You are on page 1of 4

INTERAKSI INANG PARASIT

Patogenitas , virulensi dan infeksi


Patogenitas adalah kemampuan organisme untuk menimbulkan penyakit. Bila
mikroorganisme menyerang inang yaitu bila mereka memasuki jaringan tubuh
dan berkembang biak di situ , terjadilah infeksi . Respon iang terhadap infeksi
ialah terganggunya fungsi tubuh , hal ini yang dikatakan penyakit . Jadi
patogenitas yaitu mikroorganisme mana saja yang mampu menimbulkan
penyakit . Derajat kemampuan suatu mikrobe untuk menyebabkan infeksi yang
disebut virulensi . Faktor faktor virulensi beberapa patogen telah diketahui .
Faktor faktor virulensi mikrobe

Toksin :

Toksin yaitu zat yang beracun . Toksin yang dihasilkan mikroorganisme mungkin
diekskresikan ke medium disekitarnya ( eksotoksin ) atau disimpan didalam
selnya (endotoksin) sebagai bagian dari sel tersebut .

Eksotoksin :

Eksotoksin dapat berdifusi dan diekskresikan dari sel mikrobe yang


menghasilkan ke dalam medium biakan atau kedalam sistem peredaran dan
jaringan inang . Eksotoksin adalah protein . Toksisitasnya akan hilang bila
dipanaskan atau diberi perlakuan dengan zat kimia .

Endotoksin :

Bakteri gram negatif tidak mengekskresikan toksin yang terlarut dalam sel yang
utuh lagi dan hidup , tetapi menghasilkan endotoksin yang di lepaskan hanya
bila selnya hancur . Endotoksin bakteri gram negatif terletak pada dinding sel
dan merupakan subtansi kompelks yang mengandung fosfolipid dan karbohidrat
(lipopolisakaride).
Berikut ini beberapa ciri eksotoksin dan endotoksin
Ciri

Eksotoksin

Endotoksin

Sumber
bakterial

Terutama diekskresikan
oleh bakteri gram positif

Dilepaskan dari dinding sel


bakteri gram negatif yang
mengalami lisis

Sifat kimiawi

Protein

lipopolisakaride

Toleransi
terhadap panas

Dengan mudah dibuat


tindak aktif pada 60-

Tahan di autoklaf

100o C selama 30 menit

Imunologi

Dapat diubah menjadi


toksoid dan dapat
dengan mudah
dinetralkan oleh
antitoksin

Tidak dapat membentuk


toksoid , netralisasi dengan
antitoksin tidak mungkin
ataupun kalau mungkin akan
sangatlah sulit

Efek biologis

Spesifik bagi macam


tertentu fungsi sel

Berbagai efek , tetapi


kebanyakan berupa gejala
renjatan acak (generalized
shock) atau hipersensivitas

Dosis letal

Sangat sedikit

Jauh lebih banyak


dibandingkan dengan
aksotoksin

Enzim ekstraselular :

Berikut ini beberapa enzim ekstaselular yang turut menentukan virulensi


mikrobe

Enzim

Kerjanya

Contoh Bakteri yang


Menghasilkna Enzim

Hilalurodinase

Merombak asam hialuronat


(suatu komponen jaringan)

Stafilokokus ,
stertokokus , dan
klostridia

Koagulase

Menggumpalkan plasma

Staphylococcus aureus

Hemolisin

Melisis sel sel darah merah

Stafilokokus ,
stertokokus , dan
klostridia

Lestinase

Menghancurkan sel sel


darah merah dan sel jaringan
lain

Clostridium perfringens

Kolagenase

Menguraikan kolagen ( suatu


serat jaringan )

Cl. perfringens

Leukosidin

Membunuh leukosit

Staphylococcus aureus

Hialuronidase :

Hialuronidase membantu patogen menembus jaringan inang dengan cara


menghidrolisis asam hiarulonat.

Lesitinase :

Lesitinase adalah suatu enzim yang menghancurkan berbagai jaringan sel dan
terutama aktif melisis sel-sel darah merah .

Kolagenase :

Kolagenase menghancurkan kolagen , yaitu serabut jaringan yang di jumpai


pada otot , tulang , serta tulang rawan dan membentuk semacam jala di tempattempat terletaknya sel-sel jaringan itu .

Koagulase :

Beberapa stafilokokus virulen yang menghasilkan suatu enzim . Enzim ini bekerja
bersama-sama dengan suatu aktivaktor di dalam plasma untuk mengubah
fibrinogen menjadi fibrin .

Leukosidin :

Leukosidin adaah suatu enzim yang dihasilkan beberapa stafilokokus dan


stertokokus . Enzim ini dapat membunuh leukoait ( sel sel darah putih )

Kapsul :

Virulensi bakteri dalam banyak hal dipengaruhi oleh ada tidaknya kapsul . Bila
patogen kehilangan kapsulnya , seperti misalnya mutasi , maka mereka
keilangan kemampuan menyebabkan penyakit .

Pili :

Banyaknya bakteri nonpatogen memiliki pili , sama halnya seperti banyak


bakteri nonpatogen memiliki kapsul . Organel organel ini dapat meningkatkan
virulensi beberapa patogen .

Faktor faktor selain virulensi yang mempengaruhi infeksi :

a)

Afinitas jaringan ,

b)

Gerbang masuk ,

c)

Pemindahsebaran .

Ringkasan dan Prospek


Hasil interaksi antara inang dan mikrobe yang menyerang menentukan apakah
penyakit itu akan timbul . Apakah suatu mikroorganisme itu akan menimbulkan
penyakit diatur tidak hanya dari sifat sifatnya , tetapi juga kemampuan
inangnua untuk menekan infeksi .
Sifat sifat mikrobe yang meningkatkan patogenitasnya disebut faktor virulensi .
Ada banyak faktor semacam ini , termasuk berbagai subtansi ekstraselular dan
organel organel selular khusus . Faktor lain yang mempengaruhi infeksi meliputi
afinitas jaringan , gerbang masuk , dan cara pemindahsebaran . Misalnya ,
kebanyakan infeksi dimulai dari selaput lendir saluran saluran pernapasan ,
pencernann , atau kemih kelamin .

You might also like