You are on page 1of 27

POPULASI DAN DEME

Populasi
Sekelompok organisme satu species yang mendiami
suatu tempat, yang memiliki ciri kelompok atau ciri
populasi bukan ciri individu
Kelompok organisme atau individu species yang sama
yang dapat bertukar informasi genetik, menempati
ruang dan waktu tertentu memiliki sifat yang unik
sumbangan dari anggota populasi
Deme (Dem)
Populasi setempat (local population) yang setiap
pasangan (jantan atau betina) memiliki peluang yang
sama untuk kawin

Kondisi Populasi:
1. Terpisah dari kelompok lain dari species yang sama
karena ada barier geografis atau tropografis atau
batas
lainnya
- Bos sundaicus di P. Jawa dan Bos sundaicus di Baluran
2. Dapat betul-betul terpisah di suatu tempat yang
terpencil
3. Terpisah dari populasi lain dalam waktu pendek atau
panjang dan dapat berhungan kembali suatu ketika
(Populasi Sus pulau Jawa dengan P. sempu Jatim)
4. Sudah terpisah lama dari populasi lain dapat memiliki
perbedaan fisik
5. Ada hewan cendrung tetap bersama dalam jumlah besar
selama perpindahannya dari satu tempat ke tempat lain,
dan biasanya membentuk populasi berukuran besar.

Karakter Spesifik Populasi


1. Karakter Statistik
1.1 Kepadatan/Kerapatan (Densitas)
1.2 Natalitas (Kelahiran)
1.3 Mortalitas (Kematian)
1.4 Sebaran atau agihan (distribusi) Umur
1.5 Pertumbuhan
2. Karakter Biologi
2.1 Potensi Biotik
2.2 Sifat Genetik
2.3 Dispersi (Pencaran)
2.4 Perilaku

3. Karakter Genetik
3.1 Keadaptifan
3.2 Ketegaran Reproduksi
3.3 Presistensi

Kepadatan/Kerapatan
-

Ukuran besar populasi dalam suatu ruang atau volume

Digambarkan dengan cacah individu atau biomas populasi per satuan


ruang atau volume

1. Kepadatan Kasar/Kotor (Crude density)


- Cacah individu suatu populasi per areal seluruhnya atau total area
2. Kepadatan Ekologi (Ecologycal density)
- Cacah individu per areal habitatnya
2.1 Kerapatan Nisbi
- Nilai besar populasi tanpa dapat menunjukkan cacah individu
populasi/area/volume
2.2 Kerapatan Absolut
- Cacah individu populasi/satuan area atau volume

Natalitas (Angka Kelahiran)


- Kemampuan populasi untuk bertambah jumlah anggota
secara inheren
- Dapat terjadi dengan cara kelahiran, penetasan telur, atau
muncul individu baru karena pembelahan sel
1. Natalitas Fisiologik/Natalitas Mutlak
- Penambahan jumlah anggota populasi dalam kondisi ideal
2. Natalitas Ekologi
- Penambahan anggota populasi dalam kondisi ekologinya

Aspek utama natalitas


1. Fertilitas
- Kemampuan melahirkan individu
2. Fekunditas
- Kinerja potensial

(kapasitas fisik) suatu populasi

Mortalitas (Angka Kematian)


- Pengurangan cacah individu suatu populasi
1. Mortalitas

Fisiologik/Mortalitas Minimum

- Pengurangan individu anggota populasi dalam kondisi ideal


2. Mortalitas

Ekologik

- Pengurangan individu anggota populasi dalam kondisi ekologinya


- Kematian lebih besar dibandingkan dengan kematian dalam kondisi
ideal

Struktur Umur
1. Struktur Umur Menurun
- Kerapatan pada umur muda kecil, umur sedang besar dan umur tua
kecil
- Perkembangan populasi menurun dan pada periode tertentu punah
2. Struktur umur Stabil
- Struktur umur seperti piramid
- Umur muda banyak, umur sedang sedikit menurun dan umur tua
lebih menurun lagi
3. Struktur Umur Meningkat (Berkembang)
- Umur muda paling banyak (besar)
- Perkembangan kerapatan relatif tinggi

* 1. Pra Reproduksi, 2. Reproduksi, 3. Pascasa Reproduksi

Dispersi (Pola Sebaran)


1. Pola Acak

(random)

- Terjadi keseragaman (homogenitas) kondisi lingkungan


- Disebabkan pengaruh negatif persaingan sumberdaya
2.

