You are on page 1of 71

Tumor kulit

OLEH : SITI MIRZA HANA ANGGRAINI

pendahuluan

Kulit adalah organ terbesar dan organ yang paling kompleks dari tubuh.
Meskipun kulit pada dasarnya berfungsi sebagai pelindung untuk berinteraksi
dengan lingkungan.

Kulit juga melindungi terhadap agen paling berbahaya seperti

bahan kimia (yang impermeabilitas terhadap epidermis),

radiasi matahari (dengan membentuk pigmentasi),

agen infeksi (melalui immunosurveillance efficient) dan

deformitas fisik (pertahanan dermis)

anatomi

Fisiologi kulit

Kulit mempunyai fungsi bermacam-macam untuk menyesuaikan diri dengan


lingkungannya :3,4

Sebagai pelindung ( proteksi )

Fungsi ekskresi

Fungsi absorbsi

Keratinisasi

Pembentuk pigmen

Termoregulasi

Pembentuk vitamin D

Persepsi

Peran dalam imunologi kulit

Tumor Kulit

Tumor
(neoplasma)
merupakan
suatu
lesi
sebagai
pertumbuhanabnormaldariselyangautonomataurelatifautonom,
menetap, walaupun rangsang penyebabnya telah dihilangkan.

hasil
yang

Tumor juga merupakan hasil transformasi neoplastik dari semua sel berinti tunggal
dalam tubuh.

Sel yang mengalami transformasi disebut sel neoplastik

Tumor kulit adalah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit
yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar
ke bagian tubuh yang lain

Tumor Jinak (Benign tumor )

Tumor jinak adalah tumor yang berdiferensiasi normal (matang).


Pertumbuhannya lambat dan ekspansif serta kadang-kadang berkapsul.

Tumor jinak biasanya terlokalisir.

Tumor jinak memiliki kecenderungan pertumbuhanyanglambat,

biasanyatidakmenembus jaringan sekitarnya atau menyebar ke bagian lain


dalam tubuh

Nevus

Nevus adalah nama umum untuk kelainan jinak pada kulit yang berbentuk
kurang lebih bulat,

berpermukaan rata atau sedikit menonjol,

kemudian dapat membesar,

dapat berpigmen atau tidak

Nevus yang berpigmen disebut nevus pigmentosus dan nevus yang tidak
berpigmen disebut hemangioma

Nevus pigmentosus dapat terjadi disemua kulit tubuh, termasuk membrane


mukosa dekat permukaan tubuh.

Beberapa jenis nevus yang dikenal yaitu

Nevus juntional

Compound nevus

Nevus intradermal

Pada umumnya tidak diperlukan pengobatan.

Kecuali menimbulkan masalah secara kosmetik atau sering terjadi iritasi


dapat dilakukan eksisi.

Bila terdapat kecurigaan menjadi ganas dapat dilakukan eksisi dengan


pemeriksaan histopatologi

Hemangioma

Hemangioma adalah tumor jinak kulit yang terjadi akibat gangguan


perkembangan sistem pembuluh darah di dermis dan subkutis

umumnya para ahli memakai system pembagian sebagai berikut :

Hemangioma kapiler

Hemangioma Kavernosum

Hemangioma Campuran.

Hemangioma kapiler

hemangioma kavernosum

Gambaran umumnya adalah bercak merah yang timbul sejak lahir

pertumbuhannya relative cepat dalam beberapa minggu atau beberapa bulan

warnanya merah terang bila jenis strawberry atau biru bila jenis kavernosa.

Besar maksimum biasanya tercapai pada umur 9-12 bulan, warnanya berubah
menjadi gelap.

Pengobatan Pembedahan

Trikoepitelioma

Trikoepitelioma (TE) adalah tumor jinak pada adneksa kulit

penyebab dari trikoepitelioma tidak diketahui, diduga ada faktor herediter


yang bersifat autosomal dominan

Umumnya mengenai awal usia dewasa tetapi kadang-kadang dapat terjadi


pada anak-anak.

Tumor ini berasal dari pangkal rambut atau sarung rambut, berupa benjolan
kecil berwarna kemerahan atau kekuningan terang

Diagnosis dapat ditegakkan melalui

Anamnesis

Pasien datang biasanya dengan keluhan kosmetik, tidak gatal, tidak nyeri,
tidak panas tapi hanya tidak nyaman.

