Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Patricia Oktaviani
141 0221 076
Pembimbing :
dr. Mardi Susanto, SpKJ (K)
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. S.
Usia
: 60 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Statua
: Sudah menikah
Pekerjaan
: Loper koran
Alamat
: Cipinang
RIWAYAT PSIKIATRI
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis tanggal 18 februari 2015
untuk bekerja. Putri pasien tinggal di Cibinong bersama cucunya yang berumur 7
tahun dan 4 tahun. Putri pasien hanya seorang ibu rumah tangga. Masalah ini
terjadi sejak setelah lebaran. Pasien merasa menantunya tidak cukup memberi
nafkah bagi putri dan kedua cucunya. Karena kasihan pada putri dan cucunya yang
dirumahnya tidak ada laki-laki dewasa maka pasien berangkat hampir seriap hari
ke Cibinong.
Pasien sebelumnya berobat di RSCM, namun sekarang ia pindah ke
RSUP. Pasien pindah karena masih harus membayar di RSCM. Pasien
mendapatkan 2 jenis obat. Obat untuk pagi hari dan obat untuk malam hari. Pasien
merasa obat tersebut bisa membuat pasien tidur, obat pagi hari hanya untuk
menenangkan pasien. Obat pagi hari berwarna putih dan malam harinya berwarna
putih.
Sebelumnya pasien merasa sering ingin muntah dan nyeri perut. Pasien
merasa ulu hatinya sangat perih dan panas. Pasien sudah berobat ke dokter dan di
diagnosis mengalami Maag. Pasien merasa banyak pikiranlah yang membuat maag
pasien bertambah parah. Penyakit pasien sudah mulai membaik setelah pasien
minum obat yang diberikan dokter.
Pasien pernah mengalami gangguan tidur seperti ini. Saat itu pasien
mengalami batuk berdarah yang di diagnosa truberculosis oleh dokternya. Saat itu
pasien disuruh dokter untuk minum obat setiap hari selama 6 bulan. Pada saat itu
hasil rontgent pasien baik. Saat itu pasien mengalami gangguan tidur juga dan
pergi berobat ke RSCM. Akhirnya gangguan tidur tersebut bisa hilang dan tidak
lama setelahnya pasien bisa tidur normal lagi.
Pasien sudah meminta istrinya untuk mendampinginya sebelum tidur.
Pasien memikirkan banyak hal dalam pikirannya sehingga ia tidak bisa tidur.
Pasien memikirkan apa yang harus dia lakukan sehari-hari. Pasien memikirkan
masalah uang juga. Pasien tidak mau membebani anak-anaknya. Pasien juga
banyak mimpi yang membuat tidurnya tidak tenang. Pasien merasa seperti
pikirannya melayang-layang.
Pasien tinggal bersama istri dan anaknya yang masih SMP di rumahnya
yang berlokasi di Cipinang. Anak Pasien berjumlah 5 orang, yang 4 orangnya
sudah berkeluarga. Pasien dan keluarganya mendapatkan nafkah sehari-hari dari
anak-anaknya. Tetapi pasien tetap merasa tidak enak apabila bekerja, maka pasien
tetap semangat mengerjakan pekerjaannya sebagai loper koran.
Sehari-hari pasien bekerja menggunakan sepeda motor. Pasien merasa
badannya sekarang mulai tidak fit sehingga ia sedikit takut untuk bekerja
berlebihan. Pasien merasa tidak tenang apabila hanya berdiam diri saja di rumah.
Pasien lebih senang untuk pergi keluar dan berbincang-bincang dengan
tetangganya.
Pasien senang bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Pasien
terutama senang apabila jalan-jalan bersama bapa-bapa RT. Pasien merasa ia iseng
apabila sendirian di rumah. Selain itu pasien juga punya hobi main bulu tangkis.
Pasien mengaku riwayat persalinannya normal dan tidak ada gangguan.
