Professional Documents
Culture Documents
pada feces
Tujuan:
Untuk mengetahui apakah pada sampel feses terdapat kuman Salmonella spp. atau tidak
Metode :
Bakteri Salmonella spp. ditanam pada media pemupuk untuk menumbuhkan bakteri kemudian
diinokulasikan pada media selektif untuk mengidentifikasinya.
Prinsip :
Pemeriksaan dan identifikasi Salmonella spp. digunakan untuk mengetahui apakah dalam sampel
mengandung bakteri Salmonella spp. atau tidak. Bakteri terlebih dahulu ditanam pada media penyubur
untuk menumbuhkan bakteri, kemudian diinokulasikan pada media selektif untuk memudahkan
mengidentifikasi.
Dasar Teori :
Salmonella spp. adalah kuman berbentuk batang dan termasuk bakteri gram negatif. Salmonella
spp. tidak berspora, tidak memiliki kapsul, tetapi dapat bergerak aktif menggunakan flagella peritrikh.
Salmonella spp.tumbuh dengan mudah pada media biasa dengan situasi aerob dengan suhu
optimum 36oC dan non lactose fremented. Salmonella spp. dapat tumbuh pada pH 4,00 sampai 9,00
dengan pH optimum 6,5 sampai 7,5. Sifat Isolat kuman Salmonella spp. gerak positif; reaksi fermentasi
terhadap manitol dan sorbitol positif; memberikan hasil negatif pada reaksi indol, laktosa.
Karena termasuk bakteri gram negatif batang, Salmonella spp. dapat tumbuh pada media mac
conkey agar dengan ciri ciri koloni tidak berwarna, jernih keping, sedang, bulat, smooth.
Selain itu bakteri Salmonella spp. juga dapat tumbuh pada media selektif SS agar (Salmonella Shigella
Agar) dengan ciri ciri koloni tidak berwarna, kecil kecil, keping, smooth dan bulat. pada agar Wilson
Blair koloni kuman berwarna hitam berkilat logam akibat pembentukan H 2S.
Susunan antigen bakteri golongan Salmonella terdiri dari O antigen (terdapat pada tubuh bakteri)
dan H antigen yang terdapat pada flagella bakteri. H antigen sendiri terdiri dari antigen fase 1 dan fase 2.
Tiap tiap spesies mempunyai susunan antigen yang berbeda.
Salmonella adalah bakteri yang menyebabkan salah satu penyakit enterik yang paling umum
penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella disebut salmonelosis. Penyakit ini Ditularkan melalui
makanan dan dan minuman yang terkontaminasi atau karena kontak langsung dengan hewan atau
manusia yang terinfeksi (Foodborne disease). Dosis infektif bakteri Salmonella spp. terhadap manusia
yaitu105 108
rusaknya dinding usus yang mengakibatkan diare sehingga sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak
dapat terserap dengan baik dan menyebabkan penderita lemah dan kurus. Racun Salmonella
menyebabkan kerusakan otak dan organ reproduksi wanita sehingga dapat mengalami keguguran.
Ada dua macam salmonellosis yaitu Salmonellosis tifoidal dan Salmonellosis non-tifoidal.
Salmonellosis tifoidal disebabkaan oleh S.typhi yang menyebabkan demam tifoid dan hanya terjadi pada
manusia. Salmonellosis non-tifoidal disebabkan oleh semua serotipe dalam genus Salmonella, kecuali
S.typhi.
Salmonella yg termakan mencapai usus Masuk ke kelenjar getah bening dan menuju aliran darah
menuju organ dan jaringan limfoid, Setalah 10-14 hari timbul gejala demam, sakit kepala, konstipasi,
mialgia Selanjutnya demam tinggi, limpa serta hati menjadi besar
infeksi Salmonella bisa sembuh sendiri dalam lima sampai tujuh hari. Orang dengan diare berat
mungkin memerlukan re-hidrasi . Pengobatan dengan antibiotik biasanya tidak diperlukan, kecuali jika
infeksi menyebar dari usus menuju bagian tubuh yg lain. Antibiotik yang dapat digunakan ampisilin,
gentamisin, trimethoprim / sulfametoksazol, ceftriaxone, amoksisilin, atau siprofloksasin
Pada feses penderita salmonelosis, juga bisa didapatkan bakteri Salmonella spp.. Jika pada feses
penderita terdapat bakteri Salmonella spp., kemungkinan penderita terinfeksi bakteri Salmonella spp.
Inkubator
Ose
Pipet ukur
Bola hisap
Lampu spiritus
Bahan :
Sampel : Feses
Cara Kerja :
Hasil Pengamatan :
Pada media SS Agar ditemukan koloni kecil, halus, cembung, mengkilap, rose
Pada media Mac Conkey Agar ditemukan koloni kecil, smooth, rose
Pembahasan :
Pada praktikum kali ini menggunakan sampel feses. Sampel diinokulasikan pada media pemupuk
SCB untuk menumbuhkan dan menyuburkan bakteri sehingga mudah ditumbuhkan pada media selektif.
Setelah diinkubasikan dengan media SCB pada suhu 37 oC selama 24 jam diambil sebanyak satu sampai
dua ose untuk diinokulasikan pada media selektif SS Agar dan Mac Conkey Agar. Pada media SS Agar
hanya bakteri Salmonella spp. dan Shigella spp. yang dapat tumbuh sehingga memudahkan identifikasi
terhadap bakteri Salmonella spp.
Sampel diinokulasikan secara zig zag bertujuan untuk memperoleh penyebaran koloni yang
merata dari yang paling padat sampai koloni jarang jarang untuk memperoleh singl koloni yang lebih
mudah diamati.
Pada praktikum kali ini, menggunakan media SS Agar dan media Mac Conkey Agar. Pada media
SS Agar tumbuhkoloni kecil, halus, cembung, mengkilap, rose. Pada media Mac Conkey Agar ditemukan
koloni kecil, smooth, rose.
Pada media SS Agar, bakteri Salmonella spp. tumbuh dengan ciri ciri koloni tidak berwarna,
kecil kecil, keping, smooth dan bulat. Jika melihat dari koloni yang tumbuh pada media SS Agar pada
praktikum kali ini yaitu ditemukan koloni kecil, halus, cembung, mengkilap, rose; terjadi kemiripan
dengan ciri ciri bakteri Salmonella spp. yang tumbuh pada media SS agar. Kemungkinan terdapat
bakteri salmonella spp. Pada sampel feses.
Pada media Mac Conkey Agar juga tumbuh koloni kecil, smooth, rose yang memiliki ciri ciri
yang mirip dengan bakteri Salmonella spp. yang tumbuh pada media mac conkey agar.
Dengan melihat ciri ciri koloni yang tumbuh pada media, kemungkinan terdapat bakteri
Salmonella spp. pada sampel feses.
Kesimpulan :
Pada media SS Agar ditemukan koloni kecil, halus, cembung, mengkilap, rose
Pada media Mac Conkey Agar ditemukan koloni kecil, smooth, rose
Dengan melihat ciri ciri koloni yang tumbuh pada media, kemungkinan terdapat bakteri
Salmonella spp. pada sampel feses.
Daftar Pustaka :
Soemarno. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. 2000. Akademi Analis Kesehatan Yogyakarta.
Yogyakarta
Id.wikipedia.org/wiki/salmonella