Pola Mengelompok/Agregasi (Clumped)


- Karena

keseragaman (heterogenitas) kondisi lingkungan,

ketersediaan makanan, perkawinan, pertahanan


3. Seragam (Uniform)
- Ketersediaan sumberdaya seragam

5. Potensi Biotik
- Peran masing-masing:
5.1 Produser
5.2 Konsumer
5.3 Dikompuser
7. Pertumbuhan/Perkembangan
- Bertambah panjang, lebar, berat
- Berfungsi organ reproduksi
- Menghasilkan keturunan

Ciri dan Hal Terjadi populasi


1. Kepadatan/Kerapatan (Density)
Jumlah individu/satuan luas. K= 100 ind/2,5 ha = 40 ind/ha
Kelimpahan = 100 individu
2. Natalitas (Kelahiran)
Banyak anak yang lahir dalam periode waktu tertentu
3. Mortalitas (Kematian)
Banyak individu yang mati dalam periode waktu tertentu
4. Penyebaran Umur
5. Potensi Biotik
6. Dispersi
7. Pertumbuhan/Perkembangan

Penyebaran Umur:
1. Pre reproduktif:
- Belum berfungsi sistem kelamin
2. Reproduktif:
- Alat kelamin berfungsi
3. Post reproduktif:
- Fungsi alat kelamin menurun

Faktor mempengaruhi pertumbuhan Populasi:


1.

Kompetisi (Persaingan)

2.

Mortalitas

3.

Migrasi

- Perpindahan keluar masuk secara periodik (Biji, spora, larva,


dewasa)
- Melibatkan perpindahan massa populasi (burung, belalang)
3.1 Emigrasi : Gerakan keluar satu arah
3.2 Imigrasi : Gerakan masuk satu arah

Pola/Tipe Penyebaran (Dispersi) Populasi:


1. Seragam (uniform):
- Terjadi jika kompetisi antar individu sangat hebat
- Antagonis positif yang mendorong pembagian ruang sama
- Jika setiap individu cendrung menghindari makhluk yang lain,
sehingga semua individu akan menjauhi individu lain
2. Acak (random):
- Jarang terjadi di alam
- Dapat terjadi jika lingkungan seragam

- Individu memiliki kemungkinan yang sama untuk


menempati setiap titik pada suatu ruang dalam habitatnya
3. Berkelompok
- Ada sumberdaya yang tersedia

- Jika setiap individu cendrung tertarik pada tempattempat tertentu di dalam habitatnya atau tertarik

Ukuran populasi
Adalah cacah individu dalam satu populasi
Cara mengetahui ukuran populasi dengan sensus
- Menemukan dan mencatat semua individu yang ada di
daerah pengamatan
- Sensus populasi hewan liar hanya dapat dilakukan dengan
baik di daerah pengamatan yang sempit
- Sensus hewan tidak dapat ditemukan semua karena
kawasan sensus merupakan kawasan yang sulit
- Penelusuran hewan yang tidak ditemukan individunya
dapat dijelajah dengan menjumpai bekas telapak kakinya,
faesesnya atau tanda lain yang ditinggalkan
- Banyak hewan yang tercatat dengan menghitung jumlah
bekas telapak kakinya

CARA PENGUKURAN POPULASI


1. Metode Sensus
- Mengetahui jumlah nyata individu dalam suatu populasi.
- Perhitungan: mencatat semua individu yang ditemukan,
bahkan semua individu hewan yang hidup di daerah
pengamatan
- Diterapkan: pada kawasan yang sempit, dan sulit diterapkan
pada kawasan yang luas
- Diterapkan: pada hewan yang hidup menetap (Porifera,
Balanus, karang)
- Diterapkan pada populasi hewan berjalan lambat

2. Metode Sampling
- Digunakan untuk menghitung individu hewan dalam
daerah sampel dalam bentuk petak-petak yang luasnya
ditentukan dan penghitungan hewan lebih teliti.
- Penetapan jumlah, ukuran, bentuk dan penyebaran
petak-petak harus dipikirkan
- Petak sampel dapat berbentuk bujur sangkar, lingkaran
atau bentuk lain, dan jumlah petak sampel tergantung
pada ketepatan yang diinginkan
- Petak sampel besar untuk hewan berukuran besar,
populasi sedikit, dan hewan tersebar secara luas
- Penyebaran petak sampel dilakukan secara sistematis
atau secara acak.
- Petak sampel dilakukan sesuai dengan sebaran populasi