Pemeriksaan fisik
Dari pemeriksaan dermatologis, akan didapat ujud kelainan kulit sebagai berikut:

Papul atau nodul single atau multiple yang tumbuh lambat.

Lesi biasanya berderet, bentuk papul atau nodul dengan diameter 2 5 mm

Lesi sewarna dengan kulit

Sebagian besar lesi berlokasi di kelopak mata, pipi, lipatan nasolabial, hidung,
dahi, di atas bibir

Pemeriksaan Histopatologis

Untuk memperoleh gambaran histopatologi perlu dilakukan punch biopsi pada


kulit

Kista yang berisi zat tanduk dan sel-sel stratum basalis merupakan gambaran
histologi yang khas pada TE.

Terdapat pula palisade perifer, jarang dengan bentuk apoptotik maupun


mitotik.

Sebagian besar stroma terdiri dari jaringan ikat fibrous dengan sedikit
komponen miksoid.

Biasanya dijumpai kalsifikasi bila terdapat kista yang ruptur

Penatalaksanaan primer pada TE adalah terapi bedah.

Pada lesi soliter dapat dilakukan bedah eksisi.(2)

Krioterapi

Elektrodesikasi

Laser CO2

Elektrokoagulasi

Dermabrasi

Veruka Vulgaris

Veruka merupakan tumor intraepidermal yang disebabkan oleh virus


papiloma, kebanyakan infeksi disebabkan oleh HPV tipe 2 dan 4

Pada veruka vulgaris terjadi pertumbuhan epitel berupa tonjolan dengan


permukaan tidak rata, kasar dan bergigi.

Veruka dapat timbul tunggal atau berkelompok.

Sering timbul pada kulit tangan atau jari, kadang terdapat dibibir atau lidah
karena kebiasaan menggigit kuku

Bila daya tahan tubuh terhadap virus menurun. Veruka bisa timbul sekaligus
dibanyak tempat.

Bila daya tahan tubuh meningkat kembali, veruka tiba-tiba dapat sembuh
sendiri.

Veruka dapat diobati dengan beberapa cara dengan tujuan mendestruksi lesi,
yaitu

Bedah beku menggunakan CO2 cair

Kuret dan elektrodesikasi ringan

cryosurgery dengan nitrogen cair

Asam triklorasetat 50-80%,

keratolitik dengan asam salisilar 20%, atau asam laktat 10%.

Lipoma

Lipoma merupakan tumor jinak subkutis yang berisi jaringan lemak.

Penyebab dari lipoma ini sendiri tidak diketahui.

Biasanya data menyerang anak maupun dewasa, dimana lebih banyak terjadi
pada pria

Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri.

Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas.

Kebanyakan lipoma berukuran kecil dan biasanya hanya dirasakan


mengganggu kosmetik oleh penderitanya.

Sangat jarang suatu lipoma menekan struktur lain yang dapat menyebabkan
gangguan

Pada dasarnya lipoma tidak perlu dilakukan tindakan apapun

Kecuali bila berkembang menjadi nyeri dan mengganggu pergerakan

Biasanya seseorang menjalani operasi bedah untuk alasan kosmetik

Operatif

Simple surgical excicion

Squeeze teknik

Liposuction

Keloid

Keloid adalah tumor jinak jaringan ikat kulit yang umumnya timbul akibat
trauma atau bakat.

Penyakit ini kebanyakan terjadi pada dewasa muda dan lebih sering pada
wanita

Biasanya lesi pada keloid terasa lebih keras, tidak teratur, berbatas tegas,
menebal, hipertrofik, padat, berwarna merah muda hingga cokelat.

Pertumbuhan keloid dapat dimulai dari sebuah bekas luka, terbakar, lecet,
acne pustulosa.

Permukaan tumor licin seperti karet, kadang dikelilingi halo eritematosa dan
mungkin juga terdapat teleangiektasis.

Faktor-faktor yang menyokong timbulnya keloid, meliputi: Infeksi kronis,


benda asing dalam luka, tidak adanya relaksasi setempat saat penyembuhan
luka, regangan yang berlebihan pada pertautan luka.

Keloid terbentuk 2-4 minggu atau lebih dari 1 tahun setelah trauma

Keloid ditangani secara konservatif yaitu dengan penyuntikan kortikosteroid


(misalnya golongan triamcinolon) intralesi keloid.

