadelphia:
Lippincott Williams &
Wilkins.
8. Sadock, B. J., & Sadock, V. A.
(2004). Kaplan& Sadock
Buku Ajar Psikiatri (2 ed.).
Jakarta: EGC.
14