Professional Documents
Culture Documents
INSTRUMENTASI
RANGKAIAN PENGUAT JEMBATAN
Dosen Pengampu: Bekti Wulandari M.Pd
Disusun oleh:
Muhammad Arief Bakhtiar Hidayat
(13507134007)
A. Kompetensi
Menjelaskan spesifikasi rangkaian penguat jembatan.
B. Sub Kompetensi
1) Menjelaskan cara kerja rangkaian penguat jembatan
2) Menggambarkan kurva karakteristik hubungan antara perubahan tahanan input
terhadap tegangan output.
C. Dasar teori
Rangkaian penguat jembatan pada dasarnya adalah penguat beda, atau penguat
selisih, difference amplifier, differential amplifier, atau subtractor. Teganga output
penguat ini proposional dengan perbedaan atau selisih tegangan antara V1 dan V2.
Untuk
menentukan
hubungan
antara tegangan output Vout dengan V1 dan V2 digunakan prinsip super posisi, dengan
aturan sebagai berikut :
Bila V1 dipakai, maka V2 disambung ke 0 V (ground) dan tegangan output =
Vout1.
Bila V2 dipakai, maka V1 disambung ke 0 V (ground) dan tegangan output =
Vout2.
Tegangan output Vout1 + Vout2
Bila V1 dipakai, maka V2 disambung ke 0 V (Ground) dan tegangan output =
V1.. (1)
R2
Bila V2 dipakai, maka V1 R1
disambung ke 0 V (Ground) dan tegangan utput =
Vo2.(2)
Vo2.(2)
Karena berlaku :
V-=V+ maka berlaku
Vo2 =
R2
R1+
R2
R2
R1+
R2
V2
Vo2 =
R2
V2.
R2
R1
Vout =
V1 atau
R2
R1
(V2-V1)(4)
R2
R1
D. Alat/Instrumentasi/Aparatus/Bahan
1) Papan Percobaan IC
2) IC-741
3) Power Supply DC
4) Multimeter
5) Dekade Resistor
6) Resistor :
1K. 5 buah
10K... 2 buah
100 K 2 buah
1000K... 1 buah
E. Keselamatan Kerja
1) MULTIMETER dalam pengukuran, posisi saklar fungsi harus sesuai dengan besaran
yang diukur, tegangan DC atau AC, arus DC, tahanan dan fungsi lainnya.
2) Pemilihan fungsi batas ukur tegangan dan arus jangan melebihi nilai yang diukur.
3) Perhatikan polaritas colok alat ukur, jangan terbalik.
4) Pahami betul titik-titik sambung pada Breadboard.
5) Pahami betul nomor-nomor kaki pada integrated Circuit (IC) yang digunakan.
F. Langkah Kerja
1. Buatlah rangkaian penguat jembatan seperti pada gambar berikut .
Rakitlah
rangkaian
Out Jembatan
VAC (Volt)
900
910
920
930
940
950
960
970
-0.054
-0.045
-0.040
-0.032
-0.025
-0.025
-0.02
-0.005
Vo
Rf = 10 K
-0.50
-0.47
-0.35
-0.35
-0.31
-0.215
-0.105
-0.08
Rf = 100 K
-6.55
-5.60
-4.75
-3.00
-3.00
-2.2
-1.36
-0.5
974
980
990
1000
1010
1020
1030
1040
1050
1060
1070
1080
0
0.003
0.01
0.015
0.022
0.025
0.035
0.042
0.050
0.055
0.062
0.068
0
0.016
0.105
0.160
0.245
0.350
0.40
0.50
0.56
0.65
0.72
0.79
0
0.43
1.26
1.80
3.00
3.70
4.45
5.20
6.05
6.80
7.40
8.20
J. Hasil Diskusi
1)
2) Vo=(R2/R1).Vac
- R2=10K
Vo=(10K/1K).-0.054 = -0.54
R2=100K
Vo=(100K/1K).-0.05 = -5.4
- R2=10K
Vo=(10K/1K).-0.045 = -0.45
R2=100K
Vo=(100K/1K).-0.045 = -4,5
- R2=10K
Vo=(10K/1K).-0.04 = -0.40
R2=100K
Vo=(100K/1K).-0.04 = -4
- R2=10K
Vo=(10K/1K).-0.005 = -0.05
R2=100K
Vo=(100K/1K).-0.005 = -0.50
- R2=10K
Vo=(10K/1K).0.003 = 0.03
R2=100K
Vo=(100K/1K).0.003 =0.30
- R2=10K
Vo=(10K/1K).0.01 = 0.1
R2=100K
Vo=(100K/1K).0.01=1
- R2=10K
Vo=(10K/1K).0.015 = 0.15
R2=100K
Vo=(100K/1K).0.015 =1.5
- R2=10K
Vo=(10K/1K).0.062 = 0.62
R2=100K
Vo=(100K/1K).0.062 =6.2
- R2=10K
Vo=(10K/1K).0.068 = 0.68
R2=100K
Vo=(100K/1K).0.068 =6.8
Pada hasil perhitugan teoritik dengan hasil pengamatan terjadi kesalahan dan tak
memiliki hasil yang sama untuk yang 10 Ksedangkan untuk yang 100 K terdapat
persamaan antara hasil hitung dengan hasil pengamatan pada waktu tegangan ac =
-0.005 selain itu tidak ada yang sama hal ini terjadi mungkin karena pengatuan
potensio yang digunakan untuk mengatur tegangan awal supaya berada pada
ZERO OFFSET senghingga mempengaruhi tegangan keluaran.
K. Kesimpulan
-
L. Lampiran