Penyuntikan ini diulang 2-3 minggu sekali sampai efek yang diinginkan
tercapai

Pembedahan pada keloid dapat berupa bedah beku, bedah laser, bedah
listrik, dan cryosurgery.

Siringioma

Siringoma merupakan tumor jinak adneksa kulit yang berasal dari


saluran kelenjar apokrin.

Penyakit ini terdiri dari kumpulan benjolan kecil lunak berwarna kuning
terang.

Kebanyakan timbul pada wanita di daerah wajah, dibawah mata, dada,


abdomen, dan lengan atas.

Siringoma tumbuh perlahan dari epitel kelenjar atau saluran keringat.

Tatalaksananya dengan elektrokauterisasi atau bedah kimia dengan


larutan asam keras triklorasetat

Kista Ateroma

Kista ateroma adalah benjolan dengan bentuk yang kurang lebih bulat dan
berdinding tipis, yang terbentuk dari kelenjar keringat (sebacea), dan
terbentuk akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar tersebut

Sumbatan pada muara kelenjar sebacea, dapat disebabkan oleh infeksi,


trauma (luka/benturan), atau jerawat

Banyak dijumpai di kulit yang banyak mengandung kelenjar keringat, misalnya


di muka, kepala, punggung. Bentuk bulat, berbatas tegas, berdinding tipis,
dapat digerakkan, melekat pada kulit di atasnya.

Penatalaksanaan kista ateroma dilakukan dengan


mengambil benjolan dengan menyertakan kulit
dan isinya, tujuannya untuk mengangkat seluruh
bagian kista hingga ke dindingnya secara utuh.

Bila dinding kista tertinggal saat eksisi, kista dapat


kambuh, oleh karena itu, harus dipastikan seluruh
dinding kista telah terangkat.

Bila terjadi infeksi sekunder, dan terbentuk abses,


dilakukan pembedahan dan evakuasi nanah,
biasanya diberikan antibiotik selama 2 minggu.

Steatosistoma multipleks

Steatosistoma termasuk tumor jinak kulit dengan gambaran banyak kista


berwarna kekuningan.

Penyebabnya belum pasti, diperkirakan diturunkan secara autosomal


dominan.

Timbul pada usia pubertas dan lebih sring pada pria

Secara objektif akan terlihat nodul-nodul kecil berukuran 2-5mm, konsistensi


lunak, warna mengkilat kekuning-kuningan, dan pada perabaan terasa keras.

Kista berisi cairan seperti krimm berwarna kuning.

Banyak terdapat pada scrotum, paha bagian atas, dan lengan atas bagian
belakang

penatalaksanaannya dapat dilakukan dengan bedah eksisi atau ekstirpasi


kista serempak

Keratosis seboroik

Merupakan tumor jinak yang banyak ditemukan pada orang tua berupa tumortumor kecil atau macula hitam yang menonjol di atas permukaan kulit.

Dengan penyebab yang belum diketahui, namun diduga ada hubungan


genetik.

Penderita biasanya sering mengeluh gatal.

Mula-mula timbul bercak berwarna cokelat kehitaman yang makin lama makin
membesar menjadi papula dengan permukaan verukosa, konsistensi agak
lunak dengan sumbatan keratosis, kadang bertangkai menyerupai fibroma.

Berlokasi di punggung, dada, perut, wajah, dan leher dengan distribusi


simetris bilateral

Tatalaksana dapat dilakukan dengan :

Bedah listrik : elektrokoagulasi atau elektrofulgurasi

Bedah beku N2O atau salju CO2

Bedah kimia dengan triklorasetat 50%

Fibroma

Fibroma adalah tumor jinak jaringan ikat berbentuk benjolan tunggal atau
multipel, rata atau bertangkai, dan terasa lunak atau kenyal pada palpasi.

Sebagian besar fibroma berasal dari perineurium atau jaringan interstisial


saraf perifer sehingga disebut neurofibroma.

Fibroma yang berasal dari jaringan ikat pada dermis dapat menjadi keloid.

Tidak semua fibroma adalah neoplasma, sebagian besar merupakan bentuk


fibrosis atau cacat bawaan.

Acrochordon (skin tag)

Merupakan tumor epitel kulit yang berupa penonjolan pada permukaan kulit
yang bersifat lunak dan berwarna seperti daging atau hiperpigmentasi,
melekat pada permukaan kulit dengan sebuah tangkai dan biasa juga tidak
bertangkai.

mempunyai prevalensi yang sama pada laki-laki dan perempuan

Predileksi ditemukan di daerah leher (35%), aksila (48%), kelopak mata, dan
lipatan kulit lainnya seperti lipatan paha dan payudara.

