You are on page 1of 1

Puteriku…..

dengarkanlah
Sumbangan ketenteramanku pada Khamis, 05 Mei 2005 @
15:33:07
Seorang ibu memberi nasihat kepada puterinya ketika melepaskannya
untuk dibawa si suami dengan ucapan, “ Hai puteriku, kamu akan
berpisah dengan tempat kamu dilahirkan dan akan meninggalkan
sarang tempat kamu dibesarkan, pindah ke sangkar yang belum
kamu kenal dan kepada kawan pendamping yang belum kamu kenali
sebelumnya.

Dengan kekuasaan suamimu atas dirimu, dia menjadi pengawas dan


penguasa. Jadilah pengabdi baginya, supaya dia menjadi pengabdi
bagimu. “ Hai puteriku, ingatlah pesanku yang sepuluh sebagai
pusaka dan peringatan bagimu. “Bergaullah (berkawan) atas dasar
kerelaan (ikhlas). Bermusyawarahlah dengan kepatuhan dan ketaatan
yang baik. Jagalah selalu pandangan matanya, jangan sampai dia
melihat seseatu yang buruk dan tidak menyenangkan hatinya. “ Jaga
bau – bauan yang sampai ke hidungnya dan hendaklah dia selalu
mencium wewangian darimu. Celak mata memperindah yang indah
dan air dapat mengharumkan bila tidak ada wewangian. “ Jagalah
waktu – waktu makannya dan ketenangan saat tidurnya, sebab
perihnya perut disebabkan rasa lapar dapat mengobarkan amarah dan
kurangnya tidur sering menimbulkan rasa jengkel. “ Peliharalah
rumah dan harta bendanya, dirinya, kehormatannya, dan anak2 nye.
Sesungguhnya menjaga harta bendanya ialah suatu penghargaan
yang baik dan menjaga anak –anakanya adalah suatu perbuatan yg
mulia. “ Janganlah engkau sekali kali membocorkan rahsianya dan
jangan menentang perintahnya. Bila membocorkan rahsianya kamu
tidak akan aman dari tindakan balasannya dan bila menentang
perintahnya beerti kamu menanam dendam dalam dadanya. “
Janganlah engkau terlihat gembira di saat dia sedang sedih dan
susah, dan jangan bersikap murung saat dia bergembira. Kedua hal
ini dapat menimbulkan kesalah fahaman yang akan membuat keruh
rumahtanggamu “ Muliakanlah dia agar dia juga memuliakanmu dan
banyaklah bersikap setuju agar dia lebih lama menjadi
pendampingmu. “ Kamu tidak akan mencapai apa yang kamu
inginkan, kecuali bila mengutamakan keredhaannya atas
keredhaanmu, dan mendahulukan hawa nafsunya terhadap hawa
nafsumu dalam hal2 yg kamu senangi dan kamu benci.

You might also like