Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
PUJI HENDARTO
(K4312051)
Dengan semangat pekik "merdeka" yang bertalu-talu, di tangan bau mesiu pemboman oleh
tentara Inggris atas Studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi
kemerdekaan dengan tiga tujuan:
1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia;
2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan;
3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.
Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua Guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di
dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Jiwa pengabdian, tekad perjuangan
dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus dipupuk dalam
mempertahankan dan megisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI) tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi,
dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik
praktis.
Untuk itulah, sebagai penghormatan kepda guru, pemerintah Republik Indonesia dengan
Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25
November sebagai Hari Guru Nasional, dan dperingati setiap tahun. Semoga PGRI, guru, dan
Bangsa Indonesia tetap jaya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sumber: Lampiran Surat Pengurus PGRI KAB. CIANJUR Nomor 76/Org/XX/2011
Tulisan ini adalah Teks resmi yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar PGRI, untuk dibaca
pada upacara memperingati HUT PGRI dan Hari Guru Nasional, 25 November
2008.
PGRI bertujuan :
1. Mewujudkan cita-cita Proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
mempertahankan, mengamankan, serta mengamalkan pancasila dan Undang-undang Dasar
1945
2. Berperan aktif mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan bangsa dan membentuk
manusia Indonesia seutuhnya
3. Berperan serta mmengembangkan system dan pelaksanaan pendidikan nasional
4. Mempertinggi kesadaran dan sikap guru, meningkatkan mutu dan kemampuan profesi guru
dan tenaga kependidikan lainnya
5. Menjaga, memelihara, membela, serta meningkatkan harkat dan martabat guru melalui
peningkatan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan organisasi.
Ada pembinaan karir yang jelas. Guru harus sejahtera, Porfesional, dan
terlindungi.
KEPENGURUSAN
Pimpinan organisasi tingkat pusat berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.
Jenjang kepengurusan terdiri atasPengurus Besar, untuk tingkat pusat, berkedudukan di
Ibukota negara, berjumlah 2 orang pengurus,
1. Pengurus PGRI Provinsi, berkedudukan di Ibukota Provinsi, sebanyak 30 buah masingmasing berjumlah 20 orang anggota pengurus.
2. Pengurus PGRI Kabupaten/Kota, berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kotamadya,
sebanyak 350 buah, masing-masing 17 oarang anggota pengurus.
3. Pengurus Cabang, berkedudukan di Ibukota kecamatan atau Unit Kerja, sebanyak 4126
buah, masing-masing 15 orang anggota pengurus.
4. Pengurus Ranting, berkedudukan di unit kerja/desa, sebanyak 68.139 buah, masing-masing
5 orang anggota pengurus
5. Kenggotaan
6. Yang menjadi anggota PGRI adalah Warga Negara Republik Indonesia khususnya para
guru dan tenaga kependidikan lainnya yang secara sekarela mengajukan permohonan menjadi
anggota serta memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga. Ada
tiga macam keanggotaan PGRI yaitu anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota
kehormatan yang secara teknis diatur dalam Anggaran RUmah Tangga. Secara nasional,
jumlah anggota PGRI adalah sebanyak 2,9 juta orang (kurang lebih 80% dari jumlah guru).
Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kami Guru Indonesia, menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia sebagai
pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian terhadap bangsa, negara serta
kemanusiaan.
Suluh berdiri tegak bercorak 4 garis tegak dan datar berwarna kuning
melambangkan fungsi guru (pada pendidikan pra-sekolah, dasar, menengah dan
perguruan tinggi) dengan hakikat tugas pengabdian guru sebagai pendidik yang besar
dan luhur.
Nyala Api dengan 5 sinar warna merah :
melambangkan arti ideologo Pancasila dan arti teknis yaknisasaran budi pekerti, cipta,
rasa, karsa dan karya generasi.
