Professional Documents
Culture Documents
Kelas
Kelompok
Nama
NIM
: Teknik Komputer A
: Praktikum 2 / Kel.2
: Hanifah Rananisa
: J3D113060
Tujuan Percobaan
1.
2.
3.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
III.
Teori Penunjang
Pada kasus rangkaian dimana bentuk gelombang keluaran sama dengan gelo
mbang masukan tPHL adalah waktu yang diukur dari level tegangan ini ketika falling
input waveform hingga falling output waveform, sedangkan tPLH diukur dari
level tegangan ini ketika rising input waveform hingga rising output waveform.
Perhatikan bahwa subscript pada parameter ini mencerminkan arah perubahan
tegangan dari sinyal keluaran. Sebagai tambahan kita akan mendefinisikan
parameter kedua yaitu worst case propagation delay yang dirumuskan:
tPD = maximum(tPHL,tPLH).
Patut diperhatikan bahwa tingkat 50% yang kita gunakan disini bukan sesua
tu yang umum dalam pengukuran delay. Untuk tPD(average) kita akan merumuska
nnya sebagai nilai ratarata dari tPHLdan tPLH yang dirumuskan:
tPD(average) = (tPHL+tPLH)/2.
IV.
Tugas Pendahuluan
1. Cari dan bacalah datasheet dari semua IC yang digunakan pada percobaan ini
terutama posisi kaki dan karakteristiknya.sebutkan perbedaan yang mendasar dari
IC rangkaian logika,antara yang berbasis TTL dan CMOS.
2. Design dan susunlah gerbang AND, OR ,NAND, dan NOR menggunakan
transistor PMOS !!
3. Untuk rangkaian logika, sering dibuat hubungan langsung output suatu gerbang
dengan input gerbang lain (feeding/driving).Sebutkan dan jelaskan batasan batasan
dalam hal melakukan ini!
4. Analisis gambar berikut ini
JAWABAN :
1. Perbedaan IC berbasis TTL dengan berbasis CMOS.
IC TTL (Integrated Circuit Transistor Transistor Logic)
a. Menggunakan sumber tegangan yang relatif rendah, yaitu antara 4,75 Volt
sampai 5,25 Volt.
b. Komponen utama IC TTL adalah beberapa transistor yang digabungkan
sehingga membentuk dua keadaan (ON/FF).
c. Dengan mengendalikan kondisi ON/OFF transistor pada IC digital, dapat
dibuat berbagai fungsi logika. Ada tiga fungsi logika dasar yaitu AND, OR
dan NOT.
b. Alasan gerbang NAND dan NOR lebih banyak digunakan dalam rangkaian logika.
Bersifat universal, artinya hanya dengan menggunakan jenis gerbang NAND atau
NOR saja dapat menggunakan fungsi 3 gerbang dasar yang lain (AND, OR, dan
NOT).
Bersifat multilevel, artinya dengan mengimplementasikan gerbang NAND atau OR
akan ada banyak level (tingkatan) mulai dari sisi input sampai dengan ke sisi
output.
Dari gerbang NAND atau NOR dapat dibangun rangkaian Flip-Flop.
3. Batasan feeding/driving
Dalam membangun sebuah rangkaian logika seperti input forming logic, hubungan
langsung output suatu gerbang dengan input gerbang lain tidak ada batasan yang
pasti. Artinya batasan-batasan hal tersebut kita sendiri yang menentukan sesuai
dengan kebutuhan atau state diagram yang telah kita desain
4. Analisa input output
a. Hubungan input-output pada grafik diatas adalah rangkaian logika gerbang NOT.
Karena dapat kita lihat jika Vin bernilai tinggi, maka Vout bernilai rendah. Dan
juga kebalikannya.
b. - tPHL = falling input waveform falling output wafe form
= (14 11) ns
= 3 ns
- tPLH = rising input waveform rising output wafe form
= (16 10) ns
= 6 ns
- Fall time = (14-10) ns
= 4 ns
- Rise time = (20-14) ns
= 6 ns
V.
Pelaksanaan Percobaan
Percobaan 1A
Voltage Transfer Characteristic dan Noise Margins dari IC 74LS04
1. Buat rangkaian yang seperti yang ada pada modul
2. Setting keluaran generator sinyal menjadi sinyal segitiga dengan frekuensi
maksimal 1 KHz dan tegangan puncak 5V, gunakan offset DC dengan menarik
knop offset keluar terlebih dahulu dan memutarnya sehingga dihasilkan tegangan
minimum keluaran adalah 0V. Gunakan port OUTPUT sebagai keluaran bukan
port TTL/CMOS. Cek keluaran sinyal generator menggunakan osiloskop dengan
mode coupling DC sebelum menyambungkan dengan inverter karena dapat
merusak IC.
