Professional Documents
Culture Documents
Skenario
James (45 years old) and Mary (40 years old) had five children. Their first son,
John (10 years old) had marked speech delay and was eventually diagnosed as intellectual
disability. Their second child was a daughter, Lynn (9 years old) who was perfectly fine.
Their third Child, Jeremy (7 years old) also had a major speech difficulties and was also
diagnosed as intellectual disability.Their fourth children, Peter (6 years old) was born
barely 10 months after their third child. He, too, had marked speech delay, was late in
walking (20 months), was subject to severe tantrums, was hyperactive, flapped his hands
frequently, and was thought to have autistic behavior. Their fifth child, Rose (3 years old)
seemed generally okay but had considerable learning difficulties, especially in
mathematics. Mary had left school in the 10th grade, and James worked in construction.
Mary had two brotherswith mental retardation of unknown cause. One of her two sisters
had no children since her periods stopped whe she was 32. Marys one maternal uncle,
was thought to have developed Parkinsons disease when he was 52. James had one
sibling, a brother, who also had mild mental retardation, cause unknown. Their
pediatricians noted that Peters head was rather large (in the 90 th percentile), and was that
he had large, prominent ears, a prominent forehead and jaw with a long face, and obivious
intellectual deficits, which included poor speech and autistic behavior. He immediately
suspected a diagnosis of the Fragile X syndrome.
II.
Klarifikasi Istilah
a. Speech delay : salah satu penyebab gangguan perkembangan yang terjadi pada anak
penyebab utamanya yaitu mental retardation, gangguan pendengaran, dan keterlambatan
maturasi (www.ekahospital.com)
b. Diagnosa : penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti atau memeriksa gejala nya
(KBBI)
c. Hiperaktif : sifat yang sangat aktif (KBBI)
d. Intellectual disability : susah untuk mempelajari sesuatu dengan mudah, atau pun susah
untuk tertarik dengan ide, pengetahuan, seni, dll (Oxford)
e. Speech difficulties : kesulitan dalam cara untuk berbicara (Oxford)
f. Severe tantrums : luapan amarah atau mudah sekali untuk marah khususnya untuk anakanak (Oxford)
g. Autistic : terganggu jika berhubungan dengan orang lain (KBBI)
h. Mental retardation : gangguan perkembangan intelegensi, disebabkan oleh gangguan
sejak di dalam kandungan sampai masa perkembangan dini sekitar 5 tahun (KBBI)
i. Parkinsons disease : penyakit saraf kronis yang berkembang pada orang yg lanjut usia
ditandai dengan melemahnya otot-otot yang halus dan gemetaran (KBBI)
j. Pediatrician : ilmu kedokteran tentang kesehatan anak-anak (KBBI)
k. Prominent : menonjol karena benjolan tulang dsb (KBBI)
l. Fragile X syndrome : sindrom terkait kromosom x yang ditandai dengan retardasi
mental , pembesaran testis, penonjolan dahi, serta pembesaran rahang dan telinga, dsb
(Dorland)
III.
Identifikasi Masalah
No
.
1
2
4
5
6
7
8
Masalah
Prioritas
vvv
matematika
Mary memiliki
memiliki
vv
vv
konstruksi
Paman Mary memiliki Parkinsons disease ketika berusia 52
vv
saudara
laki-laki
yang
tahun
James
memiliki
saudara
laki-laki
yang
memiliki
vv
vvv
10
IV.
Analisis Masalah
1. John (10 thn) dan Jeremy (7 thn) memiliki kesulitan berbicara dan didiagnosis intellectual
disability.
a. Apa penyebab terjadinya kesulitan berbicara pada kedua anak laki-laki tersebut?
Penyebab anak laki-laki tersebut mengalami kesulitan berbicara karena mereka mengalami
retardasi mental. Retardasi mental tersebut merupakan salah satu indikasi atau tanda
seseorang mengalami fragile X syndrome. Dalam kasus ini anak-anak laki-laki Marry dan
James didiagnosis intellectual disability. Intellectual disability ini ada beberapa tingkatan
yaitu ringan, sedang, berat, dan sangat berat. Dalam kasus ini anak-anak Marry dan James
berada pada rentang retardasi mental berat yang salah satu tandanya adalah kesulitan dalam
berbicara atau berkomunikasi.
b. Adakah pengaruh pewarisan sifat dari orangtua terhadap mereka?
Ada, karena retardasi mental yang mengakibatkan si anak mengalami kesulitan berbicara
bisa disebabkan oleh infeksi selama kehamilan, paparan terhadap toksin selama masa
prenatal, injury selama perinatal dan prematuritas, gangguan metabolik, trauma susunan
saraf pusat, hipoksia, dan faktor lingkungan, serta disebabkan juga oleh faktor genetik.
Faktor genetik ini merupakan sifat yang diwariskan kedua orang tua kepada anaknya.
Dalam kasus ini retardasi mental disebabkan oleh pewarisan sifat Marry dan James yang
diduga pembawa Fragile X syndrome.
c. Apa tanda-tanda yang muncul pada mereka?
Dalam bidang berkomunikasi, seperti:
benar.
Kadang pada anak dengan Autisme terdapat kesulitan dalam artikulasi, terdapat kualitas
dan irama suara yang aneh.50 % anak dengan Autisme tidak pernah menggunakan
pembicaraan yang berguna.
Dampak intellectual disability antara lain :
2.
3.
4.
obatan, alkohol,infeksi)
5. Wanita yang berusia di atas 35 tahun
6. Wanita yang berkepentingan untuk mendapatkan diagnosis prenatal
7. Wanita yang sebelumnya sudah diberitahukan bahwa kehamilannya kemungkinan memiliki
risiko tinggi mengalami komplikasi atau cacat lahir berdasarkan hasil USG atau
pemeriksaan darah.
f. Bagaimana perkembangan berbicara dan intelektual pada anak normal?
