Professional Documents
Culture Documents
oleh:
Aghnia Monica Saniy
NIM. 121134004
Galang Esa
NIM. 121134016
NIM. 121134028
ABSTRAK
Di era globalisasi ini, pembangunan terus meningkat karena dibutuhkan. Seiring dengan
kebutuhan pembangunan, kebutuhan material pun terus meningkat. Salah satu material
yang dibutuhkan adalah batako. Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata
cetak yang terbuat dari pasir, semen portland dan air yang ukurannya hampir sama
dengan batu bata. Ditinjau dari karakteristiknya, batako tergolong cukup berat sehingga
untuk proses pemasangan sebagai konstruksi dinding memerlukan tenaga yang cukup
kuat dan waktu yang lama. Inovasi perbaikan yang dilakukan yaitu pembuatan bata
beton ringan dengan cara mensubsitusi atau mencampur material beton dengan bahan
yang ringan. Untuk mengurangi kerusakan alam akibat penambangan material, saat ini
sudah ada inovasi yang memanfaatkan limbah sebagai bahan baku pembuat batako.
Limbah yang digunakan untuk pembuatan batako ini adalah limbah styrofoam.
Styrofoam yang merupakan salah satu limbah plastik ini dapat membuat batako menjadi
lebih ringan, menjadikan bangunan lebih kuat, dan tahan gempa karena mengandung
banyak serat. Pembuatan batako dengan bahan baku styrofoam ini sangat sederhana, hal
yang harus diperhatikan dalam pembuatannya adalam komposisi yang tepat yaitu 50%
styrofoam, 40% pasir, dan 10% semen. Laporan ini merupakan hasil telaah pustaka
yang bersumber dari literatur ilmiah dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan batako ramah
lingkungan ini digunakan untuk konstruksi berwawasan lingkungan. Dengan adanya
terobosan pembuatan batako dengan bahan baku styrofoam, limbah plastik khususnya
styrofoam dapat berkurang dan batako yang dihasilkan pun lebih kuat dari batako biasa.
Kata kunci : batako, styrofoam.
Pengantar Lingkungan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., atas berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Pemanfaatan Limbah Styrofoam
Sebagai Bahan Baku Batako. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pengantar Lingkungan (PL).
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini terutama kepada:
1. Ibu Iin Karnisah, ST.,MT. dan Ibu Enung, ST.,M.Eng., selaku dosen pembimbing
mata kuliah Pengantar Lingkungan;
2. Bapak Syahril, BSCE.,MT., selaku wali kelas penulis;
3. Yang tercinta Ibu dan Ayah penulis;
4. Rekan-rekan kelas 3-TPJJ yang sudah saling membantu dan bekerja sama dalam
menyelesaikan laporan ini.
Semoga Allah SWT dapat membalas segala kebaikan kita semua dan ilmu yang
diberikan dapat diamalkan dan mendapatkan pahala yang berlipat Amin.
Akhir kata penulis berharap makalah ini berguna bagi para pembaca umumnya dan
bagi penulis khususnya. Penulis mohon segala kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca.
Bandung,
Mei 2015
Tim Penulis
Pengantar Lingkungan
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ii
DAFTAR ISI
.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
......................................................................................... 1
................................................................ 5
........................................................................................ 6
Pengantar Lingkungan
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah merupakan material yang sudah tidak terpakai lagi oleh seseorang
(penggunanya). Limbah/ sampah
Sampah organik adalah sampah yang dapat diurai oleh pengurai (dekomposer) di
dalam tanah, sementara sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat
terurai oleh pengurai, bahkan untuk menguraikannya pun butuh waktu ratusan
hingga ribuan tahun. Saat ini yang paling menjadi masalah utama adalah banyaknya
sampah anorganik yaitu sampah plastik. Beragam cara untuk mengurangi volume
sampah ini yaitu dengan recycle, reduce, dan reuse.
Pada saat ini pembangunan yang tak sedikit menghasilkan limbah terus
meningkat. Kebutuhan materialnya pun meningkat pula. Untuk mengurangi
eksplorasi alam akibat penambangan material, muncullah ide pemanfaatan limbah
untuk salah satu pembuatan material konstruksi yaitu batako. Limbah yang
digunakan untuk membuat batako ini adalalah limbah plastik yaitu styrofoam.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka masalah ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1.
2.
3.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.
2.
3.
Pengantar Lingkungan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Batako
Batako merupakan bahan bangunan berupa bata cetak alternatif pengganti
batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen portland, dan air
dengan perbandingan 1 semen: 7 pasir. Bata ini tidak dibuat dari tanah liat seperti
umumnya bata merah, tetapi campuran bahan pembuatan batako atau bataton
yaitu pasir, semen, kericak dan air. Berdasarkan PUBI 1982, batako merupakan
bata yang dibuat dengan mencetak dan memlihara dalam suasan lembab,campuran
tras, kapur, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. Batako terdiri dari
dua jenis, yaitu batako jenis berlubang (hallow) dan batako yang padat (solid).
Dari hasil pengetasan terlihat bahwa batako yang jenis solid lebih padat dan
mempunyai kekuatan yang lebih baik.