Pasien bersekolah sampai dengan SMP. Pasien mengaku banyak teman dan tidak
ada masalah dengan pergaulan. Pasien mengaku dikeluarganya tidak ada yang
mengalami gangguan yang sama.
Pasien menyangkal mendengar suara-suara yang tidak dapat didengar
orang lain. Pasien menyangkal melihat penampakan. Pasien mengengkal merasa
diraba-raba
seseorang.
Pasien
menyangkal
mencium
bau-bauan,
pasien
Ketika ditanya tadi pagi berangkat dari rumah pasien tahu bahwa pasien
berangkat naik motor. Ketika ditanya waktu saat ini pagi siang sore, pasien dapat
menjawab dengan tepat. Ketika ditanya suasana yang sedang berlangsung pasien
dapat menjawab bahwa sekarang sedang konsultasi dokter. Pasien tahu di ruangan
ada dokter dan dirinya sebagai pasien.
Pasien bisa menjawab hitungan matematika 100-3=97. Pasien bisa
menjawab siapa presiden Indonesia yaitu Jokowi dan gubernur jakarta Ahok.
Pasien bisa mengurutkan lima nama buah yaitu pisang, jeruk, manggis, pepaya,
dan mangga dengan tepat. Pasien juga menjawab bila melihat anak kecil terpisah di
mall, akan ditolong. Pasien bisa menjawab arti ungkapan bahasa panjang tangan
dengan tepat. Pasien berobat dengan BPJS.
c. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Ada riwayat gangguan psikiatri sebelumnya
2. Riwayat Gangguan Medik
Pasien mempunyai riwayat Maag.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikotropika/Alkohol
Pasien tidak mempunyai riwayat penggunaan zat psikotropika dan alkohol.
d. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Pranatal
Tidak ada gangguan
2. Riwayat Masa Kanak-Kanak dan Remaja
Tidak ada gangguan
3. Riwayat Masa Akhir Anak-Anak
Tidak ada gangguan
4. Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah sampai SMP
5. Riwayat Pekerjaan
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Laki-laki berusia 60 tahun, penampilan pasien tampak sesuai dengan
usianya, berpakaian santai, perawatan diri baik, warna kulit sawo matang.
2. Kesadaran Umum
: Compos Mentis.
3. Kontak Psikis
: Pasien kooperatif.
B. Keadaan Afektif
1. Mood
: Eutim
2. Afek
: luas
3. Keserasian
4. Empati
C. Fungsi Intelektual/Kognitif
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan
a. Taraf Pendidikan
Pasien mengaku menempuh pendidikan sampai SMP.
b. Pengetahuan Umum
Pengetahuan pasien baik, pasien dapat menjawab dengan tepat
ketika diberikan pertanyaan seputar presiden Indonesia dan Gubernur
Jakarta saat ini.
c. Kecerdasan
Baik pasien bisa menghitung 100-7=93 dengan tepat dan cepat
2. Daya konsentrasi
Daya konsentrasi pasien baik, pasien dapat mengikuti wawancara
dengan baik dari awal sampai akhir sampai selesai.
3. Orientasi
a. Waktu
b. Tempat
d. Situasi
4. Daya ingat
a. Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien dapat mengingat dengan baik hal-hal tentang penyakutnya
dan masa lalunya dengan baik.
b. Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien dapat mengingat dengan baik kendaraan apa yang
digunakan dari rumah sampai ke RSUP Persahabatan.
c. Daya ingat segera
Baik, pasien dapat dengan segera menyebutkan kembali 5 nama buah
yang disebutkan oleh pemeriksa yaitu yaitu pisang, jeruk, manggis,
pepaya, dan mangga.
d. Akibat hendaya daya ingat pasien
Tidak terdapat hendaya daya ingat pasien saat ini.
e. Pikiran Abstrak
Baik, pasien mengerti makna ungkapan yang diberikan oleh pemeriksa.
f. Bakat Kreatif
Pasien tidak memiliki bakat yang dikemukakan kepada pemeriksa.
g. Kemampuan Menolong Diri Sendiri
Baik, pasien mengerjakan segala sesuatunya sendiri dan mampu
mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain.
