You are on page 1of 2

Asbabun Nuzul Surah Al-Anam (1)

28 Jan
asbabun nuzul surah al-quran
19. Katakanlah: Siapakah yang lebih Kuat persaksiannya? Katakanlah: Allah. dia menjadi
saksi antara Aku dan kamu. dan Al Quran Ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia Aku
memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya).
apakah Sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?
Katakanlah: Aku tidak mengakui. Katakanlah: Sesungguhnya dia adalah Tuhan yang Maha
Esa dan Sesungguhnya Aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah).
(al-Anam: 19)
20. Orang-orang yang Telah kami berikan Kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad)
seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu
tidak beriman (kepada Allah).
(al-Anam: 20)
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dan Ibnu Jarir, dari Said atau Ikrimah yang bersumber dari Ibnu
Abbas bahwa an-Nahham bin Zaid, Qarum bin Kab, dan Bahri bin Amr menghadap
Rasulullah saw. dan berkata: Hai Muhammad. Engkau tidak mengetahui ada tuhan selain
Allah. Bersabdalah Rasulullah saw.: Tiada tuhan melainkan Allah. Dengan (membawa
penjelasan) itu aku diutus, dan kepada (kepercayaan) itu aku mengajak (berdakwah). Maka
Allah menurunkan ayat ini (al-Anam: 19-20) sebagai penegasan bahwa Allah Maha Esa, sebagai
mana mereka ketahui dalam kitab Taurat.
26. Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Quran dan mereka sendiri menjauhkan
diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak
menyadari.
(al-Anam: 26)
Diriwayatkan oleh al-Hakim dan lain-lain, yang bersumber dari Ibnu Abbas bahwa turunnya
ayat ini (al-Anam: 26) berkenaan dengan Abu Thalib yang melarang kaum musyrikin menyakiti
Nabi saw., padahal dia sendiri menjauhkan diri dari ajaran Nabi. Ayat ini (al-Anam: 26)
menegaskan bahwa perbuatan seperti itu hanya akan mencelakakan diri sendiri tanpa disadari.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Said bin Abi Hilal bahwa ayat ini (alAnam: 26 turun berkenaan dengan paman-paman Nabi saw. yang berjumlah sepuluh orang.
Secara terang-terangan mereka sangat dekat kepada Nabi, tapi secara diam-diam mereka
merupakan perintang utamanya. Ayat tersebut menegaskan bahwa perbuatan seperti itu hanya
akan mencelakakan diri sendiri tanpa disadari.

33. Sesungguhnya kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan
hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), Karena mereka Sebenarnya bukan mendustakan kamu,
akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah*
(al-Anam: 33)
*dalam ayat Ini Allah menghibur nabi Muhammad s.a.w. dengan menyatakan bahwa orang-orang
musyrikin yang mendustakan nabi, pada hakekatnya adalah mendustakan Allah sendiri, Karena
nabi itu diutus untuk menyampaikan ayat-ayat Allah.
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim, yang bersumber dari Ali bin Abi Thalib bahwa
Abu Jahl berkata kepada Nabi saw.: Kami bukan tidak mempercayaimu, akan tetapi kami tidak
percaya kepada apa yang kamu bawa. Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Anam: 33) sebagai
penjelasan bahwa orang-orang seperti itu tidak perlu disesali, karena hanya orang yang dzalim
yang menentang ayat-ayat Allah.

You might also like