You are on page 1of 8
Risk dan Return Saham Perusahaan Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia ANWAR RAMLI Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar Abstract: This research aims to know describe risk and return stock of Consumption Goods Industry Corporation at the Indonesian Stock Exchange. This research used documentation method to collect data. Data gets from The Center for Information Capital Market (Pusat Informasi Pasar Modal) in Makassar. The sample are 15 corporations be take from 36 corporations of Consumption Goods Industry Corporation Group in Indonesian Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia) in the year 2008, In this research used Capital Asset Pricing Model (CAPM) for data analysis. The results of research indicate that stocks of Consumption Goods Industry Corporation have B <1, it means that stocks have characteristic of defensive, The results of analysis also indicate that expectation return from each kind of stock accompany risk. More and more increased of f, is more also of expectation return of the stack. After analyze correlation between risk rate and return of stock from 15 samples, only five of stocks are feasible to buy, there are the stocks of Mandom Indonesia Tbk (CID), Indofood Sukses Makmur, Tk (INDE), Bentoel International Investama, Thk (RMBA), FIM. Sampoerna, Thk (HMSP), and Kimia Farma, Tbk (KAEF), While 10 other stocks are not feasible to buy it, or better to sell it Keywords: Risk and Return of Stock Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada negara tetsebut. Pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah, public authorities, ‘maupun perusahaan swasta (Husnan, 2004: D. Pasar saham adalah tempat dimana saham perusahaan diperjualbelikan, Dengan prinsip utama bahwa setiap perusahaan selalu ingin memberikan nilai tambah (value added ) bagi para shareholder (pemegang saham), maka harga saham perusahaan yang selalu naik menjadi salah satu paramater kinerja__perusahaan, —_ (Widoatmodjo 2004:14) Dari sembilan sektor industri yang 1090 diperdagangkan di BEL sektor Industri Barang Konsumsi merupakan salah satu sektor yang menarik menjadi pilihan untuk. investasi, Dikaitkan dengan kenaikan harga minyak mentah dunia, industri ini cenderung, bertahan Karena merupakan industri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan olch masyarakat. Berikut data return indeks saham sektoral BET tahun 2008 (www.blomberg.com, tahun 2009). METODE, Variabel dalam penelitian ini adalah risiko (risk) dan pengembalian (return), Berdasarkan —variabel yang —_telah dikemukakan, desain penelitian dimulai dengan mengumpulkan data secara dokumentasi di Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Makassar kemudian dilanjutkan dengan menganalisis data dengan metode CAPM sampai pada pelaporanhasil penelitian, ee Barang konsumsi Infiastiuktur, wansportas utilitas Keuangan Perdagangan dan jasa Industri dasar clan kimia Industii Aneka Konstrnksi, properti,realestat Agiibisnis, Pertamban 147 236 39,16 53.99 62.49 103.26 115,39 240.91 loo 180 200280300 Gambar 1 Return Indeks Saham Sektoral BEI 2008 (%) Definisi operasional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Risiko (risk) adalah penyimpangan antara return yang, sudah terjadi (actual returny dengan return yang diharapkan yang diukur dengan beta (B). Return adalah hasil yang diharapkan (expected return) yang, dinyatakan dalam persentase (%). Populasi keseluruhan perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2008 sebanyak 35 emiten. Metode —sampel menggunakan purposive sampling, dengan riteria pemilihan sampel dalam penelitian ini yaitu: Perusahaan yang _tergolong, Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods Industry) yang telah go public, tercatat sebagai emiten pada tahun 2008. Mengeluarkan laporan keuangan yang lengkap, jelas dan mempublikasikan laporan. keuangannya pada tahun 2008.Perusahaan, tercatat mempunyai data harga saham. dari Desember 2006 sampai Desember 2008. Perusahaan membagikan dividen pada tahun 2008. Analisis yang digunakan dalam. penelitian ini adalah menggunakan Model Penentuan Harga Aset Modal-Capital Asset Pricing Model (CAPM). Variabel yang berkaitan dengan rumus CAPM menurut Arianto (2008: 74) adalah sebagai berikut: Return Individual Saham (Rj) Retum individual saham dihitung dengan rumus sebagai berikut Dimana warga untuk waktu t arga untuk waktu sebelumnya Dividen Risk Free (Rj Hasil dari investasi tanpa_tisiko merupakan return minimal yang diharapkan oleh investor menurut model Treynor dan Sharpe. Objek investasi tanpa risiko ini mencakup deposit bank dan Sertifikat Bank Indonesia (SBD. Tingkat bunga deposito dan SBI selalu dinyatakan secara tahunan, sehingga dalam analisis bulanan risk free rate harus dihitung secara bulanan, yaitu dengan cara tingkat tahunan dibagi dengan 12. Market Return (Ry) Return pasar (market return) dihitung dengan rumus sebagai berikut : IHSG, — IHSG, = THSG. Dimana IHSG, = Indcks Harga Ssham Gabungan pada akhir periode t ee IHSG.i= Indeks Harga Saham Gabungan petiode sebedumnya Beta () Beta dihitung dengan rumus sebagai berikut (Samsul, 2006:296) Kovarians "Market Variance ‘Menurut Supranto, (2001: 183), rumus kovarians adalah sebagai berikut rovats=2(Soxm—Sn) w/9) Menurut Irianto, (2004: 42), rumus varians adalah sebagai berikut : Varians Expected Return (ER) Setelah R,, Ry x dan Bi diketahui, maka digunaken formulas CAPM untuk ‘menentukan retum yang diharapkan, Rumus CAPM adalah sebagai berikut EQR)= + Bi Rn— RB) Dimana: E(R) — Aetum yang diharapkan sebagai nani return B =Beta saham R= Tingkat return bebus risiko rala- rata, R. = etum pasar rata-rata Appratsat Ratio Setelah mengestimad retwn saham dengan model CAPM, selanjutnya adalah mempertimbangkan risiko spesifikt setiap jenis saham, Untuk memetingiat sahan yang akan kita pili, alpa harus dibagi dengan risiko spesifik. Alpha ciperoleh dengan rumus: R; — E(R) Selanjutnya rumus appraisal ratio = ‘Le? (ei) Dimana a, pha saham i o*(ei)- vartians atas kesalahan prediksi return saham i Spesyfk rst diberi notasi, o* ei) ciperoleh dengan rumus: 0° (ei) = 6:7 da“B'L HASIL Keseluuhan — perusalan —_sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sejumlah 35 saham masuk dalam Kategori ini pada tahun 2008. Saham-saham tersebut kemudian disortir berdasarkan kelersediam data lengkap sebagai betikut: Perusahaan yang tergolong Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods Industry) yang telah go public, tercatat sebagai emiten pada tahun 2008, Mengeluarkan laporan keuangan yang lengkap, jelas dan mempublikasikan laporan keuangannya pada tahun 2008. Perusahaan tercatat mempunyai data harga saham dari Desember 2007 sampai Desember 2008. Perusahaan membagikan dividen pada tahun 2008. Tingkal —pengembalian (return) metupakan thasil yang diperoleh dari investad. Tabel 2 menyajikan hasil pethitungan retwn saham sclama periode Januari sampai Desember tahun 2008, Secara sistematis retwn bulanan saham individual dirumuskan sebagai berikut : DFP, Return saham Indevidual (R,) = Ba Dimana: P; =harga untuk waktu t Py; =harga untuk waktu sebelumnya Dy = Dividen Dengan menggunakan harga saham dan data dividen —diperoleh_hhasil pethitungan return saham selama tahun 2008 (Tanuati sid Desember). Setelah diketahui returs individual 15 emiten selama tahun 2008, kemudian diambil rata-rata returr tiap saham . ‘Tahal 1. Return Bulanan Individual Sham Rode ‘Nama Bmiten =R RataRaia Ry DITA, Delta Djakarta Toke -0,2158 -0,0180 INDE Indofood Sukses Makimur Thc 07333 6.0611 MEBL ‘Multi Bintang Indonesia Tose 0.0540 0,0045 MYOR ‘May ora Indah Thc bigot 00117 EMBA Bentoe! Internetional Iavestarna Tbk. osr08 0,0559 GGEM Gudang Gara -0,1324 0110 EMS? EM. Sampoena Tbk oase4 0.0377 SQeI Bristol-Myers Squidd Indonesia (PS) Tok o2i72 00181 RLBE Kalbe Farma Tok 0.0924 0,007 KAEF Kimia Ferma Tbk 0.8604 00717 MERK. Metck Indonesia Tbk 0734 0.0277 Tspc Tempo Scan Pacific Thic 0.1246 -0,o104 ToD ‘Menéom Indonesia Thk. 0.2388 00199 MRAT ‘Mustikea Bara Toke 0,0168 -0,0014 one, Unilever Indonesia The 0,684 0,0057 Sumber. Dafa diclah Dari tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa tiap- tiap saham memiliki rata-rata return yang eranekaragam pada tahun 2008, mulai dari yang terfinggi yaitu saham Kimia Farma, Tbk (KAEF} sebesar 0,0717 atau 7,17% hingga yang terkecil saham Delta Djakarta, Tbk (DLTA) sebesar - 0,0180 atau -1,80%. Terdapat 11 saham ‘yang mempunyai return yang positif dan 4 saham memiliki refurt yang negatif yaitn Delta Djakata, Tbk (DLTA), Gudang, Garam, Tbk (GGRM), Tempo Scan Pasific, Tok (TSPC), dan Mustika Ratu, Tbk (RAT). Penelitian ini risiko saham diukur dengan beta (a) . Untuk menghitung beta digunakan rumus sebagai berikut : Kovarians 8 Market Variance Tabel 2, Beta Sanam, Return pasar merupakan_ perubahan indeks pasar yang dinyatakan dalam persentase. Untuk menghitung refer pasar (Ry) digunakan ramus sebagai berikut : _1HSG, — TH = TSG Keterangan: IHSG, = Indeks Harga Saham Gabungan pada akhir periode t THSG,1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada peri ode sebelumnya Adapun nilai beta (@ dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut : Kole Rama Enaiven frees ee ee ED eee ee eee) n em DLTA Datta Djakarta, Toe INDF Indofood Sukses Maku, Tok MLBI ‘Multi Bintang Indonesia, Thk MYOR ——-Mayora Indah, Tok RMBA —_Bentc! Intematonal Investamna Tbk GGRM (Gudang Garam, Tok HMSP HIM, Sampoema, Thi SQBI Bristol-Myers Squidd Indonesia Tbe KLBF Kalbe Fatma, Tok KABP Kimia Parma MERK, ‘Merck Indonesia, Tok ‘Tspc ‘Tempo Scan Pasific, Tbk ToD ‘Mandy Indonesia TK MRAT ‘Mustika Ratu TO UNVR Unilever Indonesia, TH 0.0030 0.0004 0.1333 0.0030 0.0005 0.1007 0.0030 0.0015 0.3000 6.0030 0.0008 0.2667 0.0030 0.0003 0.1000 6.0030 0.0002 0.0667 0.0030 0.0011 0.3667 0.0030 0.9014 0.0030 0.0002 0.0667 0,0030 0.0021 0,700 0.0030 0.0028 0.9333 0.0030 0.0010 0.3333 0.0030 0.0004 0.1333 0.0030 0.0002 0.0667 0.0030 0.0026 0.8667 Sumber: Data Diolah Dati tabel 3 di atas, -menunjukkan saham DLTA, GGRM, TCID, dan MRAT betanya bemilai negatif artinya bahwa return saham —saham tersebut_ bergerak berlawanan arah dengan kenaikan return pasar. Sedangkan saham emiten lainnya betanya bemilai positif (NDF. MLB RMBA, HMSP, SQBI, KLBF, KAEF, MERK, TSPC, dan UNVR) artinya bahwa kenaikan return masing-masing sham searah dengan kenaikan return pasar. a. Analisis CAPM CAPM merupakan salah satu cara untuk memilih saham yang akan dibeli atau akan dijual dengan cara berupaya mengetahui saham yang undervalued atau yang sudah overvalued. Suatu saham dikatakan undervalued apabila returnya berada diatas expected return, dan dikatakan overvalued apabila returnnya berada di bawah expected return. Adapun formula CAPM — adalah sebagai berikut ER) = Ry + (Ru — Rp) Dimana: ER) = Return yang ‘minimum return jtrapkan sebagai B = Beta saham Rr = Tingkat return bebas risiko rata- rata R, = Return pasar rata-rata Tingkat return bebas risiko dalam penelitian ini menggunakan tingkat suku bunga SBI (Serfifikat Bank Indonesia). Pada tahun 2008, tingkat suku bunga SBI adalah sebesar 8% per tahun, kemudian diambil rata-ratanya per bulan yaitu sebesar 0.67% (0,0067), Proses akhir penentuan