ecosystem, Vo 10, No.2 Asn 2010
TELAAH FOOD HABITS, PARASIT DAN BIO-LIMNOLOGI FASE-FASE KEHIDUPAN
TKAN GABUS (Channa striata) DI PERAIRAN UMUM KALIMANTAN SELATAN
‘Study on Food habits, Parasites and Habitat Biolimology of Snake Head Fish (Channa striata) in
‘Common Aquatic of South Kalimantan
1H. Rozanie Ramli dan M. Asin Rife
Fakultas Perikanan Unlam Bunjarbaru
LA. Yani Km. 36 Kotak Pos 6 Banjarbaru, Telp/Fax: 0811-4772124
ABSTRACT
The objective of this research to study comprehensively about food habits aspect as a
fundamental matter in management of feeding, about parasites aspects as fundamental matter in fish
health management and to study several bic-imnology parameters of Snake head fish (Channa striata)
habitat as fundamental for aquaculture. The location of researeh are Sungai Batang Village (small
river); Bangkeu Village (hinterland swamp) and Anje Muara Village (tidal swamp). The firs year
research is for 6 month (May ~ October 2009). Sampling did with hand line and all snake head fish
‘samples that caught are in adult size and the weight vary from 130 ~ 1.065 gram and the height vary
from 16,0 ~ 52,5 em. The analysis of snake head fish's food habits use Index of Preponderance
‘method. Then for the bio-limnology study is by data that consist of plankton, macrazoobenthos,
‘macrophyta and several water quality parameters,
‘he result of research are: (1) Food habits of adult Snake head fish a small river, hinterland
‘swamp and tidal swamp are not differ too much. The stomach contents dominated by smal ish ep
‘Trichogaster twichopterus, Trichogaster pectoralis, Rasbora sp, Osteochilus haselli, Helostoma
{eminckis and frog ¢g Rana sp; (2) Generally, the composition of food habits of Snake head fish that
live in common aquatic are small fish 90,69%, frog 7.49%, crustacea0,5%, mollusca 1.26%, grass
6.13% dan plankton 0,007%. So, the main foods of Snake head fish are smal fish and frog, and the
test are just as additional foods. This matter can be told that Snake head fish as an camivore fish; (3)
Bio-limnology study in common aquatic; habitat of Snake head fish create a result that plankton,
‘macrozoobenthos and makrophyta in normal ferilicy level and several water quality show a suitable
parameters withthe desired growth of Snake head fish
Key words: food habits, parasi
bio-limnology and snake head fish,
PENDAHULUAN
Than gabus (Chana striata) adalah ikan ekonomis pening, terutama di wilsyah Kalimantan
‘Selatan dan Kalimantan Tengah. Masyarakat suky Banja sangat menyukaiikan ini, sehingge ian ini
‘dapat mencapai harga Rp25.000 ~ 40.000,- per ke jauh lebih mabal dibandingikan inroduksi seperti
palin, nila dan mas, yang harganya hanya berkisar antara Rp. 13.000 18.000 per ke. Oleh karena
hharganya yang relatif' mahal ini, maka di perairn rawa Kalimantan Selatan banyak dilakukan
penangkapan oleh masyarakat nelayan. Penangkapan nampakaya dilakukan secara intenif karena
‘mengejar target produksi, bahkan banyak yang melakukannya secara sega (legal fishing), seperti
‘menangkap dengan menggunakan racun dan setum list (Anonim, 2006),
Menarut Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Kalimantan Selatan (2006), sampai tahun
2005 ikan gabus hanya diperoleh melalw hail anpkapan di perairan rawe dengan perkiraan produksi
700 ton. Sedangkan has berupa budidaya masih bersifatsporadis dengan perkrsan produksi hanya
‘mencapai 30 ton, jauh dari produksi hasiltangkapan. Menurut beberaps masyarakal yang mendiam
perairan rawa yang bermata pencaharian sebagab petani dan nelayan perairan wmum misiman,
hhamiatan dari pengembangan budidava ikan gabus adalah subtnya memperoleh henih dan tingkat
rmoralitas yang tinggi dan pertumbuhan yang lambal sera sulitnya memberi pakan, Dengan kondisi
16
4
4cosyter, Vl 30, Ns 2A 2030
ini, usaha budidaya tidak menguntungkan dan perpularan modal lambat, schingea budidays tidak
berkembang
Dalam rangka pengembangan budidays ikan gabus (Channa striata) telah banyak ditakukan
‘enelitian budidaya ian tersebut, mulai dari pembenihan sampai dengan pembesaran. Hasil penliian
ari Fakuhas Perkanan Unlam tentang domestikasi dan pembenihan ikan gabus telah menunjukkan
hasil yang menggembirakan (Ramli tk, 2007). Dengan kata lain untuk memproduksi larva atau
bburayak ikan gabus bukan Tagi menjadi masalah. Namun demikian untuk menjadikan ikan eabus
berukuran kebul (fingering) sangatsulit didapat, moralitasnya masih sangat ting. Bahkan dalam
beberapa peneltan pendederan ikan gabus yang dilakukan, temyata moralitasnya 100% setelah
bberumur 18 hari, Selain morilitas tinggi, Kendala budidaya ikan gabus juga adalah lambatnya.
PPertombuhan dlam pembesaranya dan kendsla parasit yang menyerang. Untuk menjawab fenomena
in, sangat penting adanya penelitian yang bersifat mendasar tentang food habits, idemifikasiparasit
dan telaahan bio-limnolog, schingga diharapkan akan menghasilkan dasar bilogis dan limnolopis di
dalam pengembangan budidsya ikan gabus di masa datanp
Tujuan penelitian ini adalah = (1) Menelash secara komprehensif aspek food habits kan
‘zabus sebagai hal yang fundamental dalam manajemen pemberian pakan pada pengembangan
‘budidayanya; (2) Mengidentifkasi parasit yang menyerang.skan gabus di habitat aslinya dan (3)
Menelaah beberapa parameter bio-limnologi habitat shan gabus untuk fundamental bags
‘Pengembngan manipulasilingkungan buatan dalam budidayanya,
METODE PENELITIAN
Lokasi peneitian dipilih secara purposive, mewakil tiga tipe perairanrawa yang merupakan
habitat tkan gabus. Lokasi terscbut adalah Desa Sungai Batang (simgai Kec), Desa Banghav (raw
‘monoton} dan Desa Anjir Muara (rawa pasut). Total waktw penelitian tahun pertama in dlaksanakan
sclama 6 bulan (Mei ~ Oktober 2009), sedangkan pengambilan sampel ikan dilakukan Jul, Agustus
ddan September 2009, saat kemarau, dengan asumsi ikan-ikan gabus yang tertangkap berukuran
dewase
Bahan dan peralatan dalam penelitan diantaranya berupa timbangan Triple balance. caliper,
‘lat tls, alat bedah dan periengkapannya, alat tangkap pancing, sampel ikan gabus. pelas ukur
formalin, plankton net. ponar grab, bottle sample, mikroskop dan lst analise hualitas. air
Pengambilan sampel ikan gabus menggunakan alat angkap pancing (hand line). Ikan gabus vane
teriangkap (sampe) semuanya ukuran dewasa dan mempunyai kisaran berat 150 — 1.065. gram dan
Panjang 160 ~ 525 cm. Sampel ikan langsung dimatikan guna menghentikan aktivitas
Pencermaannya. Selanjutnya dilakukan pembedahan i bagian ventval untuk: mengeluarkan.alat
Pencema-annya, Kemudian lambung ikan diambil dan diawetkan dengan formalin. selanjuinya