3. Metode tangkap dan tangkap lagi


- Tentukan daerah, luas dan tentukan batas yang jelas
- Lakukan penangkapan pada hewan yang akan diteliti
- Setiap hewan yang ditangkap diberi tanda dan gunakan
bahan yang tidak mudah hilang
- Penangkapan dilakukan sampai tidak lagi menemukan
hewan yang tidak bertanda
- Selang waktu harus pendek sehingga hewan baru tidak
yang masuk ke dalam atau keluar dari pengamatan
- Semua individu bertanda dan tidak bertanda dijumlah
- Besar populasi: B/C X A (A: individu bertanda pada
penangkapan pertama; B: Jumlah seluruh individu; C:
Jumlah individu bertanda pada penangkapan kedua)

- Pengukuran populasi makin tepat jika jumlah individu


bertanda pada penangkapan pertama dan kedua tidak
berbeda jauh
- Lebih cocok dipergunakan pada populasi yang hidup
pada daerah tertutup dan populasinya bersifat stabil
terutama hewan yang tidak aktif terbang (belalang, kepik
emas, jengkrik)
- Pengukuran belalang di lapangan bola dengan batas
jelas (jalan raya, gedung, sungai)

Pengukuran Nisbi:
-

Pengukuran populasi sulit diteliti dengan metode sensus


dan sampling

Pengukuran populasi berdasarkan perkiraan jumlah yang


dapat ditangkap, suara, telapak kaki atau tanda lain

Pengamatan dengan cara:


1. Menangkap dengan menggunakan jebakan
2. Melihat hewan yang melintasi
3. Mencacah telapak
4. Mencacah butir tinja
5. Mendengar suara hewan
6. Catatan kulit atau bagian tubuh

Pertumbuhan populasi
-

Adalah kemampuan populasi untuk meningkatkan jumlah


individu anggotanya

Besarnya pertumbuhan populasi ditentukan oleh faktor


internal dalam populasi:
1. Angka kelahiran (banyak lahir dalam periode tertentu)
2. Angka kematian (banyak mati pada periode tertentu)
3. Laju kematian pra-reproduksi (angka kematian pada
umur sebelum reproduksi)
4. Survivorship (ketahanan untuk hidup sampai umur
tertentu

Pola pertumbuhan Populasi


1. Kurva pertumbuhan J
- Kepadatan naik dengan cepat secara ekponensial, lalu berhen
ti dengan mendadak karena faktor pembatas bekerja efektif
secara mendadak
2. Kurva pertumbuhan bentuk S
- Populasi mulai naik secara lambat (positive accelaration phase)
lalu menjadi cepat (logarithmic phase), kemudian lambat kembali
setelah hambatan lingkungan mulai bekerja (negative
acceleration phase) dan akhirnya mulai seimbang

Pola/Tipe Penyebaran (Dispersi) Populasi:


1. Seragam (uniform):
- Terjadi jika kompetisi antar individu sangat hebat
- Antagonis positif yang mendorong pembagian ruang sama
- Jika setiap individu cendrung menghindari makhluk yang lain,
sehingga semua individu akan menjauhi individu lain
2. Acak (random):
- Jarang terjadi di alam
- Dapat terjadi jika lingkungan seragam

- Individu memiliki kemungkinan yang sama untuk


menempati setiap titik pada suatu ruang dalam habitatnya
3. Berkelompok
- Ada sumberdaya yang tersedia

- Jika setiap individu cendrung tertarik pada tempattempat tertentu di dalam habitatnya atau tertarik

Penyebaran Umur:
1. Pre reproduktif:
- Belum berfungsi sistem kelamin
2. Reproduktif:
- Alat kelamin berfungsi
3. Post reproduktif:
- Fungsi alat kelamin menurun

Penggolongan Populasi dalam Komunitas:


1. Produsen: Tumbuhan
2. Konsemen Pertama: Larva, Pipit
3. Konsumen kedua: Elang
4. Konsumen ketiga:
5. Dikompuser (Pengurai): Bakteri
6. Parasit : Pediculus humanus, Pthyrus pubis
7. Pemakan bangkai:

You might also like