Professional Documents
Culture Documents
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi
tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk
pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset
baroresepsor untuk menaikan tekanan darah.
kemampuan
berkeringatnya.
Arteri
vena
Renin ( ginjal )
angiostensinogen
angiostentin 1
Angiostensin II
vasokonstriksi
PRAKTIKUM II
HAVARD STEP TEST
Untuk dapat mengikuti praktikum, peserta harus dapat menjawab pertanyaan berikut:
1. Jelaskan perjalanan Oksigen mulai dari saluran nafas sampai ke tingkat seluler?
2. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat 3 mekanisme pembentukan ATP pada manusia?
3. Terangkan pengaruh sistem saraf otonom terhadap fungsi jantung dan pembuluh darah?
Jawaban :
1.
Perjalanan Oksigen mulai dari saluran nafas sampai ke tingkat seluler yaitu sebagai berikut
udara dihirup masuk ke rongga hidung. Ketika masuk rongga hidung udara disaring,
dihangatkan dan dilembabkan ketiga proses ini merupakan fungsi utama dari mukosa respirasi
yang terdiri dari epitel toraks bertingkat, bersilia dan bersel goblet.partikel debu yang kasar
disaring oleh rambut-rambut di dalam lobang hidung, sedangkan partikel halus terjerak
dilapisan mukos. Gerakan silia mendorong lapisan mukos ke posterior di dalam rongga
hidung, dan ke superior di dalam sistem pernapfasan bagian bawah menuju ke faring. Udara
mengalir dari faring menuju laring lalu ke trakea. Trakea di sokong oleh cincin tulang rawan
berbentuk seperti sepatu kuda yang panjangnya kurang lebih 12,5 cm. Kemudian masuk ke
bronkus. Bronkus utama kiri dan kanan tidak simetris, bronkus utama kanan lebih pendek dan
lebar dibandingkan bronkus kiri, cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi
menjadi bronkus lobaris dan kemudian bronkus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus
menjadi bronkus yang semakin kecil sampai akhirnya menjadi bronkiolus terminalis yang
tidak mengandung alveolus. Udara selanjutnya disalurkan ke alveolus. Setelah itu oksigen
berdifusi dari alveoli ke dalam darah paru, oksigen diangkut ke kapiler jaringan perifer
hampir seluruhnya dalam bentuk gabungan dengan hemoglobin. Oksigen berdifusi dari
alveoli ke dalam kapiler paru karena tekanan parsial oksigen(PO2) dalam alveoli lebih besar
dari pada PO2 dalam darah kapiler paru. Dalam jaringan tubuh lainnya, PO2 yang lebih tinggi
dalam darah kapiler dari pada dalam jaringan menyebabkan oksigen berdifusi kedalam sel-sel
disekitarnya. Dalam sel jaringan tubuh, oksigen bereaksi dengan berbagai bahan makanan
untuk membentuk sejumlah besar CO2 .
2.
A. Glikolisis
Glikolisis adalah peristiwa pengubahan gukosa (6 atom C) menjadi molekul yang lebih
sederhana yaitu asam peruvat (3 atom C)
Produk penting pada peristiwa glikolisis adalah
a. 2 molekul asam piruvat
b. 2 molekul NADH sebagai sumber elektron berenergi tinggi dan
c. 2molekul ATP untuk setiap molekul glukosa
Pada reaksi glikolisis satu molekul glukosa terurai menjadi 2 asam piruvat menghasilkan
menghasilkan empat molekul ATP, tetapi dua molekul ATP digunakan untuk beberapa reaksi
kimia pada reksi glikolisi.
Setelah glikolisis biasanya dilanjutkan dengan Dekarboksilasi oksidatif yaitu proses
perubahan asam piruvat untuk menjadi asetil koenzim A yang bersifat oksidatif.
Dehidrogenasi dua molekul asam piruvatuntuk menghasilkan dua asetil koenzim A dan CO2
di dalam mitokondria dan pemindahan selanjutnya dari pasangan dua elektronnys ke oksigen
setiap pasang menghasilkan ATP.
