You are on page 1of 11

Kasus 1

PT. Toko Rekso adalah sebuah jaringan pusat pembelanjaan yang member diskon yang besar.
Perusahaan ini berkembang dari 6 menjadi 43 lantai dengan meminjam dana dari beberapa
lembaga keuangan yang besar dan penawaran umum untuk saham biasa. Pemeriksaan terakhir
mengungkapkan PT Toko Rekso memiliki lebih saji pandapatan bersih yang cukup material
nilainya. Hal ini disebabkan karena kurang saji utang dan mencatat pemberi kredit fiktif yang
kemudian mengurangi utang. Investigasi bapepam-LK sangat penting bagi bukti yang
dikumpulkan KAP mengaudit PT Toko Rekso, Marjono, Rachmadi dan Rekan, dalam menguji
utang dan penyuplai kredit.
Berikut ini adalah penjelasan beberapa pemberi kredit fiktif dan jumlah yang tidak tercatat dalam
akun utang, dan juga prosedur audit.
1. PT Iklan Erika Credits-PT Toko Rekso membuat pengaturan dengan beberapa
pemasok untuk berbagi biaya iklan untuk barang pemasok. Pengaturan biasanya
disetujui di muka oleh pemasok dan didukung bukti penempatan iklan. PT Toko
Rekso memilih 4 sample dari 1100 pos untuk konfirmasi langsung. Satu hal
dikonfirmasi lewat telepon, satu ditelusuri melalui tanda terima kas, satu kepada
memo kredit pemasok untuk bagian jumlah dan tanda terima kas, dan satu untuk
memo kredit pemasok. Dua jumlah yang dikonfirmasikan berbeda dengan jumlah
pada daftar, tapi auditor tidak mencari penjelasan untuk operbedaan ini karena jumlah
yang tidak material. Sisa kredit yang diuji dengan memilih 20 kredit (satu atau
duandari setiap halaman dalam daftar). Dua belas kredit didukung dengan
mengeksaminasi iklan yang sudah dipasang, dan delapan diddukung oleh memo debit
PT TOko Rekso yang menagih pemasok dengan biaya promosi.
2. PT. Surya Distribusi Credits-PT Toko Rekso membuat 28 memo kredit fiktif dengan
total Rp275.000.000,- dari PT Surya Distribusi, penyuplai utama barang kesehatan
dan kecantikan untuk PT. Toko Rekso. Pengendali PT Toko Rekso awalnya
mengatakan pada auditor kalau kredit ini untuk barang retur, lalu mengatakan ada
diskon volume, dan akhirnya mengatakan ada pembayaran sehingga PT Toko Rekso
akan berlanjut menggunakan PT. Surya Distribusi sebagai penyuplai. Seorang staf
audit Marjono, Rachmadi & Rekan menyimpulkan pembayaran Rp 275.000.000

