Professional Documents
Culture Documents
Tinjauan RAM
BAB III
TINJAUAN RAM
III.1
Bab 3 ini menguraikan konsep dan landasan teori yang mendasari RAM,
pendefinisian sistem dan sub sistem, serta diagram blok kehandalan (Reliability
Blok Diagram/RBD). Sebagai pendukung analisis digunakan Unavailability
system dan Fault Tree Analysis (FTA).
III.2
Metode analisis kehandalan dalam tesis ini berdasarkan pada analisis kualitatif
atau analisis kuantitatif dengan mengacu kepada metode diagram blok kehandalan
(Reliability Block Diagram/RBD).
-27-
Bab 3
Tinjauan RAM
(3-1)
(3-2)
Dengan
mengacu kepada R(t) sebagai suatu fungsi reliability dan F(t) sebagai fungsi
distribusi kumulatif (Cumulative Distribution Function/CDF) dari distribusi
kegagalan. Fungsi ketiga disebut dengan fungsi kerapatan peluang (Probability
Distribution Function/PDF) dan didefinisikan sebagai :
f (t )dt 1
(3-3)
Fungsi ini menjabarkan bentuk karakteristik distribusi kegagalan. PDF atau f(t)
mempunyai dua komponen :
f(t) 0
dan
f ( t ) d t
0
Dengan demikian :
F ( t ) f ( t ') dt '
t
(3-4)
R ( t ) f ( t ') dt '
t
(3-5)
-28-
Bab 3
Tinjauan RAM
Dengan kata lain, baik fungsi kehandalan dan CDF merepresentasikan daerah di
bawah kurva yang didefinisikan oleh f(t). Karena daerah di bawah seluruh kurva
adalah sama dengan 1, kehandalan dan peluang kegagalan keduanya akan
didefinisikan sebagai :
0 R(t) 1 dan 0 F(t) 1
Kedua fungsi R(t) dan F(t), digunakan saat dilakukan analisis kehandalan dan
peluang kegagalan.
M T T F E ( T ) tf ( t ) d t
0
(3-6)
Dimana rata-rata (mean) adalah nilai yang diharapkan (expected value), dari
distribusi peluang f(t), atau dapat juga menggunakan persamaan 3-7 :
M T T F R ( t ) d t
o
(3-7)
Selain fungsi peluang yang sudah disebutkan di atas, ada fungsi yang lain yang
disebut dengan laju kegagalan (failure rate) atau hazard rate.
Fungsi laju
(t )
f (t)
R (t )
(3-8)
Laju kegagalan suatu sistem pada awal periode operasi tinggi, kemudian menurun
dengan nilai konstan, dan ditahap akhir meningkat kembali. Secara umum kurva
laju kegagalan komponen yang berhubungan dengan waktu digambarkan dengan
kurva bak mandi (bathtub curve). Tren kecenderungan kurva menurun
-29-
Bab 3
Tinjauan RAM
-30-
Bab 3
Tinjauan RAM
Sistem didefinisikan sebagai suatu himpunan bagian yang saling berhubungan dan
bekerja bersama-sama menuju suatu tujuan bersama. Elemen dari sistem terdiri
dari komponen, atribut dan hubungan (relasi).
dalam 2 kelompok, yaitu sistem statis yang keadaannya tidak berubah terhadap
waktu, dan sistem dinamis yang keadaannya berubah terhadap waktu (kontinyu,
diskrit dan kombinasi).
suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang membentuk sistem,
kemudian hubungan antar subsistem melahirkan suatu fungsi.
Metode diagram
kehandalan merupakan metode yang menerapkan fungsi atau persamaan hukumhukum logika kegagalan tiap-tiap komponen dan direpresentasikan dalam bentuk
diagram blok. Diagram blok kehandalan bisa disusun secara seri, paralel ataupun
standby. Pada sistem dengan beberapa komponen yang kompleks, diagram blok
kehandalan merupakan diagram blok fungsional yang menggambarkan hubungan
antar komponen dalam membentuk fungsi kerja dari sistem dan subsistem yang
ada di pesawat secara keseluruhan.
