Professional Documents
Culture Documents
NAMA
NIM
:
:
NAMA DOSEN:
DAMAYANTI
8620714150035
FATHONAH, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat.
profesionalitas
diri
sesuai
perkembangan
ilmu
Rumusan masalah
a.
harus dilakukan oleh seorang guru agar mempunyai kepribadian yang baik di
mata anak didik dan masyarakat ?
b. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan guru dalam berkomunikasi
dengan anak didik ?
c. Apa yang harus dilakukan guru dalam proses pengajaran agar proses
belajar mengajar menjadi efektif ?
C.
a.
Tujuan
Untuk meningkatkan profesionalitas guru dan membentuk kepribadian
BAB II
GURU DAN TUGAS-TUGASNYA
A. Definisi Guru dan tugas-tugasnya
Dalam dunia pendidikan, istilah guru bukanlah hal yang asing. Guru
adalah seorang yang memiliki seperangkat koleksi nilai dan kemampuan
yang lebih, dimana dengan koleksi itu dia dapat merubah tantangan menjadi
peluang. Dan guru juga merupakan pendidik atau agen pembelajaran
(learning agent) dengan memiliki peran sebagai fasilitator, motifator,
pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Menurut
pandangan lama , guru adalah sosok manusia yang apatut digugu dan
ditiru . Digugu dalam arti segala ucapannya dapat dipercayai . Ditiru berarti
segala tingkah lakunya harus dapat menjadi contoh atau teladan bagi
masyarakat . Menurut kamus umum bahasa indonesia, guru di artikan
sebagai orang yang pekerjaannya mengajar dan di maknai sebagai tugas
profesi.
Definisi guru menurut pandangan para ahli, yaitu Guru jabatan, dan
pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Dan pekerjaan seorang guru
tidak bisa di lakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan,
meskipun kenyataannya masih di dapati guru yang berasal dari luar bidang
kependidikan (menurut pandangan Moh. Uzer Usman, 1992:4). Guru adalah
salah satu komponen manusiawi dalam suatu proses belajar mengajar, yang
berperan serta dalam usaha untuk membentuk sumber daya manusia yang
potensial di bidang pembangunan (Sardiman, 2001:123). Guru adalah semua
orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan muridmurid, baik secara individual maupun secara klasikal, baik di sekolah
maupun di luar sekolah (Djamarah, 1994:33). Jadi, pengertian guru secara
khusus dapat di artikan sebagai seorang pengajar di sekolah negeri ataupun
swasta
yang
mempunyai
kemampuan
berdasarkan
latar
belakang
menjadi
satu
kesatuan
dan
tidak
terpisah-pisah
dalam
melaksanakan tugas mengajar, seorang guru tidak bisa mengabaikan nilainilai kehidupan dan keterampilan. Guru mengajarkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, tetapi tidak menyampingkan nilai-nilai penggunaan ilmu dan
teknologi tersebut. Demikian juga dalam melatih para siswa, seorang guru
tidak bisa mengabaikan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik.
Seorang guru di tuntut mempunyai beberapa kemampuan sebagai berikut:
1.
Berwawasan luas, menguasai bidang ilmu, dan mampu mentransfer
atau menerangkan kembali kepada siswa.
2. Mempunyai sikap dan tingkah laku atau kepribadian yang patut di
teladani sesuai dengan nilai-nilai kehidupan atau values yang di anut
masyarakat dan bangsa.
3. Memilki keterampilan sesuai bidang ilmu yang di milikinya.
Disamping memiliki tugas utama sebagai pendidik, pengajar, pembimbing
dan pelatih, maka tugas utama guru menurut Depdikbud (1984:7)
a. Tugas profesional yaitu mendidik dalam rangka menyumbangkan
kepribadian, mengajar dalam rangka menyeimbangkan kemampuan berpikir,
kecerdasan, dan melatih dalam rangka membina ketrampilan. Untuk dapat
melaksanakan tugas mengajar dengan baik guru harus memiliki kemampuan
profesional yaitu terpenuhinya 10 kompetensi guru yang meliputi
Mengelola kelas
keperluan
pengajaran.
b. Tugas manusiawi, yaitu membina anak didik dalam rangka meningkatkan
dan mengembangkan martabat diri sendiri, kemampuan manusia yang
optimal, serta pribadi yang mandiri.
c. Tugas
kemasyarakatan,
yaitu
dalam
rangka
terbentuknya
yang
berdasarkan
masyarakat
indonesia
mengembangkan
pancasila
dan
dasarnya,
terdapat
seperangkat
tugas
yang
harus
guru
merupakan
profesi,
yang
mana
profesi
itu
sendiri
guru
bertanggung
jawab
bagi
kelngsungan
hidup
suatu
kompetensi
kepribadian,
kompetensi
sosial,
dan
1.
