You are on page 1of 5

Diploma Teknik Sipil SV-UGM

BAB IV
PEMERIKSAAN MODULUS HALUS BUTIR PASIR

A.

Pendahuluan
Pemeriksaan ini adalah salah satu cara untuk mengetahui nilai kehalusan atau kekasaran
suatu agregat. Kehalusan atau kekasaran suatu agregat dapat mempengaruhi kelecakan dari
mortar beton, apabila agregat halus yang terdapat dalam mortar terlalu banyak akan
menyebabkan lapisan tipis dari agregat halus dan semen akan naik ke atas.

B.

Tujuan
Untuk mengetahui nilai kehalusan atau kekasaran butiran pasir

C.

Benda Uji
Benda uji yang digunakan adalah pasir dengan berat minimum 500 gr.

D.

Alat
1. Satu set ayakan 4.75 mm, 2.36 mm, 1.18 mm, 0.6 mm, 0.3 mm, 0.15 mm, dan sisa.
2. Alat getar ayakan.
3. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr.
4. Kuas pembersih ayakan.
5. Cawan.

E.

Pelaksanaan
1.

Pertama siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.

2.

Ambillah pasir dengan berat 500 gr.

3.

Kemudian masukan pasir tersebut kedalam set ayakan.

4.

Pasanglah set ayakan ke dalam alat getar ayakan kemudian digetarkan selama 3 menit.

5.

Setelah itu keluarkan ayakan dari alat getar tersebut, kemudian ambil dan timbanglah
pasir yang tertinggal dari masing-masing tingkatan ayakan.

6.
F.

Catat semua data hasil pengujian ke dalam tabel pengujian.

Data Praktikum
Benda Uji
1. Pasir asal

: Merapi

2. Berat pasir uji

: 500 gr

Laporan Praktikum Bahan Bangunan Kelompok 9 A 2012 1

Diploma Teknik Sipil SV-UGM

G.

Hasil Pengujian dan Perhitungan


1.

Berat pasir yang diuji

2.

Hasil pengayakan
a.

Lubang ayakan
i.

ii.

Berat tertinggal

Berat tertinggal

: 500 gr
: 4.75 mm
(gr)

= 4,7

(%)

4,7

475
,
1

x 100%
=
= 0,01 %

iii.

Berat kumulatif

(%)

= 0 + 0,01
= 0,01 %

iv.

Berat kumulatif lewat ayakan

= 100 0,01
= 99,99 %

b.

Lubang ayakan
i.

ii.

Berat tertinggal

Berat tertinggal

: 2.36 mm
(gr)

= 13,5

(%)

13,5

475
,
1

x 100%
=
= 2,841 %

iii.

Berat kumulatif

(%)

= 0,01 + 2,841
= 2,851 %

iv.

Berat kumulatif lewat ayakan

= 100 2,851
= 97,149 %

c.

Lubang ayakan
i

Berat tertinggal

: 1.18 mm
(gr)

= 67

67

475
,
1

x 100%
=

ii

Berat tertinggal

(%)

= 14,102 %
iii

Berat kumulatif

(%)

= 2,851 + 14,102
= 16,953 %

iv. Berat kumulatif lewat ayakan

= 100 16,953
= 83,047 %

Laporan Praktikum Bahan Bangunan Kelompok 9 A 2012 2

Diploma Teknik Sipil SV-UGM

d.

Lubang ayakan
i.

ii.

Berat tertinggal

Berat tertinggal

: 0.60 mm
(gr)

= 125,2

(%)

125,2

475
,
1

x 100%
=
= 26,352 %

iii.

Berat kumulatif

(%)

= 16,953 + 26,352
= 43,305 %

iv.

Berat kumulatif lewat ayakan

= 100 43,305
= 56,695 %

e.

Lubang ayakan
i.

ii.

Berat tertinggal

Berat tertinggal

: 0.30 mm
(gr)

= 113,8

(%)

113,8

475
,
1

x 100%
=
= 23,953 %

iv.

Berat kumulatif

(%)

= 43,305 + 23,953
= 67,258 %

Berat kumulatif lewat ayakan

= 100 67,258
= 32,742 %

f.

Lubang ayakan
i

ii

Berat tertinggal

Berat tertinggal

: 0.15 mm
(gr)

= 107,1

(%)

107,1

475
,
1

x 100%
=
= 22,543 %

iii

Berat kumulatif

(%)

= 67,258 + 22,543
= 89,801 %

iv

Berat kumulatif lewat ayakan

= 100 89,801
= 10,199 %

Laporan Praktikum Bahan Bangunan Kelompok 9 A 2012 3

Diploma Teknik Sipil SV-UGM

g.

Sisa
i

ii

Berat tertinggal

Berat tertinggal

(gr)

= 43,8

(%)

43,8

475
,
1

x 100%
=
= 9,219 %

h.

Jumlah
i

ii

Berat tertinggal

Berat tertinggal

(gr)

= 475,1

(%)

475,1

500

x 100%
=
= 95,02 %

iii.

Berat kumulatif

(%)

= 0,01 + 2,851 + 16,953 + 43,305 +


67,258 + 89,801
= 220,178 %

Berat kumulatif lewat ayakan

= 99,99 + 97,149 + 83,047 + 56,695 +


32,742 + 10,199
= 379,822 %

berat..tertinggal..kumulatif
i.

Modulus halus

100

=
220,178
= 100
= 2,202

Pemeriksaan modulus pasir.


Lubang
Ayakan
4,75

Berat tertinggal Berat tertinggal Berat kumulatif lewat


(gr)
(%)
kumulatif (%)
ayakan (%)
4,7
0,01
0,01
99,99

2,36

13,5

2,841

2,851

97,149

1,18

67

14,102

16,953

83,047

0,60

125,2

26,352

43,305

56,695

0,30

113,8

23,953

67,258

32,742

0,15

107,1

22,543

89,801

10,199

sisa
43,8
Jumlah 475,1

9,219
99,02

xxxxxxxxxx
220,178

xxxxxxxxxxxxxxxx
379,822

Laporan Praktikum Bahan Bangunan Kelompok 9 A 2012 4

Diploma Teknik Sipil SV-UGM

H.

Pembahasan
Dalam pengadukan beton, agrerat tidak boleh terlalu kasar atau pun terlalu halus.

Karena

akan mempengaruhi kelecekan dari mortar beton itu sendiri. Dalam percobaan kali ini
agrerat yang diuji adalah pasir. Maksud dari uji coba ini adalah untuk memeriksa MHB
pasir tersebut. Berdasarkan hasil percobaan diatas modulus halus butir pasir yang diperoleh
sebesar 2,202. Seperti yang telah dijelaskan dalam Buku Konstruksi Teknik, maka pasir ini
masuk pada gradasi daerah 2 yaitu agak kasar.
Sesuai dengan syarat PUBI (Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia) 1982 Pasal 11
Pasir Beton Angka kehalusan fineness modulus terletak antara 2,2 3,2 bila diuji memakai
rangkaian ayakan dengan nomor ayakan berturut-turut 0.16 0.315 0.63 1.25 2.5 5
10 mm dengan fraksi yang lewat ayakan 0.3 mm minimal 15% berat.
I.

Kesimpulan
1. Modulus halus pasir

: 2,202

2. Gradasi pasir masuk daerah : II ( agak kasar)


Sesuai PUBI 1982 Pasal 11 pasir ini memenuhi syarat sebagai bahan pencampur adukan
beton, yang termasuk pada pasir agak kasar dengan M.h.b antara 2,20 3,2.
J.

Lampiran
1. Laporan Sementara
2. Grafik MHB Pasir
3. Bahan Kontruksi Teknik
4. Gambar Alat
5. Gambar Urutan Langkah Kerja
6. Flow Chart

Laporan Praktikum Bahan Bangunan Kelompok 9 A 2012 5

You might also like