Usia 0-6 bulan
Saat lahir, bayi hanya dapat menangis untuk menyatakan keinginannya. Pada usia 2-3
bulan, bayi mulai dapat membuat suara-suara sseperti aah atau uuh yang dikenal
dengan istilah cooing. Ia juga senang bereksperimen dengan berbagai bunyi yang dapat
dihasilkannya, misalnya suara menyerupai berkumur. Bayi juga mulai bereaksi terhadap
orang lain dengan mengeluarkan suara. Setelah usia 3 bulan, bayi akan mencari sumber
suara yang didengarnya dan menyukai mainan yang mengeluarkan suara.
Mendekati usia 6 bulan, bayi dapat berespons terhadap namanya sendiri dan mengenali
emosi dalam nada bicara. Cooing berangsur menjadi babbling, yakni mengoceh dengan
suku
kata
tunggal,
misalnya
papapapapa,
dadadadada,
bababababa,
mamamamama. Bayi juga mulai dapat mengatur nada bicaranya sesuai emosi yang
dirasakannya, dengan ekspresi wajah yang sesuai.
Waspada bila: tidak ada babbling.
Waspada bila: Tidak ada kalimat 2 kata yang dapat dimengerti pada usia 24 bulan
Usia 2-3 tahun
Setelah usia 2 tahun, hampir semua kata yang diucapkan anak telah dapat dimengerti oleh
orang lain. Anak sudah biasa menggunakan kalimat 2-3 kata mendekati usia 3 tahun
bahkan 3 kata atau lebih dan mulai menggunakan kalimat tanya. Ia dapat menyebutkan
nama dan kegunaan benda-benda yang sering ditemui, sudah mengenal warna, dan senang
bernyanyi atau bersajak (misalnya Pok Ami-Ami).
Usia 3-5 tahun
Anak pada usia ini tertarik mendengarkan cerita dan percakapan di sekitarnya. Ia dapat
menyebutkan nama, umur, dan jenis kelaminnya, serta menggunakan kalimat-kalimat
panjang (>4 kata) saat berbicara. Pada usia 4 tahun, bicaranya sepenuhnya dapat
dimengerti oleh orang lain. Anak sudah dapat menceritakan dengan lancar dan cukup rinci
tentang hal-hal yang dialaminya.
2. Peter (6 thn) telah ditandai mengalami speech delay, terlambat berjalan (20 bln), memiliki
tingkat emosi tinggi, hiperaktif, sering mengepak-ngepak tangan, dan kelakuannya autistik.
Peter juga memiliki telinga yang lebar, dahi, dan rahang yang menonjol, dan kekurangan
intelektual, didiagnosis menderita Fragile X Syndrome.
a. Apa itu Fragile X Syndrome?
Sindrom fragile X merupakan penyakit yang diwariskan secara X-linked (X terangkai)
yaitu melalui kromosom X. Pola penurunan tidak umum yaitu tidak seperti cirri-ciri
penyakit dengan pewarisan Xlinked yang lain, pada sind rom ini laki-laki dan perempuan
dapat menjadi penderita maupun pembawa sifat (carrier). Pada penyakit genetik dengan
pewarisan X-linked pewarisan melalui jalur Ibu (perempuan) semestinya perempuan hanya
sebagai pembawa sifat, tidak menunjukkan gejala penyakit dan laki-laki yang menerima
pewarisan gen mutasi selalu akan menunjukkan gejala klinik. Pada sindrom fragiie X, kirakira sepertiga waruta pembawa sifat aapat menunjukkan g6jala retardasi mental alaupun
dalam tingkatan yang lebih ringan atau bahkan hanya menunjukkan gejala kesulitan
befajar23: Pada kasus demikian kadang-kadang secara sitogenetika tidak ditemukan
gambaran kromosom X yang rapuh. Laki-laki dapat menjadi pembawa sifat yang disebut
nonnal transmitting male (NTM). Lelaki ini biasanya tidak menunjukkan kelainan klinik
tetapi dapat mewariskan penyakit i"i pad a semua anak rerempuan yang normal Sindroma
Fragile X (Sindroma Martin-Bell, Fragile X Syndrome) adalah suatu kelainan genetik pada
kromosom X yang menyebabkan terjadinya gangguan intelektual dan perilaku. Kelainan
ini lebih sering mengenai anak laki-laki.
b. Apa tanda-tanda Fragile X Syndrome?
Penderita sindrom fragile X laki-laki menunjukkan gejala klinik selain retardasi mental
adalah testis membesar, telinga menggantung dan menonjol, dagu dan jidat memanjang
serta gejala psikoneurologik seperti mata juling dan hiperaktif. Penampilan klinik lain
adalah menolak kontak mata, pemalu, kegagalan pendengaran, kekurangan perhatian
(Attention Deficit Hyperactivity Disorders), ketidakmampuan belajar, problem bahasa dan
bicara Sekitar 30% dari penderita sindromini menunjukkan gejala autisme.
c. Apa faktor penyebab Fragile X Syndrome?
Sindroma fragile X terjadi pada sepertiga kasus dari semua keterbelakangan mental yang
berkaitan dengan kromosom X pada pria dan sepersepuluh kasus pada wanita. Keadaan ini
terjadi pada 1 diantara 2.000 pria dan 1 diantara 4.000 wanita.
Gejala-gejala sindroma fragile X disebabkan oleh adanya kelainan pada gen tertentu pada
kromosom X. Sindroma fragile X diturunkan dengan pola resesif X-linked, artinya anak
laki-laki lebih mungkin menderita sindroma ini dan gen yang bermutasi dibawa oleh kedua
orangtuanya.
d. Apa dampak Fragile X Syndrome?
Anak-anak dan orang dewasa dengan sindroma ini bisa memiliki gangguan fisik,
intelektual, dan perilaku. Penampakan fisik seringkali kurang jelas, yaitu berupa
perkembangan yang terlambat, telinga yang besar dan menonjol, dagu dan dahi yang
menonjol, dan testis yang besar pada anak laki-laki (paling jelas terlihat saat pubertas).