Biasanya dalam bentuk papula berdaging lunak, meskipun tidak selalu


pedunculated.

Lesi ditemukan soliter atau multiple atau beberapa dapat bervariasi dengan
diameter 1-6 mm dengan hiperpigmentasi

Penyebab skin tag ini masih diperdebatkan, mungkin berhubungan kondisi


inflamasi non spesifik dari kulit.

Lesi ditemukan soliter atau multiple atau beberapa dapat bervariasi dengan
diameter 1-6 mm dengan hiperpigmentasi

Untuk terapinya sendiri biasanya dilakukan eksisi atau pengangkatan dari skin
tag.

TUMOR PRAMALIGNA

Prakanker berarti mempunyai kecendurungan berkembang


menjadi kanker.

Mengenai penyakit ini penting karena apabila data di


temukan dalam bentuk prakanker serta diobati adekuat
akan memberikan penyembuhan memuaskan.

Secara histopatologinya ditemukan perubahan yang


menyimpang dari polarisasi sel normal.

Morbus Bowen

Morbus bowen adalah suatu karsinoma sel gepeng intraepidermal yang


mengenai kulit dan mukosa mulut

Sebagaimana keganasan yang lainnya, penyebab pastinya belum diketahui.


Diduga berkaitan dengan faktor herediter autosomal dominan.

Biasanya menyerang dewasa usia 30-60 tahun. Dimana pria lebih sering
dibandingkan wanita.

Gambaran klinis berupa papel kulit tunggal atau multiple, berwarna merah
kusam, dengan permukaan yang berkerak atau bersisik dan melebar tanpa
indurasi.

Kelainan ini dapat timbul juga pada mukosa vulva, glans penis atau preputium

Terapinya ialah eksisi untuk mengangkat semua lesi yang diikuti dengan
pemeriksaan histologic karena setiap kelainan dianggap pramaligna.

Fulgurasi dan kuretase atau elektrokauterisasi dapat dipertimbangkan.

Pemberian salep 5-fluorourasil topical selama 4-12 minggu. Hasilnya baik

Leukoplakia

leukoplakia merupakan lesi mukosa berupa bercak putih di epitel berlapis


gepeng dan tidak hilang jika di apus.

Etiologi yang pasti dari leukoplakia sampai sekarang belum diketahui

Faktor predisposisi factor local, factor sistemik, dan malnutrisi vitamin

Leukoplakia dapat juga disebabkan oleh radang dan iritasi, biasanya oleh
konsumsi alkohol atau tembakau

Penderita leukoplakia tidak mengeluhkan rasa nnyeri, tetapi lesi pada mulut
tersebut sensitive terhadap rangsang sentuh, makanan panas dan pedas.

Secara klinis lesi tampak kecil, berwarna putih, terlokalisir, berbatas jelas,
dan permukaan nya tampak melipat. Biila dilakukan palpasi akan terasa
keras, tebal, berfisure, halus, datar atau agak menonjol.

Dalam tatalaksana leukoplakia yang terpenting adalah mengeliminir factor


predisposisi, termasuk penggunaan tembakau, alcohol, memperbaiki hygiene
mulut, memperbaiki maloklusi.

Tatalaksana lain dapat dilakkan dengan melakukan eksisi secara chirurgis atau
pembedahan terhadap lesi yang mempunyai ukuran kecil atau agak besar.

Pemberian vitamin B dan C dapat dilakukan sebagai tindakan penunjang


umum, terutapa pada pasien dengan malnutrisi itamin.

Lesi ini dapat berubah menjadi karsinoma sel skuamosa.

Keratoakantoma

Keratoakantoma merupakan suatu tumor jinak kulit yang berasal dari sel
skuamosa.

Penyebabnya tidak diketahui, diduga erat hubungannya dengan paparan sinar


matahari

Timbul didaerah kulit yang terpapar terutama diwajah.

Tumor ini tumbuh cepat, dalam beberapa minggu atau bulan keratoakantoma
akan berukuran 1-2 cm dengan inti didaerah yang hiperkeratosis.