untuk menjaga bisnis PT Toko Rekso adalah terlalu besar dan tidak masuk akan
secara ekonomis.
Memo kredit menunjukan bahwa kredit ini untuk barang rusak, rabat volume dan
belanja iklan. KAP lalu meminta konfirmasi kredit. Sebagai balasan, Johan Suariana,
presiden PT Toko Rekso Stores menyambungkan dengan Monty Anugerah, presiden
PT Surya Distribusi dan menyerahkan telepon staff auditor. Namun kenyataannya
telepon dilakukan oleh pegawai Monty dan mengkonfirmasi secara lisan kredit
tersebut. PT Toko Rekso menolak untuk membiarkan MArjono, Rachmadi, & Rekan
mendapatkan konfirmasi tertulis yang mendukung kredit. Walaupun staf auditor
meragukan validitas kredit, partner audit, Markus Surianto, menerima kredit
berdasarkan memo kredit, konfirmasi telepon mengenai kredit dan pernyataan lisan
pegawai PT Toko Rekso.
3. PT Rianto Sejahtera Credit-Rp 130.000.000 dalam kredit berdasarkan 35 memo kredit
dari PT Rianto Sejahtera, dimaksudkan untuk pengembalian kelebihan stok brang dari
beberapa took PT Toko Rekso. Seorang staff auditor Marjono, Rachmadi & Rekan
mencatat bahwa ukuran kredit dan memo kredit diberi tnggal tepat setelah akhir
tahun. Ia lebih jauh menemukan bahwa sebuah kalimat dalam memo kredit dari PT
Rianto Sejahtera telah dihapus dengan sengaja menggunakan penghapus tinta. Saat
dihadapkan dibawah cahaya akuntan bisa membaca tulisan yang ditutup itu, jangan
dicatat sampai barang diterima. Staff auditor lalu memanggil Agus Rianto bendahara
PT Rianto Sejahtera, dan lalu diberitahu kalau barang senilai Rp 130.000.000 belum
dikembalikan, sehingga tidak berhutang kepada PT. TOko Rekso oleh PT. Rianto
Sejahtera. Johan menasihati Markus, partner audit bahwa ia sudah bicara dengan
Agus Rianto, yang mengklaim sudah disalahpahami oleh staff auditor. Johan berkata
kepada Markus jangan ada yang menelpon Agus Rianto untuk memverifikasi jumlah
karena tuntutan penundaan antara PT Toko Rekso dan PT Rianto Sejahtera.
4. Akun Utang Akrual-Marjono, Rachmadi & Rekan menugaskan seorang senior
dengan pengalaman bidang ritel untuk mengaudit utang. Walaupun PT Toko Rekso
memiliki pengendalian internal yang buruk, Marjono, Rachmadi, & Rekan memilih
50 sample untuk mengkonfirmasi beberapa ribu pemasok yang berbisnis dengan PT
Toko Rekso. Lalu didapatkan 27 respons dan 21 diantaranya terkait dengan catatan

PT TOko Rekso. Pengujian ini menunjukan adanya liabilitas yang tidak tercatat
senilai sekitar Rp 290.000.000 ketika diproyeksikan terhadap populasi akun utang.
Namun, investigasi mengungkapkan bahwa presiden PT Toko Rekso menelpon
beberapa pemasok yang telah menerima permintaan konfirmasi dari Marjono,
Rachmadi & Rekan mengatakan pada mereka bagaimana cara menjawab permintaan
itu.
Marjono, Rachmadi & Rekan juga menjalankan tes pisah batas pembelian dengan
melakukan vouching faktur utang yang diterima 9 minggu setelah akhir periode
pembukuan. Tujuan tes ini

mengindetifikasi faktur yang diterima setelah akhir

periode

seharusnya

pembukuan

yang

dicatat

pada

utang.

30%

sampel

(Rp160.000.000) ditemukan terkait dengan tahun sebelumnya menandakan adanya


potensi liabilitas tidak tercatat sekitar Rp 500.000.000. KAP dan PT Toko Rekso
akhirnya menyetujui untuk melakukan penyesuaian untuk meningkatkan akun utang
sebesar Rp 260.000.000.
Diminta
Identifikasi kekurangan (defisiensi) dari kecukupan dan kesesuaian bukti yang dikumpulkan
dalam audit akun utang PT Toko Rekso.

Kasus 2
11.37 Gugan Juhana seorang CPA, telah menjadi partner yang mengurusi audit PT Merdeka
Global, sebuah perusahaan nonpublic, selama 13 tahun. PT Merdeka Global memiliki
pertumbuhan luar biasa dan menguntungkan dalam decade sebelumnya, terutama sebagai hasil
atas kepemimpinan yang sangat bagus
Bagus dari Lodewijk Raya dan beberapa direktur yang kompeten. Gagan selalu menikmati
hubungan yang dekat dengan perusahaan dan bangga atas dirinya karena telah membuat
beberapa komentar yang konstruktif selama tahun-tahun yang telah membantu kesuksesan KAP.
Beberapa kali dalam beberapa tahun lalu, KAP Gagan telah berpikir merotasi tim audit yang
berbeda pada kontrak kerja ini, tapi hal ini ditentang oleh Gagan dan Lodewijk.