Empat buku mengapit suluh :
dengan posisi 2 datar dan 2 tegak (simetris) dengan warna corak putih melambangkan
sumber ilmu yang menyangkut nilai-nilai moral, pengetahuan, keterampilan dan ahlak
bagi tingkatan lembaga-lembaga pendidikan pra-sekolah, dasar, menengah dan tingi.
Warna dasar tengah hijau,
melambangkan kemakmuran generasi.
Menegakkan dan melaksanakan Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia sesuai peraturan
organisasi.
Mengadakan hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan, organisasi yang
bergerak di bidang pendidikan, dan organisasi kemasyarakatan umumnya dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan.
Memelihara, membina dan mengembangkan kebudayaan nasional serta memelihara
kebudayaan daerah dalam rangka memperkaya kebudayaan nasional.
Menyelenggarakan dan membina anak lembaga PGRI.
Memelihara dan mempertinggi kesadaran guru akan profesinya untuk meningkatkan mutu,
keahlian, kemampuan, pengabdian, prestasi dan kerjasama.
Memelihara dan meningkatkan mutu keorganisasi PGRI.
BAB VIII
KODE ETIK DAN IKRAR GURU INDONESIA
Pasal 8
PGRI memiliki dan melaksanakan Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia.
Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia tersebut dalam ayat (1) pasal ini diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan tersendiri.
BAB IX
ATRIBUT
Pasal 9
PGRI memiliki atribut organisasi yang terdiri dari Lambang, Panji, Pakaian Seragam, Hymne
dan Mars PGRI.
Atribut organisasi tersebut pada ayat (1) pasal ini diatur dalam ketentuan tersendiri.
BAB X
KEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 10
Yang dapat diterima menjadi anggota PGRI adalah warga negara Republik Indonesia, yang
dengan sukarela mengajukan permohonan menjadi anggota serta memenuhi persyaratan yang
ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 11
Keanggotaan berakhir :
atas permintaan sendiri;
karena diberhentikan, atau
karena meninggal dunia.
Pasal 12
Setiap anggota berkewajiban :
Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi serta Kode Etik dan Ikrar Guru
Indonesia.
Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, peraturan-peraturan dan disiplin
organisasi.
Melaksanakan program organisasi secara aktif.
Tatacara melaksanakan kewajiban anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 13
(1) Setiap anggota mempunyai :
hak bicara;
hak suara;
hak memilih;
hak dipilih;
hak membela diri;
hak untuk memperjuangkan peningkatan harkat dan martabatnya;
hak memperoleh pembelaan dan perlindungan hukum.
(2) Tatacara penggunaan dan pelaksanaan hak anggota diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB XI
SUSUNAN DAN PERANGKAT KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 14
PGRI memiliki tata urutan/tingkat organisasi dengan susunan sebagai berikut :
Tingkat Nasional
Tingkat Provinsi.
Tentang IGI
Ikatan Guru Indonesia (IGI) merupakan organisasi profesi guru yang disahkan oleh
pemerintah melalui SK Depkumham Nomor AHU-125.AH.01.06.Tahun 2009, tertanggal 26
November 2009. Melalui wadah IGI, diharapkan para guru dapat mengubah dirinya sendiri
tanpa harus bergantung pada pihak lain dan sekaligus bersiap menjadi lokomotif penggerak
perubahan bagi bangsa.
Dengan motto "Sharing and Growing Together", Ikatan Guru Indonesia akan menjadi
komunitas yang tepat bagi para guru dan siapa saja yang tertarik dan peduli pada pentingnya
memajukan dunia pendidikan dan keguruan.
Visi dan Misi Ikatan Guru Indonesia
IGI memiliki visi memperjuangkan mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru Indonesia,
serta turut secara aktif mencerdaskan kehidupan bangsa.
Misi IGI adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan peningkatan mutu, profesionalisme, kesejahteraan, perlindungan profesi
guru, dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Menjadi sarana dan wadah interaktif guru untuk tukar-menukar pengalaman, ide, dan
berbagi dalam cara mengajar, pendekatan, metode, strategi dan teknik mengajar, serta
hal-hal baru dalam dunia pendidikan.
