You are on page 1of 12

1.

Sebutkan visi dan misi institusi tempat anda bertugas


A. Visi Rumah Sakit Jiwa dr.Soeharto Heerdjan
Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta mempunyai visi yang telah
disepakati adalah : Menjadi Pusat Unggulan Dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa
Perkotaan. Dengan ditetapkannya visi tersebut diharapkan bisa menggugah
semangat seluruh komponen yang ada di rumah sakit untuk mewujudkan visi
tersebut menjadi kenyataan.
B. Misi Rumah Sakit Jiwa dr.Speharto Heerdjan
Dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan tersebut, maka

misi yang

diemban oleh RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta adalah :


1. Melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa sesuai pedoman pelayanan Rumah Sakit
Tipe A dengan memberikan pelayanan dan pemeliharaan kesehatan jiwa yang
bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan bagi masyarakat perkotaan dibidang
promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif.
2.Melaksanakan pendidikan kesehatan jiwa dengan pedoman Rumah Sakit
Pendidikan dengan melaksanakan pendidikan, pelatihan dan pengembangan IPTEK
Tenaga Kesehatan Jiwa.
3. Melaksanakan penelitian kesehatan jiwa sesuai pedoman bio etika kedokteran

2. Apakah saudara mengelola unit ruang rawat sesuai dengan visi, misi
RS ? Jika tidak sebutkan alasannya
Kepala Ruang sebagai Manajer Pelayanan Keperawatan
Dalam pengelolaan kegiatan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit jiwa Kepala Ruang
adalah manager tingkat lini yang mempunyai tanggung jawab untuk meletakkan konsep
praktik, prinsip dan teori manajemen keperawatan serta mengelola lingkungan organisasi
untuk menciptakan iklim yang optimal dan menjamin kesiapan asuhan keperawatan oleh
perawat klinik.

Pengertian Kepala Ruang adalah seorang tenaga perawat professional yang diberi
tanggung jawab dan wewenang untuk mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di
suatu ruang rawat. Standar tugas pokok Kepala Ruang yang ditetapkan oleh Depkes
(2002) meliputi kegiatan menyusun rencana kegiatan tahunan yang meliputi kebutuhan
sumber daya (tenaga, fasilitas, alat dan dana),

Menyusun jadual dinas dan cuti,

menyusun rencana pengembangan staf, kegiatan pengendalian mutu, bimbingan dan


pembinaan staf, koordinasi pelayanan, melaksanakan program orientasi, mengelola
praktik klinik serta melakukan penilaian kinerja dan mutu pelayanan.Kepala Ruang
sebagai manajer operasional dari sebuah ruang perawatan bertanggung jawab untuk
mengorganisasi kegiatan pelayanan dan asuhan keperawatan di ruang rawat inap, yang
meliputi hal-hal sebagai berikut .
1.

Struktur organisasi
Struktur organisasi ruang rawat inap terdiri dari : struktur, bentuk dan bagan yang
menggambarkan pola hubungan antar bagian atau staf atasan baik vertikal
maupun horisontal. Juga dapat dilihat posisi tiap bagian, wewenang dan tanggung
jawab serta jalur tanggung gugat. Bentuk organisasi disesuaikan dengan
pengelompokan kegiatan atau sistim penugasan yang digunakan di ruangan.

2.

Pengelompokan kegiatan
Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang harus
disesuaikan untuk mencapai tujuan. Dalam ruang perawatan. Kepala Ruang
mempunyai tanggung jawab untuk mengorganisir tenaga keperawatan yang ada
dan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan yang akan dilakukan sesuai dengan
tingkat ketergantungan pasien. Pengelompokan kegiatan dilakukan untuk
memudahkan pembagian tugas pada perawat sesuai dengan pengetahuan dan
ketrampilan yang mereka miliki serta disesuaikan dengan kebutuhan klien, yang
biasa disebut dengan metode penugasan keperawatan, untuk ini Kepala Ruang
perlu mengkategorikan pasien yang sedang di rawat di unit kerjanya.

