You are on page 1of 4

Materi Penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi Zat Besi (Fe)

a. Pengertian
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan
sel darah merah (Path, 2004). Zat besi (Fe) merupakan mikroelemant yang
esensial bagi tubuh. Zat ini terutama diperlukan dalam hemophobesis
(pembentukan darah), yaitu dalam sintesahemoglobin (Hb). Disamping itu
berbagai jenis enzim memerlukan Fe sebagai faktor pengingat (Djaeni,
2004).
b. Sumber Zat Besi (Fe)
Zat besi (Fe) secara alamiah diperoleh dari makanan. Sumber utama
zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran
berwarna hijau tua. Kesulitan utama untuk memenuhi kebutuhan Fe adalah
rendahnya tingkat penyerapan zat besi di dalam tubuh, terutama sumber
zat besi nabati hanya diserap 1-2%, sedangkan tingkat penyerapan zat besi
makanan asal hewani dapat mencapai 10-20%. Ini berarti bahwa zat besi
Fe pangan asal hewani lebih mudah diserap daripada zat besi pangan asal
nabati. Keanekaragaman konsumsi makanan berperan penting dalam
membantu meningkatkan penyerapan Fe di dalam tubuh. Kehadiran
protein hewani seperti daging, ikan dan telur, vitamin C, vitamin A, Zink
(Zn), asam folat, zat gizi mikro lain dapat meningkatkan penyerapan zat
besi dalam tubuh (Depkes R.I, 2005).
Menurut Djaeni (2004), didalam tubuh sebagian besarFe dapat
terkonjugasi dengan protein, dan terdapat dalam bentuk Ferro atau Ferri.
Bentuk-bentuk konjugasi Fe itu adalah :

a. Hemoglobin mengandung bentuk Ferro. Fungsi hemoglobin adalah


mentranspor CO2 dari jaringan ke paru-paru untuk di ekskresikan ke
dalam udara pernafasan dan membawa O2 dari paru-paru ke sel-sel
jaringan. Hemoglobin terdapat di dalam eritrosit
b. Myoglobin terdapat di dalam sel-sel otot, mengandung Fe bentuk
Ferro. Fungsi myoglobin adalah dalam proses kontraksi otot.
c. Transferrin, mengandung Fe bentuk Ferro. Transferrin merupakan
konjugat Fe yang berfungsi mentranspor Fetersebut di dalam plasma
darah, dari tempat penimbunan Fe kejaringan-jaringan (sel) yang
memerlukan (sumsum tulang di mana terdapat jaringan hemopoietik).
Transferrin terdapat juga di dalam berbagai jaringan tubuh, dan
mempunyai karakteristik yang berlainan. Transferrin yang terdapat
dalam air susu disebut lactotransferin, di dalam telur disebut
ovotransferin, sedangkan di dalam plasma disebut serotransferin.
d. Feritin adalah bentuk simpanan Fe, dan mengandung bentuk ferri.
Kalau Fe feritin diberikan pada transferring untuk ditranspor, zat
besinya diubah menjadi ferro dan sebaliknya Fe 30 dari transferring
yang berasal dari penyerapan di dalam usus, diberikan pada ferritin
sambil diubah dalam bentuk ferri, untuk kemudian ditimbun.
e. Hemosiderin adalah konjugat protein dengan ferri dan merupakan
bentuk simpanan dari zat besi juga. Hemosiderin bersifat lebih inert
dibandingkan dengan ferritin. Untuk dimobilisasikan, Fe dari
hemosiderin diberikan lebih dahulu kepada ferritin dan kemudian pada
transferrin

c. Pentingnya Tablet Zat Besi (Fe) bagi Wanita dan Remaja Putri Menurut
Djaeni (2004), wanita dan remaja putri perlu meminum tablet tambah
darah karena :
a. Wanita mengalami haid sehingga memerlukan zat besi untuk
b.

mengganti darah yang kurang.


Wanita hamil, menyusui, sehingga kebutuhan zat besinya sangat tinggi

c.
d.

yang perlu dipersiapkan sedini mungkin semenjak remaja.


Mengobati wanita dan remaja putri yang menderita anemia.
Meningkatkan kemampuan belajar, kemampuan kerja dan kualitas

sumber daya manusia serta generasi penerus


e. Meningkatkan status gizi dan kesehatan remaja putri dan wanita.
d. Dampak Kekurangan Zat Besi (Fe)
Kekurangan zat besi secara berkelanjutan dapat menimbulkan
penyakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit
kurang darah. Tanda-tanda anemia gizi besi antara lain: pucat, lemah, lesu,
pusing dan penglihatan sering berkunang-kunang.

Anemia gizi besi

(AGB) terutama banyak diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan
wanita usia subur. Pada umumnya karena fungsi kodrati, peristiwa kodrati
wanita adalah haid, hamil, melahirkan dan menyusui yang menyebabkan
kebutuhan Fe atau zat besi relatif tinggi daripada kelompok lain (Path,
2004). Pada remaja perempuan mulai terjadi menarche dan mensis disertai
pembuangan sejumlah zat besi (Fe). Pengaruh defisiensi Fe terutama
melalui kondisi gangguan fungsi hemoglobin (Hb) yang merupakan alat
transportasi O2 yang diperlukan pada banyak reaksi metabolik tubuh. Pada
anak-anak sekolah telah ditunjukkan adanya korelasi erat antara kadar Hb
dan kesanggupan anak untuk belajar. Pada kondisi anemia daya
konsentrasi dalam belajar tampak menurun. Pada wanita subur, lebih

banyak Fe terbuang dari badan dengan adanya menstruasi, sehingga


kebutuhan Fe wanita dewasa lebih tinggi dari pada laki-laki (Djaeni,
2004).
e. Kebutuhan Zat Besi saat Menstruasi
Pada remaja putri yang sedang menstruasi volume darah yang
hilang selama menstruasi berkisar antara 25-30 cc per bulan. Jumlah ini
mencerminkan kehilangan zat besi sebanyak 12,5-15 mg per bulan atau
0,4-0,5 mg per hari selama 28 hari. Bila ditambah dengan kehilangan
basal, kehilangan zat besi total remaja putri sekitar 1,25 mg per hari dan
bila dihitung berdasarkan frekuensinya distribusi 32 kehilangan darah
menstruasi, dapat diketahui bahwa hanya 2,5 % remaja putri yang
membutuhkan zat besi lebih dari 2,4 mg per hari (Dito, 2007). Tablet
tambah darah mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 mg besi
elemental dan 0,25 mg asam folat. Dengan minum tablet tambah darah,
maka tanda-tanda kurang darah akan menghilang (Depkes R.I, 2005).

You might also like