3. Memajukan pendidikan nasional, keguruan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Menjalin kerjasama dengan semua pihak untuk meningkatkan kemajuan pendidikan,
mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru.
Menjadi sebuah forum yang terbuka bagi para guru, pegiat dan pengamat pendidikan dalam
upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk meningkatkan kualitas diri
masing-masing di bidang pendidikan dan keguruan.
2. Menjadi sebuah wadah tercetusnya ide-ide segar yang berorientasi pada meningkatnya
mutu generasi muda penerus bangsa.
3. Mendorong profesionalisme keguruan serta pendewasaan dan kemandirian para siswa, baik
yang masih dalam proses belajar maupun lulusan.
Tujuan IGI
1. Menjadi sebuah forum yang terbuka bagi para guru, pegiat dan pengamat pendidikan
dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk meningkatkan
kualitas diri masing-masing di bidang pendidikan dan keguruan.
2. Menjadi sebuah wadah tercetusnya ide-ide segar yang berorientasi pada meningkatnya
mutu generasi muda penerus bangsa.
3. Mendorong profesionalisme keguruan serta pendewasaan dan kemandirian para siswa, baik
yang masih dalam proses belajar maupun lulusan.
4. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat luas, untuk bersama-sama
membangun masa depan melalui pendidikan yang berkualitas bagi generasi muda.
(4) Besaran iuran anggota yang dibayarkan sekali selama menjadi anggota yaitu Rp
50.000,- dan menjadi hak Pengurus Pusat.
Pasal 14
Pengurus Pusat, wilayah Provinsi dan daerah Kota/Kabupaten dapat membentuk unit
usaha yang digunakan untuk membiayai organisasi. Jenis-jenis usaha hanya dapat
dilakukan sepanjang tidak melanggar peraturan dan hukum yang berlaku.
BAB IX
OTONOMI DAN BADAN OTONOM
Pasal 15
(1) Pengurus provinsi memiliki hak otonomi terhadap Pengurus Pusat dalam hal:
a. menentukan penerimaan anggota,
b. pemilihan pengurus dan perangkat organisasi lainnya,
c. pembuatan dan pelaksanaan program-program wilayah,
d. mencari sumber dana untuk pelaksanaan program di wilayahnya.
(2) Pengurus kota/kabupaten memiliki otonomi terhadap pengurus provinsi dalam
hal:
a. menentukan penerimaan anggota,
b. pemilihan pengurus dan perangkat organisasi lainnya,
c. pembuatan dan pelaksanaan program-program daerah,
d. mencari sumber dana untuk pelaksanaan program di daerahnya.
(3) Pengurus Pusat, Provinsi dan Kota/Kabupaten dapat membentuk badan otonom
jika dianggap perlu.
BAB X
PEMBEKUAN
Pasal 16
Pembekuan
a. Pleno Pengurus Pusat berwenang dan atau dapat memutuskan pembekuan
sementara pengurus provinsi, kota/kabupaten jika terbukti melakukan
pelanggaran AD/ART.
b. Pleno Pengurus Pusat kemudian dapat menunjuk pejabat sementara untuk
memudahkan koordinasi dan menyiapkan Kongres Luar Biasa.
Pasal 17
Sengketa
e. Dewan Pembina dapat menjadi mediator penyelesaian sengketa atau masalah
kepengurusan di tingkat pusat.
f. Pengurus Pusat dapat menjadi mediator penyelesaian sengketa atau masalah
kepengurusan di tingkat provinsi dan kota/kabupaten.
g. Jika masih tidak terselesaikan, Pengurus Pusat dapat merekomendasikan
diadakan Kongres Luar Biasa jika disetujui 2/3 pengurus provinsi dan
kota/kabupaten seluruh Indonesia.
h. Mekanisme penyelesaian sengketa diputuskan melalui keputusan Pengurus
Pusat.