Selain itu, bisa juga ditemukan adanya kelenturan sendi yang abnormal dan penyakit
jantung (prolaps katup mitral).
Anak-anak bisa memiliki gangguan intelektual ringan sampai sedang. Bisa terjadi autisme,
termasuk pengulangan kata-kata dan perilaku, menghindari kontak mata, dan kecemasan
dalam bersosialisasi. Penderita wanita bisa mengalami menopause pada pertengahan usia
30-an.
e. Bagaimana mekanisme terjadinya Fragile X syndrome?
Ada empat kategori umum mengulangi FMR1 CGG: normal, intermediate, premutation,
mutasi penuh.
1. Normal: alel ini memiliki 5 sampai 45 pengulangan CGG.
2. Intermediate atau "Gray Zone": Alel ini memiliki 45-54 pengulangan CGG. Alel ini umum
di populasi umum (sekitar 1 dari 50 orang). Alel ini tidak terkait dengan masalah medis
yang dikenal, dan individu dalam kisaran ini tidak di dikenal risiko untuk memiliki anak
dengan Sindrom Fragile X. Dalam sejumlah kecil keluarga-keluarga alel menengah
berubah sedikit di generasi berikutnya dan mungkin memiliki potensi untuk menyebabkan
premutations (lihat di bawah) di generasi mendatang.
3. Premutation: alel ini memiliki 55-200 pengulangan CGG. Individu dengan premutation
FMR1 sering disebut sebagai "carrier." Perempuan dan 1 dari 700-800 orang diperkirakan
pembawa X mutasi Fragile, menurut studi saat ini. Premutation memiliki potensi untuk
menjadi tidak stabil dan untuk memperluas ke penuh mutasi ketika melewati dari ibu ke
anak, menyebabkan sindrom Fragile X. Banyak orang dengan premutations tidak memiliki
gejala dan tidak ada yang diketahui riwayat keluarga Fragile X. Wanita dengan premutation
berada pada risiko infertilitas / menopause dini dan gangguan ovarium lainnya (FXPOI).
Laki-laki dengan premutation beresiko terkena gangguan neurologis FXTAS.
4. Mutasi Penuh: Lebih dari 200 pengulangan CGG. Sekitar 1 dari 4.000 individu memiliki
mutasi penuh. Mutasi penuh menghasilkan sindrom Fragile X pada laki-laki. Sebuah
mutasi penuh dapat menyebabkan sindrom Fragile X dalam beberapa perempuan lain.
Perempuan mungkin memiliki kelainan ringan (misalnya ketidakmampuan belajar,
kecemasan, rasa malu) atau FXS. Mutasi penuh menyebabkan gen FMR1 untuk
"mematikan" dan tidak bekerja benar. Hal ini terjadi dengan proses yang disebut metilasi,
yang seperti saklar yang dapat mematikan gen. (Biasanya gen adalah "unmethylated" atau
diaktifkan.) Ini berarti gen tidak menghasilkan apapun atau cukup FMRP, yang diyakini
diperlukan untuk perkembangan otak normal.
f. Mengapa Peter memiliki tingkat emosi yang tinggi, hiperaktif, mengepak-ngepak tangan,
dan kelakuannya autistic?
Karena hal ini merupakan akibat dari adanya kelainan pada Kromosom X, yaitu
ditemukan adanya kaitan dengan sindrom fragile-X, yaitu suatu keadaan abnormal dari
kromosom X. Pada sindrom ini ditemukan kumpulan berbagai gejala, seperti:
b. Apakah hubungan pewarisan sifat orang tua dengan kesulitan belajar anak?
Hubungan antara pewarisan sifat orang tua dengan kesulitan anak adalah intelektual atau
kemampuan berfikir seorang anak dipengaruhi oleh faktor genetik dari kedua orang tuanya.
Faktor genetik yang dibawa oleh kedua orang tuanya inilah yang akan mempengaruhi
kemampuan seorang anak dalam menerima pelajaran, bahkan bukan hanya sekedar
menerima pelajaran tapi juga cara mereka berkomunikasi. Selain faktor genetik kesulitan
belajar seorang anak juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan anak berada. Dalam kasus ini
anak-anak Marry dan James mengalami kesulitan belajar karena keluarga James dan Marry
keduanya memiliki riwayat kesulitan belajar yang artinya anak-anak mereka mengalami
kesulitan belajar karena adanya faktor genetik dari kedua orang tua mereka
4. Mary dan James memiliki saudara laki-laki yang memiliki keterbelakangan mental yang
sebabnya tidak diketahui.
a. Bagaimana kemungkinan pola pewarisan sifat pada keluarga Mary?
Sebagaimana yang diketahui bahwa Mary memiliki dua saudara yang mengalami
keterbelakangan mental (mental retardation) dan seorang anak yang menderita Fragile X
syndrome. Dimana Fragile X syndrome merupakan penyakit X-linked Resesif NonMandelian, penyakit yang disebabkan karena adanya kelainan kromosom X (pada gen
FMR-1 dengan ditandai adanya segmen gen yang terdiri dari trinukleotida GCC yang
berulang >200 kali). Pada penyakit ini Pria cenderung lebih mudah terkena syndrome
karena hanya mengandung satu kromosom X selain itu pada pola pewarisan sifat,
sebagaimana yang diketahuii tentang penyakit-penyakit X-linked resesif bahwa anak lakilaki cenderung lebih berisiko menderita penyakit ini daripada anak perempuan. Pada kasus
ini Mary bertindak sebagai pembawa sifat (permutation) karena ia memiliki anak yang
menderita fragile X syndrome selain itu mary memiliki sejarah keluarga (kedua
saudaranya) mengalami keterbelakangan mental yang merupakan ciri umum bagi Male
Pre-mutation FMR1.
pembawa penyakit/carries (Pre Mutation FMR1 gene) dimana kondisi gen pada wanita
cenderung lebih tidak stabil sehingga sangat berisiko mengalami mutasi lebih lanjut
(perluasan gen GCC pada FMR1 >200 kali pengulangan) saat diturunkan kepada anak lakilakinya.
postzygotik . Hal ini kemudian menyebabkan anak laki-laki lebih berisiko mengalami
Fragile X syndrome. Sedangkan pada Laki-laki (Ayah) gene FMR1 cenderung lebih stabil
sehingga tidak menyebabkan perluasan lebih lanjut pada trinukleotida GCC.
c. Apa pengaruh untuk anak perempuan jika saudara laki-lakinya memiliki keterbelakangan
mental?
