Professional Documents
Culture Documents
NIM
BAB II
PEMBUATAN
TIARA P.
1451003011110
08
Kelas
N
Kelompo N-1
k
DAN PENGENCERAN
LARUTAN
TUJUAN:
Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu
Mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu
A. PRE-LAB
1. Jelaskan perbedaan molaritas, molalitas dan normalitas?
Molaritas
Molaritas yaitu jumlah mol kovalen zat terlarut dalam larutan dibagi volume
larutan yang dinyatakan dalam liter. (Achmad,2004)
Molalitas
Molalitas atau molal didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut setiap kilogram
pelarut. (Sukarni,2008)
Normalitas
Normalitas yaitu jumlah mol kovalen zat terlarut dalam larutan dibagi volume
larutan yang dinyatakan dalam liter. (Achmad,2004)
2. Jelaskan perbedaan satuan konsentrasi dalam molar (M), normal (N), %(b/v),
%(v/v), %(b/b), ppm,dan ppb !
Molar (M)
gram 1000
X
atau M =
Mr
V (ml)
Normal (N)
n x gram
N=
, n=ekivalen
volume
M=
gram
Mr x V (L)
atau M =
x x 10
Mr
(Achmad,2004)
%(b/v)
% berat/volum (% b/v) : jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 mL larutan. Satuan %b/v
umumnya untuk zat terlarut padat dalam pelarut cair.
%b/v =
%(v/v)
% volume/volume (% v/v) : jumlah ml zat terlarut dalam tiap 100 mL larutan. Satuan %v/v
umumnya dipakai untuk zat terlarut cair dalam pelarut cair.
%v/v=
%(b/b)
% berat/berat (% b/b) : jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 gram larutan.
(Sumardjo,2008)
3. Jelaskan perbedaan pengenceran larutan HCl dan H 2SO4 dari larutan
pekatnya!
Bila pengenceran HCl kita memasukkan HCl terlebih dahulu kemudian baru
memasukkan air ke dalamnya.
Tetapi jika pengenceran H2SO4 maka harus menambahkan H2SO4 ke dalam air,
agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan
(Sukarni,2008)
B. DIAGRAM ALIR
1. Pembuatan 25 ml larutanNaCl0,1 M
Dihitung konsentrasi larutan yang akan dibuat
Akuades secukupnya
Dilarutkan
Dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml
Akuades
Ditambah hingga tanda batas
Dihomogenkan
Hasil
NaCl 2,5 mg
Aquades secukupnya
Dilarutkan
Dipindahkan ke dalam labu takar ukuran 25 mL
Aquades
Dihomogenisasi
Hasil
Etanol 96%
Aquades
Ditambahkan hingga tanda batas
Dihomogenkan
Hasil
Gula pasir
Aquades secukupnya
Diaduk hingga larut
Dipindahkan ke dalam labu takar ukuran 25 mL
Aquades
Dihomogenkan
Hasil
5. Pembuatan 25 ml larutanHCl 0,1 M darilarutanHCl 32%
Perhitungan konsentrasi HCl 32% dan volume yang dibutuhkan
Aquades
Ditambahkan hingga tanda batas
Dikocok hingga homogen
Hasil
Konsentrasi
Solute
(zatterlarut) /
satuan (g/ml)
Solven
(pelarut) /
satuan (g/ml)
0,1 M
0,146 gram
25 ml
100 ppm
0,0025 gram
25 ml
Etanol
20% (v/v)
5,125 ml
19,875 ml
Gula
5% (b/v)
1,25 gram
25 ml
HCl
0,1 M
0,24 ml
24,76 ml
NaCl
D. PEMBAHASAN
1. Hal apakah yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan dari
padatan dan cairan (larutan pekat), sebutkan dan jelaskan !
Pembuatan larutan dari padatan :
-
M=
n
V (l)
10 =
n=
n
0,025
n = 0,25 mol
-
gr
Mr
0,25 =
gr
58,5
gr = 14,625
semua.
NaCl dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml menggunakan bulb.
Ditambahkan aquades hingga tanda batas.
Dihomogenkan denagn cara dikocok sesuai ketentuan minimal 12
kali.
3. Jelaskan cara pembuatan larutan 25 ml HCl 0,1 M dari larutan HCl pekat
32% !
- Dihitung volume HCl yang dibutuhkan
M=
10 x x 10 x 1,19 x 32
=
=10,4
Mr
36,5
M1 X V1 = M2 X V2
0,1 X 25 = 10,4 X V2
0,24 ml = V2
Diambil larutan HCl sebanyak 0,24 ml menggunakan bulb.