BAB XI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 18
Perubahan
(1) Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah oleh kongres
(2) Keputusan perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan bila
disetujui 2/3 dari seluruh utusan yang hadir
(3) Dalam hal perubahan Anggaran Rumah Tangga, perubahan lambang Ikatan Guru
Indonesia diusahakan sekuat-kuatnya agar tidak dilakukan perubahan.
Pasal 19
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian
dan ditetapkan tersendiri oleh keputusan Pengurus Pusat.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 20
Penutup
(1) Dalam hal kejadian luar biasa, Pengurus Pusat dapat mengambil keputusan yang
dianggap perlu untuk menyelamatkan organisasi dan dipertanggungjawabkan di
depan kongres.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh kongres dan mulai berlaku sejak
ditetapkan.
Jakarta, Disahkan Tanggal 26 November Tahun 2009
Demi mewujudkan cita-citanya dan untuk mencapai tujuannya, IGI melakukan kegiatan
sebagai berikut:
1. mendorong masyarakat luas untuk:
- menyelenggarakan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat dan
- meningkatkan mutu pendidikan nasional, guna meningkatkan mutu generasi bangsa
selanjutnya.
2. menyelenggarakan pelatihan bagi guru dalam rangka peningkatan profesionalisme.
3. menjalin kerja sama dengan semua pihak untuk tujuan kebaikan, yaitu peningkatan mutu
dan profesionalisme serta kesejahteraan guru, perlindungan profesi, dan pengabdian pada
masyarakat.
4. mengadakan diskusi, seminar, saresehan, lokakarya, pelatihan, in-house training,
presentasi dan sharing pengetahuan/pengalaman antar sesama anggota, studi banding,
kunjungan, pemberian penghargaan, dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, di dalam
dan di luar negeri, guna memfasilitasi terwujudnya peningkatan mutu, profesionalisme, dan
kesejahteraan guru.
5. menciptakan media interaktif dan informatif seperti tabloid, majalah, website, milis, radio
internet, yang berisi agenda pendidikan, berita pendidikan, artikel dan jurnal ilmiah,
konsultasi (online), informasi beasiswa dan lowongan kerja, galeri foto, database anggota dan
direktori sekolah, pusat download, dan mesin pencari, serta kegiatan lain yang dianggap perlu
guna meningkatkan kemajuan pendidikan, mutu dan profesionalisme serta kesejahteraan guru
dan bukan untuk tujuan komersial.
6. melakukan aksi nyata seperti mengirimkan guru bantu ke sekolah, terlibat dalam upaya
menyelamatkan siswa dari ancaman putus sekolah, mengurangi emisi gas buang, hemat
energi, lingkungan hidup, mempermudah dan memperbaiki akses sarana dan prasarana
pendidikan, serta mengusahakan laptop dan perumahan bagi guru dengan harga yang
terjangkau
Republik Indonesia;
3. Bukti Pencatatan Serikat Pekerja FGII Nomor : 450/I/XI/2007 Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kotamadya Jakarta Pusat.
DASAR :
FGII berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
SIFAT :
FGII adalah organisasi profesi guru dan/atau serikat pekerja profesi guru yang bersifat
terbuka, independen, kolegial dan non partai politik.
PRINSIP :
Solidaritas diantara pekerja profesi guru dan pendidik lainnya serta para pekerja pelayanan
publik di Indonesia dan di seluruh dunia.
VISI :
Terwujudnya guru profesional yang mampu mendorong sistem pendidikan yang demokratis,
transparan, dapat dipertanggungjawabkan, berkeadilan, dan bermartabat dengan
memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, humaniora dan hak azasi
manusia.
MISI :
1. Meningkatkan prinsip-prinsip profesionalitas guru
2. Membangun kesejahteraan guru
3. Menerapkan prinsip demokrasi, transparansi dan keadilan
4. Mengembangkan sikap inovatif , kreatif, , kritis, dan transformatif
5. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
6. Menyediakan bantuan kemanusiaan
7. Mempromosikan kebebasan profesional guru
8. Mempromosikan persamaan hak, keragaman dan penolakan terhadap segala bentuk
diskriminasi terutama untuk mengintegrasikan kebijakan dan praktek pendidikan yang
mengedepankan keadilan sosial dan kepentingan terbaik anak berdasarkan deklarasi universal
hak asasi manusia
9. Memastikan persamaan hak antara perempuan dan laki-laki dalam kepengurusan dan
keanggotaan.