Pada kasus faragile X syndrome yang merupakan X-linked Resesif,
laki-laki yang
d. Apa pengaruh untuk anak laki-laki jika saudara laki-lakinya memiliki keterbelakangan
mental?
Pada kasus fragile X syndrome ini laki-laki yang mengalami keterbelakangan mental
namun secara fisik normal disebut sebagai Male pre-mutation, hal ini dapat disebabkan
karena sang ibu adalah pembawa sifat (carrier/ pre-mutation) pada ibu pre-mutation ada
kemungkinan y anaknya mengalami mutasi gen lebih lanjut atau tetap bertahan pada
genotype intermediate allel . Sehingga pengaruh/fenotipe untuk anak laki-laki yang
memiliki saudara laki-laki yang mengalami kelainan mental maka ada dua kemungkinan
yaitu full-mutation (karena ada mutasi lebih lanjut) dimana full-mutation ini dikenal
dengan Fragile X syndrome atau hanya mengalami pre-mutation. Secara fisik pada
beberapa kasus anak laki-laki yang mengalami pre-mutation menampakkan cirri-ciri
keterbelakangan mental atau dapat meengalami Fragile X-associated tremor/Ataxia
syndrome (FXTAS) yang diidentifikasi sebagai kelainan neuron salah satunya Parkinson
yang cenderung tampak pada usia 50tahunan.
5. Satu dari saudara perempuan Mary tidak memiliki anak sejak menopause pada usia 32
tahun.
a. Berapa usia normal wanita mengalami menopause?
Menopause terjadi pada usia yang bervariatif, rata-rata usia menopause 45-50 tahun dan
pada dewasa ini ada kecendrungan untuk terjadinya menopause pada umur yang lebih tua
(Sibagariang dkk, 2010) dan Manuaba (1993) juga berpendapat bahwa rata-rata usia
menopause
45-50
tahun.
Menurut Amigomi
dkk
(2000)
dalam
penelitiannya
memperlihatkan bahwa rata-rata wanita Itali mulai menopause pada usia 50,2 tahun dan
hasil penelitian Reynolds dan Obermeyer (2003) menggambarkan rata-rata wanita
menopause di Maroko pada usia 48,4 tahun, selain itu Oya dan Mellen (2004) melaporkan
bahwa wanita di kota Ankara Turki rata-rata menopause pada usia 47 tahun serta Reynolds
dan Obermeyer (2005) mendapatkan hasil rata-rata wanita menopause di Spanyol saat usia
51,7 tahun serta di Amerika pada usia 52,6 tahun. Sementara wanita Cina rata-rata
mengalami menopause pada usia 50 tahun (Li. 2012)
b. Apa penyebab menopause dini?
Penyebab menopause adalah matinya (burning out) ovarium. Sepanjang kehidupan
seksual seorang wanita kira-kira 400 folikel primodial tubuh menjadi folikel vesikuler dan
berevulasi. Sementara beratus dan ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun
hanya tinggal beberapa folikel primodial tetap tertinggal untuk dirangsang oleh FSH dan
LH, pembentukan estrogen oleh ovarium berkurang bila jumlah folikel primodial
mendekati nol. Bila pembentukan estrogen turun sampai tingkat kritis, estrogen tidak dapat
lagi menghambat pembentukan FSH dan LH yang cukup untuk menyebabkan siklus
ovulasi. Akibatnya, FSH dan LH (terutama FSH) setelah itu dihasilkan dulu jumlah besar
dan tetap. Estrogen dihasilkan dalam jumlah subkritis dalam waktu pendek setelah
menopause, tetapi setelah beberapa tahun, waktu sisa terakhir. Folikel primodial menjadi
atretis, pembentukan estrogen oleh ovarium turun sampai nol. (Guyton, 2002, p. 150)
c. Adakah keterkaitan antara menopause dini dengan fragile X Syndrome?
Pada kasus ini, menopause ada hubungannya dengan Fragile X Syndrome. Ada tipe Fragile
X Syndrome dengan nama Fragile X-associated Primary Ovarian Insufficiency (FXPOI).
FXPOI dialami oleh 22% perempuan dengan fragile X premutation. Hal ini dapat
menyebabkan ketidakteeraturan
periode
menstruasi,
mengurangi
kesuburan atau
infertilitass, dan menopause dini, dan semua ini akibat dari ketidaknormalan fungsi
ovarium. FXPOI atau POF ( Kegagalan ovarium dini), tapi istilah ini tidak
menggambarkan keadaan ini secara akurat. Wanita dengan FXPOI menghasilkan ovum
tidak memadai namun tetap menghasilkan ovum , beda dengan POF yang tidak
menghasilkan ovum sama sekali.
FXPOI tidak sama dengan menopause, karena dalam beberapa kasus wanita dengan
mengidap FXPOI bisa hamil karena indung telur dapat sekali-sekali menghasilkan ovum.
Wanita yang mengidap FXPOI pada beberpa kassus dapat merasakan siklus menstruasi,
sedangkan pada menopause siklus menstruasi tidak dapat kembali.