than beraifat Karnivora
abel Idi atas dapat disimpokan panjang wsus ikan gabus lebih pendek dibandingkan
panjang total. yang berani than bersifa! kamivora (pemakan daging). Tanda-tanda ikan karnivora
adalah mempunyai gig) yang tajam pada mulutaya. Metode indeks bagianterbesar digunakan untuk
memperoleh kebiasanaan makan ikan dan menentukan komposisi makanan terbesar yang terdapat
dalam lambung ikan. Kelompok makanan ikan menurut Nikolsky (1993), dilihat dari banyaknya jenis
‘makanan yang dimakan dapat digolongkan menjadi 3 kelompok,yait (1) Makanan utama/dasar, yaita
mmakanan yang biasa atau umumnya dikonsumsi oleh ikan, meliputi bagian terbesar dari yang
terkandung i dalam lambung: (2) Makanan sckundertambahan, yaitu makanan yang sering
diemukan di dalam lambung kan, ctapijumlahnya kel /sedikit dan (3) Makanan pelengkap, itu
‘makanan yang jarang ditemukan di dalam lambung ik,
Berikut disajikan tabel perhtungan komposisijenis makanan ikan betok atau food habits
berdasarkan metode indeks bagian terbesar (Index of Proponderence) pada Tabel 2. Metode ini
merupakan eabungan metode volumerik dengan metodefrekuens kejadian
78rye, Yl 10, No.2. ns 2010
‘abel 2. Perhitungan kompossijenis makanan ikan gabus berdasarkan metode indeks bagian terbessr
(Undex of Proponderence)
Tokai enis Vi] O01 [Vino Tp
N | Penelitian | ‘Makanan | (%) | (%) Drixo} |
1. | Sungai Batang | Han Keel | 7757 | 3298] 4.106556} 4517500 | 9050
(rersiran Kaa 15.14 [2335338379 | 4317.30 | 749
Sungai) Crustaceae | 220 9.41 20°70 | 4 517'500.| 0.46
Mollusca 437| 1.76 [ 51391 | 4317500] 1,14
‘Rumpuran | 040] 1.18| 0.472 [4.517.500 | 0.01
Plankton (0.00. 0,00 ‘0.00 | 417,500 | 000
Jumdah ——|¥00,00 | Yoo,00-|~4377,s00 100,00
2 [Bangkau | than Kecil | 82.16) 41.28] 3391565] 3773875] 898
(Rawa 7
Monoten) | Rarai 13a [1927 | 267600 | a 7RS | 709
Crusaceae | 2.63 | 12.84 | 33.769| 3.773.875 | 0.89.
Molizca 427] 1835 | 78355 | 3.773.875 | 208
Rumpuran | 036 | — 5350 | 1,980 | 3.773.875 | 005
Plankton 020 2.750.380 | 3.773.875 | —o02
Jumioh | 100,00 | 100,00 | 3.391.565 100,00
3, | Anjie Muara | an Kee 73,6081 [4498724 | A977 910 a2
(Rawa Pest) 8 3
Kanak Vi. a8] seo] aar7a10| 7379
%6
Crustaceae_| 267] 405 | vos | 497910] a2
Mollusca 301] agi] 32538| 4997.10] 0.66.
Rumpuran | 068 | 270 1863 | 4997.910| 038
Plankzon ‘0.00 | 0.0 ‘000 | 492710 | 0.00
Jumiah | 100,00 | 100,00 | 449%,724 100.00
Keterangan Vi = Rata-ata Prosentasi satu macam makanan
OF =Reta-rata Prosentasfckvensikejadian satu macam makanan
Wi x Oi) = Rata-ravajumiah semua jenis makanan
Ip =Indeks bagi terbesarUndex Of Preponderance)
Selanjuinya.disajtkan grafkbatang persemtase Komposisi jenis makanan ikan gabus yang dihitung
bberdasarkan metode Indeks Bagian terbesar (Index of Proponderence) pada berbagai tipe per
(Gambar 1). Sedangkan komposisijenis makanan ikap gabus secara Gamer 14
90 cose, V0, Mo 249-2010
Persentase (%)
wae
annect Karak Crumtacea—MollurcefeumpurzonPlrtton
\Jonis makenan
| @Sungal — mMonoton = OPasut
Gambar 1. Grafik perbandingan Komposis jenis makanan berdasaskan index of preponderance ikan
gahus pada tiga tie habitat berbeda (sungai, rawa monoton dan raw past)
- =
No. | (Kelompok | Persentase
I Taksonomi) () ‘akan Keel
Than Kec | 9008 .