TUJUAN :
1. Memperjuangkan hak-hak anggota;
2. Memberikan advokasi dan perlindungan kepada anggota
3. Meningkatkan profesionalisme anggota;
4. Meningkatkan peranserta anggota dalam setiap pengambilan kebijakan pendidikan mulai
dari
tingkat satuan pendidikan sampai tingkat nasional.
KEANGGOTAAN :
Anggota Federasi terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa dan anggota kehormatan:
1. Anggota biasa adalah Guru yang bekerja dalam sistem Pendidikan di Indonesia yang
berhimpun dalam organisasi-organisasi/Forum-forum Guru Independen yang secara sukarela
bersedia mematuhi AD, ART dan prinsip-prinsip Federasi
2. Anggota luar biasa adalah anggota muda/calon guru dan para pendidik yang disebut pada
pasal 1 butir 5 dan 6 UU SISDIKNAS.
3. Anggota kehormatan adalah organisasi atau perorangan yang memiliki komitmen terhadap
pendidikan dan telah berjasa kepada Federasi atas dasar rekomendasi dari Dewan Pimpinan
Pusat.
HAK ANGGOTA :
1. Memperoleh dukungan solidaritas dan perlindungan;
2. Menyatakan pendapat;
3. Memilih dan dipilih dalam Kongres, kecuali anggota luar biasa dan anggota kehormatan;
4. Berpartisipasi dalam setiap even, kegiatan dan program FGII;
5. Memperoleh penghargaan, tanda jasa, tanda kehormatan dan lain-lain.
RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM FGII :
1. Pengembangan profesionalisme guru :
a. Pelatihan-pelatihan metode pembelajaran mutakhir.
b. Pengembangan kurikulum berbasis SETS.
c. Pengembangan kurikulum berbasis HAM.
d. Pelatihan pendidikan kebencanaan.
e. Memfasilitasi penyusunan modul pengembangan kurikulum bidang studi.
f. Workshop pembelajaran berbasis hak anak dan multikultural.
g. Pendirian klub diskusi buku dan klub penulisan ilmiah.
h. Pengelolaan Klinik Pendidikan (Klinik Pembelajaran untuk Guru dan Orangtua
(Parenting), Klinik Serikat/Organisasi Guru, Klinik Sekolah Demokrasi, Klinik Sekolah
Siaga Bencana).
2. Peningkatan kesejahteraan :
a. Iuran anggota;
b. Pendirian koperasi guru.dan pembukaan dana solidaritas.
3. Perlindungan guru / anggota :
a. Kerjasama dengan institusi bantuan hukum
b. Workshop perlindungan guru
c. Sosialisasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan peraturan
perundang-undangan lainnya
d. Merintis pembentukan LBH guru.
4. Penelitian dan Pengembangan :
a. Riset dan pelatihan riset pendidikan untuk guru, bersertifikat;
berakhlak mulia;
2. Tidak melakukan tindakan yang dapat merusak citra dan martabat guru;
3. Bersikap adil dalam melaksanakan tugas;
4. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab;
5. Meningkatkan kompetensi Guru;
6. Tidak menerima uang, barang dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan penilaian dan
prestasi peserta didik;
7. Memegang teguh dan menjunjung tinggi kehormatan, integritas dan prinsip-prinsip
profesionalisme guru;
8. Membangun sikap kritis, demokratis, partisipatif dan menghormati HAM dalam
melaksanakan tugas;