-31-
Bab 3
Tinjauan RAM
Interaksi
banyaknya
komponen
yang
gagal
(kegagalan
1
O
O
O
2
X
O
O
7
O
X
X
8
X
X
X
Dalam melakukan analisis maka harus diketahui, mana t.k. yang berhubungan
dengan kegagalan sistem. Hal ini tergantung kepada konfigurasi komponen yang
digunakan, yaitu seri, paralel, atau kombinasi keduanya.
Markov adalah menghitung Pi (t), yaitu peluang bahwa sistem dalam kondisi t.k i
pada waktu t.
-32-
Bab 3
Tinjauan RAM
differensial, satu untuk tiap t.k. sistem. Terkadang mengacu kepada persamaan
transisi t.k. karena persamaan mengijinkan Pi (t) untuk ditentukan dalam bentuk
laju dimana transisi dibuat dari satu t.k. ke t.k. lainnya. Laju transisi terdiri dari
superposisi dari laju kegagalan komponen, laju repair atau keduanya. Dalam
analisis Markov, peluang perubahan tingkat keadaan hanya bergantung pada
tingkat keadaan itu sendiri. Jadi peluang kegagalan atau peluang reparasi tidak
bergantung pada sejarah masa lalu sistem.
III.3
Maintainability Analysis
-33-
Bab 3
Tinjauan RAM
Untuk menentukan waktu repair, tentukan T sebagai variabel acak kontinyu yang
merepresentasikan waktu repair suatu unit kegagalan yang mempunyai fungsi
kerapatan kegagalan h(t). Fungsi distribusi kumulatif dirumuskan (Ref. 4) :
P r{ T t } H ( t ) h ( t ') d t '
t
(3-9)
Persamaan yang menyatakan bahwa waktu suatu repair akan diselesaikan dalam
waktu t (MTTR), selanjutnya dirumuskan dalam persamaan :
M T T R th ( t ) d t {1 H ( t )} d t
0
(3-10)
Maintainability mempunyai lingkup definisi yang paling luas, dapat diukur dalam
bentuk kombinasi dari beberapa faktor yang berbeda. Dari perspektif sistem,
pemeliharaan diasumsikan menjadi 2 kategori :
a. Pemeliharaan Korektif (Corrective Maintenance), yaitu melakukan
pemeliharaan tidak terjadwal, untuk mengembalikan suatu sistem/produk
ke kondisi semula setelah terjadi kegagalan, termasuk kemungkinan
melakukan modifikasi.
b. Pemeliharaan Preventif (Preventive Maintenance), yaitu melakukan
pemeliharaan terjadwal untuk menjaga suatu sistem pada tingkat performa
yang diinginkan melalui serangkaian tindakan sistematis seperti, inspeksi,
deteksi, servicing, atau pencegahan kegagalan melalui penggantian
komponen secara periodik.
-34-
Bab 3
Tinjauan RAM
Ada beberapa konsep yang harus diikuti sebagai bagian dari aktifitas desain yang
mendukung untuk mengurangi waktu repair. Lingkaran dalam pada gambar III.2
merupakan fitur desain inherent maintainability dan lingkaran luar merupakan
fitur sekunder yang mempengaruhi total downtime sistem. Faktor-faktor sekunder
yang mempengaruhi maintainability difokuskan pada pemeliharaan dan suplai
komponen yang dibutuhkan untuk mendukung proses repair. Memelihara suplai
komponen pada tingkat yang tepat merupakan bagian dari proses logistik.
sebagai selang waktu tak beroperasi rata-rata, yaitu jumlah waktu yang diperlukan
untuk memperbaiki produk sampai mencapai kondisi yang dapat dirawat. Gambar
III.3 dan III.4 menggambarkan hubungan variasi faktor downtime dalam konteks
total waktu serta pernjelasan dari elemen dan aktifitas downtime.