1 - katak
‘aiok
2 ‘Crustaceae
Crasiaceae 050
3
Mallusco BMaWsca
4
Rumpulan mRumputzan
Pla ‘BPlankton
6 |
Tomah [100.00 =
Gambar 2. Diagram komposisjenis makanan ikan berdasarkan Index of Proponderance gabus pada
persitan uur
Secara umum pada ketga tipe peraran (sungal Kecil, awa monoton dan rasa pasut), analisa isi
lambung ikan gabus menunjekkan dominasi dari ikan-ikan kecil dan sehapian Kecil kata. Dalam
analisa isi lambong banyak terdapat hancuran-heneuran daging dan tulang-tulang skan, Namun
‘demikian skan apa vanp terdapat dalam lambung ikan tesebut, dak dapat didentiikas)sccara jelas.
80conptem Vol 10, Na.2. A 2030
Hancuran daging. dan tulang ikan yang terdapat dalam lambung ikan gabus tersebut diasumsikan
adalah ikancikan herbivora atau omivora yang terdapat pada perairan itu sendin, seperi ikan sepat
Tawa (Trichogaster trichopterss), sepal Siam (Trichogaster pectoris), tambakan (Helosioma
Teminchi}, selvang (Rasbora sp), nilem (Osieochilus hasel) dan mungkin ikan betok (Anabas
Testudineus Bloch) dan ikan-ikan Kecil lainnya seta berbagai jenis katak (Rana sp), tervtama yang.
sangat diokainya adslah katak sovah, Aoalsa isi lambung yang dilakukan terhadap shan gobus
femyata banyak pula ditemukan hancuran-hancuran yang didentifikasi sebagai jens erustaceae dan
fhalluska. Akan telap jnis ini volume di dalam lambung tidak dominan dibanding hancoran daging
Slav tulang ikan Dengan demikian diasumsikan jenis crustaceae dan molluska ini hanye sebagai
fnakan tambahan dari tkan gabus. Mohsin dan Ambak (1983) permah melaporkan ikan gabus jugs
Inakan sejenis cacing. Namun dalam analisa food habs pada penelitian im tidak ditemokan jenis
acing,
“Analss ckologis habitat ikan gabus, keberadaan ikan gabus adalah sebagai predator atau
pemangsa dart tkan-ikan kecil lau ansk-anak ikan dan hewan lainnya yang sesuai dengan buksan
Fhlutnya, Secara skematis sebagian food chain yang melibatkan tkan gabus schagai predator di
berbegai tipe persian di Kalimantan Selatan disajkan pada Gamber 3.
PRODUSENamp KONSUMER TK 1 gam KONSUMER TK. gg KONSUMER TKI
Fitopiankton |—» [ Zooplankton | (——* | tarva/anak | 9 =
than
kan Detritv Ikan Herbjlor Karnivora
Ua ainnya
BAHAN ORGANIK, ceo omi ere
(DETRITUS) PENGURAI wn
o
- ‘SAWS
Serasah Makrofita
ddan Tumbuhan
darat
Bakteri dan
Jamur
B, Identifikasi Parasit Ihan Gabus
PPengambilan eontoh ikan gabus untuk idemifikasi parasit dilskukan secara purposive. di
mana sampel dtentukan terhedap tkan pabus Yang terserang penyakit atau diperkirakan terserang
pemakit, Contoheontoh ikan gabus ‘ersebut-diambil jaringan insang, sinp. Kult, lendir dan
pencemaannya untuk diihat di bawah mikroskop.
