Professional Documents
Culture Documents
Di Susun Oleh:
Dita Khoerunnisa
1112016200030
Kelompok 4
Dini Wulndari
1112016200004
Aisah
11120162000010
Fitri Ramadhiani
1112016200022
Achmad Yandi R.F
1112016200026
ABSTRAK
Biskuit merupakan makanan yang
banyak diminati orang terutama anakanak.
Di
dalam
bermacam
biskuit
macam
terkandung
kandungan
salah
kelebihan
air
akan
abu
yang
melebihi
suatu
makanan
gizi
batas
jenis,
Praktikum ini
terutama
dibedakan
atas
prinsip
melakukan
gravimetri
dalam
yang
Segala
jenis
makanan
kemasan
PENDAHULUAN
Biskuit
(E Firdamayanti,2012)
merupakan
salah
satu
acuan
memproduksi
pasaran.
Indonesia,
produsen
dalam
produk makanannya ke
Menurut
syarat
Standar
Nasional
mutu
biskuit
memungkinkan
tidak
baik
untuk
memiliki
kandungan
mineral
sebagai
batas
maksimum
yang
diperbolehkan
Keadaan segar
No
Keadaan
kering
Jenis
bahan
Buah-
Kadar
Daya
Kadar
Daya
air
simpan
air
simpan
(%)
(hari)
(%)
(bulan)
65-80
7-15
25-30
2-6
sekitar
5500C
(apriyantono
dkk,1989:15)
Untuk menguji berapa banyak
kadar berbagai macam kandungan
yang terdapat dalam suatu bahan
buahan
Biji-
30
15-30
11-14
6-12
bijian
3
Ikan
70-80
2-3
30-40
1-6
Analisis
Gravimetri.
Analisis
secara
analisis
gravimetri
yaitu
pada
lebih
memakan
waktu
(Vogel,1994:472)
penetapan
pembebasan
penghilangan
gas
bahan
atau
penyusun
penyusun
yang
dikehendaki
metode
bahan
penyusun
yang
di
lainnya,
dianjurkan
Kedua
penetapan
sesuai,
penetapan
duplikat.
didalamnya
dapat
dicapai
dan
kromatografi
(Vogel,
1994:472).
telah
komponen
ditimbang,
dijadikan
bila
mudah
suatu
yang
metode
memungkinkan untuk
yang
sangat
menguji kadar
dapat
cawan poreselen
bertahan
untuk
tetap
dapat
didinginkan,
cawan
Biskuit
porselen
yang
berisi
biskuit
1 Cawan krus
ditimbang
menggunkan
neraca
1 Cawan porselen
analitik
1 Oven
sampi
1 furnest
Neraca Analitik
1 sendok spatula
Desikator
didapatkan
berat
hasil
b. Metode
massa awal.
Cawan krus beserta isinya di
selama 5 menit
selama 20 menit
Cawan
porselen
yang
telah
beserta
isinya
didinginkan
beserta
neraca analitik
ke
isinya
ditimbang
58,3518 g
Berat porselen+sampel
60,3818 g
= 1,99 g
Berat pemanasan 1
60,3042 g
Berat pemanasan 2
60,2966 g
21,8423 g = 0,2846
Kadar abu =
Berat pemanasan 3
60,2892 g
Berat pemanasan 4
60,2845 g
Syarat mutu biskuit menurut SNI
yaitu dengan kadar air maksimum 5% dan
g - 60,2845 g =
1,93505 g
bebas
yang
dapat
digunakan
Kadar air=
= 0,47 %
kadar
air
pada
biskuit
merupakan
konsumen
terutama
pada
Tabel 2
21,5577 g
Berat krus+sampel
23,5477 g
yang
rendah
di
harapkan
mampu
Berat pemanasan
21,8423 g
ukuran
Pada
saat
pengabuan,
biskuit
dapat
mempercepat
proses
pengeringan.
dari
biskuit
tersebut.
Dari
hasil
karena
sehingga
terjadinya
kemungkinan
yaitu dengan
menurut
(Estiasih,2009:102)
gravimetri
merupakan
mungkin
optimal (Estiasih,2009:105)
umumnya
lebih
memakan
dikeringkan
harus
mengalami
berdasarkan
bobot.
biskuit,
semakin
cepat
bagi
Tepung
Substitusi
aman
Namun
(http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php
/JTHP/article/download/44/51.pdf )
karena
untuk
di
konsumsi.
terjadinya
kesalahan
dalam
percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyantono, Anton.dkk. 1989. Analisis
Pangan.
Bogor:
Pusat
Antar
Pengolahan
Pangan.
Terigu
dan
Sirup
Nangka.
E.
2012.
Biskuit
(http://reporsitory.unhas.ac.id/bitstre
am/handle/isi-skripsi-biskuit.doc) di
akses tanggal 27 Maret 2014 pukul
05.23 WIB.
Nurdjanah, Siti dkk. 2014. Karakteristik
Biskuit Coklat dari Campuran Pisang
pada
berbagai