3.

Koordinasi Kegiatan
Kepala Ruang sebagai koordinator kegiatan harus menciptakan kerja sama yang
selaras satu sama lain dan saling menunjang untuk menciptakan suasana kerja
yang kondusif. Menetapkan rentang kendali sejumlah 3 - 7 orang staf,. Selain itu
perlu adanya pendelegasian tugas kepada ketua tim atau perawat pelaksana dalam
asuhan keperawatan di ruang rawat inap.

4.

Evaluasi Kegiatan
Dalam rangka menilai pelaksanaan kegiatan perlu dilakukan evaluasi secara terus
menerus untuk mengetahui adanya penyimpangan standard sehingga dapat
dilakukan koreksi. Kepala Ruang berkewajiban untuk memberi arahan yang jelas
tentang kegiatan yang akan dilakukan. Untuk itu diperlukan uraian tugas dengan
jelas untuk masing- masing staf dan standar penampilan kerja.

5.

Kelompok Kerja
Kegiatan di ruang rawat inap diperlukan kerjasama dan kebersamaan dalam
kelompok. Kebersamaan yang solid dan utuh dapat meningkatkan motivasi kerja
perawat dan perasaan keterikatan dalam kelompok untuk meningkatkan kualitas
kerja dan mencapai tujuan pelayanan dan asuhan keperawatan.

3. Uraikan bagaimana implementasi pengelolaan unit ruang rawat yang


pernah menjadi tanggung jawab saudara.
Kegiatan ini dilakukan sesuai hasil analisis data/informasi yang diperoleh dari
kegiatan

pemetaan.Kegiatannya

tidak

sama

Implementasi mempergunakan prinsip-prinsip.


Adapun kegiatannya, minimal terdiri dari :

untuk

setiap

rumah

sakit.

1. Pengembangan Rencana Strategik Pelayanan Keperawatan Masing-Masing


Rumah Sakit Khusus.
Rencana strategis disusun mempergunakan pedoman penyelenggaraan
pelayanan keperawatan rumah sakit dengan melibatkan semua unsur
keperawatan rumah sakit.
Tujuan : Rencana strategis pelayanan keperawatan rumah sakit sebagai
pedoman

penyelenggaraan

dan

pengembangan

serta

pembiayaan

pelayanan keperawatan.
Sasaran :Seluruh perwakilan unsur keperawatan dan unit-unit terkait.
Pelaksana : Kepala bidang keperawatan sebagai penanggung jawab dan
tim ditentukan dengan kesepakatan bersama.
Langkah -langkah:
1.

Memahami visi dan misi Rumah Sakit Khusus,

2.

Menetapkan misi keperawatan,

3.

Identifikasi faktor internal: kekuatan, kelemahan, dan faktor eksternal,


peluang dan tantangan terhadap pelayanan keperawatan rumah sakit,

4.

Mengidentifikasi kesenjangan, dengan menganalisis faktor-faktor internal


dan eksternal,

5.

Merumuskan masalah area yang perlu dikembangkan

6.

Menetapkan sasaran dan tujuan untuk setiap masalah / area tersebut

7.

Menyusun strategi (termasuk TOR dan RAB)

8.

Menyusun jadwal dan penanggung jawab.

2. Program Tahunan di Tingkat Unit Ruang Rawat Program tahunan ini disusun
sesuai dengan misi keperawatan disetiap Rumah Sakit Khusus, merupakan
program kerja di unit terdepan dari pelayanan keperawatan.
Tujuan : Program tahunan unit ruang rawat sebagai pedoman kerja bagi
seluruh komponen keperawatan melaksanakan asuhan keperawatan,
berkualitas yang berorientasi pada pasien,

Sasaran :Seluruh perawat di unit ruang rawat,


Pelaksana :Kepala ruangan sebagai penanggung jawab.

Langkah -langkah:
1.

Memahami rencana strategis bidang keperawatan rumah sakit,

2.

Menetapkan indikator klinik spesifik keperawatan

3.