expected return saham dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut : ‘Tabel 4. Expected Return Saham Bulanan Roce Enaten 7 ERY DLTA 0.0369 0.1333 INDF 0.9369 0.1667 MLBI 0.0309 0,5900 MYOR 0.0369 0.2807 RMBA 0.0309 0.1000 car 0.0369 0.0667 MSP 0.0369 0.3867 SQBI 0.0369 0.4867 KLBF 0.0360 20,0867 KAEF 0.0369 0.7000 MERK 0.0369 0.9333 ‘Tspc 0.0369 0.3333 TeD 0.0369 01333 RAT 0.0369 0.0667 UNVR. 0.0360 0.8567 0.0067 0.0026 0.0067 oou7 0,0067 oous 0.0067 oo17 0.0067 0,0097 0.0067 0.0047 0.0067 oo177 0.0067 0.0208 0.0067 0.0087 0.0067 00x78 0.0067 0.0319 0.0067 0.167 0.0067 0.0026 0,067 0.0047 0.0967 0.929 Sumber: Data Diolah Dati tabel 4 di atas, -menunjukkan bahwa secara teoritis besamya refurn yang diharapkan, E(Ri), dari setiap jenis saham mengikuti besamnya tingkatan beta (risiko). Saham Delta Djakarta, Tbk (DLTA) dan saham Mandom Indonesia, Thk (TCID) memiliki beta yang paling rendah — yaitu sebesar -0,1333 dan peluang keuntungannya juga paling rendah yaitu sebesar 0,0026 atau 0.26%. Sedangkan saham Merck Indonesia, ‘Tbk (MERK) memiliki beta sangat tinggi yaitu sebesar 0.9333 dan peluang keuntungannya juga tinggi yaitu sebesar 0,0349 atau 3,49%, PEMBAHASAN Saham yang diperdagangkan di BEI pada tahun 2008, setelah dihitung risiko sistematisnya (B), B yang tertinggi adalah Merck Indonesia, Tbk sebesar 0,9333 (MERK). Dari 15 saham yang dianali: i saham mempunyai B yang positif. Hal ini menunjukkan “bahwa semua saham cenderung bergerak searah dengan naik turumnya return pasar (Rq). Sedangkan B. terendah adalah saham Gudang Garam, Tbk (GGRM) dan Mustika Ratu (MRAT) sebesar 0,0667dan bernilai negatif. Bila beta dirata-rata, maka rata-rata B tidak pernah sama dengan 1. Hal ini karena yang dipakai sebagai portofolio pasar adalah THSG sedang yang dirata-rata adalah saham- saham sampel, bukan semua saham. Saham dengan beta lebih kecil dari satu (@<1) biasanya bergerak lebih lambat dari pergerakan pasar, Saham-saham jenis ini disebut saham-saham yang bersifat defensif (defensif stocks). Setelah dihitung rata-rata return untuk (Ri) petiode Januari 2008-Desember 2008, ditemukan bahwa R; tertinggi adalah saham KAEF sebesar 0,0717 (7.17%). Sedangkan R; terendah adalah saham DLTA sebesar - 0.0180 (1.80%). Penjelasan yang bisa diberikan mengenai_masalah ini adalah bahwa, setelah diamati perubahan harga saham bulanan selama tahun 2008 saham DLTA mengalami penurunan harga yang menerus dan cukup drastis. Pada Januari 2008 harga saham DLTA adalah Rp. 27.300 per saham, sedangkan pada akhir tahun 2008 telah jauh menurun menjadi hanya Rp 16.000 per saham (dibandingkan awal dengan akhir tahun penurunannya sebesar 41,39%), Penurunan harga saham_per bulan yang terjadi relatif sangat drastis dan dalam beberapa periode pergerakan dari penurunan, harga ini melawan pergerakan IHSG (Re). Semakin besar beta, maka semakin besar pula retum yang diharapkan. Selanjutnya, dari tabel 5 dapat diketahut pula bahwa ada S saham yang mempunyai average return melebihi yang. diharapkan yakni sham INDF, RMBA, HMSP, KAEF, dan TCID. Berdasar pada gambar di atas, tampak bahwa saham RMBA, INDF, KAEF, TCID dan HMSP undervalued stock (berada di atas garis SML) dimana E(R)-nya lebih tinggi dari tingkat — pengembaliannya (average return) schingga keputusannya E(R) dan Ri some) mF 400% | Ra(3,60%0) adalah saham-saham tersebut layak dibeli Sebaliknya, saham MERK, SQBI, MYOR, KLBF, TSPC, MRAT, GGRM, DLTA, MLBI, dan UNVR dikatakan overvalued (di bawah SML) karena E(R;)-nya lebih rendah dari Rj, Dalam hal ini Ketujuh saham tersebut tidak layak dibeli atau jika memiliki saham tersebut sebaiknya dijual, Namun, saham MERK, SQBI, MYOR, dan KLBF masih lebih baik daripada saham TSPC, MRAT, GGRM, DLTA, MLBI, dan UNVR