B. Siklus krebs
Urutan reaksi yang terjadi pada siklus Krebs cukup kompleks seperti urutan berikut
a. Asam piruvat yang berasal dari glikolisis selanjutnya masuk ke siklus Krebs setelah
bereaksi dengan NAD+ dan koenzim A membentuk senyawa asetil ko-enzim A. Dalam
peristiwa ini di hasilkan CO2 dan NADH. Perubahan kandungan C adalah 3C (asam piruvat)
menjadi 2C asetil ko-A.
b. Reaksi antara asetil ko-A (2C) dengan asam oksalo asetat (4C) membentuk asam sitrat
(6C). Dalam peristiwa ini Ko-A di bebaskan kembali.
c. Selanjutnya Asam sitrat (6C) bereaksi dengan NAD+ membentuk asam alfa ketoglutarat
(5C) dengan membebaskan CO2.
d. Peristiwa berikutnya berbentuk asam suksinat dan menghasilkan ATP setelah bereaksi
dengan NAD+ dan membebaskan NADH , CO2 dan menghasilkan ATP setelah bereaksi
dengan ADP dan asam pospat anorganik.
e. Asam suksinat yang terbentuk kemudian akan bereaksi dengan FAD dan membentuk asam
malat dengan membebaskan FADH2.
f. Asam malat kemudian bereaksi dengan NAD+ dan membentuk asam oksalo asetat dengan
membebaskan NADH, karena asam oksalo asetat akan kembali bereaksi dengan asetil ko-A
seperti pada langkah ke 2 di atas.
C. Transpor Elektron
Transpor elektron terjadi di dalam mitokondria dan berakhir setelah elektron bersama-sama
dengan H+ menuju dan akhirnya beraksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptor
terakhir, membentuk H2O. Reaksi nya komplek tetapi dalam hal ini yang berperan penting
adalah NADH, FAD, dan molekul molekul khusus yang berperan dalam respirasi, seperti
flavo protein, koenzim Q, serta beberapa sitokrom. Dikenali ada beberapa sitokrom, yaitu
sitokrom c1,c,a dan a3. Elektron berenergi pertama tama berasal dari NADH kemudian d
transfer ke FMN dan selanjutnya ke Q. Sitokrom c1,c,a,b, dan a3, dan selanjutnya berikatan
dengan ion H+ yang di ambil dari lingkungan sekitarnya sehingga terjadi reaksi yang
membentuk H2O.
Sebaliknya, saraf simpatis disebarkan kesemua bagian jantung, disertai dengan pengaruh
yang kuat pad otot ventrikel demikian juga dengan semua bagian lain. Pada dasarnya,
perangsangan saraf simpatis pada jantung akan menimbulkan pengaruh yang berlawanan
dengan pengaruh yang ditimbulkan akibat perangsangan vagus, sebagai berikut :
Pertama, perangsangan ini akan meningkatkan kecepatan lepasan nodus sinus. Kedua,
perangsangan ini akan meningkatkan kecepatan konduksi demikian juga dengan tingkat
eksitabilitas disemua bagian jantung. Ketiga, perangsangan ini akan sangat meningkatkan
kekuatan kontraksi semua otot-otot jantung, baik otot atrium maupun otot ventrikel. Jadi,
perangsangan saraf simpatis akan meningkatkan seluruh aktifitas jantung. Perangsangan
maksiaml hamper dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung sampai 3 x lipat dan
dapat meningkatkan seluruh kontraksi jantung sampai 2 x lipat.
Pembuluh darah :
- Saraf simpatis
Reseptor : vasokontriksi
Reseptor : dilatasi otot dan arteri koroner
- Saraf parasimpatis
Reseptor : dilatasi.
PRAKTIKUM III
PENGUKURAN TEKANAN DARAH ARTERI SECARA TIDAK LANGSUNG
Untuk dapat mengikuti praktikum, peserta harus menjawab pertanyaan berikut:
1. Uraikan perjalanan arteri brakhialis!
2. Apa yang dimaksud tekanan sistolik dan diastolik?
3. Terangkan fase-fase korotkof!
4. Faktor-faktor apa yang menentukan tekanan darah?
Jawaban :
1.
