Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN MAGANG
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPOK
JANUARI 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
LAPORAN MAGANG
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPOK
Januari 2012
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang tak henti-hentinya
melimpahkan segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan magang ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulisan laporan magang
ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan magang ini tanpa bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak sejak masa awal perkuliahan hingga pada saat
penyusunan laporan magang ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah membantu merampungkan
laporan magang ini. Pada kesempatan ini penulis ingin berterimakasih kepada :
1. Allah SWT atas semua rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada
penulis sehingga penulis dapat merampungkan laporan magang ini. Besarnya
limpahan karunia yang telah Dia berikan membuat penulis senantiasa selalu
bersyukur dan berusaha untuk lebih baik.
2. Orang tua penulis, Alm. Muliabudi dan Gurmini Pancasari yang telah
memberikan dukungan terbaik bagi penulis untuk mencapai semua cita-cita.
Terima kasih untuk semua doa dan motivasi yang luar biasa serta bantuan
yang tidak ternilai dalam proses pembuatan laporan magang ini. Terima kasih
penulis sampaikan juga kepada adik penulis, Muhammad Dani Muliaputra
yang sudah memberikan semangat kepada penulis dalam proses pembuatan
laporan magang ini.
3. Keluarga Besar Penulis terutama kepada Ibu, Tante Neng & Om Lautan, Om
Budi & Tante Fitri yang telah memberikan dorongan dan semangat serta doa
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan magang ini. Tidak lupa para
sepupu, Bang Adri & Shinta yang telah memberikan semangat kepada penulis
hingga pada waktu penulis akan menjalani sidang kelulusan sarjana. Untuk
Farel, Queen, dan Keanu yang telah menghibur dan menghilangkan kepenatan
Universitas Indonesia
vii
Universitas Indonesia
viii
Universitas Indonesia
ix
16. Seluruh
Staf
Perpustakaan,
Staf
Ruang
Skripsi,
Biro
Pendidikan,
Akhir kata, penulis beharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan magang ini.
Penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan dan tenaga dalam pembuatan
laporan magang ini. Seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak, begitu pula
dengan laporan magang ini tak luput dari kekurangan akibat segala keterbatasan
penulis. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis menerima segala saran dan kritik
yang bersifat konstruktif dari pembaca sehingga dapat menjadi perbaikan di
kemudian hari. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
Universitas Indonesia
ABSTRAK
Nama
: Anggie Nathasa Muliasari
Program Studi : Akuntansi
Judul
: Analisis Siklus Pengeluaran pada PT ABC
Kata kunci :
siklus pengeluaran, pengendalian internal, tujuan pengendalian, penilaian risiko,
aktivitas pengendalian
Universitas Indonesia
xi
ABSTRACT
Name
: Anggie Nathasa Muliasari
Study Program : Accounting
Title
: The Expenditure Cycle Analysis of PT ABC
Key words:
expenditure cycle, internal control, control objectives, risk assessment, control
activities
Universitas Indonesia
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................ i
Halaman Pernyataan Orisinalitas...................................................................................ii
Tanda Persetujuan Laporan Akhir Magang.................................................................. iii
Halaman Pengesahan.................................................................................................... iv
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi................................................................... v
Kata Pengantar.............................................................................................................. vi
Abstrak........................................................................................................................... x
Abstract......................................................................................................................... xi
Daftar Isi...................................................................................................................... xii
Daftar Tabel................................................................................................................. xv
Daftar Gambar............................................................................................................ xvi
Daftar Lampiran.........................................................................................................xvii
Bab 1 PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.1.1 Latar Belakang Program Magang........................................................... 1
1.1.2 Latar Belakang Pemilihan Tema............................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan Laporan Magang................................................................ 4
1.3 Tujuan Pelaksanaan Program Magang............................................................4
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang....................................................... 4
1.5 Pelaksanaan Kegiatan Magang....................................................................... 5
1.6 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang...................................................6
1.7 Metode Penulisan Laporan Magang............................................................... 6
1.8 Sistematika Penulisan Laporan Magang.........................................................6
Universitas Indonesia
xiii
Bab 4 PEMBAHASAN.. 37
4.1 Penggunaan SAP pada PT ABC..................................................................... 37
4.2 Siklus Pengeluaran PT ABC.......................................................................... 38
4.2.1 Ordering Materials, Supplies, and Services........................... 38
4.2.1.1 Tujuan Pengendalian................................................................ 46
4.2.1.2 Risk Assessment....................................................................... 47
4.2.1.3 Control Activity........................................................................ 50
4.2.2 Receiving and Storing Goods............................ 53
4.2.2.1 Tujuan Pengendalian................................................................ 57
4.2.2.2 Risk Assessment....................................................................... 57
Universitas Indonesia
xiv
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 90
Lampiran...................................................................................................................... 91
Universitas Indonesia
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Universitas Indonesia
xvi
DAFTAR GAMBAR
Universitas Indonesia
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.1.1
listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, serta komunikasi energi, membuat pasar
bergejolak dan membawa dunia dalam keadaan krisis. Kebangkrutan Enron yang
mencerminkan tata kelola perusahaan yang buruk ini terjadi pada tahun 2001.
1
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Yang menjadi objek penulisan laporan magang kali ini adalah siklus
pengeluaran dari PT ABC. PT ABC sendiri memiliki beberapa proses bisnis
dalam melakukan operasinya, yaitu sebagai berikut :
suatu bentuk aktivitas bisnis dan data proses operasi yang berulang yang
berhubungan dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama
dari siklus ini adalah untuk meminimalisasi total biaya yang dikeluarkan serta
mengatur persediaan, supplies, dan jasa-jasa yang dibutuhkan organisasi. Alasan
pengambilan siklus pengeluaran sebagai tema laporan magang karena siklus
pengeluaran merupakan salah satu proses bisnis yang penting. PT ABC
merupakan salah satu perusahaan produsen semen terkemuka di Indonesia
sehingga banyak sekali pengeluaran yang harus dilakukan untuk mendukung
aktivitas bisnisnya, tidak hanya dalam melakukan produksi semen yang memang
menjadi proses bisnis utama dalam perusahaan ini, namun juga tidak lupa supplies
perkantoran hingga barang suku cadang kebutuhan pabrik yang juga merupakan
barang-barang yang dibeli dalam siklus pengeluaran. Siklus pengeluaran berkaitan
dengan keadaan kas, kas sendiri merupakan elemen penting dalam perusahaan.
Kas merupakan aktiva yang paling likuid, namun paling mudah pula untuk
dimanipulasi. Semua transaksi pengeluaran akan berkaitan secara langsung
Universitas Indonesia
analisis proses bisnis siklus pengeluaran pada PT ABC yang terkait dengan
pengendalian internalnya. Secara spesifik, masalah yang akan dibahas mencakup :
a. Bagaimanakah proses siklus pengeluaran pada PT ABC?
b. Apakah siklus pengeluaran yang dilakukan oleh PT ABC sudah memenuhi
tujuan pengendalian dari siklus pengeluaran menurut teori?
c. Bagaimanakah penilaian risiko beserta pengendalian yang telah dilakukan
oleh PT ABC untuk meminimalisasi risiko terkait?
d. Apa sajakah aktivitas pengendalian yang telah dilakukan oleh PT ABC?
1.3
mengaplikasikan ilmu dan teori yang didapat pada saat masa perkuliahan ke
dalam praktik nyata dunia kerja. Diharapkan melalui program magang, mahasiswa
menjadi lebih paham akan relevansi dari ilmu akuntansi dengan praktik di
perusahaan. Selain itu, program magang ini juga memberikan kesempatan pada
mahasiswa untuk mengenali lebih awal praktik dunia kerja sehingga pengalamanpengalaman yang didapat akan menjadikan mahasiswa yang memiliki keunggulan
kompetitif ketika telah menjadi lulusan universitas.
1.4
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto yang memiliki afiliasi dengan firma
internasional RSM (biasa disebut RSM AAJ). Waktu pelaksanakan program
Universitas Indonesia
1.5
Tugas dan tanggung jawab yang diberikan tidak jauh berbeda dengan senior in
charge. Dalam tiga bulan masa magang, penulis ditugaskan menjadi konsultan
dalam sebuah engagement team pada proyek pengimplementasian Internal
Control Over Financial Reporting pada PT ABC. Engagement team itu sendiri
terdiri dari seorang senior in charge dan dua orang junior consultant yang
berstatus sebagai interns.
Selama masa magang, penulis ditugaskan untuk melakukan inquiry pada
siklus pengeluaran dengan melakukan wawancara dengan klien untuk memahami
proses bisnis dan control activity yang dilakukan oleh setiap process owner.
Siklus pengeluaran itu sendiri terdiri dari empat aktivitas utama, yaitu ordering
materials, supplies, and services; receiving and storing goods; approving supplier
invoice; dan cash disbursement.
Setelah melakukan inquiry, penulis diharuskan membuat minutes of
meeting yang diperiksa oleh manager dan klien untuk memastikan proses bisnis
serta control activity yang benar-benar dilakukan oleh process owner. Selain itu,
penulis diharuskan menyelesaikan working paper dan membuat flowchart dari
setiap aktivitasnya. Namun, pekerjaan dalam menyelesaikan working paper dan
membuat flowchart dialihkan kepada senior in charge karena terdapat limitasi
waktu magang yang hanya tiga bulan.