Untuk tahun-tahun pertama audit, pengendalian internal tidak cukup dan personal akuntansi juga
tidak cukup kualifikasi untuk tanggung jawab mereka. Bukti audit yang luas dibutuhkan selama
audit, ayat jurnal penyesuaian amat banyak dan penting. Bagaimanapun, karena upaya dari
Gagan secara terus menerus, pengendalian internal berkembang secara perlahan dan pegawai
yang berkompeten diperkerjakan. Dalam tahun-tahun belakangan, biasanya tidak terdapat
penyesuaian audit yang diperlukan, dan luas dari akumulasi bukti secara perlahan-lahan
dikurangi. Selama 3 tahun terakhir Gagan telah bisa menghabiskan sedikit waktu untuk audit
karena relative lebih gampang menjalankan audit dan perusahaan yang disebut sangat kooperatif.
Dalam audit tahun berjalan, Gagan memutuskan bahwa total anggaran waktu untuk kontrak kerja
tersbeut harus dijaga agar sama dengan tahun berjalan. Senior auditor yang bertugas, Paul
Warsito merupakan orang baru dalam posisi tersebut namun sangat kompeten, ia memiliki
reputasi sebagai seorang yang mampu menghemat anggaran waktu. Fakta bahwa PT Merdeka
baru-baru ini telah mendapatkan sebuah divisi baru melalui proses merger kemungkinan akan
menambah anggaran waktu, namun efisiensi yang akan dijalankan paul dapat mengompensasi
hal tersebut.
Pengujian interim atas pengendalian memakan waktu yanglebih banyak dari pada yang
diperkirakan karena penugasan bbeberapa asisten baru, perubahan dalam system akuntansi untuk
mengomputerisasikan system persediaan dan catatan-catatan akuntansi lainnya, perubahan dalam
personil akuntansi serta adanya beberapa kesalahan baru dalam pengujian system tersebut.
Namun demikian, baik Gagan maupun Paul tidak ada yang memperhatikan deficit anggaran,
karena mereka dapat dengan mdah membuat perbedaan diakhir tahun.
Diakhir tahun, Paul ditugaskan untuk bertanggung jawab terhadap persediaan untuk asisten yang
juga belum memiliki dalam pengalaman dalam mengaudit sebelumnya namun merupakan orang
yang competen dan sangat cepat dalam bekerja. Meskipun nilai total persediaan meningkat, ia
mengurangi ukuran sampel dari tahun-tahun sebelumnya karena terdapat bebberapa kesalahan
ditahun sbeelumnya. Ia menemukan beberapa unsure dalam sampel yang ternyata lebih saji
sebagai akibat dari kesalahan dalam harga dan keusangan, namun gabungan semua kesalahan
dalam sampel tidak material. Ia menyelesaikan pengujian dalam waktu yang 25% persen lebih

sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hanya terdapat beberapa ayat jurnal
penyesuaian untuk tahun berjalan, dana hanya dua diantaranya yang material. Gagan sangat
senang dengan hasilnya dan menulis surat khusus pada Paul dan asisten persediaannya yang
berisi pujian pada mereka atas audit yang telah mereka lakukan.
Enam bulan kemudian, Gagan menerima panggilan telpon dari Lodewijk dan dia diberitahukan
bahwa perusahaan yang ia audit sekarang ini sedang dalam masalah keuangan yang serius.
Penyidikan berikutnya membongkar fakta bahwa persediaan telah lebih saji secara sinifikan
(khususnya untuk persediaan di divisi baru tersebut), kesalahan dalam harga sebagai akibat dari
adanya system computer baru, dan masuknya persediaan yang tidak pernah ada dalam daftar
persediaan akhir. Controller yang baru dengan snegaja melebih sajikan persediaan untuk
mengompensasi pengurangan dalam volume penjualan dari tahun sebelumnya.
Diminta
a. Sebutkan kekurangan-kekurangan utama dalam audit tersbut dan jelaskan mengapa
mereka melakukan hal tersebut?
b. Apakah hal-hal yang seharusnya dilakukan Gagan dalam melakukan audit tersebut?
c. Jika KAP Gagan digugat oleh para kreditor, bagaimana kemungkinan besar hasil
gugatannya?