Menyusun tujuan asuhan keperawatan

4.

Menetapkan sistem pemberian asuhan keperawatan sesuai kondisi pasien


dan perawat serta sumber lain,

5.

Menetapkan program kerja mencakup : area asuhan keperawatan, sumber


daya manusia perawat dan manajemen asuhan keperawatan

6.

Menetapkan pembiayaan atau sumber lain,

7.

Menetapkan jadwal dan penanggung jawab

3. Penerapan Standar Pelayanan Keperawatan dengan Penyusunan SOP


(Standar Operasional Prosedur)
Standar pelayanan keperawatan merupakan capaian minimal yang harus
dipenuhi oleh bidang keperawatan dalam mengelola dan memberikan
pelayanan keperawatan. Untuk memenuhinya perlu disusun standar
prosedur operasional mencakup pelayanan dan manajemen keperawatan.
Tujuan : Mencapai kualitas pelayanan keperawatan dengan meningkatkan
tingkat kepatuhan terhadap SOP.
Sasaran :Seluruh perawat di unit ruang rawat.
Pelaksana : Kepala ruangan sebagai penanggung jawab.
Langkah-langkah:
1.

Identifikasi lingkup praktik keperawatan di setiap unit ruang rawat,

2.

Identifikasi fungsi-fungsi manajemen asuhan keperawatan di unit ruang


rawat,

3.

Identifikasi sikap profesional, prinsip, moral, etik yang harus harus


diterapkan di unit ruang rawat,

.Identifikasi pola komunikasi perawat-pasien, perawat-perawat, perawat


dan tim kesehatan lain, dan perawat manajer,

5.

Susun daftar SOP yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan/ asuhan


keperawatan disetiap unit ruang rawat.

6.

Susun SOP yang belum ada.

7.

Laksanakan asuhan keperawatan mempergunakan SOP,

8.

Lakukan couch, pembinaan serta penilaian selama menerapkan SOP,

9.

Revisi SOP secara berkala sesuia perkembangan pelayanan,IPTEK dan


kebutuhan masyarakat.

4.

Pelaksanaan Asuhan Keperawatn dan Dokumentasi Sesuai dengan Sistem


Pemberian Asuhan Keperawatan.
Asuhan keperawatan yang dilaksanakan pada setiap unit ruang rawat perlu
didukung oleh fungsi manajemen yaitu sesuai dengan sistem pemberian
asuhan keperawatan. Hal ini penting, karena akan menentukan pembagian
tugas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
Tujuan : Pasien menerima pelayanan/ asuhan keperawatan sesuai
kebutuhannya dan terdokumentasi dengan baik.
Sasaran : Semua perawat di unit ruang rawat.
Pelaksana :Ketua tim, perawat primer atau manajer kasus sebagai
penanggung jawab.
Langkah-langkah:
1.

Mengelompokan pasien sesuai kondisi atau penyakitnya,

2.

Menetapkan penanggung jawab pasien sesuai sistem pemberian asuhan


keperawatan.(Tim, Primer, Manajemen Kasus)

3.

Memberikan asuhan keperawatan dengan mempergunakan proses


keperawatan dan SOP yang telah disusun,

4.

Melakukan kerjasama tim sesuai kondisi pasien,

5.

Menerapkan prinsip etik Keperawatan,

6.

Menerapkan prinsip keselamatan pasien selama pemberian asuhan


keperawatan,

7.

Melakukan preceptorship mentoring,

8.

Mendokumentasikan asuhan keperawatan sesuai format yang disediakan.

5. Program Evaluasi Pelayanan/ Asuhan Keperawatan disetiap Unit Ruang Evaluasi


pelayanan/ asuhan keperawatan merupakan langkah penting dan selalu
diabaikan sehingga sulit untuk mengetahui berapa besar kontribusi
pelayanan keperawatan dalam mencapai visi rumah sakit khusus.Telah
ditetapkan 6 (enam) indikator klinik keperawatan secara umum, perlu
dikembangkan di setiap unit ruang rawat Rumah Sakit Khusus.
Tujuan : Untuk mengetahui hasil asuhan keperawatan dalam bentuk
kualitas asuhan.
Sasaran :Semua pasien yang dirawat di unit ruang rawat setiap Rumah
Sakit Khusus. Pelaksana : Setiap perawat pelaksana dan perawat manajer.
Langkah-langkah :
1.