Universitas Indonesia
1.6
proses pembelian dari supplier dalam negri. Laporan ini tidak meliputi proses
pembelian dari supplier luar negri. Selain itu, siklus pengeluaran yang dibahas
tidak mencakup proses pembayaran kepada karyawan PT ABC, seperti
pembayaran perjalanan dinas atau reimbursement pengobatan karyawan.
1.7
magang ini adalah studi pustaka dan observasi. Selain itu, penulis juga terlibat
langsung dalam kegiatan inquiry untuk memahami siklus pengeluaran dan
aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh process owner yang dilaksanakan
penulis selama menjalankan magang di PT ABC.
1.8
Universitas Indonesia
dari profil produk perusahaan, proses bisnis perusahaan serta struktur organisasi
perusahaan.
Bab 4 : Pembahasan dan Analisa
Bab ini meliputi penerapan System Application and Product pada PT
ABC, gambaran siklus pengeluaran yang dilakukan oleh PT ABC beserta analisa
tujuan pengendalian; penilaian risiko; dan aktivitas pengendalian, jurnal terkait
siklus pengeluaran pada PT ABC, dan ringkasan analisis terhadap siklus
pengeluaran PT ABC.
Bab 5 : Kesimpulan dan Saran
Bab ini memaparkan kesimpulan yang diperoleh dari seluruh pembahasan
dan saran yang diajukan untuk perusahaan klien dan untuk KAP RSM AAJ.
Lampiran
Pada bagian akhir dari laporan, penulis menyertakan beberapa lembar
lampiran yang dapat digunakan sebagai pendukung dalam membaca laporan ini.
Universitas Indonesia
Bab 2
LANDASAN TEORI
2.1
Universitas Indonesia
2.2
1. Control Environment
Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan, kebijakan, dan
prosedur yang mencerminkan keseluruhan sikap dari manajemen puncak,
para direktur dan pemilik dari suatu entitas mengenai pengendalian
internal dan pentingnya pengendalian internal bagi entitas itu. Tanpa suatu
lingkungan pengendalian yang efektif, keempat komponen lainnya tidak
mungkin menghasilkan pengendalian internal yang efektif. Pengendalian
lingkungan yang lemah mencerminkan kelemahan komponen lain di
dalamnya. Jika para manajemen menganggap pengendalian penting, maka
Universitas Indonesia
10
seluruh karyawan akan menganggap hal yang sama dan merespon dengan
melaksanakan prosedur pengendalian dengan baik juga.
11
mencapai tujuan tertentu. Informasi adalah sesuatu yang memiliki arti dan
berguna bagi yang memerlukannya. Akuntansi adalah proses pengumpulan dan
pencatatan data untuk kemudian dilaporkan kepada pihak-pihak berkepentingan
terhadap perusahaan mengenai aktivitas ekonomi. Menurut Romney dan Steinbart
(2012), Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan
informasi yang berguna ketika proses pengambilan keputusan. Wilkinson, et al.
(2000), mengatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah struktur
yang disatukan dalam sebuah kesatuan, seperti perusahaan yang mempekerjakan
sumber daya fisik dan komponen lainnya, untuk mengubah data-data ekonomi
menjadi informasi akuntansi dengan tujuan memenuhi kebutuhan informasi
penggunanya. Sementara Bodnar dan Hopwood (2001) mendefinisikan Sistem
Informasi Akuntansi sebagai kumpulan sumber data seperti manusia dan peralatan
yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi dan informasi ini
Universitas Indonesia
12
bentuk aktivitas bisnis dan data proses operasi yang berulang yang berhubungan
dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama dari siklus ini
adalah untuk meminimalisasi total biaya yang dikeluarkan serta mengatur
persediaan, supplies, dan jasa-jasa yang dibutuhkan organisasi.
Secara keseluruhan, siklus pengeluaran dapat dilihat pada gambar 2.2
berikut ini :
Universitas Indonesia
13
material, supplies dan jasa. Menurut Wilkinson, et al. (2000), tujuan pengendalian
dalam tahap ini adalah memastikan bahwa seluruh pembelian telah diotorisasi
pada waktu yang dibutuhkan secara tepat waktu dan dihitung berdasarkan
Economic Order Quantity (EOQ).
Pada tahap ini, yang pertama kali harus dilakukan adalah mengidentifikasi
apa, kapan, dan berapa jumlah barang yang akan dibeli. Pendekatan tradisional
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia
15
2.4.2
Universitas Indonesia
16
Invoice
Merupakan sejumlah tagihan yang diberikan oleh supplier atas pembelian
yang dilakukan. Dalam invoice ini terdapat jumlah yang seharusnya
dibayarkan oleh perusahaan kepada supplier, biaya barang yang
disesuaikan dengan pajak terkait, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
atau Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh 23), nomor rekening kemana
pembayaran harus dikirimkan, serta informasi lainnya.
Debit Memorandum
Merupakan suatu surat yang dikeluarkan perusahaan apabila akan
melakukan pengembalian barang kepada pemasok yang disebabkan barang
rusak, cacat atau tidak sesuai dengan pesanan.
Packing Slip
Merupakan dokumen tanda bukti pengiriman barang yang memuat nama
dan jenis barang yang dibeli beserta kuantitasnya. Packing Slip diotorisasi
oleh supplier dan bagian penerimaan barang di gudang.
2.4.3
untuk proses pembayaran. Menurut Wilkinson, et al. (2000), terdapat lima tujuan
pengendalian pada tahap ini, yaitu :
Universitas Indonesia
17
Disbursement Voucher
Merupakan dokumen dalam sistem pembayaran yang mengakumulasi
pembayaran atau tagihan pemasok.
2.4.4
Cash Disbursement
Tahap terakhir dalam siklus pengeluaran adalah proses pembayaran.
Menurut Wilkinson, et al. (2000), tujuan pengendalian pada tahap ini adalah
memastikan seluruh pengeluaran kas dicatat secara akurat dan lengkap.
Proses pembayaran dilakukan oleh kasir dan kemudian akan dilaporkan
kepada treasurer. Pemisahan fungsi antara kasir yang bertanggung jawab
melakukan otorisasi pembayaran dengan bagian Akuntansi Hutang yang
melakukan pencatatan hutang merupakan suatu bentuk pengawasan. Pembayaran
akan dilakukan ketika bagian Akuntansi Hutang mengirimkan disbursement
voucher kepada kasir dan pembayaran akan dilakukan dengan menggunakan
disbursement check.
Dokumen terkait pada tahap ini menurut Wilkinson, et al. (2000) adalah
sebagai berikut :
Disbursement Check
Merupakan cek yang digunakan perusahaan untuk melakukan pengeluaran
uang.
Universitas Indonesia
18
2.5
banyak risiko. Berikut ini akan dibahas risiko apa saja yang terjadi dalam siklus
pengeluaran serta bagaimana prosedur pengendalian yang sesuai untuk mengatasi
risiko tersebut menurut Romney dan Steinbart (2012). Pembahasan ini akan
melingkupi empat aktivitas bisnis yang telah dibahas sebelumnya. Secara ringkas,
risiko yang mungkin terjadi serta prosedur pengendaliannya dapat dilihat pada
lampiran 1.
2.5.1
19
20
21
2.5.2
22
menandatangani
Receiving
Receipt.
Beberapa
perusahaan
pencurian
barang
persediaan
dapat
mengakibatkan
23
perhitungan
fisik
persediaan
yang
dimiliki
dan
2.5.3
barang dan jasa yang dipesan dan diterima. Risiko yang mungkin timbul dari
tahap ini serta alternatif pengendalian yang dapat digunakan untuk mengatasinya
adalah sebagai berikut :
a. Gagal menangkap kesalahan dalam tagihan supplier
Risiko gagal menangkap kesalahan dalam tagihan supplier dapat
terjadi karena adanya perbedaan antara kuota dengan harga yang
dibebankan atau terjadinya salah hitung terhadap jumlah tagihan. Untuk
menghindari hal tersebut, maka penting untuk dilakukannya pengecekan
keakuratan tagihan supplier serta harga dan kuantitas barang pada tagihan
harus dibandingkan dengan Purchase Order dan Receiving Receipt yang
sesuai.
b. Kesalahan dalam melakukan posting ke akun hutang
Kesalahan dalam melakukan posting ke akun hutang dapat
mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pelaporan keuangan dan
kinerja perusahaan yang selanjutnya dapat mengakibatkan kesalahan
dalam pengambilan keputusan. Pengendalian data entry dan pemrosesan
data sangat dibutuhkan untuk mencegah risiko ini. Pengendalian lain yang
dapat dilakukan adalah membandingkan saldo akun supplier sebelum dan
sesudah cek diproses dengan tagihan yang sedang diproses serta saldo
akun supplier dibandingkan secara periodik dengan jumlah akun hutang di
buku besar.