JAWABAN
KASUS 1 PT. Toko Rekso
No

1.

Pemberi kredit fiktif

Kekurangan

dan jumlah yang

(Defisiensi) Dari

tidak tercatat dalam

Kecukupan Dan

akun utang

Kesesuaian Bukti

Penjelasan

Pemelihan sampel harus berdasarkan nilai

PT Toko Rekso

Auditor memilih

meminjam uang

sampel secara acak

yang material dari saldo kredit masing-

kepada PT Iklan Erika

tidak berdasarkan

masing pemasok.

Credits, untuk

nilai yang material.

membiayai iklan

(Para auditor PT Toko

pemasok. PT Toko

Rekso memilih 4 sample

maupun tulisan kepihak pemasok

Rekso memiliki 1100

dari 1100 pos untuk

sekaligus menelusuri laporan kredit

pemasok.

konfirmasi langsung.)

pemasok. Laporan kredit pemasok itu

Konfirmasi harus dilakukan dengan lisan

digunakan untuk membandingkan dengan


PT Toko Rekso

Konfirmasi yang

membuat daftar 114

dilakukan auditor

halaman dari sekitar

kurang akurat karena

1100 pemasok, untuk

minim pengendalian.

mendukung kredit

(Satu hal dikonfirmasi

iklan sebesar

lewat telepon, satu

Rp300.000.

ditelusuri melalui tanda


terima kas, satu kepada
memo kredit pemasok
untuk bagian jumlah
dan tanda terima kas,
dan satu untuk memo
kredit pemasok.)

Konfirmasi hanya
menelusuri memo

catatan kredit dari PT Toko Rekso.

kredit yang dibuat


oleh PT Toko Rekso

PT Toko Rekso

Auditor tidak berlaku

membuat 28 memo

sebagai pengendali

dikendalikan oleh auditor untuk

kredit fiktif dengan

dalam proses audit.

mengkonfirmasi kredit ke pihak yang

total Rp275.000.000,-

Proses audit masih

bersangkutan.

dari PT Surya

dikendalikan oleh

Distribusi, penyuplai

kliennya (PT. Toko

utama barang

Rekso), sehingga

kesehatan dan

auditor tidak mampu

kecantikan untuk PT.

memperoleh bukti

Toko Rekso.

yang kuat untuk


mendukung proses
audit.

Auditor hanya
menerima memo
kredit, sedangkan
yang melakukan
konfirmasi memo
kredit itu tetap
dilakukan oleh
Presiden PT. Toko
Rekso dengan
memanipulasi
informasi.

(KAP lalu meminta


konfirmasi kredit.

Konfirmasi kredit harus sepenuhnya

Sebagai balasan, Johan


Suariana, presiden PT
Toko Rekso Stores
menyambungkan
dengan Monty
Anugerah, presiden PT
Surya Distribusi dan
menyerahkan telepon
staff auditor. Namun
kenyataannya telepon
dilakukan oleh pegawai
Monty dan
mengkonfirmasi secara
lisan kredit tersebut.)

(PT Toko Rekso


menolak untuk
membiarkan MArjono,
Rachmadi, & Rekan
mendapatkan
konfirmasi tertulis yang
mendukung kredit.)

(Walaupun staf auditor


meragukan validitas
kredit, partner audit,
Markus Surianto,
menerima kredit
berdasarkan memo
kredit, konfirmasi
telepon mengenai kredit

dan pernyataan lisan


pegawai PT Toko
Rekso.)