Batako sebagai salah satu bahan bangunan penyusun untuk dinding pada
bangunan/gedung. Seperti paving block, batako berasal dari kata bata concrete
atau bata beton dalam bahasa teknik sering disebut bataton. Bahan bangunan
seperti batako secara umum biasanya digunakan untuk dinding tembok/ disebut
dinding beton yang terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Batako digolongkan
ke dalam dua kelompok utama, yaitu batako padat dan batako berlubang. Batako
berlubang memiliki sifat peredam panas yang lebih baik dari batako padat dengan
menggunakan bahan dan ketebalan yang sama.
Pengantar Lingkungan
Mutu
Batako
A1
A2
B1
B2
20
35
50
70
17
30
45
65
Penyerapan
Maksimum
(% berat)
35
25
kg/cm2
kg/cm2
90
65
35
21
65
45
30
17
25
35
25
35
Satuan
Panjang
Lebar
Tinggi
II
Tipis
400 3
200 3
100 2
20
15
Sedang
400 3
200 3
150 2
20
15
Tebal
400 3
200 3
200 2
25
20
Pengantar Lingkungan
Pengantar Lingkungan
BAB III
SUMBER HUKUM DAN PERATURAN TERKAIT
3.1. Sumber Hukum
1. UUD 194 amandemen ke-4 tahun 2002
2. UU No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3.2. Peraturan Terkait
1.
2.
3.
4.
5.
SNI 03-0349-1989 tentang Uji Tampak Luar, Uji Penyerapan Air, dan Uji
Kuat Tekan untuk mengetahui kualitas Batako (Bata Beton).
Pengantar Lingkungan
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Komposisi Batako Styrofoam
Bahan baku styrofoam memang mendapat porsi lebih banyak dibandingkan
dengan bahan baku lainnya. Komposisinya Batako styrofoam teridiri dari:
50% styrofoam,
40% pasir,
10% semen,
Air secukupnya.
Limbah styrofoam
3.
Butiran styrofoam dicampur dengan pasir dan semen. Lebih tepatnya 50%
styrofoam, 40% pasir, dan 10% semen lalu tambahkan air secukupnya.
Penggunaan styrofoam ini dapat menghemat pasir dan semen.
4.
5.
Pengantar Lingkungan
dibuat sebagai campuran bahan batako. Pembuatan batako dari styrofoam sangat
sederhana sehingga tidak perlu keahlian khusus. Yang penting takaran bahan
bakunya tepat.
Penggunaan styrofoam dalam batako ringan dapat di anggap sebagai udara
yang
styrofoam dibandingkan
Pengantar Lingkungan
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Pemanfaatan limbah styrofoam merupakan inovasi yang baik dalam dunia
konstruksi. Selain dapat mengurangi limbah plastik, styrofoam ini memberikan
keuntungan terhadap karakteristik batako tersebut. Penggunaan styrofoam ini juga
mengurangi penggunaan semen sebagai bahan baku, sehingga dapat mengurangi
kerusakan alam akibat penambangan bahan baku semen. Batako styrofoam ini
mempunyai kekuatan yang lebih tinggi dibanding dengan batako biasa. Batako
styrofoam juga dapat membuat bangunan tahan gempa karena strukturnya yang
ringan dan banyak serat.
5.2. Saran
Batako styrofoam ini sangat dianjurkan sebagai salah satu material
konstruksi. Walaupun harganya relatif lebih mahal, batako styrofoam memiliki
banyak keuntungan dalam sisi struktur, dapat mengurangi limbah, dan
mengurangi kerusakan alam akibat penambangan bahan baku semen.
Pengantar Lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Wahyu. 2014. Karakteristik Batako Ringan dengan Campuran Limbah
Styrofoam Ditinjau dari Densitas, Kuat Tekan dan Daya Serap Air. Skripsi,
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Univeritas Negeri Semarang, Semarang.
Departemen P.U., 1982, Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI),
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Departemen Pekerjaan Umum,
Bandung.
Departemen P.U., 1989, SNI 03-0348-1989 Metode Pengujian dan Spesifikasi Bata
Beton, Balitbang, Jakarta.
Departemen P.U., 1989, SNI 03-0349-1989 Bata Beton untuk Pasangan Dinding,
Balitbang, Jakarta.
Kadarningsih, R., Utama, K.A. 2012. Karakterisk Batako Styrofoam Sebagai Bahan
Konstruksi Dinding. Laporan Penlitian Pengembangan IPTEK, Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Univeritas Negeri Gorontalo, Gorontalo.
Mizwar, A., Agustini, E., dkk. 2012. Pemanfaatan Lumpur Marmer, Limbah Styrofoam
dan Abu Layang Batubara Untuk Pembuatan Bata Beton Berlubang. Jurnal
INTEKNA ISSN 1412-5609, vol. 12(1), 10-16.
Simbolon, Tiurma. 2009. Pembuatan dan Karakterisk Batako Ringan yang Terbuat dari
Styrofoam - Semen. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Univeritas Sumatra Utara,
Medan.
Tobing, Mona. 2011. Batako Styrofoam Untuk Bangunan yang Tahan Gempa
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/batako-styrofoam-untuk-bangunan-yangtahan-gempa--1 [16 Mei 2015].
Wancik, A., Satyarno, I., dkk. 2008. Batako Styrofoam Komposit Mortar Semen.
Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Univeritas Gajah Mada,
Jogjakarta.
Pengantar Lingkungan
10