Universitas Indonesia
24
2.5.4
Cash Disbursement
Tujuan pada tahap ini adalah organisasi harus mengamankan kas
perusahaan. Risiko yang mungkin timbul dari tahap ini serta alternatif
pengendalian yang dapat digunakan untuk mengatasinya adalah sebagai berikut :
a. Membayar untuk barang yang tidak diterima
Risiko ini dapat mengakibatkan terjadinya pengurangan kas secara
sia-sia atau terjadinya kesalahan perhitungan persediaan. Pengendalian
yang paling baik untuk mencegah hal tersebut adalah membandingkan
kuantitas barang pada tagihan supplier dengan kuantitas yang dimasukkan
pada sistem oleh bagian persediaan yang menerima pemindahan barang
persediaan dari bagian penerimaan. Beberapa perusahaan mengharuskan
bagian persediaan untuk melakukan verifikasi terhadap Receiving Receipt
sebelum dokumen tersebut digunakan sebagai dokumen pendukung
pembayaran tagihan supplier. Melakukan verifikasi terhadap pengadaan
jasa akan lebih sulit dilakukan apabila hanya dilakukan berdasarkan
tagihan supplier. Oleh karena itu, sebagian besar perusahaan bergantung
pada pengendalian anggaran dan melakukan review secara akurat terhadap
beban-beban dari setiap departemen untuk menunjukkan potensi
kecurangan yang perlu diinvestigasi lebih lanjut.
b. Gagal dalam mengambil diskon pembelian
Risiko ini dapat mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan
uang lebih banyak untuk mendapatkan barang dalam jumlah besar. Salah
satu pengendalian yang dapat dilakukan adalah pengajuan tagihan dengan
tanggal jatuh tempo untuk mendapat diskon. Tagihan yang telah disetujui
harus dilengkapi dengan tanggal jatuh tempo dan sistem harus dirancang
untuk dapat melacak tagihan yang telah jatuh tempo dan dapat mencetak
daftar semua tagihan yang outstanding secara periodik. Anggaran arus kas
yang menunjukkan arus kas masuk yang diekpetasi dan komitmen yang
masih
outstanding
juga
dapat
membantu
perusahaan
membuat
Universitas Indonesia
25
yang
melakukan
pembayaran.
Selain
itu
penting
untuk
26
untuk
dilakukannya
perencanaan
dan
pengawasan
Universitas Indonesia
Bab 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1
Profil Umum KAP Aryanto, Amir Jusuf, dan Mawar & Saptoto (RSM
AAJ)
RSM AAJ didirikan oleh Amir Abadi Jusuf pada tahun 1985. Kantor pusat
RSM AAJ bertempat di Gedung Plaza ABDA lantai 10-11, Jl. Jenderal Sudirman
kav.59 Jakarta. RSM AAJ memiliki kantor cabang yang terletak di kota Surabaya.
RSM AAJ telah beberapa kali mengalami pergantian nama, saat ini nama resmi
sesuai dengan izin usaha dari menteri keuangan adalah KAP Aryanto, Amir Jusuf,
Mawar, dan Saptoto.
RSM AAJ adalah anggota dari RSM internasional, salah satu dari jaringan
independent accounting and consulting firms terbesar di dunia, yang memiliki
lebih dari 25.000 tenaga profesional dari 662 kantor yang berada di lebih dari 64
negara di dunia. Afiliasi Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, dan
Mawar & Saptoto dengan RSM membuat KAP ini secara tidak langsung
meningkatkan kualitas serta kinerja KAP dalam kaitannya dengan jasa yang
diberikan kepada klien.
Lebih dari 20 tahun RSM AAJ beroperasi dan melayani klien dalam
berbagai lini jasa bisnis dan keuangan. RSM AAJ menyediakan banyak jenis jasa
yang dapat membantu proses bisnis perusahaan. Jasa yang disediakan oleh RSM
AAJ antara lain adalah sebagai berikut:
a.
b.
27
Universitas Indonesia
28
c.
d.
e.
f.
g.
AAJ yang bekerjasama dengannya menggunakan jasa audit and assurance. Daftar
klien RSM AAJ meliputi klien domestik dan internasional dalam pembiayaan
sektor manufaktur, industri jasa, perusahaan milik negara, dan organisasi
organisasi non-profit.
3.2
Indonesia yang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 yang merupakan pabrik
semen pertama di Indonesia. PT ABC mulai berproduksi dengan kapasitas 22.900
ton per tahun dan pernah mencapai produksi sebesar 170.000 ton pada tahun 1939
yang merupakan produksi tertinggi pada waktu itu. Berdasarkan Surat Menteri
Keuangan Republik Indonesia, Pemerintah melakukan konsolidasi atas tiga Pabrik
Univeritas Indonesia
29
semen milik Pemerintah yaitu PT ABC, PT DEF dan PT GHI, yang terealisir pada
tanggal 15 September 1995, sehingga saat ini PT ABC berada dibawah PT GHI
Tbk. (GHI Group).
3.2.1
Dipakai
untuk
konstruksi
bangunan-bangunan
pada
tanah/air
yang
Semen ini dapat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung, jalan dan
irigasi. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton,
hollow brick, paving block, tegel dan bahan bangunan lainnya.
Univeritas Indonesia
30
Semen ini memenuhi persyaratan mutu Portland Composite Cement SNI 157064-2004. Dapat digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada semua
beton.
Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland Pozzoland SNI 150302-2004 dan ASTM C 595 M-05 s. Dapat digunakan secara luas seperti :
1. Konstruksi beton massa (bendungan, dam dan irigasi)
2. Konstruksi beton yang memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat
(bangunan tepi pantai, tanah rawa).
3. Bangunan/instalasi yang memerlukan kekedapan yang lebih tinggi.
4. Pekerjaan pasangan dan plesteran.
3.2.2
Univeritas Indonesia
31
Sebagai perusahaan dengan skala besar serta siklus bisnis yang rumit, PT
ABC membutuhkan sebuah sistem yang handal untuk menunjang serta
mengintegrasikan semua siklus kegiatannya. Oleh karena itu, perusahaan
menggunakan SAP sebagai sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang
Univeritas Indonesia
32
3.2.3
Univeritas Indonesia
33
berikut :
Univeritas Indonesia
34
analisa
mengenai
ketersediaan
persediaan
dengan
penawaran
kepada
supplier
untuk
mendapatkan
35
36
verifikasi
kelengkapan
dan
akurasi
terhadap
Univeritas Indonesia
Bab 4
PEMBAHASAN
37
Universitas Indonesia
38
4. 2
menjadi empat aktivitas bisnis utama. Selanjutnya penulis akan membahas apakah
aktivitas bisnis yang dilakukan oleh PT ABC berkaitan dan memenuhi
karakteristik dengan aktivitas bisnis menurut teori.
4.2.1 Ordering materials, supplies, and services
Seperti yang telah dijelaskan pada bab 3, tahap pertama yang dilakukan
pada proses pemesanan adalah mengidentifikasi apa, kapan, dan berapa jumlah
barang yang akan dibeli. Setelah melakukan identifikasi, maka proses selanjutnya
adalah proses pembuatan PR yang harus diotorisasi oleh level otorisasi yang
sesuai. Proses pembuatan PR pada PT ABC berdasarkan jenis pengadaan yang
akan dilakukan, yaitu terdiri dari pengadaan barang dan pengadaan jasa.
a. Proses Pembuatan PR untuk Pengadaan Barang
Untuk pengadaan barang, proses pembuatan PR berdasarkan jenis
barang yang akan dibeli, dimana jenis barangnya terbagi atas barang stock,
barang expense dan barang capital expenditure.
i. Barang Stock
Proses pemesanan barang stock dapat dilihat pada gambar 4.1
berikut ini :
Gambar 4.1 Proses Pemesanan Barang Stock
39
40
Untuk pembelian lebih dari 25 juta hingga 150 juta akan disetujui oleh
Kepala Biro Perencanaan dan Pengendalian Perbekalan dan Kepala
Departmen Perbekalan
Untuk pembelian lebih dari 150 juta hingga 2 Milyar akan disetujui
oleh Kepala Biro Perencanaan dan Pengendalian Perbekalan, Kepala
Departmen Perbekalan, dan Direktur Penelitian dan Pengembangan
Operasi.
Untuk pembelian lebih dari 2 Milyar akan disetujui oleh Kepala Biro
Perencanaan dan Pengendalian Perbekalan, Kepala Departmen
Perbekalan, Direktur Penelitian dan Pengembangan Operasi serta
Direktur Utama.
PR yang sudah disetujui sesuai dengan level otorisasi, selanjutnya
41
Universitas Indonesia
42
Berdasarkan PR yang dibuat oleh user dan telah disetujui sesuai level
otorisasi, bagian pengadaan akan melakukan pemilihan supplier. PR yang belum
disetujui sesuai dengan level otorisasi yang berlaku tidak akan dilakukan proses
pembeliannya oleh bagian pengadaan. Proses pemilihan supplier terbagi atas tiga
Universitas Indonesia
43
proses, yaitu proses tender, proses tunjuk langsung, dan proses pembelian
langsung.
a. Proses tender
Dalam proses tender, terlebih dahulu dilakukan pemilihan supplier
potensial yang sesuai dengan pengadaan terkait. Rekomendasi supplier
potensial ini dilakukan oleh Staf Biro Perencanaan dan Pengendalian
Perbekalan dengan menggunakan bidder list system. Bidder list system
merupakan sistem yang digunakan untuk pengelolaan pengelompokkan
material atau jasa yang disediakan oleh para supplier. Data ini digunakan
sebagai sources of supply untuk proses seleksi supplier yang akan diundang
dalam proses tender. Supplier rekomendasi yang terpilih untuk mengikuti
proses tender akan didokumentasikan dalam form bidder list. Form bidder list
akan diverifikasi oleh Kepala Bidang dan Kepala Biro Pengadaan Barang
ataupun Jasa terkait kesesuaian vendor terhadap barang dan jasa yang ingin
dibeli oleh perusahaan. Apabila mereka ingin menambahkan supplier, maka
akan langsung dicantumkan pada form bidder list. Apabila mereka ingin
menghapus salah satu supplier yang direkomendasikan, maka nama supplier
terkait akan dicoret pada form tersebut. Setelah melakukan verifikasi, Kepala
Bidang dan Kepala Biro Pengadaan Barang ataupun Jasa akan memberikan
tanda tangan pada form bidder list.
Setelah form bidder list disetujui, maka selanjutnya bagian pengadaan
akan membuat request for quotation (RFQ) pada sistem SAP modul MM yang
selanjutnya akan dikirim kepada setiap supplier terpilih yang tercantum pada
form bidder list melalui email. Sebagai bukti telah melakukan pengiriman
RFQ melalui email, Staf Bidang Pengadaan akan mendokumentasikan sent
items email pengiriman RFQ tersebut. Berdasarkan dokumen RFQ yang
dikirimkan kepada supplier, supplier akan datang untuk menghadiri proses
tender pada waktu yang sudah ditentukan dengan membawa surat penawaran
dan beberapa dokumen pendukung, seperti brosur sesuai dengan yang
tercantum pada RFQ.
Pada saat melakukan tender, Staf Pengadaan akan melakukan
verifikasi terhadap surat penawaran dan beberapa dokumen pendukung dari
Universitas Indonesia
44
Supplier. Surat penawaran dan dokumen pendukung dari supplier yang tidak
lolos verifikasi tidak dilanjutkan ke tahap evaluasi. Sedangkan surat
penawaran dan dokumen pendukung dari supplier yang telah lolos verifikasi
akan dilanjutkan ke tahap evaluasi. Proses evaluasi tender yang terbagi atas
dua macam evaluasi, yaitu evaluasi spesifikasi teknis dan evaluasi harga.
Evaluasi spesifikasi teknis akan dilakukan oleh user, sedangkan evaluasi harga
akan dilakukan oleh bagian pengadaan. Hasil evaluasi teknis akan diverifikasi
dan ditandatangani oleh level otorisasi user. Sedangkan hasil evaluasi harga
akan diverifikasi dan ditandatangani oleh Kepala Bidang dan Kepala Biro
Pengadaan Barang atau Jasa. Supplier terpilih merupakan supplier yang lolos
evaluasi spesifikasi teknis dengan harga penawaran terendah.
Untuk mendapatkan harga terbaik, setelah dipilih satu supplier
berdasarkan hasil evaluasi, maka bagian pengadaan akan mengirim surat
permintaan diskon kepada supplier terkait. Surat tersebut diverifikasi oleh
Kepala Bidang dan ditandatangani oleh Kepala Biro Pengadaan Jasa atau
Barang.
Setelah mendapat balasan dari surat permintaan diskon, maka
selanjutnya Staf Bidang Pengadaan akan membuat kontrak perjanjian jual beli
untuk pengadaan barang, sedangkan untuk setiap pengadaan jasa akan
dibuatkan kontrak kerja. Kontrak perjanjian jual beli atau kontrak kerja
merupakan dokumen yang berisi detail proses pengadaan yang diinginkan oleh
PT ABC. Khusus untuk kontrak jual beli barang persediaan memiliki masa
berlaku selama satu tahun dimana harga barang persediaan yang berlaku
selama satu tahun berdasarkan kontrak tersebut. Hal ini dilakukan oleh PT
ABC untuk mendapatkan harga terbaik untuk barang persediaan dan
mengurangi biaya untuk melakukan proses tender. Kontrak jual beli atau
kontrak kerja yang telah disusun oleh Staf Bidang Pengadaan akan diverifikasi
oleh Kepala Bidang. Setelah dilakukan verifikasi oleh Kepala Bidang
Pengadaan, maka selanjutnya kontrak jual beli atau kontrak kerja akan
diverifikasi dan ditandatangani oleh level otorisasi dan supplier. Level
otorisasi dalam persetujuan kontrak sama dengan level otorisasi pada
persetujuan PO.
Universitas Indonesia
45
Untuk PO dengan jumlah lebih dari 25 juta hingga 250 juta akan
diparaf oleh Kepala Biro Pengadaan Barang atau Jasa dan
ditandatangani Kepala Departemen Perbekalan.
Untuk PO dengan jumlah lebih dari 250 juta hingga 1,5 milyar akan
diparaf oleh Kepala Biro Pengadaan Barang atau Jasa dan Kepala
Departemen Perbekalan serta ditandatangani oleh Direktur Penelitian
dan Pengembangan Operasi.
Untuk PO dengan jumlah lebih dari 1,5 milyar akan diparaf oleh
Kepala Biro Pengadaan Barang atau Jasa, Kepala Departemen
Perbekalan dan Direktur Penelitian dan Pengembangan Operasi serta
ditandatangani oleh Direktur Utama.
Rangkap kedua akan diarsipkan oleh Biro Pengadaan Barang atau Jasa
Universitas Indonesia
46
47
pembelian
barang
expense
secara
berlebih,
maka
sebagai
barang
curah
mengalami
perbedaan
pencatatan
yang
Universitas Indonesia
48
49
Universitas Indonesia
50
51
Untuk pembelian lebih dari 25 juta hingga 150 juta akan disetujui oleh
Kepala Biro Perencanaan dan Pengendalian Perbekalan dan Kepala
Departmen Perbekalan
Untuk pembelian lebih dari 150 juta hingga 2 Milyar akan disetujui
oleh Kepala Biro Perencanaan dan Pengendalian Perbekalan, Kepala
Departmen Perbekalan, dan Direktur Penelitian dan Pengembangan
Operasi.
Untuk pembelian lebih dari 2 Milyar akan disetujui oleh Kepala Biro
Perencanaan dan Pengendalian Perbekalan, Kepala Departmen
Perbekalan, Direktur Penelitian dan Pengembangan Operasi serta
Direktur Utama.
Untuk PO dengan jumlah lebih dari 25 juta hingga 250 juta akan
diparaf oleh Kepala Biro Pengadaan Barang atau Jasa dan
ditandatangani Kepala Departemen Perbekalan.
Untuk PO dengan jumlah lebih dari 250 juta hingga 1,5 milyar akan
diparaf oleh Kepala Biro Pengadaan Barang atau Jasa dan Kepala
Departemen Perbekalan serta ditandatangani oleh Direktur Penelitian
dan Pengembangan Operasi.
Untuk PO dengan jumlah lebih dari 1,5 milyar akan diparaf oleh
Kepala Biro Pengadaan Barang atau Jasa, Kepala Departemen
Perbekalan dan Direktur Penelitian dan Pengembangan Operasi serta
ditandatangani oleh Direktur Utama.
52
53
4.2.2
kedua
pada
siklus
pengeluaran
adalah
penerimaan
dan
penyimpanan barang. Tahap ini terbagi atas dua proses, yaitu proses penerimaan
dan penyimpanan barang dan proses penerimaan jasa.
a. Proses penerimaan dan penyimpanan barang
Alur proses penerimaan dan penyimpanan barang dapat dilihat pada
gambar 4.3 berikut ini :
Gambar 4.3 Proses Penerimaan dan Penyimpanan Barang
54
55
Universitas Indonesia
56
Berdasarkan berita acara serah terima jasa, maka bagian pengadaan jasa
akan membuat service acceptance pada sistem SAP modul MM dan kemudian
dicetak. Service acceptance yang dicetak terdiri dari beberapa rangkap, yaitu :
oleh Kepala Bidang Pengadaan Jasa serta ditandatangani oleh Kepala Biro
Pengadaan Jasa. Selanjutnya service acceptance beserta PO dan dokumen
pendukung lainnya akan dikirimkan kepada Bidang Akuntansi Hutang untuk
Universitas Indonesia
57
58
itu, sistem SAP terkonfigurasi untuk tidak dapat membuat good receipt
terhadap barang yang memiliki PO yang belum terotorisasi.
b. Kesalahan dalam menghitung barang yang diterima.
Pada saat menerima barang dari supplier, maka akan dilakukan inspeksi
perhitungan dan penilaian kualitas barang yang dilakukan secara manual
oleh bagian penerimaan di gudang, user terkait serta supplier secara
langsung dan ketiganya memberikan verifikasi dan tanda tangan pada
inspection report. Selain itu, PT ABC menggunakan konsultan independen
untuk melakukan perhitungan dan penilaian kualitas barang curah.
c. Verifikasi penerimaan jasa
Ketika pengadaan jasa selesai, bagian pengadaan jasa akan menerima
dokumen berita acara serah terima jasa yang ditandatangani oleh supplier
dan user. Berdasarkan dokumen tersebut, selanjutnya bagian pengadaan
jasa membuat service acceptance yang akan diverifikasi dan diotorisasi
sesuai dengan level otorisasi. Biaya terkait pengadaan jasa akan
dibebankan langsung kepada divisi yang melakukan pengadaan jasa. Hal
tersebut dilakukan untuk meminimalisasi kecurangan yang mungkin
terjadi.
d. Pencurian barang persediaan
PT ABC memiliki pemisahan tanggung jawab pada bagian penerimaan
barang dengan bagian penyimpanan barang di gudang walaupun dibawahi
oleh satu biro, yaitu Biro Pengelolaan Persediaan. Akses terhadap gudang
persediaan dibatasi, hanya orang-orang yang telah terotorisasi yang dapat
masuk ke dalam gudang persediaan. Setiap persediaan yang akan disimpan
di gudang akan didokumentasikan pada dokumen transfer slip yang
diotorisasi oleh Kepala Biro Pengelolaan Persediaan. PT ABC melakukan
stock opname untuk melakukan pengecekan fisik di gudang yang
dibandingkan dengan pencatatan persediaan di SAP, namun hal tersebut
dilakukan secara tidak rutin. Stock Opname dilakukan dan diverifikasi oleh
Satuan Pengawas Internal dan Biro Pengelolaan Persediaan serta
dilaporkan kepada para direksi. Sering kali terjadi persediaan barang curah
mengalami
perbedaan
pencatatan
yang
diakibatkan
dari
lokasi
Universitas Indonesia
59
pengeluaran
barang
persediaan
apabila
bagian
produksi
Universitas Indonesia
60
Berita Acara Serah Terima Jasa : dokumen yang dibuat oleh user serta
ditandatangani oleh user dan supplier yang menandakan bahwa
pengadaan jasa terkait telah selesai dilakukan.
penyimpanan
juga
dilengkapi
dengan
CCTV
untuk
Universitas Indonesia
61
4.2.3
supplier. Proses persetujuan tagihan dari supplier dapat dilihat pada gambar 4.5
berikut ini :
Gambar 4.5 Proses Approving Supplier Invoices
62
untuk
melakukan
verifikasi
kembali
atas
kelengkapan
dokumennya dan akurasi nilai. Apabila sudah lengkap dan akurat, Kepala Urusan
Administrasi Perbendaharaan akan memberikan paraf dan tanggal verifikasi.
Dokumen penagihan hutang yang telah diverifikasi dan diparaf akan dikirimkan
kepada Kepala Bidang Administrasi Perbendaharaan untuk dilakukan verifikasi
lebih lanjut. Apabila dokumen pendukung tidak lengkap, maka dokumen akan
dikembalikan kepada user terkait. User akan melengkapi dokumen pendukung
terkait. Setelah sudah dilengkapi, maka user akan memberikan dokumen tagihan
beserta dokumen pendukungnya melalui loket penerimaan dokumen tagihan.
Proses selanjutnya akan mengikuti proses seperti di atas.
Apabila sudah lengkap, Kepala Bidang Administrasi Perbendaharaan akan
memberikan tanda tangan pada lembar verifikasi dokumen. Setelah proses
verifikasi
dokumen
selesai
dilakukan,
Kepala
Bidang
Administrasi
Universitas Indonesia
63
64
payment, maksudnya dokumen tersebut masih belum siap untuk dilakukan proses
pembayaran. Ketika Bidang Kas dan Bank akan melakukan proses pembayaran,
status block for payment akan diubah menjadi status accepted, maksudnya adalah
dokumen siap untuk dilakukan proses pembayaran.
Setelah di-posting, Staf Bidang Akuntansi Hutang akan mencetak
disbursement voucher. Apabila terjadi kesalahan ketika sudah di-posting, maka
Kepala Bidang Akuntansi Hutang akan mengembalikan dokumen terkait kepada
Administrasi Pembendaharaan yang selanjutnya akan dikirimkan kepada user
untuk dikoreksi. Setelah dokumen dikoreksi, Kepala Bidang Akuntansi Hutang
akan melakukan reverse dan selanjutnya dokumen yang sudah dikoreksi akan dientry ulang oleh staf Bidang Akuntansi Hutang.
Selanjutnya disbursement voucher diotorisasi sesuai dengan level otorisasi
yang sudah ditentukan. Apabila belum terdapat otorisasi dari level otorisasi
terkait, maka Bidang Kas dan Bank belum bisa melakukan pembayaran. Level
otorisasi yang untuk persetujuan disbursement voucher adalah sebagai berikut :
rumit, maka staf Akuntansi Hutang bisa langsung melakukan posting park
invoice, namun approval dokumen tetap harus ditandatangani oleh level otorisasi
yang sudah ditentukan. Contoh tagihan yang bisa di-posting langsung oleh staf
Akuntansi Hutang misalnya tagihan pembelian barang persediaan atau barang
expense dan tagihan pengadaan jasa untuk memperbaiki fasilitas perusahaan.
Universitas Indonesia
65
Secara ringkas, proses persetujuan tagihan supplier dapat dilihat pada lampiran
11.
4.2.3.1 Tujuan pengendalian pada tahap approving supplier invoices
Tujuan pengendalian untuk memastikan seluruh tagihan supplier
diverifikasi secara tepat waktu dan disesuaikan dengan barang atau jasa yang
diterima telah dilakukan oleh PT ABC. Seluruh dokumen penagihan hutang akan
diverifikasi
kelengkapan
dan
akurasinya
oleh
Bidang
Administrasi
66
tercantum pada inspection report dan good receipt. Jumlah barang yang diakui
adalah jumlah barang yang lolos inspeksi. Pengembalian barang yang tidak lolos
inspeksi dilakukan pada saat setelah selesai dilakukan inspeksi. Supplier turut
serta dalam melakukan inspeksi dan hasil inspeksi juga disetujui oleh supplier.
Untuk memastikan seluruh transaksi pembelian secara kredit dan
pengeluaran kas di-posting ke akun supplier yang sesuai pada buku A/P, posting
pencatatan hutang merupakan tanggung Kepala Bidang Akuntansi Hutang.
Namun karena banyaknya dokumen penagihan hutang maka Kepala Bidang
Akuntansi Hutang membolehkan stafnya untuk melakukan posting pada beberapa
transaksi yang sederhana, seperti pembelian barang persediaan ataupun barang
expense. Hal ini merupakan suatu kelemahan yang seharusnya tidak dilakukan
karena mungkin sekali terjadi ketidaktelitian dari staf terkait sehingga pencatatan
hutang tidak akurat.
Tujuan pengendalian terakhir adalah memastikan seluruh pencatatan
akuntansi dan persediaan telah diamankan. Pengamanan pencatatan akuntansi
dilakukan dengan adanya perbedaan penggunaan user id dan password pada
sistem SAP diantara staf yang melakukan entry invoice pada sistem SAP dengan
kepala bidang yang melakukan posting akun hutang sehingga setiap orang hanya
bisa melakukan akses sebatas tugas dan wewenangnya masing-masing.
4.2.3.2 Risk assessment pada tahap approving supplier invoices
Selanjutnya penulis akan menganalisa risiko yang mungkin terjadi pada
tahap ini serta bentuk pengendalian yang dilakukan oleh PT ABC. Risiko beserta
pengendalian yang dilakukan oleh PT ABC adalah sebagai berikut :
a. Gagal menangkap kesalahan dalam tagihan supplier
PT ABC melakukan verifikasi bertingkat dan berulang terhadap akurasi
dan kelengkapan dokumen penagihan hutang dari supplier. Verifikasi
bertingkat dilakukan oleh staf; Kepala Urusan; hingga Kepala Bidang,
sedangkan verifikasi akurasi berulang dilakukan oleh Bidang Administrasi
Perbendaharaan, Bidang Akuntansi Hutang dan Bidang Kas dan Bank.
Selain itu, PT ABC juga melakukan pembatasan akses terhadap supplier
Universitas Indonesia
67
karena
Kepala
Bidang
Akuntansi
Hutang
68
69
4.2.4
Cash disbursement
Tahap terakhir pada siklus pengeluaran adalah proses pembayaran kas.
Proses pembayaran kas dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut ini :
Gambar 4.6 Proses Cash Disbursement
70
Aktivitas pembayaran diawali pada saat Bidang Kas dan Bank menerima
dokumen tagihan yang dilengkapi dengan disbursement voucher yang telah
diotorisasi beserta dokumen pendukung lainnya dari Bidang Akuntansi Hutang.
Staf Bidang Kas dan Bank akan melakukan verifikasi terkait akurasi jumlah,
kelengkapan persetujuan dan ketersediaan nomor rekening yang tercantum pada
disbursement voucher dari Bidang Akuntansi Hutang. Apabila data yang
tercantum pada disbursement voucher belum lengkap, seperti tidak terdapat
nomor rekening, maka Kepala Bidang Kas dan Bank tidak bisa melakukan proses
pembayaran dan dokumen akan dikembalikan kepada Bidang Akuntansi Hutang
untuk dilengkapi. Namun, apabila data yang tercantum pada disbursement
voucher sudah lengkap maka Kepala Bidang Kas dan Bank akan melakukan
pembayaran berdasarkan disbursement voucher tersebut.
Bidang Kas dan Bank akan melakukan pembayaran berdasarkan
berdasarkan tanggal jatuh tempo tagihan. Kepala Bidang Kas dan Bank akan
melihat display pencatatan hutang supplier pada sistem SAP modul FI yang
memuat informasi mengenai tanggal jatuh tempo dan kemudian melakukan sortir
tanggal yang mendekati tanggal jatuh tempo.
Selanjutnya, Kepala Bidang Kas dan Bank akan melakukan pengecekan
anggaran dan ketersediaan dana perusahaan yang dianalisa melalui anggaran arus
kas. Setiap minggu, anggaran arus kas dibuat oleh Kepala Bidang Kas dan Bank
dan diverifikasi serta disetujui secara bertingkat oleh Kepala Biro Pengelolaan
Kas, Kepala Departemen Perbendaharaan dan Direktur Keuangan.
Setelah dilakukan pemilihan supplier yang akan diproses pembayarannya
berdasarkan ketersediaan dana perusahaan, Kepala Bidang Kas dan Bank terlebih
dahulu mengubah posted invoice dengan status block payment yang sebelumnya
telah di-posting oleh Kepala Bidang Akuntansi Hutang pada sistem SAP Modul
FI menjadi posted invoice dengan status accepted, yang berarti dokumen telah
siap untuk dilakukan proses pembayaran.
Kepala Bidang Kas dan Bank mengisi form aplikasi setoran, transfer,
kliring dan inkaso dari bank. Yang memiliki otorisasi untuk melengkapi form
aplikasi setoran, transfer, kliring dan inkaso dari bank hanyalah Kepala Bidang
Universitas Indonesia
71
Kas dan Bank. Form aplikasi setoran, transfer, kliring dan inkaso akan disetujui
sesuai dengan level otorisasi berikut :
Pembayaran lebih dari Rp 25 juta sampai dengan Rp 250 juta akan diparaf
oleh Kepala Bidang Kas dan Bank serta ditandatangani oleh Kepala Biro
Pengelolaan Kas dan Kepala Departemen Pembendaharaan.
Pembayaran lebih dari Ro 2 Milyar akan diparaf oleh Kepala Bidang Kas
dan Bank, Kepala Biro Pengelolaan Kas dan Kepala Departemen
Pembendaharaan serta ditandatangani oleh Direktur Keuangan dan
Direktur Utama.
Setelah form aplikasi setoran, transfer, kliring dan inkaso diotorisasi, form
tersebut beserta beberapa dokumen pendukung seperti nomor rekening dan jumlah
tagihan dikirimkan ke bank oleh Staf Bidang Kas dan Bank. Selanjutnya, bank
yang akan men-transfer tagihan tersebut kepada para supplier.
Setelah menerima bukti setor dari bank, maka Staf Bidang Kas dan Bank
akan melakukan proses outgoing payment pada sistem SAP modul FI. Proses ini
dilakukan untuk membuat jurnal pembayaran pada sistem SAP modul FI. Setelah
dilakukan proses outgoing payment pada sistem SAP, Staf Bidang Kas dan Bank
akan mencetak payment register. Payment register yang terbentuk akan
diverifikasi akurasinya oleh Kepala Urusan Kas dan Bank. Setelah diverifikasi
oleh Kepala Urusan Kas dan Bank, Kepala Urusan Kas dan Bank akan
memberikan paraf dan tanggal verifikasi akurasi pada payment register serta
mengirimkan kepada Kepala Bidang Kas dan Bank untuk melakukan verifikasi
akurasi lebih lanjut. Setelah diverifikasi oleh Kepala Bidang Kas dan Bank, maka
Kepala Bidang Kas dan Bank akan memberikan paraf dan tanggal verifikasi
Universitas Indonesia
72
akurasi pada payment register. Bukti setor, payment register serta dokumen
pendukung lainnya akan disatukan dan diarsipkan sesuai tanggal pembayaran.
Untuk menyesuaikan pencatatan pada sistem SAP dengan rekening Koran
perusahaan, setiap harinya staf Bidang Kas dan Bank melakukan rekonsiliasi
dengan melakukan proses manual bank statement pada sistem SAP modul FI.
Hasil rekonsiliasi akan diverifikasi akurasinya oleh Kepala Urusan Kas dan Bank.
Setelah diverifikasi oleh Kepala Urusan Kas dan Bank, Kepala Urusan Kas dan
Bank akan memberikan paraf dan tanggal verifikasi akurasi terhadap hasil
rekonsiliasi serta mengirimkan kepada Kepala Bidang Kas dan Bank untuk
melakukan verifikasi akurasi lebih lanjut. Setelah diverifikasi oleh Kepala Bidang
Kas dan Bank, maka Kepala Bidang Kas dan Bank akan memberikan paraf dan
tanggal verifikasi akurasi pada dokumen hasil rekonsiliasi. Setelah selesai
direkonsiliasi, maka hasil rekonsiliasi akan disatukan dan diarsipkan kembali
dengan dokumen pendukung lainnya oleh Staf Bidang Kas dan Bank berdasarkan
tanggal pembayarannya. Secara ringkas, proses pembayaran kas dapat dilihat pada
lampiran 12.
4.2.4.1 Tujuan pengendalian pada tahap cash disbursement
Tujuan pengendalian untuk memastikan seluruh pengeluaran kas dicatat
secara akurat dan lengkap telah terpenuhi. Dokumen penagihan hutang akan
diverifikasi akurasinya oleh Bidang Kas dan Bank, serta seluruh pengeluaran kas
akan diverifikasi dan diotorisasi oleh level otorisasi yang sesuai. Proses outgoing
payment pada sistem SAP dilakukan untuk membentuk jurnal pembayaran pada
sistem SAP. Untuk memastikan pencatatan yang akurat pada sistem SAP, maka
setiap harinya Bidang Kas dan Bank melakukan rekonsiliasi terhadap rekening
koran dengan pencatatan di SAP.
4.2.4.2 Risk Assessment pada tahap cash disbursement
Risiko yang mungkin terjadi pada tahap pembayaran serta aktivitas
pengendalian yang dilakukan oleh PT ABC adalah sebagai berikut :
Universitas Indonesia
73
74
pembayaran sehingga tidak ada lagi hutang dengan supplier terkait yang
masih outstanding.
d. Pencurian kas
PT ABC melakukan pemisahan tanggung jawab terhadap bagian yang
melakukan pencatatan hutang dengan bagian yang melakukan pembayaran
dan juga melakukan pembatasan akses kepada supplier master file
terutama pada bagian pencatatan hutang dan pembayaran suplier. Form
aplikasi setoran bank hanya boleh dilengkapi oleh Kepala Bidang Kas dan
Bank dan diotorisasi sesuai level otorisasi yang ada dimana form aplikasi
setoran bank akan ditandatangani oleh dua level otorisasi. Setiap harinya,
Bidang Kas dan Bank melakukan rekonsiliasi untuk membandingkan
rekening Koran perusahaan yang berasal dari bank dengan pencatatan pada
sistem SAP.
e. Penyalahgunaan cek
PT ABC tidak menggunakan cek untuk melakukan pembayaran.
f. Permasalahan arus kas
Setiap minggu, Kepala Bidang Kas dan Bank membuat anggaran arus kas
untuk mencegah tingginya pengeluaran arus kas dibandingkan dengan
pendapatannya. Anggaran tersebut akan diverifikasi dan diotorisasi sesuai
dengan level otorisasi yang berlaku.
4.2.4.3 Control Activity pada tahap cash disbursement
a. Adequate separation of duties
Pemisahan tanggung jawab terjadi antara Bidang Kas dan Bank yang
bertanggung jawab melakukan otorisasi pembayaran dengan Bidang
Akuntansi Hutang yang bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan
hutang kepada para supplier pada sistem SAP modul FI. Hal tersebut
bertujuan untuk meminimalisasi risiko terhadap pencurian kas.
b. Proper authorization of transactions and activities
Yang bertanggung jawab untuk melengkapi form aplikasi setoran bank
hanyalah Kepala Bidang Kas dan Bank. Otorisasi pembayaran pada form
aplikasi setoran bank dilakukan dengan menggunakan metode dual sign
Universitas Indonesia
75
Biro
Pengelolaan
Kas
dan
Kepala
Departemen
Pembendaharaan.
76
dalam
melakukan
pembayaran
kepada
supplier
untuk
4.3
perngeluaran. Proses penjurnalan pertama kali adalah pada saat pembuatan Good
Receipt atau Service Acceptance yang dilakukan oleh Staf Penerimaan barang di
Gudang atau Staf Bidang Pengadaan Jasa. Good Receipt merupakan dokumen
yang menandakan bahwa bagian gudang sudah menerima barang dari supplier
sedangkan Service Acceptance merupakan dokumen yang menandakan bahwa
pengadaan jasa telah selesai dilakukan. Berikut ini adalah jurnal yang terbentuk
pada saat pembuatan Good Receipt atau Service Acceptance :
Universitas Indonesia
77
Dr.
Beban-Beban
Cr.
xxx
Hutang Pembelian Lainnya
xxx
Cr.
xxx
PPN Masukan
xxx
Hutang Pembelian Pihak Ketiga
xxx
Ketika Bidang Kas dan Bank akan melakukan proses pembayaran, maka
terlebih dahulu Kepala Bidang Kas dan Bank mengubah posted invoice dengan
status block for payment menjadi posted invoice dengan status accepted yang
berarti bahwa dokumen siap untuk dilakukan proses pembayaran. Bidang Kas dan
Bank akan melakukan proses pembayaran pada sistem SAP modul FI dengan
melakukan proses outgoing payment. Proses outgoing payment akan membentuk
jurnal sebagai berikut :
Dr.
Hutang Pembelian Pihak Ketiga
Cr.
xxx
Bank Clearing
xxx
Universitas Indonesia
78
Dr.
Bank Clearing
xxx
Main Bank
4.4
Cr.
xxx
analisis yang telah dituliskan berdasarkan empat aktivitas utama pada siklus
pengeluaran. Berikut ini adalah ringkasan analisisnya :
Tabel 4.1 Ringkasan Analisis Siklus Pengeluaran PT ABC
pengendalian
sedangkan
dikendalikan
untuk
dengan
pengadaan
pembatasan
barang
anggaran
expense
dari
setiap
departemen.
PT ABC telah melakukan berbagai pengendalian untuk
meminimalisasi risiko pada tahap ini, seperti melakukan stock
Risk
Assessment
Control
Activity
Separation of duties
antara
proses
pembuatan
PR
dan
79
dengan
dua
cara,
yaitu
proses
modul
MM
dan
proses
RFQ
dan
prenumbered
PO
merupakan
document.
PO
yang
pada
proses
perusahaan
serta
proses
verifikasi
otorisasi
akurasi
juga
melakukan
dan
kelengkapan
Risk
Assessment
80
penerimaan
barang
dengan
Control
Documents
Activity
Physical control
fire
extinguisher
untuk
verifikasi
bertingkat
pada
81
pengendalian
ABC
melakukan
verifikasi
bertingkat
dan
untuk
Assessment
pemisahan
staf
yang
tanggung
jawab
melakukan
entry
Hutang
jawab
yang
untuk
memiliki
melakukan
yang
Separation of duties
bertanggung
menyetujui
jawab
disbursement
untuk
voucher.
Kepala
Bidang
Akuntansi
membolehkan
stafnya
82
Documents
invoice
dan
posted
invoice
Physical control
pada
proses
perusahaan
serta
proses
bertingkat
dan
berulang
Cash disbursement
Tujuan pengendalian pada tahap ini telah tercapai karena
Bidang Kas dan Bank melakukan verifikasi terhadap dokumen
Tujuan
pengendalian
Risk
Assessment
83
tanggung
jawab
terjadi
Authorization
bank
dilakukan
dengan
Control
Activity
Physical control
Independent check
Universitas Indonesia
Bab 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Selama masa magang, penulis ditugaskan untuk melakukan inquiry pada
Universitas Indonesia
85
telah tercapai karena semua pengadaan harus melalui proses otorisasi terlebih
dahulu. Untuk memastikan pengadaan barang dihitung berdasarkan Economic
Order Quantity (EOQ),maka pengadaan barang persediaan dilakukan berdasarkan
reorder point pada MRP controller. Perhitungan EOQ tidak dilakukan pada
pengadaan barang CAPEX atau barang expense, sebagai bentuk pengendaliannya
untuk pengadaan barang CAPEX direncanakan dan dianggarkan sejak awal tahun,
sedangkan untuk pengadaan barang expense dikendalikan dengan pembatasan
anggaran dari setiap departemen. Untuk meminimalisasi risiko pada tahap ini, PT
ABC telah melakukan berbagai pengendalian, seperti seperti memiliki fungsi
tersentralisasi dalam proses pengadaan untuk meminimalisasi risiko pada
pemesanan barang-barang yang tidak dibutuhkan dan melakukan stock opname
untuk mendapat pencatatan persediaan yang akurat, namun stock opname
dilakukan secara tidak rutin. Aktivitas pengendalian yang dilakukan PT ABC juga
sudah baik, terdapat pemisahan tanggung jawab antara proses pembuatan PR dan
pembuatan PO serta level-level otorisasi yang yang harus menyetujuinya, level
otorisasi pada proses verifikasi dan persetujuan PR dan PO sudah memadai, PR;
RFQ;
dan
PO
merupakan
prenumbered
document.Untuk
aktivitas
86
87
Saran
Dari serangkaian proses magang dan analisa yang telah dilakukan, maka
penulis akan memberikan saran untuk PT ABC, KAP RSM AAJ Associates, dan
juga
untuk
Departemen
Akuntansi
FEUI.
Saran
ini
bertujuan
untuk
5.2.1
88
dokumen
penagihan
pada Sistem
Universitas Indonesia
89
Proses training kepada para interns yang akan mengikuti proyek besar
seperti ini sebaiknya ditingkatkan lagi karena pelajaran yang diberikan
pada masa training tidak sepenuhnya memberikan gambaran mengenai
apa yang harus dilakukan pada saat di perusahaan klien.
5.2.3
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A, Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. Auditing and Assurance
Services: An Integrated Approach 14th edition. New Jersey: Prentice Hall,
2012.
Bodnar, George H. and William S. Hopwood. Accounting Information Systems 8th
edition. New Jersey: Prentice Hall, 2001.
90
Universitas Indonesia
LAMPIRAN
Aktivitas
Pemesanan material,
supplies dan jasa
Risiko
Pengendalian
Pencatatan persediaan
yang tidak akurat
Memesan barang-barang
yang tidak dibutuhkan
Penggunaan metode
perpetual inventory
Penggunaan metode Barcode atau Radio-frequency
Identification (RFID)
Melakukan perhitungan
fisik secara periodik
Penggunaan metode
perpetual inventory
Supervisor menyetujui
setiap PR
Memiliki fungsi yang
tersentralisasi dalam proses
pembelian
Terdapat daftar harga untuk
barang yang sering dibeli
Melakukan competitive
bidding kepada pemasok
Melakukan review terhadap
PO
Melakukan pengendalian
anggaran
Membuat daftar supplier
yang disetujui dan diyakini
memberikan barang dengan
kualitas terbaik
Melakukan review dan
memberikan persetujuan
terhadap pembelian kepada
supplier yang baru
Melakukan pemeriksaan
dan pemantauan kualitas
produk dari supplier
Memilih supplier yang
memiliki sertifikasi mutu,
misalnya ISO 9000
Mengumpulkan serta
91
Universitas Indonesia
92
Kickbacks
Menerima dan
menyimpan barang
Kesalahan dalam
menghitung barang yang
diterima
memantau kinerja
pengiriman dari supplier
Memelihara daftar supplier
yang sudah disetujui dan
menkonfigurasi sistem agar
pembelian hanya dapat
dilakukan kepada supplier
yang disetujui
Melakukan review dan
memberikan persetujuan
terhadap pembelian kepada
supplier yang baru
Menggunakan
pengendalian spesifik dari
Electronic Data
Interchange (EDI).
Melakukan pelatihan
terhadap karyawan
Melakukan rotasi pekerjaan
dan mewajibkan karyawan
untuk liburan sejenak
Melakukan audit terhadap
kegiatan pembelian secara
tiba-tiba
Bagian pembelian
menandatangani pernyataan
yang berisi pengungkapan
semua laporan keuangan
pada supplier yang sudah
ada
Memerintahkan bagian
penerimaan barang untuk
menerima barang yang
dilengkapi dengan salinan
PO yang telah disetujui.
Tidak memberi tahu bagian
penerimaan jumlah barang
yang dipesan
Meminta karyawan bagian
penerimaan untuk
menandatangani RR
Memakai teknologi barcode atau RFID
Memberikan insentif pada
Universitas Indonesia
93
Pencurian barang
persediaan
Menyetujui tagihan
supplier
Gagal menangkap
kesalahan dalam tagihan
supplier
Kesalahan dalam
melakukan posting ke
akun hutang
Pengeluaran kas
karyawan yang
menemukan kesalahan
Menunjuk supervisor
dalam pengadaan jasa
Membandingkan biaya
aktual dengan anggaran
secara rutin
Melakukan audit terhadap
pengadaan jasa
Disimpan pada lokasi yang
aman dengan akses yang
terbatas
Seluruh transfer persediaan
harus didokumentasikan
Melakukan perhitungan
persediaan yang dimiliki
dan membandingkan
dengan pencatatan
persediaan secara periodik
Pemisahan tanggung jawab
antara bagian penerimaan
dan penyimpanan
persediaan.
Mengecek keakuratan
tagihan
Membatasi akses terhadap
supplier master data
Pengendalian data entry
dan pemrosesan data
Membandingkan saldo
akun supplier sebelum dan
sesudah cek diproses
dengan tagihan yang
sedang diproses
Saldo akun supplier
dibandingkan secara
periodik dengan jumlah
akun hutang di buku besar.