Memahami indikator klinik yang telah ditetapkan (6 indikator)

2.

Merumuskan indikator klinik yang spesifik untuk setiap unit ruang rawat
dan memahaminya,

3.

Mengumpulkan data, kondisi klinik pasien sebagai hasil asuhan secara


berkala

4.

Menghitung data yang telah dikumpulkan dengan memasukan ke dalam ah


ditetapkan

5.

Menetapkan tingkat mutu yang telah dicapai

6.

Identifikasi masalah-masalah mutu asuhan Keperawatan

4. Uraikan kendala kendala utama yang saudara hadapi selama


saudara mengelola unit ruang rawat berdasarkan fungsi-fungsi
menejemen
Permasalahan (SIRS) di rumah sakit, Anda mungkin sebagai Manajemen rumah sakit
atau pengembang sistem di rumah sakit atau mungkin juga sebagai konsultan dan sistem
informasi yang dibuat sampai saat belum memberikan hasil secara optimal apa yang
diharapkan atau disepakati sejak awal pelaksanaan , maka tidak perlu khawatir jika
pelaksanaan belum setahun , karena membuat suatu aplikasi yang dapat memberikan
solusi pada user tidaklah semudah yang dibayangkan. Tetapi apabila pelaksanaannya
telah melebihi setahun dan apalagi telah melampaui masa periode uji coba tetapi tetap
saja permasalahan yang anda hadapi tidak berkurang , malah bertambah dengan adanya
aplikasi SIRS maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi SIRS tersebut sebenarnya yang
bermasalah , hanya saja penyebab permasalahannya ada pada masing individu
(Pengembang, konsultan dan manajemen) yang terkait.

Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan koreksi bersama-sama


SIRS merupakan integrasi subsistem yang ada di rumah sakit , SIMRS adalah satu
diantara subsistem dalam SIRS, oleh karena itu agar SIRS dapat mendukung manajemen
rumah sakit dalam mencapai Visi dan Misinya maka seharusnya SIMRS berjalan optimal.
Suatu dukungan teknologi saat ini agar SIMRS dapat berfungsi optimal yaitu dengan
menggunakan Applikasi komputer yang selanjutnya (dalam tulisan ini) disebut Aplikasi
SIMRS.

5. Menurut saudara komponen menejemen apa yang prioritas perlu


dilakukan perubahan sehingga asuhan keperawatan di unit rawat
menjadi lebih efektif dan efisien

Unit Ruang Rawat yang Melaksanakan Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan


Profesional Sistem pemberian asuhan keperawatan profesional di unit ruang rawat
menggambarkan pengelolaan asuhan keperawatan pada setiap pasien di ruang rawat
dengan mempergunakan sumber-sumber sehingga tujuan pelayanan dicapai secara efektif
dan efisien.
Tujuan : Terselenggaranya asuhan keperawatan di setiap unit ruang rawat, sehingga
tujuan asuhan dapat dicapai secara efektif dan efisien
Sasaran :Seluruh perawat pelaksana pemberi asuhan keperawatan.
Pelaksana : Kepala ruangan sebagai penanggung jawab.
Langkah-langkah:
1.

Mengidentifikasi profil pasien, perawat dan sumber-sumber yang ada.

2.

Menetapkan sistem pemberian asuhan keperawatan,

3.

Menetapkan penugasan kerja perawat,

4.

Menetapkan jumlah, kualifikasi dan peran perawat,

5.

Menyusun penjadwalan dinas pagi, sore dan malam,

6.

Melaksanakan asuhan keperawatan,

7.

Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan,

8.