Arteri brakialis mulai dari pinggir bawah musculus teres minor sebagai lanjutan dari arteri
aksilaris. Arteri brakialis merupakan arteri utama untuk lengan atas. Cabang dari arteri brakialis
adalah a.brakialis superfisialis dan profunda, a.nutrisi humerus, a.kolateralis ulnaris superior dan
inferior, a.radialis, a.ulnaris. Arteri ini berakhir di depan collum radii dengan bercabang menjadi
a.radialis dan ulnaris.
a. Ke anterior
b. Ke posterior
c. Ke medial
: Nervus ulnaris dan vena basilica pada bagian atas lengan atas; pada
bagian bawah lengan atas nervus medianus terletak pada sisi medial.
d. Ke lateral
Cabang-cabang :
a. Rami musculares untuk ruang anterior lengan atas
b. Arteria nutricia untuk humerus
c. Arteria profunda bracii di percabankan dari pangkal arteria brachialis dan mengikuti
perjalanan nervus radialis menuju ke sulcus spiralis os humeri
d. Arteria collateral ulnaris superior dipercabangkan di pertengahan lengan atas dan mengikuti
perjalanan nervus ulnaris
e. Arteria collateralis ulnaris inferior dipercabangkan dekat ujung Terminal arteria dan ikut
membentuk anastomosis di sekitar sendi siku
2. a) Tekanan sistolik : berkenaan dengan atau ditimbulakn oleh sistol. Sistol adalah kontraksi atau
periode kontraksi, jantung khususnya ventrikel; yang kadang kadang dibagi menjadi
komponen-komponen, seperti periode praejeksi dan ejeksi atau hipovolemik dan ejeksi.
b) Tekanan diastolik : dari atau berkenaan dengan diastol. Diastol adalah dilatasi atau periode
dilatasi jantung, terutama ventrikel; diastol ini berkenaan dengan jarak antara bunyi jantung
kedua dan pertama.
3. Nilai korotkoff (setelah udara dikeluarkan dari manset yang telah dipompa)
Lima fase korotkoff, yaitu:
a. A trapping sound
Pada awalnya, manset dipompa sampai tekanan di dalamnya di atas tekanan sistolik
yang diharapkan dalam a. brachialis. Ketika tekanan di dlam manset diturunkan perlahanlahan, pada titik tekanan sistolik dalam arteri tepat melampaui tekanan manset, semburan
darah melewatinya pada tiap denyut jantung, bunyi detakan (trapping sound) terdengar di
bawah manset.
b. A soft swishing sound
Pada saat tekanan manst berada di bawah tekanan sistole, arus turbulen yang terputusputus menghasilkan suara seperti berdesis.
c. A crisp sound
Tekanan manset yang berada di bawah tekanan sistole dan di atas tekanan diastole. Arus
turbulensi dalam a. brachialis terdengar seperti suara yang renyah.
d. A blowing sound
Tekanan manset dekat dengan tekanan diastolik arteri, pembuluh masih kontriksi
tetapi arus turbulen erlanjut. Kualitas bunyi kontinu menjadi hilang.
e. Silence
Arus turbulen dalam a. brachalis diinterupsi paling sedikit. Pada bagian diastolik, bunyi
tidak terdengar lagi.
4. Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah :
Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah.
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka makin tinggi
tekanan darah.
Faktor Patologis:
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan berusaha
menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang lebih
cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin vasokontriksi perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (berkurangnya elastisitas
pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi
tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk
pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset
baroresepsor untuk menaikan tekanan darah.
PRAKTIKUM IV
KELELAHAN OTOT SYARAF PADA MANUSIA
Sebelum melakukan praktikum, peserta harus menjawab pertanyaan berikut:
1.
Sebutkan otot-otot (nama latin) yang berperan dalam gerak fleksi jari-jari tangan!
2.