HCl dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml dengan cara bulb tegak
mg
V (l)
mg
0,025
mg = 2,5
NaCl ditimbang menggunakan neraca analitik sebanyak 2,5 mg atau
0,0025 gram
NaCl dimasukkan ke dalam beaker glass, ditambahkan aquades
secukupnya dan diaduk menggunakan pengaduk hingga gula terlarut
semua
Dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml menggunakan bulb
Ditambahkan aquades hingga tanda batas
Dihomogenkan dengan cara dikocok seperti mengangkat barbel
% b/v =
5% =
-
g
25
g
X 100
V ( ml )
X 100%
g = 1,25 gram
Gula ditimbang menggunakan neraca analitik sebanyak 1,25 gram
Gula dimasukkan ke dalam beaker glass, ditambahkan aquades
secukupnya dan diaduk menggunakan pengaduk hingga gula terlarut
semua
Dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml menggunakan bulb
Ditambahkan aquades hingga tanda batas
Dihomogenkan dengan cara dikocok seperti mengangkat barbel
minimal sebanyak 12 kali
Tangga
l
Nilai
BAB III
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
A. Pre Lab
1. Apakah yang dimaksud dengan larutan penyangga?
Paraf
Asisten
B. Diagram Alir
Jenis Buffer
Asam/basa (ml)
pH kertas lakmus
pH meter
2. Apakah yang terjadi saat larutan penyangga ditambahkan sedikit asam atau basa?
Jelaskan!
6. Sebanyak 50 mL larutan NH3 0,1 M (Kb = 105) dicampur dengan 100 mL larutan
NH4Cl 0,5 M. Hitunglah pH larutan tersebut!
Komponen
Pre-test
Aktivitas
Hasil dan
Pembahasan
Nilai
Nama
TIARA
PURBIANITA
NIM
BAB IV
ASIDI-
1451003011110
08
Kelas
N
Kelompo N-1
k
ALKALIMETRI
TUJUAN
MembuatlarutanstandarHCl 0,1 M
MembuatlarutanstandarsekunderNaOH 0,1 M danstandar primer
H2C2O4
MelakukanstandarisasilarutanHCl 0,1 M danNaOH 0,1 M
MenggunakanlarutanstandarNaOH 0,1 M
untukmenetapkankadarasamasetatcukaperdagangan
A. PRE LAB
1. Apa yang dimaksud dengan analisis volumetri?
8. Jenis asam apa yang dominan ada pada asam cuka perdagangan?
Tuliskan persamaan reaksinya dengan NaOH!
a. Asam asetat (CH3COOH)
b. Persamaan reaksi :
CH3COOH + NaOH
CH3COONa + H2O (Said,2008).
B. DIAGRAM ALIR
1. Pembuatan larutan standar HCl 0.1 M
Larutan HCl 0,1
M
Diambil V1 ml HCl pekat sebagai M1
Dimasukkan ke dalam labu takar yang memiliki volume sebanyak V 2 ml
Diperoleh HCl 0,1 M sebanyak V2 ml
Dimasukkan HCl pekat dalam labu 250 ml
Aquades
Kocok perlahan-lahan
Dihomogenkan
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Apakah prinsip analisis kadar total asam bias digunakan untuk menentukan
keasaman produk pangan yang lain? Jelaskan contoh aplikasinya!
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Tangga
l
Nilai
Paraf
Asisten
BAB V
REAKSI
Nama
TIARA
NIM
PURBIANITA
14510030111100
Kelas
Kelompo
8
N
N-1
REDUKSI OKSIDASI
TUJUAN:
1. Mempelajarireaksireduksi
2. Mempelaharireaksioksidasi
A. PRE-LAB
1. Jelaskan pengertian reaksi reduksi!
Reaksi reduksi adalah reaksi yang menurunkan bilangan oksidasi atau muatan
positif, menaikkan muatan negatif dan umumnya menurunkan valensi unsur
dalam zat yang direduksi (Poulsen,2010).
Logam
en
M
Keterangan
Laruta
n
en
Keterangan
it
Ke
1
3
1
.
Z
n
5
7
10
it
Ke
1
Berwarna hitam,
tidak terdapat
gelombang, muncul
endapan.
Tetap berwarna
hitam, tidak
terdapat
gelembung,
endapan
bertambah.
Berwarna lebih
hitam, tidak ada
gelembung,
endapan
bertambah.
Berwarna biru
muda
Berwarna biru
muda
CuSo
Warna biru
muda
memudar
10
Warna biru
muda
memudar
Warna biru
memudar
1
3
2
.
C
u
5
7
10
Berwarna
bening
Berwarna
bening
AgNO
Berwarna
bening
Muncul warna
biru muda
10
Bening kebiru
mudaan
dan endapan
banyak.
D. PEMBAHASAN
1.
Analisa Prosedur
a. Reaksi logam Zn dengan larutan CuSO4 0,1 M
Diambil 10 ml larutan CuSO4 0,1 M menggunakan pipet ukur.
Fungsi pipet ukur untuk mengambil larutan dengan volume tertentu.
