Professional Documents
Culture Documents
Trauma :
Suatu keadaan perlukaan yang serius, yang diakibatkan oleh kecelakaan atau kekerasan.
Penyebab kematian utama pada usia produktif.
Penyebab kematian ke-3 pada semua usia.
Tujuan:
1. MENCEGAH MAUT
2. MENCEGAH CACAT
3. MENCEGAH INFEKSI
4. MEMPERMUDAH PERTOLONGAN LANJUTAN
5. MEMPERCEPAT PROSES PENYEMBUHAN
6. MENGURANGI RASA SAKIT
Sikap Penolong :
1. TENANG, PERCAYA DIRI
2. TINDAKAN KEAMANAN (DIRI, KORBAN,LINGKUNGAN)
3. PENILAIAN KORBAN (ABC)
4. RENCANAKAN PERTOLONGAN SECARA CEPAT TEPAT
5. TINDAKAN DICATAT, LAPORKAN KE PENOLONG SELANJUTNYA
Tanda Vital :
Nadi : 60-100 x/mnt
Napas : 12-20 x/mnt
Tensi : N(120/80),Hiper (>140/90), Hipo (< 90/60)
Suhu : 36,6 37,2 C
Penilaian Awal :
Kesadaran : sapa, sadar? bisa bicara? Bisa bergerak?(AVPU)
Nilai jalan napas : sumbatan?(air way)
Nilai pernapasan : frekuensi napas?(breating)
Nilai sirkulasi : ada perdarahan? Nadi? Akral?(sirkulation)
A AIRWAY (Jalan Napas)
Mengenali ganguan jln napas dengan melihat, mendengar, meraba/merasakan. (look
listen feel )
IMOBILISASI LEHER !! (lock roll/ serfikal control)
Tindakan membebaskan jalan napas:
*angkat dagu, dorong rahang (jottras)
*atasi sumbatan krn benda asing finger swap
*alat penghisap
Luka Perut
Pertolongan :
a) Tidurkan korban posisi setengah duduk, bila lukanya melintang, n tidur telentang bila
lukanya membujur.
b) Bila korban dalam keadaan Syok, atasi segera, berikan cairan infus
c) Bila ada luka terbuka, ditutup dengan kasa steril atau pembalut cepat yang besar.
d) Bila ada organ perut yang keluar, JANGAN DIMASUKKAN !!
e) Balut dengan kain segitiga (mitella).
f) Lipat kedua tungkai.
g) Segera evakuasi.
PATAH TULANG
Macam :
* Patah Tulang TERBUKA ( Open Fracture)
* Patah Tulang TERTUTUP (Closed Fracture)
Gejala :
A. Look (lihat) :
- deformitas
- bone exposed
B. Feel (raba) :
- deformitas
- krepitasi
C. Move (gerakan) :
- gerakan yg terbatas
- nyeri saat bergerak
Prinsip Pertolongan Patah Tulang :
1. Lakukan ABC
2. Hentikan perdarahan jika ada dg Balut Tekan
3. Rawat Luka
4. Lakukan Pembidaian
5. Beri obat analgesik
6. Evakuasi
Syarat pembidaian:
Panjang bidai harus melewati 2 sendi diantara tempat fraktur.
Bidai dipasang minimal pada 2 posisi.
Fiksasi dilakukan di tempat2 sbg berikut: atas-bawah luka, atas-bawah tiap2 sendi,n
tempat lain yg dirasa perlu.
Gunakan padding/pengganjal pd tempat2 penonjolan tulang agar tidak terjadi
decubitus.
Sebelum dan sesudah pembidaian , cek nadi pd ujung distal dari fraktur.
Patah Tulang Rahang
Gigi tidak dapat dikatupkan dengan sempurna, dan tidak dapat menelan atau berbicara, dan
tidak tampak perdarahan dari rongga mulut. Bila terjadi patah tulang dari kedua rahang, maka
jaringan di dalam rongga mulut dapat tertarik ke belakang dan bisa menyumbat
kerongkongan korban. Pertolongan : imobilisasi dengan Collar Neck !!
Patah Tulang Selangka
Ujung tulang yang patah biasanya dapat diraba di bawah kulit, dan bahu yang bersangkutan
kelihatan lebih rendah dari yang sebelah, korban tidak dapat mengangkat lengan pada sisi
yang sakit.
Pertolongan : Lakukan ransel verban (berbentuk angka delapan) !!.
Patah Tulang Panggul
Korban tidak dapat berdiri atau berjalan, dan merasa sakit pada daerah panggul. Bila ginjal
atau kandung kencing ikut terkena, maka korban akan kencing darah (hematuria).
Pertolongan : imobilisasi dengan gurita/stagen !!
Patah Tulang Belakang
1