Professional Documents
Culture Documents
ETIOLOGI DIARE
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral infeksi pada
GIT (penyebab utama)
Bakteri : Vibrio cholerae,
Salmonella spp, E. coli dll
Virus : Rotavirus (40-60%),
Coronavirus, Calcivirus dll
Parasit: Cacing (Ascaris,
Oxyuris,dll), Protozoa (Entamoba
histolica,Giardia Lambia, dll)
Jamur (Candida Albicans)
b. Infeksi parenteral infeksi di luar
GIT (OMA, BP, Ensefalitis,dll)
2. Faktor malabsorbsi : KH, Lemak, P
3. Faktor makanan : basi/ beracun,
alergi
4. Faktor psikologis : takut dan cemas
PATOFISIOLOGI
VIRUS masuk enterosit (sel epitel
BERDASARKAN PATOFISIOLOGI
Diare osmotik : diare akibat adanya
bahan yang tidak dapat diabsorbsi oleh
lumen usus hiperosmoler
hiperperistalsis
Diare sekretorik : terjadi akibat
stimulasi primer dari enterotoksin atau
oleh neoplasma
Diare akibat gangguan motilitas usus :
gangguan pada kontrol otonomik
KOMPLIKASI
Kehilangan air dan elektrolit Dehidrasi,
Hipokalemia, Asidosis metabolik, Kejang,
Alkalosis metabolik
Gangguan sirkulasi darah Syok
hipovolemik
Gangguan gizi Hipoglikemia, Malnutrisi
energi protein, Intolerasi laktosa
sekunder
PENENTUAN DERAJAT
DEHIDRASI
Berdasarkan BB
Ringan pe BB < 5 %
Sedang pe BB 5 10 %
Berat pe BB > 10 %
Menurut Haroen Noerasid (modifikasi)
Ringan Rasa haus & Oliguria ringan
Sedang Tanda diatas + turgor kulit,
ubun2 & mata cekung
Berat Tanda diatas + somnolen,
sopor, koma, syok, nafas kussmaul
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
Riwayat
Jumlah dan konsistensi tinja
Muntah
Rasa haus
Episode diare
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum klien gelisah, mudah
marah, lemah, kesadaran
Tandatanda vital
BB
Status hidrasi CRT, kecekungan
ubun-ubun, Urin Output, Mukosa
membran,Turgor kulit, Kecekungan
kelopak mata, Air mata
Tanda2 hipokalemi Bising usus,
distensi usus, Menurunnya
kemampuan kontraksi otot
Pola pernafasan Pernafasan
Kussmaul
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan tinja
Makroskopis dan mikroskopis
Ph dan kadar gula dalam tinja
Kultur dan uji resistensi
Pemeriksaan keseimbangan asam
basa AGD
Urinalisis : Bj, endapan
Pemeriksaan kadar ureum
kreatinin faal ginjal
Pemeriksaan keseimbangan cairan &
elektrolit Hb-Ht, Na, K, Ca dan F
Pemeriksaan intubasi duodenum
EKG menilai deplesi elektrolit
(biasanya kalium)
MASALAH
KEPERAWATAN
Defisit volume cairan
Resiko tinggi gangguan
keseimbangan asam basa
Resiko tinggi gangguan nutrisi :
kurang dari kebutuhan
Resiko tinggi gangguan integritas
kulit
Resiko tinggi injuri : kejang
Kurang pengetahuan orang tua
SESUAIKAN DENGAN KONDISI
KLIEN
INTERVENSI KEPERAWATAN
Berikan cairan sesuai indikasi
Jumlah
Syok
20-30 cc/kgBB (guyur dan boleh
diulang s.d 3X sampai teratasi), jika
teratasi
Untuk 1st 24 jam hitung cairan sesuai
kebutuhan, 50% diberikan 8 jam
dikurangi waktu pemberian inisial,
50% diberikan pada waktu sisa
Dehidrasi Berat
20-30 cc/kgBB (2-4 jam)
70-80 cc/kgBB (20-22 jam)
Dehidrasi Sedang
50 -100 cc/kgBB (2-4 jam)
Setiap BAB 50-100 cc (< 24 bulan),
100-200 cc (> 24 bulan)
Dehidrasi Ringan
25-50 cc/kgBB (2-4 jam)
Setiap BAB 50-100 cc (< 24 bulan),
100-200 cc (> 24 bulan)
Pilihan Cairan
Beri Rl (utama) atau NaCl
Jika pasiennya tidak dapat makan
diberi Dekstros dan RL
Jika muntah2 maka berikan Dekstros
dan NaCl, tetapi jika pasien muntah +
diare utamakan RL
Oralit
Cara Pemberian
IV Untuk dehidrasi berat
Enteral Untuk dehidrasi ringan,
sedang tetapi anak tidak mau/ tidak
dapat minum atau jika kesadaran
menurun
Oral Bila kesadaran anak baik, anak
mau minum, biasanya diberikan untuk
dehidrasi ringan dan sedang
Observasi kondisi fisik klien terutama status
hidrasi
Kolaborasi
Pemeriksaan labolaturium
Medikasi : antibiotik, antiparasitik
Penkes
Pemberian Cairan
Berikan ASI eksklusif 4-6 bulan
Menjaga kebersihan payudara