Gunakan bulb untuk menyedot laruatn. Pipet ukur di tegakkan lurus
keatas. Pipet ukur tidak boleh dimiringkan, karena jika bola nya terkena
air/larutan, bola rusak dan tidak bisa digunakan. Tekan tombol S untuk
mengambil larutan. Kemudian letakkan larutan ke dalam botol kaca
kecil. Tekan tombol E untuk mengeluarkan larutan. Jika akan
mengeluarkan larutan ke dalam botol kaca kecil, maka pipet ukur tetap
tegak, dan botol kaca kecilnya nya yang dimiringkan, karena jika pipet
ukur yang dimiringkan, larutan akan mengalir ke bulb, dan bulb akan
terkena air/larutan. Kemudian amplas logam Zn dengan amplas hingga
bersih. Jika tidak bersih, kotoran akan menghambat proses reaksi dan
reaksi tidak berjalan lancar atau hasil yang didapatkan tidak begitu
valid. Setelah itu logam Zn dijepit dengan penjepit kayu agar mudah
untuk memegang ketika logam dimasukkan ke dalam larutan. Saat
logam dimasukkan ke dalam larutan, penjepit kayu harus dipegang
selama 10 menit. Dan logam Zn tidak boleh di keluar-masukkan agar
reaksi tidak terhalang. Selama 10 menit diamati perubahan pada
logam dan larutan berupa perubahan warna,adanya endapan, dan
gelembung. Pengamatan ini didata setiap menit ke 1,3,5,7 dan 10. Ini
dilakukan agar data yang didapat valid dan mengetahui setiap
perubahan yang terjadi dan memahami proses reaksi redoks. Setelah
10 menit, ambil logam Zn. Fungsi larutan CuSO 4 adalah digunakan
dalam penyepuhan, untuk pengawetan kayu, untuk zat adiktif dalam
radiator, untuk zat anti lumut dalam kolam renang, untuk herbisida,
fungisida dan pestisida.
b. Reaksi Reaksi logam Cu dengan larutan AgNO3 0,1 M
Diambil 10 ml larutan AgNO3 0,1 M menggunakan pipet ukur.
Fungsi pipet ukur adalah untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu. Pipet ukur di tegakkan lurus keatas. Pipet ukur tidak boleh
dimiringkan, karena jika bulb nya terkena air/larutan, bulb rusak dan
3.
Analisa Hasil
Pada percobaan yang dilakukan pada reaksi logam Zn dengan larutan
CuSO4 0,1 M dan reaksi logam Cu dengan larutan AgNO 3 0,1 M dihasilkan
perubahan warna, adanya endapan, dan adanya gelembung. Perubahan
tersebut terjadi pada larutan maupun logam tersebut setelah keduanya
bereaksi. Ini sesuai dengan teori yang ada di buku Membuat Reagen Kimia
di Laboraturium. Ini menyatakan bahwa reaksi yang terjadi pada logam
dan larutan akan menghasilkan suatu perubahan pada logam maupun
larutan itu sendiri. Perubahan tersebut terjadi karena adanya sifat dari
masing-masing logam/larutan (Mulyono,2005).
Jelaskan perubahan biloks masing-masing unsur pada reaksi-reaksi
tersebut dan jelaskan unsur mana yang mengalami oksidasi atau reduksi
a. Reaksi logam Cu dengan larutan AgNO3
AgNO3 + Cu
Ag + Cu(NO3)2
Biloks Ag pada larutan AgNO3 :
Biloks NO3 = -1, jadi biloks Ag = +1
Biloks Cu pada unsur bebas = 0
Biloks Ag pada unsur bebas = 0
Biloks Cu pada Cu(NO3)2 :
Biloks (NO3)2 = -1, jadi biloks Cu = +2
Unsur yang mengalami oksidasi adalah Cu, karena memiliki biloks awal
0 naik menjadi +2 . Dan yang mengalami reduksi adalah Ag, karena
biloks awalnya +1 turun menjadi 0.
b. Reaksi logam Zn dengan larutan CuSO4
Zn + CuSO4
Cu + ZnSO4
Biloks Zn pada unsur bebas = 0
Biloks Cu pada larutan CuSO4 :
Biloks (SO4) = -2, jadi biloks Cu = +2
Biloks Cu pada unsur bebas = 0
Nilai
Paraf
Asisten
Nama
NIM
Kelas
Kelompo
k
BAB VI
PENENTUANKONSENTRASIZATWARNAMENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
TUJUAN:
1. Membuatkurvastandarkaliumpermanganat
2. Menentukankonsentrasikalium permanganate
dalamlarutansampel
yang
belumdiketahuikonsentrasinyadenganmetodespektrometri
A. PRE-LAB
1. Jelaskan prinsip dasar analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan spektrum cahaya tampak dan warna
komplementer!
B. Diagram Alir
1. Penentuanpanjanggelombangmaksimum
2. Pembuatankurvastandar
3. Pengukuranabsorbansisampel KMNO4
KMNO4
yang
digunakanuntukmencaripanjanggelombangmaksimum = M
Panjanggelombang (nm)
range 400-700 nm
Absorbansi (A)
Panjanggelombangmaksimumadalah
(panjanggelombangmaksimumadalahpanjanggelombang
nm
yang
b. Pembutankurvastandar
KonsentrasiLarutan
KMNO4(M) (sumbu x)
Absorbansi
(diukurpadapanjanggelombangmaksimu
m) (sumbu y)
c. Pengukuranabsorbansisampel KMNO4
Absorbansisampel KMNO4diukurpadapanjanggelombangmaksimum= ......... nm
KonsentrasisampelKMNO4 =
PERTANYAAN
1. Bahas penentuan panjang gelombang maksimum!
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Tangga
l
Nilai
Paraf
Asisten