You are on page 1of 5

BAB VII

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

A.

JENIS PEKERJAAN dan LOKASI


1.
Pelaksanaan Pekerjaan ini meliputi :
Pengadaan dan pengangkutan semua jenis bahan material maupun semua alat bantu yang
berkaitan dengan pekerjaan dimaksud.
2.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pengadaan Material/Bahan Bangunan untuk
Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Desa Pesahangan Kec. Cimanggu.
3.
Peraturan-peraturan yang mengikat dalam pekerjaan ini antara lain :
3.1 Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan bahan yang dibutuhkan untuk
pekerjaan tersebut diatas sesuai persyaratan ini dan akhirnya ia harus meneliti daftar
bahan serta menetapkan barang-barang yang harus diadakan;
3.2 Kontraktor bertanggung jawab atas pengangkutan bahan/ ke tempat pembangunan;
3.3 Referensi pada standar atau peraturan-peraturan nasional pada persyaratan ini,
bermaksud menunjukan secara umum susunan-susunan, macam dan mutu;
3.4 Bahan-bahan dapat diadakan dengan mengikuti Standar Internasional yang disepakati,
mutu secara menyeluruh harus sama dengan ketentuan standar yang ditentukan.

B.

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN.


1.
TANGKI AIR / HIDRAN UMUM (HU).
1.1 Umum
a.
Tangki Air (HU) yang didatangkan / digunakan adalah Tangki Vertikal Standar
HIDRAN UMUM FIBREGLAS (FRP) berkapasitas 2 M lengkap dengan segala
kebutuhan accessories;
b.
Kekuatan mekanik tinggi, mengandung reinforcement, dapat mencegah
timbulnya lumut, tahan terhadap perubahan cuaca tidak mudah berserat serta
tidak membahayakan lingkungan;
c.
Tangki Air (HU) beserta accessoriesnya dikirim sampai lokasi yang akan menerima
Hidran Umum (HU), minimal sampai di Kantor;
d.
Kerusakan tangki air (HU) menjadi tanggung jawab Penyedia Barang.
1.2

Spesifikasi Hidran Umum (HU)


a.
Bahan
:
b.
Finish
:
c.
Warna
:
d.
Ukuran badan
:

e.

Ukuran tutup

f.

Tebal badan

g.
h.
i.

Tebal tutup
Line out
Kapasitas

:
:
:

Full fiberglass
Licin dalam
Biru
atas : 150 cm
bawah : 120 cm
t : 120 cm
150 cm
t : 30 cm
min 3 mm
min 3 mm
min 3 mm
min 3 mm
: 4 lobang
2000 ltr

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA


AIR BERSIH KABUPATEN CILACAP
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
TAHUN ANGGARAN 2015

2.

PIPA PVC
2.1 Pipa yang digunakan adalah Pipa Standard PVC SCJ S-12,5 (8-10 bar). Maksud petunjuk
pipa ini adalah Pipa Poli Vinil Chlorida (PVC);
2.2 Beberapa hal harus diperhatikan waktu menangani/mengirim dan menyimpan pipa pvc
beserta sambungan-sambungannya/material perlengkapan;
2.3 Dijaga benar-benar untuk menghindari pipa tergores benda tajam maupun tertekuk
karena benda lain;
2.4 Bila pipa tergores atau luka dengan kedalaman lebih dari 10 % dari tebal dinding pipa,
harus disingkirkan/diganti.
2.5 Pipa harus disimpan sedemikan rupa sehingga tidak terkena sinar matahari secara
langsung untuk itu maka dilakukan penganginan;
2.6 Semua pipa yang dipergunakan harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dan disetujui
oleh Direksi/Pengawas lapangan;
2.7 Penyedia Barang/Jasa diharuskan mengadakan pengujian mutu pipa yang akan dipakai
sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Direksi. Batang percobaan diambil dibawah
kesaksian Direksi berjumlah minimum 3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis percobaan
yang diameternya sama, dengan panjangnya tidak kurang dari 100 cm;
2.8 Hasil test quality pipa dilampirkan.

3.