Ada 2 bentuk keratoakantoma, yaitu :

Keratoakantoma soliter

Keratoakantoma multiple

Pada jenis soliter dapat diobati dengan suntikan triamsinolon asetonida


intralesi atau eksisi dan kuretase. Pada keratoakantoma raksasa, setelah
eksisi atau bedah listrik dilanjutkan dengan radiotreapi.

Metotreksat 2-5mg/hari selama 3 bulan dapat member penyembuhan

Xeroderma Pigmentosum

Merupakan kelainan bawaan kulit yang diturunkan secara


resesif terangkai sex (sex-linked), jarang ditenukan dan
berprognosis buruk.

Pada kelainan ini terdapat defisiensi enzim endonuclease


yang dibutuhkanuntuk memperbaiki sel DNA yang rusak
akibat sinar ultraviolet.

Kelainan ini timbul pada usia muda, didaerah kulit yang


terbuka, seperti wajah, leher, tanagn dan lengan.

Pada pengamatan tampak bercak pigmentasi diselingi bercak


atrofi berwarna pucat, keratosis, teleangiektasis dan
tumbuhan papilomatous.

Prognosis penyakit ini kurang baik karena dapat


berdegenerasi menjadi basalioma.

Tumor Ganas (Malignant Tumors)

Dilihat dari segi histopatologik, maka tumor ganas mempunyai struktur yang
tidak teratur dengan diferensiasi sel dalam pelbagai tingkatan pada kromatin,
nuklkeus dan sitoplasma

Umumnya pertumbuhannya cepat (kecuali basalioma) dengan gambaran


mitosis yang abnormal.

Tumor ganas bersifat ekspansif, infiltrative sampai merusak jaringan di


sekitarnya serta bermetastasis melalui pembuluh darah dan atau pembuluh
getah bening

Jenis tumor ganas kulit yang banyak ditemukan diseluruh dunia ialah:
Karsinoma sel basal (Basal sel karsinoma), Karsinoma sel skuamosa (Skuamous
sel karsinoma), dan Melanoma maligna

Karsinoma Sel Basal (Basalioma)

Karsinoma sel basal (KSB) merupakan suatu tumor ganas kulit yang paling
sering pada manusia.

KSB adalah suatu tumor ganas kulit (kanker) yang berasal dari pertumbuhan
neoplastik sel basal epidermis dan apendiks kulit

Biasanya mengenai pada daerah yang sering terpajan dengan sinar matahari.

Pertumbuhan tumor ini lambat, dengan beberapa macam pola pertumbuhan


sehingga memberi gambaran klinis yang bervariasi, bersifat invasive, serta
jarang mengadakan metastasis

Penyebab pasti dari karsinoma ini masih belum diketahui walaupun diyakini
terdapat beberapa faktor prediposisi

Paparan terhadap radiasi ultraviolet B (290-320 nm)

Faktor genetik

pemaparan sinar X yang berlebihan

Gambaran klinik basal cell karsinoma bervariasi. yaitu

Tipe Nodular-Ulseratif (Ulkus Rosdens)

Tipe Pigmented

Tipe Morphea-Like atau Fibrosing

Tipe Superficial

Tipe Fibroepitelial

STADIUM KLINIK
Tumor Primer (T)
Tx
T0
Tis
T1
T2
T3
T4

Tumor primer tidak dapat dinilai


Tidak ada bukti tumor primer
Karsinoma in situ
Diameter tumor 2 cm
Diameter tumor 2-5 cm
Diameter tumor > 5 cm
Tumor menginvasi struktur extradermal dalam (yaitu: tulang rawan,
otot rangka atau tulang.
Limfonodus Regional (N)
Nx
Kelenjar getah bening regional tidak dapat dinilai
N0
Kelenjar getah bening regional tidak metastasis
N1
Kelenjar getah bening regional metastasis
Metastasis (M)
Mx
Metastasis jauh tidak dapat dinilai
M0
Metastasis jauh tidak ada
M1
Metastasis jauh

`
Stadium

Stadium 0

Tis

N0

M0

Stadium I

T1

N0

M0

Stadium II

T2

N0

M0

T3

N0

M0

T4

N0

M0

Semua T

N1

M0

Semua T

Semua N

M1

Stadium III

Stadium IV

pengobatan

pengobatan Basal Cell Carcinoma, yaitu

Bedah Eksisi

Radioterapi

Kuretasi dan elektrodesikasi

Bedah Beku (Cryosurgery)

Bedah Mikrografi Mohs

Squamous Cell Carcinoma


(Planoseluler)

Karsinoma Sel Skuamosa adalah kanker yang berasal dari lapisan tengah
epidermis.