HHasiidentfikasi parast kan eabus contoh di bawah mikroskop didapat daa sebagai berikut
a12030
nya
KATAK
Sawa
81
sytem, Vo 10, No 2.4ert-ton 2020
‘abel 8. Hasilidenifikasiparasit shan gabus contoh di berbagal tpe peraran dan berbagsi periode
ppengambilan conto
7 Sungai Bane Bangka ‘Aaj Mars
N | JenisParasit | __(Perairan sungai) | __(Rawa monoton) (Rawa Pasut)
° eee eee fare [eae gee eee
i} a if i
T | Lemeo Taf a
“Argus sp =p =f fa +] 4+
3. | Gyrodacrys | +] +] + elena let
Gg Deer ee ee |e eel eee [ea
3 | dehihyophthins |= ]—3> 4 =P} > J Pe
| Trichodina 5s |omeey| irs ames fees z
7] Aeromonas (See
dydrophyilo
| Predomonas Se ee ell lee
sp
‘eterangan: I= Juli 2009, 11= Agustus 2009 dan lIT= Seplember 2009
+= ada, = = tak ada
asi identifkasi temyata pada semua tipe peraian tedapat ke enam jens parasit pada Tabel
4i atas._Akan tet untuk tipe perairan rawa pasang surut paling banyak jenis parast yang
teridentifkasi,terutams pada periode ke tiga. Demikian pula pada tipe periran sunga Keil dan rawa
‘monoton, parasit paling banyak teridenifikasi pada periode ke tiga. Hal ini dapat dipahami periode ke
tiga tersebut adalah musim Kemarau, di mana parast lebih dimungkinkan untuk berkembang. Perairan
sungai Keil, paling sedikit ditemukan-feridenfikasiparasitikan gabus. Hal ini arena periran
sungai Kecil lebih mengalr dibanding rawa pasang suru staypun monoten. Jadi dapat dinyatakan
bbahwa besamya alan sangat mempengaruhi keberadaan paras yang menyerang ikan gabus slam
‘Menurat Suhendra (2006), di perairan bebas.terdapat berbagai macam parasit dengan variai
‘yang luas tetap jumlahnys sedikit. Sedangkan dalam kepiatan budidaya, para terdapat dengan
vasiasi yang sedikit tapi jumlahnya banyak. Rerbagai organisme yang bersifatparasit mulai dai
protozoa, arthropods dan elminthes. Tempat hidup pada ikan ada yang diluar tubub seperti
kuliviendit. snip dan insang. Mereka ini menggunakan oksigen dart peraran, Kelompok ini disebut
‘ektoparasi_ Ada lagi parast yang tempat hidupaya di dalam tubub skan seperti di dalam usus, oto
‘aging. otak dan lain sebagainya. Mereka ini disebut endoparasit dan oksigen didapat dari basil
metabolism dan dari oksigenjaringan yang mendapat suplaioksigen dari peredarandarah
C. Bio-Limnologi Habit
C1. Plankton
elimpahan dan Keanekaragaman plankion teringsterdapat pada abitatgabus betok pada
perairan rawa monoton, yaitu 42 jenis dan Kelimpahan 6,70 seer, dikut sunai Keil 13 jenis dan
kelimpahan 4.130 seViter dan rawa past 13 jenis dan Kelimpahan 3.316 seViter. Keanekarapaman
jens (species diversin}) plankton adalah suaty ungkapan dari stuktwr Komunitas plankton, Suaty
omunitss plankton mempunyai keanekaragaman jenis yang tinggi, jika komunitas tersebut disusun
oleh banyak jens vang mempunyai kelimpahan besar dan sama atau hampir sama. Schalknya,jika
sustu Komunitas plankton disusun oleh hanya eberapa.jenis saja yang melimpah, maka
Keanckarapaman jenisnya rendah (Soegianto, 2004),
Secara ekologis tigs tpe perairan rawa yang merupakan habitat yang sangat ideal dan
'menunjang bag) pertumbuhan dan petkembangan ikan gabus. Hal ini Karena makanan alami dar skan-
ikan herbivors maupun omnivors sangat berlimpah dan secara tidak langsung juga menyediakan
2cst, Vol30 Me 249 tn 2070
smakanan alami ikan gabus yang kedudukannya sebagai predator yang memakan ikan-ikan herbivora
‘maupun omnivora tersebut.