BATU BELAH
3.1 Batu harus berkualitas terbaik, yang mudah didapatkan setempat, keras, kokoh, bersih
bebas dari retak atau cacat lainya yang mempengaruhi mutu batu tersebut;
3.2 Pecahan Batu Belah yang digunakan maksimal berukuran 20 cm dengan tiga muka
pecahan;
3.3 Batu pecah atau batu kali yang dipersyaratkan dapat diterima oleh Direksi/Pengawas
Lapangan.

4.

KORAL ATAU CRUSHED STONE ( AGGREGATE KASAR ) :


4.1 Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat
(tidak porous). Dimensi maksimun 2,5 cm, dan tidak lebih seperempat dimensi beton
yang terkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.
4.2 Khusus untuk pekerjaan beton, diluar lapis pembesian yang berat batas maksimum
tersebut 3 cm dengan gradasi baik;
4.3 Pada bagian dimana pembesian cukup berat (cukup ruwet) digunakan split pecah/
giling mesin.

5.

PORTLAND CEMENT (PC)


5.1 Semen yang digunakan dalam Pembangunan Sarpras Air Minum adalah Portland
Cemen (PC) dari segala Merk yang ada dipasaran dan menurut peraturan Cement
Pertland Indonesia 1972. (NI-8) atau buku standard No. 12/1965;
5.2 Semen harus bermutu baik dan dalam segala hal memenuhi/sama seperti semen yang
disyaratkan untuk pekerjaan beton;
5.3 Hanya 1 merk semen yang dipakai untuk seluruh pekerjaan, kecuali jika direksi secara
tertulis menyetujui lainnya. Semen harus dilindungi sebagaimana mestinya terhadap
kelembaban;
5.4 Semen yang menggumpal tidak boleh dipakai. Semen yang berkantong (sak) harus
disimpan sedemikian rupa agar mudah diperiksa dan diambil contohnya;
5.5 Merk semen yang diusulkan sebagai pengganti dari merk semen yang sudah digunakan
harus disertai jaminan dari Penyedia Barang/Jasa yang dilengkapi dengan data teknis
yang membuktikan bahwa mutu semen pengganti setaraf dengan mutu semen yang
digantikannya;

6.

PASIR URUG DAN PASIR PASANG


6.1 Pasir Urug maupun Pasir Pasang harus baik dan memenuhui standar bangunan tidak
tercampur bahan-bahan organik yang dapat merusak atau merugikan kekuatan
konstruksi pekerjaan ini;
6.2 Bahan /Material yang dikirim harus dapat diterima oleh Direksi/Pengawas lapangan.

7.

BESI TULANGAN
7.1 Besi tulangan adalah besi beton polos atau berulir dengan tegangan 2400 kg/cm2 dan
harus sesuai dengan persyaratan PBI 1971-NI-2 atau JIS-C-3112, Batangan Besi
Tulangan Beton atau standar internasional lainnya yang dapat diterima;
7.2 Kontraktor harus mengadakan dan mengirim semua pembesian tulangan yang
dibutuhkan untuk Pembangunan Sarpras Air Minum ke tempat pembangunan;
7.3 Kontraktor harus bertanggung jawab atas ketepatan ukuran dan perincian, ukuran dan
perincian tersebut harus diteliti oleh direksi sewaktu pengiriman.
7.4 Besi Beton (Steel Reinforcement);

7.5

Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat pada SKSNI T-151991-03 :
a.
Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan lemak, minyak, karat dan tidak cacat (retakretak, mengelupas, luka dan sebagainya);
b.
Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan diatas
harus mendapat persetujuan Direksi;
c.
Besi beton yang digunakan adalah besi polos dengan fy = 240 MPa untuk
diameter < 12 mm dengan tegangan leleh minimum 2.400 kg/cm2 dan dengan fy
= 320 MPa untuk diameter 16 mm dengan tegangan leleh minimum 3.200 kg/cm2
eks Krakatau Steel atau setara;
d.
Besi beton harus berasal satu sumber (manufacture) dan tidak dibenarkan untuk
mencampur adukan bermacam-macam sumber besi beton tersebut untuk
pekerjaan konstruksi.