Ini penting bagi wanita atau remaja dengan premutation untuk menjaga siklus menstruasi
dan mendiskusikan potensi
produksi estrogen kadar darah mungkin dapat membantu bagi mereka yang berisiko
terhadap FXPOI. Hal ini sangat berpengaruh terhadap wanita yang terkena FXPOI apabila
ia ingin memiliki anak bisa dua kemungkinan, pertama ia akan mengalami ketidaksuburan
sehingga ia tidak bisa memiliki anak atau mereka yang bisa hamil tapi memiliki keturunan
dengan carier fragile X Syndrome.
d. Apa dampak menopause dini?
Beberapa dampak premenopause yang sering terjadi di masyarakat adalah kecemasan,
takut, lekas marah, ingatannya menurun, sulit konsentrasi, gugup, merasa tidak berguna,
mudah tersinggung, stress bahkan depresi (Anonim, 2008). Para wanita usia lanjut tersebut
juga rentan terhadap penyakit degeneratif misalnya osteoporosis, penyakit jantung koroner,
kanker, darah tinggi, dan dimensia tipe Alzheimer (Kasdu, 2002, p. 40-74)
penghasil dopamin. Dopamin merupakan senyawa kimia yang ada di otak yang berfungsi
untuk menggordinasi otak dalam memerintahkan tubuh untuk bergerak. Apabila dopamin
tidak dihasilkan maka pergerakan tubuh akan bermasalah.
b. Apa penyebab Parkinsons disease?
1. Toksin atau racun
2. Faktor keturunan
3. Kepala terluka atau pernah mengalami trauma kepala akibat kecelakaan, benturan di
kepala, dll.
4. Efek samping dari penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang
cukup lama
c. Apa tanda-tanda / gejala Parkinsons disease?
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
FXS sudah diketahui keluarga-keluarga ini dan penyedia mereka). Dalam beberapa
keluarga dengan anak yang memiliki FXS, tidak diketahui yang kakek ibu adalah pembawa
sampai diagnosis FXTAS dicurigai.
V.
VI.
Learning Issue
a. Kromosom, DNA, dan Gen
b. Pola Penurunan Sifat
c. Kelainan Genetika
d. Sitogenetika
e. Teratologi
f. Konseling Genetika
g. Pedigree
VII.
Kerangka Konsep
VIII. Sintesis
a. Kromosom, DNA, dan Gen
Gen Fragile X dapat diteruskan dalam keluarga oleh dan kepada orang-orang baik gender
yang tidak memiliki tanda-tanda jelas FXD.
Tubuh setiap orang terdiri dari jutaan struktur kecil yang disebut sel. Dalam setiap sel
adalah informasi genetik yang kita warisi dari orang tua kita. Informasi genetik yang
terkandung dalam "gen," dan gen yang ditemukan berbaris di struktur yang disebut
kromosom. Gen terbuat dari untaian DNA (asam deoksiribosa) yang panjang. DNA
biasanya disebut kode genetik. Molekul DNA disimbolisasikan dengan huruf C, G, T, dan
A. Tiap gen dibuat dari urutan DNA tertentu.
Kromosom dan gen seperti untaian manik-manik plastik. Seluruh untai manik-manik
merupakan kromosom, masing-masing manik mungkin mewakili gen, dan plastik manikmanik yang dibuat akan menjadi molekul DNA.
wanita, kedua kromosom tersebut sama dan disebut kromosom X. Pada laki-laki, terdapat
satu kromosom X dan satu kromosom Y.
c. Kelainan Genetika
Kelainan genetik adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan pada materi genetik
individu (genom). Kebanyakan penyakit akibat kelainan genetic ini cukup langka dan
mempengaruhi satu orang dalam setiap beberapa ribu atau jutaan orang
Terminologi yang harus diketahui:
Gen : segmen kecil dari DNA, yang mengkode sintesis protein yang spesifik, merupakan
satuan biologis dari keturunan, dan terletak di lokus tertentu pada kromosom.
Kromosom: suatu struktur dalam nucleus yang mengandung benang linear DNA yang
Ada lima pola Mendelian patterns of inheritance, tergantung pada lokasi kromosom pada
gen (autosomal atau sex-linked):
a. Autosomal dominant
Gen dominan adalah gen yang secara fenotif di ekspresikan baik dalam keadaan homozigot
maupun heterozigot. Pada pola penurunan ini:
Orangtua yang menderita kelainan akan mempunyai anak yang menderita pula keadaan
b. Autosomal recessive
Gen Autosomal recessive adalah gen yang diekspresikan (fenotif) dalam keadaan
homozigot saja. Pada pola penurunan ini:
Seorang penderita biasanya memiliki orang tua yang secara fenotif normal.keadaan ini
c. X-linked dominant
Pola penurunan X-linked dominant jarang terjadi dan susah dibedakan dengan pola
autosomal dominan, kecuali bahwa jika penderita adalah pria, maka ia akan memiliki anak
laki-laki normal sedangkan semua anak perempuannya adalah penderita.
d. X-linked recessive
Pola penurunan pada gen X-linked recessive adalah sebagai berikut:
Jika ayah adalah penderita, maka tidak ada anak laki-laki yang menderita
e. Y-linked/holandric.
Karena hanya pria yang memiliki kromosom Y, maka hanya pria yang bisa menurunkan
kelainan akibat Y-linked dan hanya pria pula yang bisa menjadi penderitanya.
Kromosom Y mengandung beberapa gen yaitu:
Terjadinya mutasi pada salah satu gen tersebut akan menyebabkan azoospermia atau
masalah fertilitas pada pria.
b. Uniparental disomy
Uniparental disomy diakibatkan karena terjadinya duplikasi kromosom dari salah satu
orang tua dan hilangnya corresponding homolog dari pasangan yang lain. Misalnya
uniparental disomy kromosom 15 pada ibu, dapat menyebabkan fenotif yang sama dengan
PW, tetapi tanpa delesi karena tidak ada kontribusi kromosom 15 dari ayah. Beckwith
Wiedemann syndrome merupakan duplikasi pada kromosom 11p15.
c. Mitochondrial inheritance
Mitochondrial DNA (MtDNA) diturunkan dari ibu karena sperma tidak mengkontribusikan
mitokondria kepada zigot. Sehingga, pria penderita tidak dapat mentransmisikan kelainan
kepada anaknya, atau dengan kata lain pria penderita dengan wanita normal akan
mempunyai
anak
yang
seluruhnya
normal.