Kompetensi Pedagogik
Secara
pemahaman
substantif
terhadap
kompetensi
peserta
didik,
ini
mencakup
perancangan
dan
kemampuan
pelaksanaan
peserta
didik
dengan
memanfaatkan
prinsip-prinsip
dan
materi
ajar;
serta
menyusun
rancangan
pembelajaran
Melaksanakan
esensial:
pembelajaran.
menata
latar
Subkompetensi
(setting)
ini
pembelajaran;
memiliki
dan
indikator
melaksanakan
belajar
secara
berkesinambungan
dengan
berbagai
metode;
ketuntasan
belajar
(mastery
level);
dan
memanfaatkan hasil
peserta
didik
untuk
pengembangan
berbagai
potensi
kepribadian
kepribadian
merupakan
yang
kemampuan
mantap,
stabil,
personal
dewasa,
arif,
yang
dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara
rinci setiap elemen kepribadian tersebut dapat dijabarkan menjadi sub
kompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
a. Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil. Subkompetensi ini memiliki
indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai
dengan norma sosial; bangga sebagai pendidik; dan memeliki konsistensi
dalam bertindak sesuai dengan norma.
b. Memiliki kepribadian yang dewasa. Subkompetensi ini memiliki indikator
esensial: menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan
memiliki etos kerja sebagai pendidik.
c. Memiliki kepribadian yang arif. Subkompetensi ini memiliki indikator
esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta
didik, sekolah, dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam
berpikir dan bertindak.
d. Memiliki kepribadian yang berwibawa. Subkompetensi ini memiliki
indikator esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap
peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
e. Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan. Subkompetensi ini
memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma religius (imtaq,
jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta
didik.
3. Kompetensi Profesional
rinci
masing-masing
elemen
kompe-tensi
tersebut
memiliki
anak didik,
terutaman bagi anak didik yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan
mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat remaja).
Jadi pengertian kepribadian adalah unsur yang menentukan keakraban
hubungan guru dengan anak didik.sebagai teladan, guru harus memeliki
kepribadian yang dapat dijadikan profil dan idola, seluruh kehidupannya
adalah figure yang berwibawa. Itulah kesan terhadap guru sebagai sosok
yang ideal. Sedikit saja guru berbuat yang tidak atau kurang baik, akan
mengurangi kewibawaanya dan karismapun secara berlahan lebur dari jati
diri. Karena itu, kebribadian adalah masalah yang sangat sensitife sekali.
Penyatuan kata dan perbuatan dituntut dari guru, bukan lain perkataan
dengan perbuatan.
Kematangan kebribadian guru meliputi:
1. Mengenal fisik
Dalam pengembangan diri seseorang
mengenal
identitas
diri,
kelebihan,
perlu
dan
mengenal
kekurangan
fisik.
maka
Dengan
ia
akan
2. Mengenal kebribadian
Disinilah letak perubahan seseorang karenadia berada dalam dirinya.
Seorang ahli biologii mengatakan bahwa kita bisa merubah seseorang jika
kita tidak mengetahui dasar kebribadiannya.
3. Mengenal bakat
Menurut Horwad Garner, seorang fisiologi
sekaligus
peneliti
telah
Percaya diri
Berpenampilan rapi
Selalu tersenyum
Berperilaku sopan
Mengucapan salam setiap masuk ruangan
Menjaga kebersihan
dan
tugas-tugas,
keberhasilan
dalam
suatu
tingkat
kemampuan.
6. Pemahaman Diri, dapat memahami kepribadian, watak, Mengenal bakatbakat alamiah yang dimiliki serta punya gambaran atau konsep yang jelas
tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya.
7. Filsafat hidup yang mempersatukan.
D. Kemampuan guru berkomunikasi dalam proses pengajaran
1.
Proses Komunikasi
Kedua
Pesan,
Pesan
adalah
informasi
yang
akan
membutuhkan
interaksi,
hal
ini
menunjukan
bahwa
proses
berupa
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
dari
guru
sebagai
belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar. Proses itu sendiri merupakan
mata rantai yang menghubungkan antara guru dan siswa sehingga terbina
komunikasi yang memiliki tujuan yaitu tujuan pembelajaran.
Di dalam komunikasi pembelajaran, tatap muka seorang guru mempunyai
peran yang sangat penting di dalam kelas yaitu peran mengoptimalkan
kegiatan belajar. Ada tiga kemampuan esensial yang harus dimiliki guru agar
peran tersebut terealisasi, yaitu kemampuan merencanakan kegiatan,
kemampuan
melaksanakan
kegiatan
dan
kemampuan
mengadakan
dengan siswa lain dan pemberian insentif yang tepat atas keberhasilan yang
diraih siswa. Kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam
kegiatan pembelajaran bisa dengan menunjukkan sikap terbuka terhadap
pendapat siswa dan orang lain, sikap responsif, simpatik, menunjukkan sikap
ramah, penuh pengertian dan sabar. Dengan terjalinnya keterbukaan,
masing-masing pihak merasa bebas bertindak, saling menjaga kejujuran dan
saling berguna bagi pihak lain sehingga merasakan adanya wahana tempat
bertemunya kebutuhan mereka untuk dipenuhi secara bersama-sama.