Penyakit Bowen adalah suatu bentuk karsinoma sel skuamosa yang terbatas
pada epidermis dan belum menyusup ke jaringan di bawahnya (dermis).

Kulit yang terkena tampak coklat-merah dan bersisik atau berkeropeng dan
mendatar, kadang menyerupai bercak pada psoriasis, dermatitis atau infeksi
jamur.

Lebih dari 90% kanker kulit tumbuh di daerah yang terpapar oleh sinar
matahari atau sinar ultra violet lainnya.

Faktor resiko lainnya adalah

Faktor genetik

Pencemaran oleh bahan kimia

Pemaparan berlebihan oleh sinar X atau radiasi lainnya

Gambaran klinis KSS bervariasi, dapat berupa

Nodul berwarna seperti kulit normal, permukaannya halus tanpa krusta atau
ulkus dengan tepi yang berbatasan kurang jelas.

Nodul kemerahan dengan permukaan yang papilomatosa atau verukosa yang


menyerupai bunga kol.

Ulkus dengan krusta pada permukaannya, tepi meninggi, berwarna kuning


kemerahan. Dalam perjalanan penyakitnya, lesi akan meluas dan mengadakan
metastasis ke kelenjar limfe regional atau ke organ-organ dalam.

KSS yang timbul dari kulit normal (de novo) lebih sering mengadakan invasi
yang cepat dan terjadi metastasis, dibandingkan lesi yang timbul dari
keratosis aktinik.

Stadium klinik TNM-AJCC (American Joint Commission


on Cancer)
Tumor Primer (T)
Tx

Tumor primer tidak dapat dinilai

T0

Tidak ada bukti tumor primer

Tis

Karsinoma in situ

T1

Diameter tumor 2 cm

T2

Diameter tumor 2-5 cm

T3

Diameter tumor > 5 cm

T4

Tumor menginvasi struktur extradermal dalam (yaitu: tulang rawan, otot rangka atau tulang.

Limfonodus Regional (N)


Nx

Kelenjar getah bening regional tidak dapat dinilai

N0

Kelenjar getah bening regional tidak metastasis

N1

Kelenjar getah bening regional metastasis

Metastasis (M)
Mx

Metastasis jauh tidak dapat dinilai

M0

Metastasis jauh tidak ada

M1

Metastasis jauh

Stadium

Stadium 0

Tis

N0

M0

Stadium I

T1

N0

M0

Stadium II

T2

N0

M0

T3

N0

M0

T4

N0

M0

Semua T

N1

M0

Semua T

Semua N

M1

Stadium III
Stadium IV

Penatalaksanaan
Pembedahan :

Merupakan cara pengobatan utama, berupa eksisi luas (wide excision)

Bila pembesaran kelenjar getah bening regional (N1/N3) telah terbukti secara histologik,
maka kita lakukan diseksi total kelenjar getah bening regional tersebut.

Radioterapi :

Indikasinya adalah apabila ada kontraindikasi operasi, tumor primer ternyata inoperabel.

Kemoterapi :
Indikasi :

Sebagai terapi ajuvant pada radiasi maupun pembedahan.

Sebagai terapi primer, bila sudah terbukti adanya metastase jauh.

Yang digunakan cisplatin, 5-fluorouracil, bleomycin, dan doxorubicin.

Melanoma maligna

Lebih dari 90% melanoma terjadi di kulit, tetapi melanoma juga


dapat terjadi pada sel berpigmen di retina (ocular melanoma) dan
membran mukosa seperti pada nasofaring, vulva, dan anal canal.

Adapun lesi nevus yang mengarah keganasan melanoma maligna


mempunyai tiga gejala yang didapat adalah perubahan warna kulit
(lebih gelap, perubahan ukuran lesi, dan peninggian lesi)

Etiologi

Sinar Ultraviolet

Jenis dan Tipe Kulit

Nevus

Faktor Biologis

Faktor Genotip

Adapun keluhan utama pada pasien dengan penyakit ini adalah tahi lalat yang
membesar, tumbuh progresif, gatal, berdarah, dan disertai borok.