Mosaicism
Mosaic
adalah
individu
dengan
multiple
cells
Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran
pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga
bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang
mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama
yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir.
Penyakit ini merupakan penyakit keturunan. Bila salah satu atau kedua orang tua, kakek
atau nenek anak menderita penyakit asma maka bisa diturunkan ke anak. Prof Dr. dr Heru
Sundaru, Sp.PD, KAI, Guru Besar Tetap FKUI menjelaskan, "penyakit asma bukan
penyakit menular tapi penyakit keturunan."
e. Alzheimers disease
Penyakit alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang secara epidemiologi terbagi
2 kelompok yaitu kelompok yang menderita pada usia kurang 58 tahun disebut sebagai
early onset sedangkan kelompok yang menderita pada usia lebih dari 58 tahun disebut
sebagai late onset.
Beberapa peneliti mengungkapkan 50% prevalensi kasus alzheimer ini diturunkan melalui
gen autosomal dominant. Individu keturunan garis pertama pada keluarga penderita
alzheimer mempunyai resiko menderita demensia 6 kali lebih besar dibandingkan
kelompok kontrol normal. Pemeriksaan genetika DNA pada penderita alzheimer dengan
familial early onset terdapat kelainan lokus pada kromosom 21 diregio proximal log arm,
sedangkan pada familial late onset didapatkan kelainan lokus pada kromosom 19. Setelah
berumur 40 tahun terdapat neurofibrillary tangles (NFT), senile plaque dan penurunan
Marker kolinergik pada jaringan otaknya yang menggambarkan kelainan histopatologi
pada penderita alzheimer.
f. Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis (RA) adalah suatu penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan
kronis sendi-sendi. Rheumatoid arthritis dapat juga menyebabkan peradangan dari jaringan
sekitar sendi-sendi dan organ-organ lain dalam tubuh. Penyakit autoimun adalah penyakit
yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh dengan sembarangan (salah mengira) diserang
oleh sistim imunnya sendiri. Sistim imun adalah suatu organisasi yang kompleks dari selsel dan antibodi-antibodi yang diciptakan secara normal untuk mencari dan membasmi
penyerbu-penyerbu tubuh, terutama infeksi-infeksi. Pasien-pasien dengan penyakit
autoimun mempunyai antibodi-antibodi didalam darahnya yang menargetkan jaringanjaringan tubuhnya sendiri, dimana mereka dapat berkaitan dengan peradangan. Karena ia
dapat mempengaruhi beragam organ-organ tubuh lain, rheumatoid arthritis dirujuk sebagai
suatu penyakit sistemik dan adakalanya disebut penyakit rheumatoid. Arthritis berarti
peradangan
sendi.
Peradangan
sendi
dari
rheumatoid
arthritis
menyebabkan
d. Sitogenetika
Sitogenetika merupakan penyatuan dari sitologi dengan genetika. Pengertian dari
sitogenetika itu sendiri adalah sains hibrid yang berusaha mencari kolerasi antara
peristiwa-pwristiwa selular, terutama yang terjadi pada kromosom dengan fenomena
genetik.
Pemeriksaan sitogenetika dan genetika molekuler perlu dilakukan untuk
mengkonfirmasi adanya sindrom Fragile X.
Pemeriksaan sitogenetika dilakukan pada seluruh sampel. Media yang digunakan
adalah media MEM yang ditambahkan thymidine dan media TC199. Media tersebut
digunakan untuk mendeteksi adanya fragile site karena memenuhi syarat untuk
menampilkan fragile-X site yaitu kondisi rendah asam folat. Untuk menganalisis diperiksa
sidikan 20 sel, bila didapatkan positif fragile site, penghitungan diteruskan sampai 100 sel.
Analisis Kromosom (Sitogenetik)
Pencegahan
a.
b.
c.
d.
Penyaringan prenatal
Program sosial (pemberantasan kemiskininan dan pendidikan rendah)
Program lingkungan (mengurangi bahan-bahan kimia beracun)
Pencegahan rubella
e. Teratologi
Reterdasi Mental
Reterdasi mental disebabkan oleh banyak faktor, tetapi dari sekian banyak faktor
mungkin akan dikempokkan menjadi dua kategori, yakni faktor-faktor yang tidak berasal
dari lingkungan (termasuk didalamnya faktor-faktor herediter atau genetik, faktor prenatal,
dan faktor pada waktu kelahiran dan sesudah kelahiran) yang disingkat sebagai faktor
biologis dan faktor psikososial.
Retardasi mental ditemukan sekitar 2-3% dari seluruh populasi di negara
berkembang. Retardasi mental adalah keadaan dimana fungsi intelektual yang secara
signifikan berada dibawah rata-rata, yang disertai dengan keterbatasan fungsi adaptasi
dalam minimal dua dari kemampuan berikut : komunikasi, perawatan diri, keterampilan
social/interpersonal, kehidupan di tempat tinggal, fungsi akademik, pekerjaan, kesehatan
dan keamanan, pemanfaatan waktu luang, dimana onset tersebut muncul sebelum umur 18
tahun. Penyebab dari retardasi mental sangat beragam, dimana faktor genetik memiliki
peran 25-50% sebagai penyebab dari retardasi mental. Sindrom Fragile X merupakan
kelainan genetik kedua yang paling banyak menyebabkan retardasi mental setelah sindrom
Down. Pada sindrom Fragile X, terjadi perluasan jumlah trinukleotida DNA CGG repeat
pada promoter gen FMR1, dimana jumlah CGG repeat pada keadaan normal adalah antara
5 50. Perluasan CGG repeat dapat berupa premutasi (52-200) atau mutasi penuh
(>200).Mutasi penuh yang terjadi dapat menekan ekspresi gen, sehingga menyebabkan
terhentinya produksi Fragile X Mental Retardation Protein (FMRP). Dengan tidak
terproduksinya FMRP pada keadaan ini menyebabkan kelemahan fungsi kognitif pada
penderita.