-35-
Bab 3
Tinjauan RAM
-36-
Bab 3
Tinjauan RAM
g. Alignment Time,
efektifitas
pengujian,
deteksi
kesalahan,
dan
laju
kesalahan
-37-
Bab 3
III.4
Tinjauan RAM
Availability Analysis
sistem masih berfungsi dan downtime berarti bahwa sistem tidak berfungsi, dalam
hal ini diperbaiki atau diganti tergantung pada apakah sistem dapat diperbaiki atau
tidak. Kondisi sistem dinyatakan dalam variabel biner :
1,
0,
sebaliknya
X(t) =
Ada 4 hal penting dalam mengukur tingkat availability, yaitu : fungsi availability,
batasan availability, rata-rata fungsi availability, dan batasan rata-rata availability.
Keempat hat tersebut berdasarkan pada fungsi X(t), yang menyatakan status
sistem dapat direpair dalam waktu t. A(t ) P( X (t ) 1)
-38-
Bab 3
Tinjauan RAM
(3-11)
Dimana :
(3-12)
-39-
Bab 3
Tinjauan RAM
diberikan seperti table III.3. Persamaan ini disebut dengan persamaan kondisi
tunak (steady state) untuk operasional availability. Persamaan steady state hanya
terjadi pada waktu yang sangat lama atau ketika sistem mencapai kondisi steady.
Jika berhubungan dengan durasi waktu yang sangat singkat, seperti 3 atau 7 hari
misi, maka availability tidak akan mencapai kondisi steady. Simulasi digunakan
untuk menghitung operasional availability.
(3-13)
atau :
Uptime
(3-14)
A0 =
Total Time
Dimana
-40-
Bab 3
Tinjauan RAM
-41-
Bab 3
III.5
Tinjauan RAM
Unavailability System
Tabel III.5
MDT
Total
MDT
number
MDT
of units
2MDT
3 MDT
MDT
3MDT
6 MDT
4 MDT
1
4MDT
3
MDT
2 MDT
3
4
2MDT
6 MDT
6 MDT
4
24 MDT
24 MDT
3MDT
12 MDT
2
4MDT
4
Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa kedua tabel diatas dikembangkan atas
dasar asumsi bahwa system MDT adalah sama dengan unit MDT, karena pada
kenyataanya kasusnya akan berbeda. Terkadang kegagalan sistem adalah skenario
yang berbeda secara total untuk unit kegagalan yang direparasi.
-42-
Bab 3
III.6
Tinjauan RAM
Analisis pohon kesalahan (Fault Tree Analysis/FTA) adalah suatu metode grafis
untuk menggambarkan kombinasi kejadian-kejadian (events) yang memicu suatu
kegagalan sistem. Dalam terminologi pohon kesalahan modus kegagalan sistem
disebut sebagai kejadian puncak (Top Event). FTA secara khusus melibatkan tiga
kemungkinan logis dan dua simbol utama. Input dibawah gate merepresentasikan
kegagalan. Ouput (at the top) gate merepresentasikan suatu propagasi kegagalan
tergantung pada bentuk dasar gate. Tiga tipe gate adalah :
Or Gate
And gate
Voted Gate
Failure Rate And Gate : sebenarnya adalah Voted gate sebagai contoh 2 dari 3.
1 x 2 x ..n (MDT1 + MDT2 + ..MDTn)
(3-15)
(3-16)
MDT And Gate : Adalah perkalian dari individu MDT dibagi dengan
penjumlahannya
(MDT1 x MDT2 x ..MDTn)
(MDT1 + MDT 2 + ..MDTn)
(3-17)
MDT OR Gate : Jika MDT dari dua input gate dibawahnya tidak identik maka
diperlukan untuk menghitung MDT ekuivalen. Pembobotan rata-rata dari dua
MDT oleh laju kegagalan
(MDT1 x 1) + (MDT2 x 2) + + (MDTn x n)
(1 + 2 + ..n)
(3-18)
-43-
Bab 3
Tinjauan RAM
-44-