C2. Makrozoobenthos
‘Hwan benthos, terutama yang hidupnya menetap di dasar perairan sering dipakai sebagai
petunjuk Kalas air suatu perairan. Menurat Soegianto (2004), hewan benthos hidupnya relatif
Frenetap dan tidak dapet menghindar dari Kontak dengan air imbahan atau bahan pencemar,karenany
tak dipakai sebagai petunjok Kualtas air sua periran, Schubungan dengan food habits kan gabus.
dapat pula dianalisa Spakah ikan gabus juga memakan makanan makrozoobenthos yang ada di dasar
petairan, Has analisa isi lambung tkan gabus tidak ada satupun yang berisi hewan benthos. Namur
[emikian pemah dilaporakan oleh Chairoddin (1990), ikan gabus dapat pula memakan jenis eacing
‘yang ada di dasarperairan
C3. Kualitas Air
asi pengukuran suhu perairan pada berbagai habitat kan gabus, yaituperairan sungai keci
herkisar antara¥7,} ~ 28,PC, rawa monoton 27.4 ~28,1°C dan rawa pasut 282 ~ 30,1°C. Hasil ini
menumjekkan babwa untuk semua tipe persian suhw perairan berada pada kisaran yang optima
‘Menurut Cheiraddin (1990), kan gabus tahan terhadap suhu yang eksirem, di mana basil pengamtan
aia mwsim kemaray mampo berahan pada petaian dangkal yang pangs, bahkan mampu
emibenamkan di di dalam lumpur dan bemafas langsung di udara, sambil menunge musim hujan.
Has pengukuran éerajat Keasaman (pH) pada habitat skan gabus, yaitu petairan sungsi Kec
berkisar amtara’s74-- 6.15, rawa monoton 5,72 ~ 640 dan rawa pasut 530 ~ 5.80. Hasil pengukuran
HT ini menanjukian suasara perairan laf asam. Hal ini Karena memang. peraivansungai ecil dan
preadi Kalimantan Selatan adalah peraran dengan permasalahan utama pada keasaman tanah maupun
wir Lagi pula pengambilan sampel air dilakukan pada saat kemarau, di mana ai dalam keadaan
sedi, sehinges potensial untuk bereaksi asam, Pads musim kemarau Quni ~ September), dengan
berkurangnya air tradi pengurangan volume ar. Hal ini menyebabkan Kualitas at jlek
Trputuhan oksipen terlaru untuk kehidupan ikan bervariasi,tergantung pada jenis, stadium
dan sktvitas than. Ikan gabus termasuk jnisikan yang dapat mengambil oksigen langsung dari wdara
(breathing fishes). Ikan gabus dapat bertahan hidup pads keadaan oksigen terlart di perairan sangat
fendah: Behkan sat kemarau,ikan gabus mampo benaiian pada air yang berlumpor sekalipun, Namun
‘Gemikian kebutuhan optimum oksigen terlarut bagi ikan pada umumnya adalah berkisarantara 4 = 8
rpm. Hasil pengukuran pada ipa tipe peraran habitat skan gabus menunjukkan kandungan oksigen
(larut berks? antara 39 — 60 ppm. Kandungan oksigen yang demikian sudah cukup unk
‘mendukung habitat ikan gabus di perairan tersebo
‘Kandungan amnmoniah berada pada kisaran 0,01 ~ 0,03 ppm, jauh di bawah 2 ppm. Dengan