3.
4.
5.
6.
Jawaban :
1. Otot-otot yang berperan dalam gerak fleksi jari-jari tangan adalah sebagai berikut :
a. m.flexor digitorum superficialis
b. m.flexor profundus
c. m.flexor adductor pollicis
d. m.palmaris longus
e. m.carpi radialis
f. m.carpi ulnaris
g. m.carpii radialis et ulnaris
h. m.flexor pollicis longus et brevis
i. m.flexor digiti minimi brevis
j. Mm. lumbricales I-IV
k. Mm. interossei palmares I-III
l. Mm. interossei dorsales I-IV
2. Arteri radialis terletak dipermukaan anterior radius dan hanya ditutupi oleh kulit vascia ditempat
ini, di lateral arteria radialis terdapat tendo musculi brachioradialis dan disebelah medialnya
terdapat tendo musculi flexsor carpi radialis ( tempat untuk memeriksa denyut nadi radialis ).
Arteri radialis meninggalkan lengan bawah dengan membelok disekitar pinggir lateral regio
carpalis untuk mencapai permukaan posterior tangan.
3. Tahapan dalam kontraksi yaitu :
a. Suatu potensial aksi berjalan disepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya pada serat
otot.
b. Pada setiap ujung, saraf menyekresi substansi neurotransmitter, yaitu asetilkolin, dalam jumlah
sedikit.
c. Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membrane serat otot untuk membuka banyak saluran
bergerbang asetilkolin melalui molekul-molekul protein dalam membrane serat otot.
d. Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion Natrium untuk mengalir ke
bagian dalam membrane serat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini akan menimbulkan
suatu potensi aksi dalam serat otot.
e. Potensi aksi akan berjalan di sepanjang membrane serat otot, dan juga berjalan secara dalam di
dalam serat otot., pada tempat dimana potensial aksi menyebabkan reticulum sarkoplasma
melepaskan sejumlah ion kalsium, yang telah disimpan di dalam reticulum ke dalam myofibril.
f. Ion-ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filament aktin dan myosin, yang
menyebabkan bergerak bersama-sama, dan menghasilkan proses kontraksi.
g. Setelah kurang dari satu detik, ion kalsium dipompa kembali ke dalam reticulum sarkoplasma,
tempat ion-ion disimpan sebagai potensial aksi otot yang baru datang, pengeluaran ion kalsium
dari myofibril akan menyebabkan kontraksi otot berhenti.
2 ADP + 2 P
2 ATP
GLIKOLIS
GLUKOSA
2 ASAM PIRUVAT
2 NAD+
2 NADH
+ 2H +
2 ASAM LAKTAT
2.
Metabolisme aerob
2 NADH
2 NADH
2 NADH
NADH
2FADH2
GLIKOLISIS
GLUKOSA
PIRUVAT
2 ASETIL CoA
SIKLU
S
RANTAI TRANSPOR
ELEKTRON DAN
FOSFORILASI
OKSIDATIF
+ 2 ATP
ATP
+ 2 ATP
+ 34
3.
FOSFOKREATININ
(Ginjal)
Arginin-Glisin
Transamidina
se
L-Arginin
Glisin
Glikosiamin(guanidoasetat)
Omiti
n
S-Adenosil
metionin
ATP
GUANIDOASETAT
METILTRANSFER
ASE
ADP
S-Adenosil
homosistein
Kreatinin
Kreatin
Fosfat
P + H2O
5. Ischemia adalah defisiensi darah pada salah satu bagian biasanya akibat kontriksi fungsional
atau obstruksi aktual pembuluh darah.
6. Jika jaringan terjadi iskemik maka jaringan akan mengalami hipoksia karena suplai oksigen
yang dibawa oleh darah berkurang dan tidak adekuat karena jaringan secara kontinu
membutuhkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa darah. Jika iskemik terjadi dalam waktu
yang lama maka jaringan tersebut akan mengalami penurunan produksi ATP dan kerusakan
mitokondria yang dapat mengakibatkan kematian sel ( necrosis ).