Pemeriksaan fisik tumor di kulit berwarna coklat muda sampai hitam, bentuk
nodul, plak disertai luka

Untuk menegakkan diagnosis secara klinis

Tiga gejala mayor adalah:

Perubahan warna

Tepi yang ireguler

Warna yang tidak merata

Empat gejala minor adalah:

Ukuran lesi dengan diameter 7mm

Inflamasi

Sering berdarah

Perubahan sensasi dari kulit sekitar

Terdapat 4 jenis melanoma maligna

Superficial spreading melanoma (SSM)

Nodular melanoma (NM)

Lentigo Maligna Melanoma (LMM)

Acral Lentiginous Melanoma (ALM)

Superficial spreading melanoma (SSM)

Merupakan jenis melanoma terbanyak yang ditemukan di Indonesia


(70%).

Pada umumnya SSM timbul pada kulit normal (de novo), berupa plak
archiformis berukuran 0,5-3 cm dengan tepi meninggi dan irreguler

Pada permukaannya terdapat campuran dari bermacam-macam


warna, seperti coklat, abu-abu, biru, hitam dan sering kemerahan
Lesi ini meluas secara radial

Dapat mengalami regresi spontan dengan meninggalkan bercak


hipopigmentasi.

Predileksinya pada wanita sering dijumpai di tungkai bawah,


sedangkan pada pria di badan dan leher

Nodular melanoma (NM)

Merupakan jenis melanoma kedua terbanyak (15-30%), sifat lesi ini lebih
agresif.

Nodular melanoma adalah lesi berupa nodul berbentuk setengah bola (dome
shaped) atau polipoid dan eksofitik, berwarna coklat kemerahan atau biru
sampai kehitaman

Pertumbuhannya secara vertikal, pertumbuhan pesat terjadi beberapa minggu


sampai bulan, subtipe ini bertanggung jawab untuk kebanyakan melanoma
yang dalam

Dapat mengalami ulserasi dan mudah terjadi perdarahan hanya dengan


trauma ringan.

Metastase dapat secara limfogen dan hematogen.

Lentigo Maligna Melanoma (LMM)

Merupakan kelainan yang jarang ditemukan (4-10%). Pertumbuhan


lesi ini secara vertikal, terjadi sangat lambat bisa sampai 5-20
tahun

Lesi precursor in situ biasanya besar, berdiameter lebih dari 1-3 cm


dengan tepi tidak teratur, telah terjadi minimal 10-15 tahun, dan
menunjukkan pigmentasi makula dari coklat tua sampai kehitaman,
namun pada beberapa area dapat tampak hipopigmentasi.

Invasi pada dermal berkembang menjadi lentigo maligna melanoma


yang ditandai nodul biru-kehitaman dalam lesi in situ.

Secara histologis ditandai dengan proliferasi melanosit yang


predominan dan meluas sepanjang struktur adneksa kulit.

Acral Lentiginous Melanoma (ALM)

Sering dijumpai di telapak tangan, ibu jari kaki, daerah


subungul, dan membran mukosa.

Biasanya berawal dari pigmentasi hitam, makula batas


tidak teratur, yang kemudian berkembang menjadi papula
yang invasif

Sering terjadi didekade ke-5 sampai ke-7 dari hidup


seseorang.

Pertumbuhan lesi makula meluas kearah lateral dan ke


arah vertikal berupa penebalan lesi

Diagnosis muelanoma maligna yaitu :

The ABCD checklist from the American Cancer Society's

Sistem ABCD

A untuk asimetri

B ketidakteraturan tepi lesi

C untuk variasi warna

D untuk diameter yang lebih besar dari 6 mm)

b
c

Clark dan Mihm (1965) atas dasar tingkat penyebaran secara


histologik mengklasifikasikan melanoma maligna menjadi
stadium, yaitu

Sel melanoma maligna berada di dalam epidermis tetapi tidak menembus


membrane basal (karsinoma insitu)

Melanoma maligna sampai ke stratum papillare

Melanoma maligna masuk di antara dermis papillare dan dermis retikulare

Melanoma maligna masuk dalam dermis retikulare

Melanoma maligna masuk ke dalam jaringan subkutis

Stadium klinik untuk melanoma maligna


menggunakan stand TNN AJCC
Tumor Primer (T)
Tx

Tumor primer tidak dapat dinilai

T0

Tidak ada bukti tumor primer

Tis

Karsinoma in situ

T1

Diameter tumor 2 cm

T2

Diameter tumor 2-5 cm

T3

Diameter tumor > 5 cm

T4

Tumor menginvasi struktur extradermal dalam (yaitu: tulang rawan, otot rangka atau tulang.

