Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merupakan pedoman bagi penyusunan standar akuntansi dan penyelesaian masalah yang belum diatur dalam standar tersebut. Kerangka ini mencakup konsep akuntansi untuk perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan, pelaporan, audit, dan pertanggungjawaban organisasi sektor publik.
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merupakan pedoman bagi penyusunan standar akuntansi dan penyelesaian masalah yang belum diatur dalam standar tersebut. Kerangka ini mencakup konsep akuntansi untuk perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan, pelaporan, audit, dan pertanggungjawaban organisasi sektor publik.
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merupakan pedoman bagi penyusunan standar akuntansi dan penyelesaian masalah yang belum diatur dalam standar tersebut. Kerangka ini mencakup konsep akuntansi untuk perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan, pelaporan, audit, dan pertanggungjawaban organisasi sektor publik.
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Konsep ini meliputi perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit, serta pertanggungjawaban organisasi sektor publik seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga peribadatan. Kerangka konseptual ini merupakan acuan dalam pengembangan standar akuntansi dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, ketentuan standar akuntansi itu diuji menurut unsur kerangka konseptual yang terkait. Dalam jangka panjang, konflik semacam itu diharapkan dapat diselesaikan sejalan dengan pengembangan standar akuntansi di masa depan.
Tujuan dan Peranan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor
Publik Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan, yaitu acuan bagi : 1. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dalam tugasnya, termasuk tim penyusun standar akuntansi pemerintahan. 2. Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut prinsip akuntansi yang secara umum dan standar akuntansi keuangan sektor publik. 3. Auditor, seperti BPK dan KAP, untuk memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. 4. Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku disektor publik.
a. Relevan b. Keandalan / Reliabilitas c. Kualitas Sekunder d. Pertimbangan Biaya dan Manfaat e. Materialitas
Kualitas Perencanaan Publik
Kualitas perencanaan mendefinisikan bagaimana produk akan diciptakan serta menunjukkan bagaimana kualitas yang benar akan dikembangkan
Kualitas Perencanaan Publik
Outcome dari proses perencanaan publik adalah
dokumen perencanaan yang mayoritas terbagi menjadi : dokumen perencanaan jangka pendek (satu tahun), dokumen perencanaan jangka menengah (lima tahun) , dokumen perencanaan jangka panjang (dua puluh lima tahun).
Kualitas Perencanaan Publik
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas dari
kualitas output perencanaan publik. Karakteristik kualitatif dari kualitas output perencanaan publik adalah : Dapat dipahami Relevan
Kualitas Penganggaran Publik
Penyelenggaraan kegiatan organisasi yang menjadi
kewenangan organisasi didanai dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja organisasi. Penyusunan anggaran dapat dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan berikut: Berdasarkan program. Berdasarkan pusat pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi. Sebagai alat perencanaan dn pengendalian. Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.
Kualitas Penganggaran Publik
Dokumen penganggaran pembangunan pemerintah daerah yaitu contoh organisasi sektor publik, menghasilkan dokumen sebagai berikut : Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Raperda RAPBD Nota RAPBD Perda APBD Surat Keputusan Kepala Daerah Tentang Penjabaran APBD
Kualitas Penganggaran Publik
Karakteristik kualitatif kualitas output penganggaran publik yaitu dapat dibandingkan.
Kualitas Realisasi Anggaran Publik
Tujuan proses realisasi anggaran adalah mengembangkan produk dan layanan yang harus diberikan kepada publik. Kesimpulan hasil realisasi anggaran diperoleh pada saat produk organisasi telah secara tuntas dikembangkan/dibangun, diuji, diterima, dilaksanakan, dan dialihkan menjadi kinerja organisasi. Pada saat itu, proses pencatatan dilaksanakan secara akurat. Kualitas realisasi anggaran merupakan hasil pencapaian kinerja organisasi.
Kualitas Realisasi Anggaran Publik
Unsur-unsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi penentu kualitas pelaksanaan realisasi anggaran publik adalah sebagai berikut: Pengembangan Kasus Usaha Menentukan Prioritas Menyediakan Pembenaran Biaya (Cost Justification) Menemukan Manfaat Mengukur Kinerja untuk Perbaikan yang Sedang Berlangsung
Kualitas Realisasi Anggaran Publik
Dua karakteristik kualitatif dari kualitas output realisasi anggaran publik, yaitu dapat dipahami terandalkan.
Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Publik
Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang dan/jasa dengan total biaya kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuantitas dan kualitas yang benar, pada waktu yang tepat, dan dari sumber yang tepat untuk memperoleh manfaat secara langsung.
Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Publik
Outcome Pengadaan Barang dan Jasa Publik yaitu Pengadaan barang dan jasa melibatkan proses penawaran, seperti tender.
Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Publik
Tahapan pengadaan barang dan jasa dalam dunia modern biasanya terdiri dari tujuh tahap : Pengumpulan Informasi Hubungan Penyedia Review Latar Belakang Negosiasi Pemenuhan Konsumsi, Pemeliharaan, dan Penyelesaian Pembaharuan (Renewal)
Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Publik
Karakteristik kualitatif kualitas output pengadaan barang dan jasa adalah dapat dipahami terandalkan
Kualitas Pelaporan Sektor Publik
Terkait dengan pendefinisian kualitas pelaporan keuangan, pustaka-pustaka sebelumnya telah fokus pada hal-hal seperti pengelolaan pendapatan, uraian keuangan, dan kecurangan yang secara jelas menjadi penghalang tercapai laporan keuangan yang berkualitas serta telah menggunakan factor-faktor tersebut sebagai bukti penurunan konsep dalam proses pelaporan keuangan.
Kualitas Pelaporan Sektor Publik
Berdasarkan ragamnya, outcome laporan keuangan sektor publik adalah : Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Laporan Kinerja Keuangan (Laporan SurplusDefisit) Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto Laporan Arus Kas Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan
Kualitas Pelaporan Sektor Publik
Karakteristik Kualitatif Pelaporan Sektor Publik: Dapat Diperbandingkan Tepat Waktu Keseimbangan Antara Biaya dan Manfaat Keseimbangan Antara Karakteristik dan Kualitatif Penyajian yang Wajar
Kualitas Audit Sektor Publik
Kualitas audit ditujukan untuk menguji efektifitas sistem pengelolaan kualitas. Kualitas audit juga dapat diartikan sebagai sebuah sistematika dan pemeriksaan independen untuk menentukan apakah kualitas kegiatan serta hasil terkait telah sesuai dengan rumusan perencanaan, dan apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif serta sesuai untuk mencapai tujuannya.
Kualitas Audit Sektor Publik
Produk atau outcome kualitas audit adalah penilaian kuantitatif atas kesesuaian karakteristik dokumen yang diminta. Kualitas audit dipengaruhi oleh factor eksternal, yaitu : Pendekatan yang diambil oleh manajemen Kontribusi yang dibuat oleh komite audit Peran shareholder dan kometator Peran orang yang mengajukan perkara (litigator) Pendekatan regulasi Tekanan yang disebabkan rezim akuntansi pelaporan
Kualitas Audit Sektor Publik
Karakteristik kualitaif kualitas output audit sektor publik : Dapat dipahami Relevan Keandalan Dapat dibandingkan
Kualitas Pertanggungjawaban Publik
Laporan pertanggungjawaban tahunan mencerminkan misi utama organisasi, inisiatif utama untuk membawa misi dan kinerja pelaksanaan yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi merupakan kewajiban Kepala/Pengelola organisasi publik untuk menjelaskan kinerja penyelenggaraan organisasi kepada masyarakat
Kualitas Pertanggungjawaban Publik
Setiap entitas pelaporan berkewajiban untuk melaporkan upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur selama suatu periode pelaporan demi kepentingan : Akuntabilitas; Manajemen; Transparansi; Keseimbangan Antargenerasi
Kualitas Pertanggungjawaban Publik
Karakteristik kualitatif kualitas output pertanggungjawaban publik adalah Dapat dipahami Relevan.
Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik
Pengakuan (recognition) dilakukan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam kata-kata maupun jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam laporan posisi keuangan atau laporan kinerja keuangan. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui jika: Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam organisasi publik. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Pengakuan dan Pengukuran Transaksi
Publik Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan sektor publik ke dalam laporan posisi keuangan dan laporan kinerja keuangan. Sejumlah dasar pengukuran yang berbeda digunakan untuk derajat kombinasi yang juga berbeda dalam laporan keuangan sektor publik.