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi dan ilusi
Halusinasi
Ilusi
Derealisasi
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktivitas
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
1. Keadaan Umum
2. Tanda Vital
3. Sistem Kardiovaskular
: Tidak diperiksa.
4. Sistem Muskuloskeletal
: Tidak diperiksa.
5. Sistem Gastrointestinal
: Tidak diperiksa.
6. Sistem Urogenital
: Tidak diperiksa.
7. Gangguan Khusus
: Tidak ada
B. Status Neurologis
1. Saraf Kranial
2. Saraf Motorik
3. Sensibilitas
5. Fungsi Luhur
6. Gangguan Khusus
: Tidak ada.
10
V.
VI.
FORMULASI DIAGNOSIS
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan pada pasien, terdapat
kelainan perilaku dan psikologis yang secara klinis bermakna yang dapat
menyebabkan disabilitas dan penderitaan dalam fungsi sehari-hari, maka
pasien dikatakan menderita gangguan jiwa.
11
a. Diagnosis Aksis I
Pada pasien ini tidak terdapat riwayat trauma kepala yang menyebabkan
adanya disfungsi otak. Hal ini dapat dinilai dari tingkat kesadaran, daya
konsentrasi, orientasi, serta fungsi kognitif pasien yang masih baik, sehingga
pasien ini bukan penderita gangguan mental organik (F.0).
Pada pasien ini ditemukan tidak adanya gangguan dalam menilai realitas.,
sehingga pasien ini bukan penderita gangguan psikotik (F.2).
Pada pasien ini tidak ada afek yang meningkat, tidak ada aktivitas
psikomotor yang meningkat, tidak aaktivitas mental yang meningkat, maka
pasien ini bukan pasien mania. Pada pasien tidak terdapat mood yang
menurun, afek depresi, kehilangan kegembiraan. Maka pasien bukan
merupakan penderita depresi. Karena pasien tidak menderita mania, maupun
depresi, maka pasien bukan merupakan pasien penderita gangguan
suasana perasaan (F.30).
Pada pasien ditemukan adanya gangguan tidur. Gangguan tidur pasien terjadi
sudah sebulan setengah, dan pasien tidak puas dengan kualitas dan kuantitas
tidurnya. Karena tidak ada kerusakan bagian organik maka pasien ini adalah
pasien insomnia non organik (F51.0).
b. Diagnosis Aksis II
Tumbuh kembang pada masa kanak-kanak sampai dewasa baik. Pasien
dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain sebagaimana orang normal
lainnya, sehingga pasien bukan penderita gangguan kepribadian. Fungsi
kognitif baik dan pengetahuan pasien cukup luas sehingga bukan penderita
12
: insomnia non-organik
Aksis II
Aksis III
Aksis IV:
Aksis V
13
Psikologis
: Tidak ada halusinasi taktil dan auditorik serta waham kejar serta
waham rujukan. Terdapat perubahan afek jadi negatif, pasien
kehilangan minat, kehilangan energi.
Sosioekonomi
IX.
PROGNOSIS
a. Prognosis ke Arah Baik
X.
Ad vitam
: dubia ad bonam.
Ad functionam
: dubia ad bonam.
Ad sanationam
: dubia ad bonam.
TERAPI
Esilgan 1 x 2 mg
a. Psikoterapi
Perbanyak aktivitas.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Cetakan pertama. PT
Nuh Jaya. Jakarta: 2001.
2. Maslim, Rusdi. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi ketiga. PT Nuh
Jaya. Jakarta: 2007.
3. Elvira, Sylvia D,dkk. Buku Ajar Psikiatri. Badan Penerbit FKUI. Jakarta: 2010
15