9. Memiliki solidaritas yang tinggi terhadap sesama guru.
SUSUNAN PENGURUS DEWAN PIMPINAN PUSAT FGII
PERIODE 2008 2012
Ketua Umum:
Suparman (Jakarta)
Ketua:
1. Badaruddin (NAD)
2. Gino Vanollie (Lampung)
3. Maruli Taufik (DIY)
4. Samsuniang (Sulawesi Selatan)
5. Subiyanto (Kalimantan Timur)
6. H.G.Rachmad Basuki (JawaTimur)
7. Agus Setia Mulyadi (Jawa Barat)
8. Budi Santosa (Jawa Tengah)
9. Supriyono (Jakarta)
Sekretaris Jenderal :
Iwan Hermawan (Jawa Barat)
Wakil Sekretaris Jenderal:
1. Moh. Zen, Adv (Jawa Tengah)
2. Trijoko Wahyono
Bendahara:
Laili Hadiati (Jakarta)
Wakil Bendahara:
Tati Nurmilawati (Kalimantan Timur)
Departemen :
a.Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia dan Profesionalisme : Zaenal Abidin (Lampung)
terutama dengan aplikasi untuk ilmu-ilmu lain, masyarakat dan isu-isu dunia.
C. Logo dan Makna
5.
guna dan berdaya guna, melalui pengembangan dan penerapan Ilmu Pendidikan
untuk kemajuan dan kepentingan Bangsa dan Negara.
Misi
Menyumbangkan tenaga dan pikiran kepada pembangunan pendidikan Nasional
secara profesional agar lebih terarah, berhasil guna dan berdaya guna, melalui
pengembangan dan penerapan Ilmu Pendidikan untuk kemajuan dan
kepentingan Bangsa dan Negara.
Agar para Sarjana Pendidikan dapat memberikan sumbangannya secara lebih
terarah, berhasil guna dan berdaya guna, maka dengan ini para Sarjana
Pendidikan Indonesia menghimpun diri dalam satu wadah organisasi.
C. Logo dan Makna
6.
7.
PGHI berdiri sejak 01 Oktober 2008 dan disahkan oleh Akta Notaris 22
tanggal 15 Desember 2008 Notaris : C. Sofyan , S.H.Sp.1. Kesbang Nomor :
220/293/ormas/Kesbang, Politik dan Linmas.
B. Filosogi
Visi
Terwujudnya Persatuan Guru Honorer yang Profesional, Berwibawa, Demokratis,
Konsisten,
Rasional,
Kritis,
Santun,
Produktif
dan
Proaktif
Guna
berkembang
C. Logo dan Makna
8.
pengabdiannya
melalui
pembinaan
profesi
guru
dan
tenaga
9.
tujuan
pendidikan
nasional
dalam
profesi .
Tugas dan Fungsi
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Membela dan mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan pancasila
c. Mempertahankan dan melestarikan negara kesatuan Republik Indonesia
d. Meningkatkan integritas bangsa serta menjaga tetap terjaminnya dan
terpelihara keutuhan kesatuan dan persatuan bangsa.
e. Melaksanakan dan mengembangkan sistem pendidikan nasional
meningkatkan
kerjasama
luar
negeri
dengan
tetap
Lahir pada tanggal 23 Januari 2011 dan dipimpin oleh Retno Listyarti. Memang
masih sangat muda. Kebijakan yang sangat keras menohok pemerintah adalah
tentang ujian nasional dan BOS.FSGI lahir sebagai akibat dari persoalan pendidikan
di Indonesia yang jalan di tempat. Ade Irawan dari Koalisi Pendidik Indonesia
Corrption Watch (ICW) sebagai penggagas lahirnya organisasi ini.
B. Filosogi
C. Logo dan Makna
Keanggotaan saat NSTA sebesar 60.000 termasuk guru sains, ilmu pengawas,
administrator, ilmuwan, perwakilan bisnis dan industri, dan lain-lain yang terlibat
dalam dan berkomitmen untuk pendidikan sains.
B. Filosogi
Misi
Untuk mempromosikan keunggulan dan inovasi dalam ilmu pengajaran dan
pembelajaran untuk semua.
C. Logo dan Makna
Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun
2003. Pasal 3 menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab."