You are on page 1of 5

SEKOLAH DAN REKAN SEJAWAT GURU SEBAGAI SUMBER

A. KERJA SAMA
Salah satu tujuan sekolah dalam mengelola dan mengorganisasikan kegiatannya adalah
membangun kerja sama dan saling pengertian yang kokoh dan baik baik didalam sekolah itu
sendiri maupun dengan sekolah lain. Kerja sama merupakan usaha untuk meningkatkan dan
memperluas sumber belajar.
Menciptakan sumber belajar, dan sumber daya merupakan faktor penting bagi sekolahsekolah di daerah terpencil yang menghadapi berbagi kesulitan dan keterbatasan. Oleh karena
itu, kerja sama diarahkan kepada :
1. Kerja sama antara guru dan kepala sekolah yang terpusat pada pembagian tugas mengajar
dan kerja administrasi.
2. Kerja sama sekolah diarahkan untuk membangun Pusat Sumber Belajar (PSB).
3. Kerja sama dengan orang tua dan masyarakat diarahkan untuk menciptakan iklim di mana
sekolah adalah milik bersama.
4. Kerja sama dengan penilik, Kepala Cabang Dinas (KCD) pendidikan dan Komite sekolah
setempat sebagai pembina.
B. MEMBANGUN IKLIM KERJA SAMA
Dalam merencanakan kerja sama, langkah yang perlu dilakukan adalah mengetahui dan
mengidentifikasi potensi yang mungkin dapat digerakkan untuk kepentingan pendidikan.
Beberapa hal yang dapat digunakan untuk membangun kerja sama dengan pihak lain yang
terkait.
1. Mengumpulkan Data Statistik dan Sumber Informasi
2. Melakukan Negoisasi (Perundingan)
3. Memberikan Peranan Nyata
4. Melaporkan Keadaan Sekolah
5. Memberi Tanda Penghargaan
C. MELAKUKAN KERJA SAMA DENGAN SEKOLAH DAN REKAN SEJAWAT GURU
Perlu disadari sebagai guru mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kerja sama
dimaksudkan untuk memanfaatkan kelebihan dan saling mengatasi kekurangan. Sebagai guru
tentu memahami betul kondisi dan keadaan sekolah dan hal ini dapat mempengaruhi anda
dalam menjelaskan proses pembelajaran. Ada kalanya anda melihat kekurangan di sekolah
anda misalnya, kekurangan tenaga kerja guru sehingga anda harus mengajar merangkap

beberapa kelas sekaligus, atau siswa tidak memiliki buku sumber, atau anda tidak mempunyai
buku pedoman guru secara lengkap atau anda yang berijazah SGO atau PGA tetapi bertugas
sebagai guru kelas merasa kewalahan dalam mengajar atau tidak menguasai materi
matematika dan IPA karena anda dulu tidak pernah mendapatkan pelajaran tersebut.

SEKOLAH DAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

Dalam teori mastery learning , Bloom menolak anggapan adanya murid yang pintar dan
bodoh. Murid hanya dibedakan dari yang cepat dan lambat. Selain itu menurut teory mastery
learning tersebut bahwa semua yang dapat dipelajari oleh orang lain bisa dipelakari oleh
siapapun ( J. Galen Saylor ). Dari kedua konsep tersebut dapat ditafsirkan bahwa sesungguhnya
setiap orang bisa dan mempunyai kemampuan untuk mempelajari apapun , dam hanya waktu
yang bisa membedakan .
Prinsip Mastery Learning melahirkan berbagai bentuk belajar mandiri. Malcom Kowles
( 1975, h.180 ) menggambarkan bahwa belajar mandiri menekankan pendidikan pada inisiatif
individu dalam belajar . Belajar mandiri adalah suatu kondisi dimana seseotang mengambil
inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain , baik dalam mendiagnosis kebutuhan belajarnya,
menemutunjukkan sumber manusia dan sumber bahan untuk kepentingan belajarnya , serta
memilih dan melaksanakan strategi belajar yang cocok serta mengevaluasi hasil
belajarnya Bruce Miller ( 1989,h.226 ) menjelaskan bahwa belajar mandiri adalah cara
belajar yang sepenuhnya atau sebagian besar dibawah kendali murid murid itu sendiri
. Cornell Ham mengemukakan bahwa belajar tidak lagi tergantung pada mengajar , karena
ada atau tidak ada proses mengajar , proses belajar tetap berlangsung . makna dari konsep yang
dikandug pada filsafat tersebuta bahwa murid murid pada kelas PKR harus dapat belajar secara
independen. Untuk lebih produktif dalam belajarnya , murid harus dilengkapi dengan berbagai
perlengkapan belajar ( lembar tugas dan lembar kerja murid ) dan sumber belajar ( perpustakaan ,
benda benda lingkungan ) dan sumber lingkungan lainnya. Belajar mandiri merupakan salah
satu prinsip dasar PKR, tanpa belajar mandiri PKR tidak dapat terlakasana secara efektif , guru
harus mampu menciptakan kondisi agar murid dapat belajar mandiri .. kondisi yang dimaksud
adalah dengan perlengkapan dan sumber belajar yang memadai.

A. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR


Untuk menunjang proses belajar mandiri , perlu adanya suasana yang mendorong murid
dan guru untuk memanfaatkan bahan dan perlengkapan yang ada. Suasana tersebut adalah
adanya persiapan alat / bahan sebagai sumber belajar dan terciptanya lingkungan belajar untuk
menunjang proses belajar mandiri
PKR merupakan model pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan kualitas belajar
murid murid dengan memanfaatkan sumber belajar secara maksimal. Oleh karena itu, usaha
yang dilakukan oleh guru tersebut harus dikaitkan dengan proses pembelajaran.

B. MELENGKAPI SEKOLAH DENGAN SUMBER BELAJAR


Sekolah Dasar saat ini sudah memiliki potensi yang cukup baik untuk menjadi
lingkungan sekilah sebagai sumber belajar . potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan pembelajaran dengan cara melengkapi berbagai sumber misalnya kebun sekolah,
tanaman dalam pot, peternakan dan berbagai tanaman hias di ruang kelas.

C. MENGEMBANGKAN PUSAT SUMBER BELAJAR ( PSB )


PSB Yang dimaksud adalah suatu tempat melakukan berbagai kegiatan belajar murid
murid , dapat berupa ruangan kelas , sudut ruangan atau tempat khusus yang sengaja
dipersiapkan untuk kegiatan belajar , oleh karena PSB tempat melakukan kegiatan belajar
maka perlu dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dan sumber belajar seperti :
1. Alat perlengkapan
Dapat berupa alat peraga, alat bantu belajar , alat praktik , dan berbagai benda dan barang
2. Sumber belajar
Berupa buku buku pelajaran , majalah , Koran , herbarium , insektarium , akuarium,
tumbuhan dalam pot, binatang yang dipelihara dan sebagainya
3. Media elektronik
Berupa kaset audio , kaset video, radio , TV dan lain lain
Benda atau barang tersebut ditempatkan dan ditata pada tempat yang telah disediakan,
penempatan ini dapat dilakukan dengan cara seperti berikut:
1. Menurut Jenisnya
Penempatan dilakukan berdasarkan jenis dari semua koleksi atau benda/barang yang ada
di PSB tersebut.
2. Menurut mata pelajaran
Penempatan dapat juga dilakukan berdasarkan mata pelajaran, yaitu alat dan sumber
untuk IPA ditempatkan pada satu sudut atau satu lemari. Sedangkan untuk mata pelajaran
lain ditempatkan pada sudut atau lemari yang lain.

LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR


A. MEMANFAATKAN PUSAT SUMBER BELAJAR

Pusat Sumber Belajar adalah salah satu cara yang baik untuk memantapkan dan
memperkaya belajar murid-murid. Pada pola kelompok belajar, saat ini peran guru sebagai
pengatur dan pengawas belajar terasa masih sangat dominan, tetapi dalam memanfaatka PSB
peran guru tidak sebesar pada kelompok belajar. Olehkarenanya penyiapan kegiatan dan
bahan memerlukan perencanaan dan pengorganisasian secara lebih baik.
B. LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dibagi menjadi 2 yaitu lingkungan alam dan
lingkungan social budaya. Lingkungan alam berkaitan dengan sumber-sumber alami,
antaralain laut, gunung, sungai, sawah, kolam, hutan, lembah danau dan sumber alam lainnya.
Sedangkan lingkungan social budaya berkaitan, antaralain dengan kehidupan kemasyarakatan,
keagamaan, kenegaraan, kebudayaan, adat istiadat, politik, ekonomi, dan lain-lain.
Lingkungan alam dan lingkungan social budaya ini, merupakan laboratorium raksasa
yang dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan pendidikan, termasuk kepentingan
di SD. Manfaat yang diperoleh dalam menggunakan lingkungan sebagai sumber daya adalah:
1. Murid-murid dapat melihat secara langsung benda-benda yang berkaitan dengan mata
pelajaran di sekolahnya.
2. Murid dapat membuktikan dan menerapkan teori atau konsep yang pernah didapat
disekolah kedalam kehidupan sehari-hari.
3. Menanamkan sikap untuk menyayangi lingkungan sekitar.
Untuk menggunakan lingkungan sebagai sumber, diperlukan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi berbagai sumber dan objek di lingkungan sebagai sumber belajar.
2. Memanfaatkan sumber tersebut untuk kepentingan belajar murid-murid. Untuk itu
diperlukan langkah-langkah sebgai berikut:
a. Melakukan persiapan, dengan cara menetapkan jadwal, menyediakan alat dan lembaran
kerja.
b. Menggunakan LKM sebagai panduan dalam melakukan pengamatan, demonstrasi atau
kegiatan belajar.

You might also like