3. Lakukan kalibrasi posisi ground pada osiloskop seperti yang telah diajarkan pada
praktikum rangkaian listrik. Setting level sensitifitas tegangan osiloskop menjadi
2V/div dan gunakan mode coupling DC
4. Sambungkan output generator sinyal ke input gerbang logika.
5. Sambung kanal 1 osiloskop dengan input gerbang logika.
6. Sambung kanal 2 osiloskop dengan output gerbang logika.
7. Setting power supply pada tegangan 5V dan sambungkan dengan VCC gerbang
logika.
8. Setting osiloskop dengan mode X-Y. Sebelum melakukan pengamatan atur posisi
sinyal pada ode X-Y dengan menekan tombol GND pada kedua kanal masukan
hingga terlihat 1 titik kecil, tempatkan titik yang terlihat pada tengah
osiloskop/sumbu koordinat. Setelah itu tekan tombol GND kembali untuk
pengamatan bentuk sinyal.
9. Lihat keluaran osiloskop, apakah bentuknya mirip dengan gambar referensi
ataukah berbeda. Tulis hailnya dan kerjakan pada buku catatan.
Percobaan 1B
Mencari Nilai NML dan NMH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
VI.
Hasil Percobaan
Percobaan 1A Voltage Transfer Characteristic dan Noise Margins dari IC 74LS04
5Vpp
NML = VIL VOL
NMH = VOH -VIH
VIL = 3 x 5 = 15
VOL = 1x 5 = 5
NML = 15 5 = 10 v
NMH = 25 20 = 5 v
VIH = 4 x 5 = 20
VOH = 5 x 5 = 25
VII.
Pada kesempatan kali ini kami melakuakan pada percobaan 1A yang kami
lakukan pertama kali adalah mencari karakteristik voltage transfer dari IC 74LS04
CMOS Inverter. Kemudian membuat rangkaian seperti gambar 1 dengan cara
mensetting generator sinyal menjadi sinyal segitiga dengan frekuensi maksimal 1
KHz serta tegangan puncak 5V. Kemudian mengkalibrasi posisi ground pada
osiloskop dan mensetting level sensitivitas tegangan osiloskop menjadi 2V/div
menggunakan mode coupling DC, lalu menyambungkan output generator sinyal ke
input gerbang logika. Setelah itu menyambungkan kanal 1 dengan input dan 2 dengan
output gerbang logika. Power supply disetting sebesar 5V pada Vcc gerbang logika
dan osiloskop disetting dengan mode X-Y. Output dari rangkaian tersebut pada kanal
1 berbentuk sinyal garis-garis sedangkan pada kanal 2 berbentuk sinyal kotak,
sehingga dapat disimpulkan outputnya mirip dengan gambar referensi dikarenakan
gerbang logika yang dipakai sama.
Pada percobaan 1B yang pertama kali dilakukan adalah mencari
karakteristik static noise margin dari IC 74LS04 CMOS Inverter. Awalnya settingan
sama dengan percobaan 1A. Setelah itu menukar posisi probe kanal 1 dengan kanal 2
sehingga posisinya bertukar dari percobaan sebelumnya. Output dari rangkaian
tersebut saling bertumpukan, pada kanal 1 dan 2 terbentuk sinyal kotak.Dikarenakan
percobaan menggunakan osiloskop analog, sehingga sulit untuk dapat menentukan
nilai VOL, VOH, VIL, VIH, NMH, serta NML secara langsung.Jadi dapat disimpulkan
bahwa pada percobaan kali ini tidak memiliki delay.
VIII.
Kesimpulan
Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa Static voltage transfer
merupakan sebuah plot dari tegangan keluaran gerbang logika VOUT dibandingkan
dengan tegangan masukan gerbang logika VIN. Secara matematis, kita bisa
mendeskripsikan karakteristik voltage transfer sebagai VOUT = f(VIN).
Dikarenakan tegangan keluaran bergantung pada tegangan masukan maka untuk
mendapatkan nilai HIGH operating point secara utuh untuk keluaran inverter, nilai
LOW operating point harus menjadi masukan inverter dan begitu pula sebaliknya
sehingga diperlukan konfigurasi umpan balik atau yang menyerupai.
Noise margin didefinisikan sebagai jumlah dari tegangan derau efektif yang bisa
ditoleransi oleh input tanpa mengubah nilai keluaran gerbang logika.
IX.
Daftar Pustaka
Suheri, A. 2014. Buku Petunjuk Praktikum Perancangan Sistem Digital. Direktorat
Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Bogor.
http://internet.artikel2.com/cpu.htm