Hanya membayar tagihan
yang memiliki RR yang
asli
Melakukan pengendalian
terhadap anggaran
Pengajuan tagihan dengan
Universitas Indonesia
94
diskon pembelian
Pencurian kas
Penyalahgunaan cek
Universitas Indonesia
95
Level Otorisasi
Biro Perencanaan
dan Pengendalian
Perbekalan
Reorder
point
Stock Master
File
Create Planned
Order
Planned Order
Master File
Planned
order
Planned
order
evaluation
Review
and
Approval
Planned order
evaluation
report
Approved planned
order evaluation
report
Input evaluation
report
Planned Order
Master File
Convert planned
order to PR
PR
PR master file
Review and
Approval
PR display
PR master file
Review and
Approval
PR
Print PR
PR display
PR
PR
Sign PR
PR
Sign PR
PR
96
User
Level Otorisasi
User
Create Planned
Order
Planned Order
Master File
Input reservation
data
Planned
Order
Create reservation
Reservation
master file
Convert planned
order to PR
PR master file
Reservation
PR
Reservation
display
Review and
Approval
PR master file
Review and
Approval
PR display
Approved
reservation
Review and
Approval
PR
PR display
PR
Print PR
Sign PR
PR
Sign PR
PR
PR
97
Lampiran 4 :
Flowchart of Ordering Expense Goods, CAPEX Goods and Services Procurement
Ordering Expense Goods, CAPEX and Services
Procurement
User
User
Input PR data
Create PR
PR Master File
PR
PR display
Review and
Authorize PR
Approved PR
Sign PR
PR
98
Level Otorisasi
PR
Procurement
Contract
Master File
Check availability
of Procurement
Contract
Procureme
nt Contract
PR Master File
Create PO and
select vendor
based on contract
PO Master File
Supplier Master
File
Review and
Authorize PO
PO
PO Display
PO Master File
Review and
Authorize PO
PO
Print PO
PO Display
PO
5
4
3
2
PO
Sign PO
5
4
3
2
Signed PO
Sign PO
5
4
3
2
1
Signed PO
N
Supplier
99
PR
Review
PR
Supplier Master
File
Find potential
suppllier on Bidder
List System
PR
PR
Review
and
authorize
bidder list
form
PR
Approved bidder
list form
Review
and
authorize
bidder list
form
PR
Approved bidder
list form
PR Master File
PR
RFQ Master
File
Approved bidder
list form
RFQ
RFQ
D
Supplier
100
User
Technical
Evaluation
Supplier
Suppliers
quotation
PR Approved bidder
list form
RFQ
RFQ Master
File
D
Verificatio
n of
suppliers
quotation
PR
Approved bidder
list form
RFQ
Review
and
authorize
technical
evaluation
Approved
suppliers
quotation
PR Approved bidder
list form
RFQ
Price
evaluation
and
choose
selected
supplier
PR Approved bidder
list form
RFQ
Approved
suppliers Approved
quotation technicalPrice evaluation
Evaluation report report
Review
and
authorize
price
evaluation
PR Approved bidder
list form
RFQ
Approved
suppliers Approved
quotation technicalApproved price
Evaluation report
evaluation report
Review
and
authorize
price
evaluation
PR Approved bidder
list form
RFQ
Approved
suppliers Approved
quotation technicalApproved price
Evaluation report
evaluation report
Create request
discount letter
PR Approved bidder
list form
RFQ
Approved
suppliers Technical
quotation
Evaluation report
Approved
suppliers Approved
quotation technicalPrice evaluation
Evaluation report reportRequest discount
letter
Review
and
authorize
request
discount
letter
PR Approved bidder
list form
RFQ
Approved
suppliers Approved
quotation technicalApproved price
Approved request
Evaluation report
evaluation report
discount letter
Review
and
authorize
request
discount
letter
PR Approved bidder
list form
RFQ
Approved
suppliers Approved
quotation technicalApproved price
Approved request
Evaluation report
evaluation report
discount letter
Supplier
Approved
suppliers Approved
quotation technical
Evaluation report
101
D
Supplier
PR Approved bidder
list form
RFQ
Approved
Approved
suppliers
technical Approved price
quotation
Approved request
Evaluation report
evaluation report
discount letter
Reply of request
discount letter
Create
procurment
contract
PR Approved bidder
list form
RFQ
Approved
Approved
suppliers
technical Approved price
quotation
Approved request
Evaluation report
evaluation report
discount letterProcurement
contract
Review
and
authorize
procurmen
t contract
PR Approved bidder
list form
RFQ
Approved
Approved
suppliers
technical Approved price
quotation
Approved request
Evaluation report
Approved
evaluation report
discount letterProcurement
contract
Supplier Master
File
D
Create PO
PO Master File
PR Master File
PO Master File
PR Approved bidder
list form
RFQ
Approved
Approved
suppliers
technical Approved price
quotation
Approved request
Approved
Evaluation report
evaluation report
discount letterProcurement
contract
Review PO
PO
PR Approved bidder
list form
RFQ
PR Approved bidder
list form
RFQ
Print PO
Approved
Approved
suppliers
technical Approved price
quotation
Approved request
Approved
Evaluation report
evaluation report
discount letterProcurement
contract
PO
PO Master File
Approved
Approved
suppliers
technical Approved price
quotation
Approved request
Approved
Evaluation report
evaluation report
discount letterProcurement
contract
5
4
3
2
Approved PO
1
Review
PO
PR Approved bidder
list form
RFQ
PR Approved bidder
list form
RFQ
PO Display
Approved
Approved
suppliers
technicalApproved price
quotation
Approved request
Approved
Evaluation report
evaluation report
discount letter
Procurement
contract Signed PO
Approved
Approved
suppliers
technicalApproved price
quotation
Approved request
Approved
Evaluation report
evaluation report
discount letter
Procurement
contract
5
4
3
2
Approved PO
102
Level Otorisasi
Review
and
authorize
procurmen
t contract
PR Approved bidder
list form
RFQ
Approved
Approved
suppliers
technical Approved price
quotation
Approved request
Approved
Evaluation report
evaluation report
discount letterProcurement
contract
Review
and
authorize
procurmen
t contract
PR Approved bidder
list form
RFQ
Supplier
Approved
Approved
suppliers
technical Approved price
quotation
Approved request
Approved
Evaluation report
evaluation report
discount letterProcurement
contract
E
PO Master File
Review and
Authorize PO
PO Display
PO Master File
PR Approved bidder
list form
RFQ
Approved
Approved
suppliers
technical Approved price
quotation
Approved request
Approved
Evaluation report
evaluation report
discount letterProcurement
contract
Review and
Authorize PO
PO
PR Approved bidder
list form
RFQ
PR Approved bidder
list form
RFQ
PO Display
Approved
Approved
suppliers
technical Approved price
quotation
Approved request
Approved
Evaluation report
evaluation report
discount letterProcurement
contract
Sign PO
Approved
Approved
suppliers
technicalApproved price
quotation
Approved request
Approved
Evaluation report
evaluation report
discount letter
Procurement
contract
PO
5
4
3
2
1
Signed PO
Sign PO
PR Approved bidder
list form
RFQ
Approved
Approved
suppliers
technicalApproved price
quotation
Approved request
Approved
Evaluation report
evaluation report
discount letter
Procurement
contract
5
4
3
2
Signed PO
Supplier
103
K
Supplier
5
Packing Slip
PO Master file
PO
Match with PO
Create inspection
form
Inspection form
Supplier
User
Count and
inspect
received
items
Consultant
Inspection form
Supplier
Review
and Sign
User
Consultant
Inspection form
Review
and Sign
Inspection form
Review
and Sign
PO Master file
Good Receipt
Master File
Inspection form
5
4
3
2
1
Good Receipt
Inspection form
Review
and Sign
5
4
3
2
Inspection form
Approved
Good Receipt
1
Review
and Sign
L
5
Biro Pengadaan
Barang
3
2
1
Inspection form
Approved
Good Receipt
Supplier
104
Kepala Bidang
Penerimaan Barang
Bidang
Penerimaan
Barang
Good Receipt
PO Master File
Trasfer Slip
Master File
Review
and sign
Good Receipt
Approved Transfer
Slip
Review
and sign
Stock Master
File
Good Receipt
Approved Transfer
Slip
Update Stock
Master File
Good Receipt
Approved Transfer
Slip
105
Storing Non-Stock
Staf Bidang Penerimaan Barang
Bidang
Penerimaan
Barang
Good Receipt
Sends
goods to
user
Good Receipt
User
106
User
Supplier
Berita Acara 1
Serah Terima
Jasa
Services
procurmen
t
PO Master File
Create Berita
Acara Serah
Terima Jasa
3
2
Berita Acara 1
Serah Terima
Jasa
Match with PO
5
4
3
2
Supplier
Review
and sign
Review
and sign
3
2
Berita Acara 11
Serah Terima
Jasa
4
3
2
Berita Acara 1 Services
Acceptance
Serah Terima
Jasa
1
Review
and sign
L
5
4
3
2
Services
Berita Acara 1 Acceptance
Serah Terima
Jasa
1
Supplier
107
PO
Good Receipt/
Service
Acceptance
Supplier
Verify
document
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Tax Invoice (1)
Invoice
Verified document
Verify
document
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Tax Invoice (1)
Invoice
Verified document
Document
Control
Input on Sistem
Pengedalian Dept
Perbendaharaan
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Tax Invoice (1)
Invoice
Verified document
Verify
document
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Tax Invoice (1)
Invoice
Verified document
Verify
document
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Tax Invoice (1)
Invoice
Verified document
Fulfill and
Sign
paper of
verification
document
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Tax Invoice (1)
Invoice
Verification
document
Document
Control
Update Sistem
Pengedalian Dept
Perbendaharaan
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Tax Invoice (1)
Invoice
Verification
document
Check Tax
Invoice
GR/SA
PO
App. Tax Invoice (2)
Invoice
Verification
document
Approved Tax
Invoice
108
Update sistem
pengendalian
dokumen
Level Otorisasi
Dokumen
Control
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
Verification
document
Approved
verification
document
Staf Verify
document
Parked invoice
master file
Entry invoice
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
Parked
invoice
Verified
verification
document
Parked invoice
master file
Verify
document
Display parked
invoice
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
Verified
verification
document
Parked
invoice
Parked invoice
master file
Verify
document
Display parked
invoice
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
Verified
verification
document
Parked
invoice
Posting Parked
Invoice
Parked Invoice
Master File
Posted Invoice
Master File
General Ledger
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
Verified
verification
document
Posted
invoice
Block for
payment
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
Disbursement
voucher
Verify and
authorize
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
Approved
disbursement
voucher
109
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
Disbursement
voucher
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
Approved
disbursement
voucher
Account
Payable Master
File
Display
Supplier
Accout
Payable
Cash flow
master file
Cash Flow
analysis
Level Otorisasi
Verify
document
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
Verified
disbursement
voucher
Posted
invoice
Accepted
for
payment
Fulfill
transfer
application
form
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
Verified
disbursement
Transfer
voucher
application form
Review
and
authorize
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
Verified
disbursement
Transfer
voucher
application form
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
Verified
disbursement
Transfer
voucher
application form
Bank
Review
and
authorize
Receipt
Bank
Account
Payable Master
File
General Ledger
Outgoing Payment
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
disbursement voucher
Receipt
Review
and
Authorize
Payment register
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
disbursement voucher
Receipt
Payment register
Bank
Bank
Statement
General Ledger
Manual Bank
Statement
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
disbursement voucher
Receipt
Payment register
Reconciliation
report
Review
and
Authorize
GR/SA
PO
Tax Invoice (2)
Invoice
disbursement voucher
Receipt
Payment register
Reconciliation
report
D