Kemampuan guru untuk tampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh
berkaitan dengan penyampaian materi di kelas yang menampilkan kesan
tentang penguasaan materi yang menyenangkan. Karena sesuatu yang
energik, antusias, dan bersemangat memiliki relevansi dengan hasil belajar.
Perilaku guru yang seperti itu dalam proses belajar mengajar akan menjadi
dinamis, mempertinggi komunikasi antar guru dengan siswa, menarik
perhatian siswa dan menolong penerimaan materi pelajaran.
Kemampuan guru untuk mengelola interaksi siswa dalam
kegiatan
kemampuan
guru
di
atas
mengarah
pada
penciptaan
iklim
Mengajar
merupakan
suatu
aktifitas
mengorganisasi
atau
mengatur
dimiliki
Brig,1979:19)
tentang
dasar-dasar
Sedangkan
menurut
mengajar
Moh
yang
Uzer
baik.
(Gagne
&
Usman(1990:1).dalam
perencanaan
pembelajaran.
Fungsi
dari
perencanaan
cermat.
Guru
juga
harus
pandai
menggunakan
teknologi
Tanpa
kegiatan
evaluasi,
seorang
guru
tidak
mungkin
dapat
pandai
mengarahkan
siswa
untuk
dapat
menemukan
BAB III
ANALISIS MASALAH DAN SOLUSI
A. Permasalahan
Guru merupakan sosok manusia yang patut dipercaya dan ditiru, ucapannya
dapat dipercaya dan tingkah lakunya harus bisa menjadi contoh atau teladan
bagi masyarakat, selain itu guru sebagai tugas profesi yang bertugas dalam
mengajar, mendidik, dan melatih anak didik dalam pendidikan formal, tetapi
dalam melaksanakan tugasnya seringkali ada guru yang tingkah laku dan
ucapannya tidak dapat dipercaya dan ditiru karena tidak bisa memerankan
tugasnya sebagai seorang guru dengan baik. Dan pada kenyataannya
disekeliling kita banyak terdapat guru yang tidak mencerminkan kepribadian
sebagai seorang guru yang baik, guru yang sudah tersertifikasipun belum
tentu dikatakan sebagai guru yang profesional karena dalam kemampuan
berkomunikasi dengan anak didik kurang maksimal dan dalam menerangkan
proses belajar mengajar terkadang ada guru yang belum menguasai materi
yang disampaikannya. Misalnya saja di dunia barat, seorang guru kadangkadang hanya bertugas mengajar saja. Masalah nilai-nilai hidup tidak
disentuh, bahkan sama sekali tidak diperdulikan. Bagi mereka, yang penting
siswa dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, diluar cakupan
tersebut guru tidak mau tahu. tetapi di indonesia tidak demikian, karena
negara kita menganut azas keterpaduan antara ilmu pengetahuan dan
teknologi, nilai-nilai hidup dan ketrampilan dalam pendidikan.
Seharusnya sebagai seorang guru mempunyai kepribadian yang baik yang
bisa memberi contoh kepada anak didiknya agar anak didiknya menjadi lebih
baik, tetapi dalam kenyataanya di indonesia masih saja
ditemukan
Agar
dapat
meningkatkan
kepribadian
guru
yang
baik
dan
tingkat
BAB IV
PENUTUP
A.
Guru
Kesimpulan
adalah
seorang
yang
memiliki
seperangkat
koleksi
nilai
dan
kemampuan yang lebih, dimana dengan koleksi itu dia dapat merubah
tantangan menjadi peluang. Tugas guru merupakan suatu proses mendidik,
mengajar, dan melatih peserta didik. Mendidik berarti meneruskan dan
mengembangkan nilai-nilai hidup (afektif).
Seorang guru di tuntut mempunyai beberapa kemampuan sebagai berikut:
1.
Berwawasan luas, menguasai bidang ilmu, dan mampu mentransfer
atau menerangkan kembali kepada siswa.
2.
seorang guru harus selalu menjaga sikap dan kepribadiaannya dengan baik
agar menjadi contoh bagi anak didik dan masyarakat.
Sumber daya manusia harus lebih ditingkatkan agar generasi baru yang
nantinya akan menjadi seorang guru (calon guru) menjadi guru yang lebih
professional dan berkualitas.
Guru juga harus mengurangi kebiasaan buruk yang sering dilakukan antara
lain : sering meninggalkan kelas disaat jam pelajaran, tidak menghargai
siswa, pilih kasih terhadap siswa, kurang persiapan dalam pembelajaran,
menyuruh siswa menyuruh menulis di papan tulis, tidak disiplin, kurang
memperhatikan siswa, dan matrealistis.
Untuk itu mari kita tingkatkan mutu
pendidikan
nasional
dengan