Fragile X Syndrome
Sindrom Fragile X (FXS) adalah suatu kondisi genetik yang menyebabkan cacat
intelektual, tantangan perilaku dan pembelajaran dan berbagai karakteristik fisik. Meskipun
FXS terjadi pada kedua jenis kelamin, laki-laki lebih sering terkena daripada perempuan,
dan umumnya lebih parah.
X Syndrome Fragile di Pria
Mayoritas laki-laki dengan sindrom X rapuh menunjukkan cacat intelektual yang
signifikan (sebelumnya disebut sebagai "keterbelakangan mental"). Cacat di FXS
mencakup berbagai dari ketidakmampuan belajar sedang sampai cacat intelektual yang
lebih parah.
Fitur fisik mungkin termasuk telinga yang besar, wajah panjang, kulit lembut dan
testis yang besar (disebut "macroorchidism") pada laki-laki post-pubertas. Masalah
jaringan ikat mungkin termasuk infeksi telinga, kaki datar, langit-langit melengkung tinggi,
jari-jari ganda bersendi dan hiper-sendi fleksibel.
Fitur X Syndrome Fragile di Wanita
Sekitar sepertiga dari wanita dengan FXS memiliki cacat intelektual yang
signifikan. Orang lain mungkin memiliki moderat atau ringan ketidakmampuan belajar, /
masalah kesehatan mental emosional, kecemasan umum dan / atau kecemasan sosial.
Sebagian
kecil
wanita
yang
memiliki
mutasi
penuh FMR1
Gene yang
menyebabkan FXS akan memiliki tanda-tanda yang jelas dari kondisi-intelektual, perilaku
atau fisik. Betina ini sering diidentifikasi hanya setelah anggota keluarga lain telah
didiagnosis.
dalam pengembangan sinapsis, yaitu koneksi khusus antara sel-sel saraf. Sinapsis sangat
penting untuk menyampaikan impuls saraf.
Hampir semua kasus sindrom X rapuh disebabkan oleh mutasi di mana segmen
DNA, yang dikenal sebagai CGG triplet ulangi, diperluas dalam gen FMR1. Biasanya,
segmen DNA ini diulang dari 5 sampai 40 kali. Pada orang dengan sindrom X fragile,
bagaimanapun, segmen CGG diulang lebih dari 200 kali. Segmen CGG secara tidak
normal diperluas mati (keheningan) gen FMR1, yang mencegah gen dari memproduksi
FMRP. Kehilangan atau kekurangan (defisiensi) protein ini mengganggu fungsi sistem
saraf dan menyebabkan tanda-tanda dan gejala sindrom X fragile.
Bagaimana orang mewarisi sindrom X fragile?
Sindrom Fragile X diwariskan dalam pola dominan terkait-X. Sebuah kondisi
dianggap terkait-X jika gen bermutasi yang menyebabkan gangguan terletak pada
kromosom X, salah satu dari dua kromosom seks. (Kromosom Y adalah kromosom seks
lainnya.) Warisan tersebut dominan jika satu salinan gen diubah dalam setiap sel cukup
untuk menyebabkan kondisi tersebut. Terkait-X dominan berarti bahwa pada wanita (yang
memiliki dua kromosom X), mutasi pada salah satu dari dua salinan gen di setiap sel cukup
untuk menyebabkan gangguan ini. Pada laki-laki (yang hanya memiliki satu kromosom X),
mutasi pada satu-satunya salinan gen di setiap sel menyebabkan gangguan tersebut. Dalam
kebanyakan kasus, laki-laki mengalami gejala yang lebih parah dari gangguan daripada
perempuan.
Pada wanita, premutation gen FMR1 pada kromosom X dapat memperluas ke lebih
dari 200 mengulangi CGG dalam sel yang berkembang menjadi telur. Ini berarti bahwa
wanita dengan premutation memiliki peningkatan risiko memiliki anak dengan sindrom X
fragile. Sebaliknya, premutation pada pria tidak berkembang ke lebih dari 200 mengulangi
seperti yang diteruskan ke generasi berikutnya. Pria bebas premutation hanya untuk anak
perempuan mereka. Anak-anak mereka menerima kromosom Y, yang tidak termasuk
gen FMR1.
diagnosis spesifik dari perkembangan lisan dyspraxia [Robertson & Singh 2000, Webb et
al 2003].
f. Konseling Genetika
Konseling genetik merupakan proses komunikasi yang berhubungan dengan
kejadian atau resiko kejadian kelainan genetik pada keluarga. Dengan meningkatnya
pengetahuan kita tentang janin,banyak pasangan menunjukkan adanya indikasi untuk
mendapat diagnosa genetik prenatal. Meskipun setiap ahli kebidanan mempunyai peran
dalam memberikan konseling genetik, banyak klinisi mendapatkan bahwa konselor
genetik, seseorang yang lebih tinggi tingkatannya dan mereka yangterlatih dalam aspek
pendidikan, psikologis dan administrative dari genetik akan sangat membantu.Konselor
genetik berpengalaman dapat memperoleh dan menafsirkan riwayat keluarga, sering kali
mereka terlibat dalam menegakkan diagnosa. Bila hadir dalam kunjungan prenatal, mereka
dapat menafsirkan kehamilan kini, menjelaskan resiko bagi janin, dan mendiskusikan
pilihan yang tersedia.
