Professional Documents
Culture Documents
Manajemen sangat di butuhkan dalam kegiatan kita sehari-hari, baik secara individu dalam
mengatur perencanaan waktu, maupun dalam kelompok seperti pengelolaan kehidupan
keluarga yang harmonis. Dalam Islam, manajemen merupakan hal pokok yang harus
diperhatikan. Hal ini berdasar tujuan Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah
(pemimpin) di bumi. Allah SWT pun telah memberikan pedoman pengelolaannya dalam AlQuran dan juga Hadist Rasulullah SAW, sehingga segala tindakan yang dilakukan tidak
akan menyimpang dan menyempurnakannya sebagai khalifah yang taat pada Allah SWT.
Dalam memimpin sebuah organisasi, Al - Quran dalam QS. Al-Anaam ayat 152
menyatakan,
Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu).
Dalam ayat di atas, disebutkan jelas bahwa seorang pemimpin (manajer) harus berlaku adil,
kualitas kompetensi individu harus di junjung tinggi tanpa memandang kekerabatan.
Disamping itu, seorang pemimpin harus mampu mencegah terjadinya perselisihan dalam
organisasinya. Memotivasi para anak buah juga merupakan hal wajib yang harus dilakukan
oleh seorang pemimpin agar organisasi berjalan meningkat, tertib, rapi, dan teratur.
PRINSIP MANAJEMEN
PRINSIP MANAJEMEN
LANDASAN MANAJEMEN
ISLAM
Ada empat landasan untuk mengembangkan manajemen menurut
pandangan Islam, yaitu: kebenaran, kejujuran, keterbukaan, dan
keahlian. Seorang manajer harus memiliki empat sifat utama itu agar
manajemen yang dijalankannya mendapatkan hasil yang maksimal. Yang
paling penting dalam manajemen berdasarkan pandangan Islam adalah
harus ada jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan menurut Islam
Mohammad
Hidayat,
konsultan
bisnis syariah,
merupakan
faktor
utamaseorang
dalam konsep
manajemen.
menekankan pentingnya unsur kejujuran dan kepercayaan dalam
manajemen Islam. Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang
sangat terpercaya dalam menjalankan manajemen bisnisnya.
Manajemen yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, adalah
menempatkan
manusiamanajemen
bukan sebagai
produksi
yang semata
Menurut Hidayat,
Islamfaktor
pun tidak
mengenal
diperas
tenaganya
untuk
mengejar target
produksi.
perbedaan
perlakuan
(diskriminasi)
berdasarkan
suku, agama, atau
pun ras. Nabi Muhammad SAW bahkan pernah bertransaksi bisnis
dengan kaum Yahudi. Ini menunjukkan bahwa Islam menganjurkan
pluralitas dalam bisnis maupun manajemen.
LANDASAN MANAJEMEN
ISLAM
Hidayat mengungkapkan, ada empat pilar etika manajemen bisnis
menurut Islam seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Pilar pertama, tauhid artinya memandang bahwa segala aset dari
transaksi bisnis yang terjadi di dunia adalah milik Allah SWT,
manusia hanya mendapatkan amanah untuk mengelolanya.
Pilar kedua, adil artinya segala keputusan menyangkut transaksi
dengan lawan bisnis atau kesepakatan kerja harus dilandasi
dengan akad saling setuju.
Pilar ketiga, adalah kehendak bebas artinya manajemen Islam
mempersilahkan umatnya untuk menumpahkan kreativitas dalam
melakukan transaksi bisnisnya sepanjang memenuhi asas hukum
ekonomi Islam, yaitu halal.
Pilar keempat adalah pertanggungjawaban artinya semua
keputusan seorang pimpinan harus dipertanggungjawabkan oleh
yang bersangkutan.
FUNGSI MANAJEMEN
FUNGSI MANAJEMEN
Dalam konteks Islam manajemen memiliki unsur-unsur yang tidak jauh
berbeda dengan konsep manajemen secara umum. Hal ini telah tertuang
dalam Al-Quran dan Al-Hadits sebagai falsafah hidup umat Islam.
Unsur-unsur
tersebut
adalah
sebagai
berikut.
Pertama ()
atau
Planning,
yaitu
perencanaan/gambaran dari
sesuatu kegiatan yang akan datang dengan waktu dan metode
tertentu. Sebagaimana Nabi telah bersabda,
Artinya: Sesungguhnya Allah SWT sangat mencintai orang yang jika
melakukan sesuatu pekerjaan ,
dilakukan secara itqan (tepat,
tearah, jelas, tuntas. (HR. Thabrani).
Setiap apa yang diperbuat oleh manusia maka ia harus
mempertanggung jawabkannya.
Agama mengajarkan umatnya untuk
membuaat perencanaan yang matang dan itqan, karena setiap pekerjaan
akan menimbulkan sebab akibat. Adanya perencanaan yang baik akan
menimbulkan hasil yang baik juga sehingga akan disenangi oleh Allah
Manajemen Barat
Manajemen Timur
Manusia merupakan
faktor produksi,
sehingga manusia
harus bekerja sebaik
mungkin dalam
mengejar target.
Penggajian yang
diperoleh berdasarkan
hasil pekerjaan.
Manusia diperlakukan
secara utuh dan tidak
hanya melihat manusia
sebagai faktor
produksi saja.
Penanganan sumber
daya manusia dalam
manajemen Timur
hanya berujung pada
peningkatan hasil
kerja, yang disebabkan
rasa gembira yang
timbul akibat
diperlakukan sebagai
manusia.
Manajemen Islam
Manusia dalam
bekerja harus
diperlakukan secara
adil, semua hasil jerih
payahnya harus
diperhitungkan
meskipun sedikit.
Bekerja bukanlah
dalam rangka
mendapatkan
penghasilan saja,
namun juga
merupakan ibadah
yang terkandung
dalam pekerjaan itu
sendiri.Sehingga,
pekerja tidak akan
terlalu menuntut