Rp 130.000.000 dalam Adanya kerja sama

Auditor tidak bisa memperoleh bukti audit

kredit berdasarkan 35

antara PT Toko Rekso

yang memadai.

memo kredit dari PT

dan PT Rianto

Rianto Sejahtera,

Sejahtera (Kreditor)

dimaksudkan untuk

sehingga menghalangi

pengembalian

auditor untuk

kelebihan stok barang

memperoleh bukti audit

dari beberapa toko PT

yang akurat; auditor

Toko Rekso.

tidak bisa melakukan


konfirmasi langsung
kepada auditor karena
permintaan konfirmasi
ditolak oleh klien.

(sebuah kalimat dalam


memo kredit dari PT
Rianto Sejahtera telah
dihapus dengan
sengaja menggunakan
penghapus tinta.
jangan dicatat sampai
barang diterima.)

(Johan menasihati
Markus, partner audit
bahwa ia sudah bicara

dengan Agus Rianto,


yang mengklaim sudah
disalahpahami oleh
staff auditor. Johan
berkata kepada Markus
jangan ada yang
menelpon Agus Rianto
untuk memverifikasi
jumlah karena tuntutan
penundaan antara PT
Toko Rekso dan PT
Rianto Sejahtera.)

Walaupun PT Toko Rekso memiliki

Marjono, Rachmadi &

Tidak terdapat

Rekan menugaskan

kekurangan dalam

pengendalian internal yang buruk,

seorang senior dengan

proses pengumpulan

Marjono, Rachmadi, & Rekan memilih 50

pengalaman bidang

bukti (menurut

sample untuk mengkonfirmasi beberapa

ritel untuk mengaudit

kelompok kami).

ribu pemasok yang berbisnis dengan PT

utang.

Toko Rekso. Lalu didapatkan 27 respons


dan 21 diantaranya terkait dengan catatan
PT TOko Rekso.
Marjono, Rachmadi & Rekan juga
menjalankan tes pisah batas pembelian
dengan melakukan vouching faktur utang
yang diterima 9 minggu setelah akhir
periode pembukuan.
30% sampel (Rp160.000.000) ditemukan
terkait

dengan

tahun

menandakan adanya

sebelumnya

potensi liabilitas

tidak tercatat sekitar Rp 500.000.000.


KAP dan PT Toko Rekso akhirnya

menyetujui untuk melakukan penyesuaian


untuk meningkatkan akun utang sebesar
Rp 260.000.000.

JAWABAN
KASUS 2- Gugan Juhana seorang CPA, telah menjadi partner yang mengurusi audit PT
Merdeka Global, sebuah perusahaan nonpublic, selama 13 tahun. PT Merdeka Global memiliki
pertumbuhan luar biasa dan menguntungkan dalam decade sebelumnya, terutama sebagai hasil
atas kepemimpinan yang sangat bagus.

1.

Kekurangan-kekurangan utama dalam audit

Hilangnya independensi auditor karena memiliki hubungan yang terlalu dekat


dengan klien.

Auditor ikut serta dalam memanipulasi laporan keuangan perusahaan

Auditor menjadikan perusahaan kliennya sebagai ladang bisnis bukan semata-mata


melakukan audit secara benar dan sesuai prosedur.

2.

Hal-hal yang seharusnya dilakukan Gagan dalam melakukan audit

Sebagai auditor Gagan seharusnya melakukan pekerjaannya sesuai dengan kode


etik auditor

Gagan harus tetap professional dan independen dalam melakukan audit terlepas dari
kedekatannya dengan kliennya.

Gagan seharusnya menerima keputusan rotasi dari Kantor Akuntan Publik tempat
dia bekerja.

3.

Jika KAP Gagan digugat oleh para kreditor; maka kemungkinan hasil gugatannya :

KAP Gagan menerima sanksi berupa pencabutan izin operasi KAP

You might also like