8.

BATU BATA / BATA MERAH


8.1 Batu bata harus baru, dan terbuat dari campuran tanah liat yang dibakar dan mencapai
kematangan sesuai standard dan disetujui pengawas;
8.2 Bilamana terdapat bahan yang tidak dapat sesuai standard tersebut diatas maka Direksi
dapat menentukan jenis-jenis lain yang ada dipasaran lokal dengan persyaratanpersyaratan yang ditentukan;
8.3 Mempunyai sifat kondisi rendah, sifat isolasi suara dan penetrasi air yang rendah;
8.4 Seluruh permukaan datar/rata tidak melengkung, tanpa cacat/berlubang ataupun
mengandung kotoran, sudut-sudutnya tidak tumpul;
8.5 Ukuran seragam dengan standard nominal;
8.6 Mutu setaraf produksi/lokal dengan persetujuan Direksi;
8.7 Kerusakan akibat pengangkutan tidak boleh lebih dari 20 %. Bila kerusakan bata karena
pengiriman, menjadi tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa.

9.

KAYU-KAYU YANG DIGUNAKAN


9.1 Kayu yang digunakan adalah jenis kayu tahun dari berbagai jenis ukuran sesuai dengan
kebutuhan dalam pekerjaan ini;
9.2 Semua kayu harus berkwalitas baik untuk macam yang telah ditentukan, harus bebas
dari getah, serpihan dan benjolan besar yang terlepas atau ujung yang menyusut,
lubang dan cacat berat lainnya dan harus dikeringkan di udara terbuka sedikit-dikitnya
3 bulan;
9.3 Kadar basah kayu yang akan dipakai di dalam pertukangan dan sambungan akhir harus
kurang dari 15 % dan untuk kayu struktur kurang dari 20 %. Kadar basah tersebut
ditentukan untuk bahan yang dikirim ke lapangan, dan kadar basah harus dijaga sampai
selesainya bangunan;

10.

BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN


10.1 Semua bahan yang akan dipergunakan harus mendapat persetujuan dari
direksi/pengawas lapangan;
10.2 Jika terdapat perbedaan pendapat mengenai kualitas bahan bangunan antara Penyedia
Jasa dan pengawas, maka pengawas berhak meminta kepada Penyedia Jasa untuk
memeriksakan contoh bahan yang dimaksud, ditest di laboratorium bahan, dengan
biaya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa;

11.

C.

BAHAN-BAHAN YANG DINYATAKAN TIDAK MEMENUHI SYARAT


11.1 Bahan yang dinyatakan/dianggap tidak memenuhi syarat oleh direksi, harus
dikeluarkan dari tempat pekerjaan selambat-lambatnya 2x24 jam sesudah
pemeriksaan;
11.2 Jika Penyedia Jasa melalaikan peringatan tersebut diatas, maka bahan tersebut akan
dikeluarkan oleh direksi dengan biaya dari Penyedia Jasa.

PENUTUP
1.
Apabila dianggap perlu, seluruh pekerja memakai tanda pengenal kegiatan;
2.
Semua bahan dan alat kelengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan ini
sebelum dipergunakan harus diperiksakan dan diluluskan oleh unsur terkait, baik secara lisan
maupun tertulis;
3.
Pengiriman bahan/material yang tidak sesuai dengan syarat-syarat seperti tersebut diatas
akan ditolak atau dikeluarkan atas perintah direksi dengan segala resiko Penyedia Jasa;
4.
Penyedia Jasa harus dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan/pengadaan bahan material
sesuai dengan ketentuan yang telah ada dalam rencana/bestek dan petunjuk dari direksi;
5.
Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS ini dan dianggap perlu, akan dicantumkan dalam
risalah aanwijzing dan atau akan dijelaskan oleh Pengawas/Direksi/Pengguna Jasa.

DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG


KABUPATEN CILACAP
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

Ir. GONTHO PRAMUHARGONO, MM.


NIP. 19630916 199203 1 008

You might also like