Karena average returnnya (Ri) masih berada di atas tingkat rist free (Ro) . Rr(@67%) ‘Gambar 2 Memilih Saham dengan CAPM (Sumber: Hasil Analisis) Sementara itu tidak ada saham yang mencapai titik ekuilibrium (berada pada SML) dimana E(R)-nya sama dengan R, ‘Untuk: memilih saham dari sejumlah yang, Jayak dibeli dibutuhkan peringkat setiap saham dengan metode appraisal ratio. ‘Tabel 3 Saham Terpllih berdasarkan Appraisal Ratio Fuulten Tuite Tr IND_ RMB AMS RAE Peete on a Fa ‘Appradal 652247923925 2376 0,787 Ratio 6 ro 2 1 3 Peringkat 1 2 3 4 5 Sumber: Hasil Analisis, Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa saham yang menempati urutanpertama untuk dibeli adalah saham =» Mandom Indonesia Tbk (TCID), yang kedua Indofood Sonnet orca noes aat Risk dan Return Sukses Makmur Tbk (INDF), disusul Bentoel International Investama ‘Tbk (RMBA), HM. Sampoema Tbk (HMSP), dan yang terakhir adalah saham Kimia Farma Tbk (KAEF). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk ‘mengetahui gambaran risk dan return pada saham —perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa dati 15 saham yang diteliti, memiliki_ tingkat risiko B <1, artinya bahwa saham_ yang tergolong Industri. Barang — Konsumsi (Consumer Goods Industry) — umumya bergerak lebih lambat dari pasar. Artinya, jika pasar naik, saham tersebut juga akan naik, namunselalu. lebih rendah dari kenaikan pasar. Demikian juga sebaliknya, jika pasar turun, saham tersebut juga akan turun tidak melebihi dari penurunan pasar. Hal ini berarti saham Consumer Goods Industry termasuk saham yang defensive. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa return yang diharapkan dari setiap jenis saham mengikuti besamya_risiko. Semakin besar beta, maka semakin besar pula return yang diharapkan. SARAN Setelah melihat hubungan tingkat risiko dan pengembalian (risk dan return) dari 13 sampel yang diteliti, hanya ada 5 saham yang layak dibeliyaitu saham Mandom Indonesia, Tbk (TCID), Indofood Sukses Makmur, Tbk (INDF), Bentoel International Investama, Tbk (RMBA), HM. Sampoema, Tbk (HMSP), dan Kimia Farma, ‘Tbk (KAEF), Sedangkan 10 saham lainnya tidak layak dibeli atau bila memiliki sebaiknya dijual. Dengan demikian bagi para investor yang ingin berinvestasi pada saham —perlu—bethati-hati__sebelum mengambil keputusan untuk menjual atau ee eRR en MED Leion terne: membeli saham. Salah satu caranya yaitu menerapkan model CAPM sebagai dasar mengambil keputusan, Kemudian untuk penelitian selanjutnya untuk —_konteks permasalahan yang sama, —_sebaiknya menggunakan data harian atau mingguan, dan memperbesar jumlah sampel yang lebih besar. Hal ini dikarenakan bahwa semakin tersebamya investasi ke dalam berbagai saham-saham akan semakin menurunkan tingkat risiko yang akan diterima oleh investor. DAFTAR RUJUKAN Arianto. 2008. Pengufian Empiris Capital Assets Pricing Model CAPM Di Bursa Efek Jakarta, (Online), chitp:/strategika wordpress.com/200 8/01/05/, Diakses 11 Februari 2008) Arianto. 2008. Pengujian Empiris Capital Assets Pricing Model CAPM Di Bursa Efe Jakarta, (Online), (http://strategika wordpress.com/200 8/01/05/, Diakses 11 Februari 2008) Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004 Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta: Penerbit UPP AMP YKPN . 2008, Indonesian Stock Exchange,Online), Vol.3__No.1 (hitp!www blomberg Com,, Diakses 20 Maret 2008 Irianto, Agus. 2004. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta, Penerbit Kencana. Samsul, Muhammad. 2006. Pasar Moda! dan Manajemen Portofolio. Jakarta Erlangga Supranto, J. 2001. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga Widoatmodjo, 2004. Cara Cepat Memulai Investasi saham, Jakarta: Elex Media Komputindo oe

You might also like