Limfonodus Regional (N)


Nx

Kelenjar getah bening regional tidak dapat dinilai

N0

Kelenjar getah bening regional tidak metastasis

N1

Kelenjar getah bening regional metastasis

Metastasis (M)
Mx

Metastasis jauh tidak dapat dinilai

M0

Metastasis jauh tidak ada

M1

Metastasis jauh

Stadium

Stadium 0

Tis

N0

M0

Stadium I

T1

N0

M0

Stadium II

T2

N0

M0

T3

N0

M0

T4

N0

M0

Semua T

N1

M0

Semua T

Semua N

M1

Stadium III

Stadium IV

Pemeriksaan Penunjang

Biopsi

Pemeriksaan laboratorium dimulai dengan dilakukannya biopsi pada lesi. Biopsi


eksisi dilakukan jika tidak memacu perkembangan terhadap metastase lesi

Pemeriksaan Mikroskopis

Pemeriksaan mikroskopis dilakukan setelah biopsi dengan preparat didapat. Pada


pemeriksaan mikroskopis didapat gambaran histopatologis berupa sel-sel yang
ganas, dan tersusun rapat yang mempunyai variasi dalam bentuk dan ukuran.

Penatalaksanaan

Eksisi Bedah

Tindakan eksisi bedah diindikasikan pada melanoma stadium I dan II.

Elective Lymph Node Dessectio (ELND)

Biasanya ELND dilakukan pada melanoma stadium III, dimana telah terdapat metastase ke kelenjar
lymph.

Interferon

Dapat digunakan sebagai terapi adjuvan pada melanoma yang berukuran lebih dari 4 mm atau
menyebar ke limfe nodus regional (stadium V), tetapi harus dipertimbangkan tingkat toksisitasnya
yang masih tinggi.

Kemoterapi

Dikatakan tidak terlalu bermanfaat pada terapi melanoma. Jenis kemoterapi yang paling efektif
dacarbazine (DTIC= Dimethyl Triazone Imidazole Carboxamide Decarbazine).

Terapi Radiasi

Digunakan hanya sebagai terapi simptomatis pada melanoma dengan metastase ke tulang dan
susunan saraf pusat (SSP)

Limfosarkoma

Limfosarkoma merupakan salah satu bentuk limfoma


maligna yang membentuk benjolan kenyal di kulit, dimana
penyebabnya sendiri belum diketahui jelas.

Penyakit ini banyak menyerang orang dewasa, dan lebih


sering pada pria

Faktor yang mempercepat timbulnya penyakit ini adalah


paparan sinar X, infeksi virus, penyakit autoimun juga
menjadi salah satu faktor predisposisi.

Kelainan yang timbul biasanya berupa benjolan kenyal


dengan permukaan yang licin, berwarna cokelat hingga
kehitaman, pinggirnya tak tegas

TATALAKSANA

Sinar X 200 Rad setiap 3 minggu

Electron beam

Kemoterapi dengan siklofosfamid 40-50 mg/KgBB/hari dengan dosis rumatan


1-3 mg/kBB/hari

Metotreksat mulai dengan dosis 50mg/minggu

Mikosis Fungoides

Mikosis fungoides merupakan tumor ganas kulit yang berasal dari limfosit T.
Penyebabnya belum diketahui.

Perkembangan penyakitnya dibagi dalam 3 stadium, yaitu

Stadium pramikotik

Stadium infiltrat

Stadium tumor

TATALAKSANA

Radioterapi mulai dengan dosis 200 Rad 5x/minggu sampai dosis total 3000
Rad

Electron beam

Terapi UV

Interferon 50x 106 unit/m2, 3x perminggu

Metotreksat 50mg/minggu

KESIMPULAN

Kulit adalah organ terbesar dan organ yang paling kompleks dari tubuh serta
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan

Salah satu penyakit kulit yang dapat ditemui adalah tumor kulit.

Tumor kulit dapat didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan
pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di
sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain

tumor kulit dapat dibagi menjadi tumor kulit yang bersifat jinak, pramaligna dan
ganas.

Pada perkembangannya angka kejadian tumor kulit saat ini cenderung


meningkat.

Oleh karenanya penyakit ini perlu dipahami karena selain menyebabkan


kecacatan (merusak penampilan) juga pada stadium lanjut dapat berakibat fatal.

TERIMAKASIH

You might also like