Kompleksitas dari konseling genetik dan luasnya cakupan penyakit genetik
mengarah pada perkembangan spesialisasi berbagai displin ilmu yang didesain untuk
memberikan dukungan medis yang luas bagi mereka dan keluarganya yang beresiko
dengan kelainan ini. Pendekatan konseling genetik memiliki implikasi etik, sosial dan
finansial yang penting. Filosofi yang berhubungan dengan konseling genetik bervariasi
luas menurut negara dan pusat-pusat pelayanan. Pada center-center di Amerika utara,
konsultasi ini laksanakan dengan cara-cara tidak langsung dimana pasien belajar
memahami betapa bernilainya peran dirinya dalam membuat keputusan medis
tertentu.Pasien dengan resiko penyakit genetik harus memahami prinsip-prinsip dasar dari
genetika medis dan terminology yang relevan dengan situasi ini. Ini mencakup konsep
tentang gen, bagaimana gen dihantarkan, dan bagaimana gen ini menimbulkan resiko
penyakit turunan.
Konselor genetik memberikan informasi tentang factor risiko dan menjelaskan tes
genetika yang tersedia. Seorang individu atau pasangan dapat menggunakan informasi ini
untuk membantu mereka dalam membuat keputusan untuk menjadi orangtua. Bagi orangorang yang berhubungan dengan mereka yang mempunyai riwayat keturunan, konselor
genetic dapat :
1) Memberikan informasi komplit dan akurat tentang gangguan-gangguan yang spesifik
2) Menentukan pasangan-pasangan yang berisiko memiliki anak dengan gangguan-gangguan
tertentu
3) Memberikan informasi tentang pemeriksaan yang dapat menjelaskan bahwa bayi memiliki
gangguan sebelum atau setelah lahir
Sasaran konselor genetika bagi mereka yang :
8.
g. Pedigree
Agar supaya pewarisan sifat keturunan yang terdapat di dalam suatu keluarga dapat
diikuti untuk beberapa generasi, maka perluh sekali dibuat suatu diagram silsilah (Pedigree
chart), dari keluarga itu. Diagram silsilah yang pertama-tama dikenal terbuat dari tanah liat,
ditemukan di Iran dan diduga berasal dari tahun 3100 sebelum Masehi. Beberapa analisa
tentang diagram silsilah pada manusia telah dimulai pada akhir abad ke-19 oleh Francis
Galton (Suryo, 2010).
Silsilah merupakan alat yang paling banyak digunakan bagi penelitian dan
gambaran pewarisan sifat-sifat manusia dan standar simbol-simbol tertentu telah disusun
oleh para ahli dalam publikasinya. Untuk sebagian besar, kita akan menggunkaan silsilah
mengenai penyakit yang diturun temurunkan dari pada sifat-sifat normal, tiada karena
didapatkan lebih banyak dokumen mengenai silsilah penyakit dan kondisi abnormal.
Pentingnya peta silsilah tidak terbatas pada penentuan sifat genetis suatu kondisi. Bila
timbul kondisi yang tidak biasa dalam keluarga, khususnya jika kondisi itu merugikan
individual, pertanyaan pertama adalah apakah kondisi itu diturunkan atau tidak (Anna,
1985).
Suatu silsilah adalah pendataan sistematis (baik berupa kata-kata atau simbol)
mengenai nenek moyang individu tertentu, atau bias juga merupakan pohon keluarga untuk
sejumlah besar individu. Bisanya wanita dinyatakan dengan bulatan dan laki-laki dengan
persegi empat. Perkawinan ditunjukkan dengan garis-garis horsontal antara dua individu.
Keturunan dari suatu perkawinan dihubungkan oleh garis vertical pada garis perkawinan.
Tiap generasi ditempatkan pada suatu baris terpisah yang diberi label angka romawi
(William, 1991).
Pedigree atau dapat diterjemahkan sebagai 'Silsilah', adalah catatan/ rekaman dalam
bentuk diagram yang menunjukkan asal usul keturunan suatu hasil pembiakan.Dalam
bidang genetika, diagram silsilah digunakan untuk melacak hal-hal seperti ciri spesifik,
sifat bawaan, kelainan genetika dan pewarisan penyakit pada suatu keluarga atau garis
keturunan. Lambang-lambang yang telah baku digunakan untuk menyatakan laki-laki,
perempuan, perkawinan dan keturunan. Perkawinan dinyatakan dengan garis penghubung
horizontal antara laki-laki dan perempuan, sedangkan keturunan diletakkan pada baris
berikutnya dengan susunan berurutan dari kiri ke kanan menurut tanggal kelahiran dan
dihubungkan vertikal ke garis perkawinan kedua orang tuanya. Pewarisan karakter yang
dipelajari dinyatakan dengan garis penghubung tebal, dan ketidakhadiran karakter
ditunjukkan dengan simbol terbuka (Sinta, 2011).
http://www.cdc.gov/ncbddd/fxs/facts.html
ghr.nlm.nih.gov/condition/fragile-x-syndrome
Munir,
Zelva.
Konseling
Genetik.
14
Oktober
https://www.scribd.com/doc/133996688/konseling-genetik
2014.
Diambil
dari
Natinal Fragile X Foundation., 2012. Fagile X-associated disorded. [online] Available at:
<http://www.fragilex.org/wp-content/uploads/2012/01/handbook-FXD_3rd_Edition.pdf>
[Accessed 13 September 2014].
Delphie, B. 2006. Autism Usia Dini. Bandung: Rizqi Press
Tina L. Stanton-Chapman, Derek A. Chapman, Ann P. Kaiser, Terry B.
Hancock .Cumulative Risk and Low-Income Childrens Language Development. Topics in
Early Childhood Special Education, Vol. 24, No. 4, 227-237 (2004)
E. Sulistiany. 2013. Chapter II pdf. http://www.respitory.usu.ac.id, diunduh pada tanggal 14
Oktober 2014 pukul 21.00