Melaksanakan overan/ pertukaran shift dinas

6. Tuliskan tugas saudara sehari hari sebagai menejer unit ruang rawat
atau ketua tim asuhan pasien
Dalam pengelolaan kegiatan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Kepala Ruang
adalah manager tingkat lini yang mempunyai tanggung jawab untuk meletakkan konsep
praktik, prinsip dan teori manajemen keperawatan serta mengelola lingkungan organisasi
untuk menciptakan iklim yang optimal dan menjamin kesiapan asuhan keperawatan oleh

perawat klinik. Pengertian Kepala Ruang adalah seorang tenaga perawat professional
yang diberi tanggung jawab dan wewenang untuk mengelola kegiatan pelayanan
keperawatan di suatu ruang rawat..
Standar tugas pokok Kepala Ruang yang ditetapkan oleh Depkes (2002)

meliputi

kegiatan menyusun rencana kegiatan tahunan yang meliputi kebutuhan sumber daya
(tenaga, fasilitas, alat dan dana), menyusun jadual dinas dan cuti, menyusun rencana
pengembangan staf, kegiatan pengendalian mutu, bimbingan dan pembinaan staf,
koordinasi pelayanan, melaksanakan program orientasi, mengelola praktik klinik serta
melakukan penilaian kinerja dan mutu pelayanan. Kepala Ruang sebagai manajer
operasional dari sebuah ruang perawatan bertanggung jawab untuk mengorganisasi
kegiatan pelayanan dan asuhan keperawatan di ruang rawat inap, yang meliputi hal-hal
sebagai berikut .

1. Struktur organisasi
Struktur organisasi ruang rawat inap terdiri dari : struktur, bentuk dan bagan yang
menggambarkan pola hubungan antar bagian atau staf atasan baik vertikal
maupun horisontal. Juga dapat dilihat posisi tiap bagian, wewenang dan tanggung
jawab serta jalur tanggung gugat. Bentuk organisasi disesuaikan dengan
pengelompokan kegiatan atau sistim penugasan yang digunakan di ruangan.
2. Pengelompokan kegiatan
Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang harus
disesuaikan untuk mencapai tujuan. Dalam ruang perawatan. Kepala Ruang
mempunyai tanggung jawab untuk mengorganisir tenaga keperawatan yang ada
dan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan yang akan dilakukan sesuai dengan
tingkat ketergantungan pasien. Pengelompokan kegiatan dilakukan untuk
memudahkan pembagian tugas pada perawat sesuai dengan pengetahuan dan
ketrampilan yang mereka miliki serta disesuaikan dengan kebutuhan klien, yang
biasa disebut dengan metode penugasan keperawatan, untuk ini Kepala Ruang
perlu mengkategorikan pasien yang sedang di rawat di unit kerjanya.

3. Koordinasi Kegiatan
Kepala Ruang sebagai koordinator kegiatan harus menciptakan kerja sama yang
selaras satu sama lain dan saling menunjang untuk menciptakan susana kerja yang
kondusif. Menetapkan rentang kendali sejumlah 3 - 7 orang staf,. Selain itu perlu
adanya pendelegasian tugas kepada ketua tim atau perawat pelaksana dalam
asuhan keperawatan di ruang rawat inap.
4. Evaluasi Kegiatan
Dalam rangka menilai pelaksanaan kegiatan perlu dilakukan evaluasi secara terus
menerus untuk mengetahui adanya penyimpangan standard sehingga dapat
dilakukan koreksi. Kepala Ruang berkewajiban untuk memberi arahan yang jelas
tentang kegiatan yang akan dilakukan. Untuk itu diperlukan uraian tugas dengan
jelas untuk masing- masing staf dan standar penampilan kerja.
5. Kelompok Kerja
Kegiatan di ruang rawat inap diperlukan kerjasama dan kebersamaan dalam
kelompok. Kebersamaan yang solid dan utuh dapat meningkatkan motivasi kerja
perawat dan perasaan keterikatan dalam kelompok untuk meningkatkan kualitas
kerja dan mencapai tujuan pelayanan dan asuhan keperawatan.

You might also like