You are on page 1of 10

MUNCULNYA FIRQOH PD MASA KHALIFAH ALI &

SESUDAHNYA
Sejak terjadinya perundingan damai antara tentara Khalifah Ali
dg pasukan Muawiyah dlm perang shiffin (yg berakhir dg
penipuan oleh fihak Muawiyah), > Ada sekelompok (10.000)
orang dr pasukan Ali menyatakan desersi (keluar dari kesatuan).
Kelompok ini kecewa dg hasil perundingan tsb, shg membentuk
komunitas sendiri dan dikenal dg kelompok KHAWARIJ
Berasal dr kata khoroja yg berarti keluar (desersi)
Kelompok ini sangat radikal, tidak puas dg kepemimpinan Ali,
juga sangat membenci Muawiyah
Memiliki semboyan :

TIDAK ADA HUKUM KECUALI HANYA BAGI ALLAH

Tetapi Berdasar persepsi mereka sendiri

Siapapun yg tidak sefaham dg mereka, dianggap telah keluar dr


Islam dan halal dibunuh.
Inilah awal munculnya radikalisme dlm ISLAM
Kelompok Khawarij membentuk tiga tim yg bertujuan
membunuh tiga orang pemimpin yg dianggap sebagai sumber
fitnah bagi umat Islam, yaitu : > Ali bin Abi Thalib (Kufah)
> Muawiyah bin Abu Sofyan (Syam)
> Amru bin Ash (mesir)
Ketiga tim itu masing-masing dipimpin oleh :
Abdurrahman bin Muljam brtugas membunuh Ali bin Abi
Thalib
Amru bin Bakar at-Tamimy bertugas membunuh Amru bin Ash
Al Hajjaj bin Abdillah bertugas membunuh Muawiyah
Pembunuhan direncanakan pd waktu bersamaan tgl 17
Ramadhan th 40 h
Namun dari ketiga tim tsb. Hanya Abdurrahman bin Muljam
yg berhasil membunuh Khalifah Ali ra.
Khalifah Ali wafat pd usia 63 th, menjabat sbg Khalifah
selama 4 th 9 bln

Setelah Khalifah Ali wafat terbunuh, maka pemerintahan Islam


dikuasai sepenuhnya oleh Muawiyah bin Abu Sofyan
Namun sejarah tidak mencatat Muawiyah sebagai Khalifah,
tetapi ia lebih dikenal sebagai sultan (raja), dg alasan pernah
memberontak (bughot) kepada pemimpin yg sah (Khalifah Ali).
Muawiyah diterima sbg pemimpin pemerintahan tetapi bukan
pemimpin keagamaan.
Sampai sekarang yg dikenal sebagai Khulafa ur-Rasyidiin adalah :
Abu Bakar As-Shidiq
Umar Bin Khattab
Utsman bin Affan
Ali Bin Abi Thalib
Sepeninggal Khalifah Ali, ummat Islam terpecah menjadi
tiga kelompok besar :
JUMHURUL MUSLIMIN (meyoritas Ummat Islam yg
mengakui Muawiyah sbg pemimpin pemerintahan)
KELOMPOK KHAWARIJ (menolak kepemimpinan
Muawiyah maupun Ali)
GOLONGAN SYIAH (tetap setia -sampai mengkultuskankepada Ali & Keluarganya, menolak Muawiyah)

Orang yg menjadi pemicu lahirnya golongan Syiah adalah Abdullah bin


Saba seorang tokoh yahudi dari Yaman, masuk Islam sekitar th 30 H
Dia kecewa dg sikap Khalifah Utsman thd dirinya shg menaburkan
kebencian kpd Utsman serta mengagungkan Ali Bin Abi Thalib.
Dia bahkan berani membuat hadits2 palsu untuk mencari dukungan
dari Ali bin Abi Thalib agar memberontak kepada Utsman, tetapi Ali
tidak terpengaruh olehnya.
Baru setelah Ali wafat, golongan ini semakin menguat dan menjadi
kelompok tersendiri disebut Syiah.
Secara etimologi bahasa Syiah berarti pengikut (maksudnya pengikut
setia Ali dan keluarganya)
Perpecahan ummat Islam menjadi tiga kelompok ini berpengaruh
besar dalam proses tasyri al-Islamiyah (implementasi ajaran Islam)
Hikmah yg dapat diambil dari rangkaian peristiwa pd masa Khulafa
ur-Rasyidin tsb adalah :
Bahwa semua peristiwa itu pasti ada yg mendalangi (provokator)nya dan sampai kapanpun provokator ini selalu ada
Hal ini yg harus menjadi kewaspadaan bagi semua ummat Islam

Kelompok-kelompok lain yg muncul kemudian :


GOLONGAN MURJIAH
Muncul pd permulaan abad I hijriyah
Mulanya mereka ingin menghindar dari pertikaian yg terjadi di antara
para sahabat Nabi, tidak mau terlibat dlm saling menyalahkan antara
Khawarij dg Syiah, dll.
Namun akhirnya berkembang menjadi kelompok yg eksklusif dan
terpisah dari mayotitas kaum muslimin.
Beberapa aqidah gol. Murjiah yg menyimpang :
> Rukun iman itu hanya mengenal Tuhan dan RasulNya saja
> Berbuat dosa tidak apa-apa kalau sudah mengenal Tuhan dan
RasulNya
> dll.
GOLONGAN MUTAZILAH
Berasal darikata Itizal yg berarti menyendiri (menyisihkan diri) dari
jamaah
Muncul pd pertengahan abad I hijriyah,
Tokohnya bernama Washil bin Atho
Gol. ini bersikap rasionalistik, akibat terpengaruh oleh filsafat Yunani
Terlalu memuja kekuatan akal fikiran

Bila ada nash al-Quran atau Hadits yg tidak sesuai dg akal mereka,
maka dalil tsb dipaksa utk ditafsirkan menurut selera akal fikiran.
Beberapa aqidah Mutazilah yg menyimpang :
> Baik dan buruk itu ditentukan oleh akal fikiran, sedang al-Quran
hanya berfungsi sbg penguat ketetapan akal.
> Al-Quran adalah makhluk seperti makhluk Allah yg lain, karena ia
berbahasa arab spt bahasa makhluk.
> Peristiwa Isra & Miraj itu hanya mimpi, tidak masuk akal kalau dg
jasad dan ruh Nabi.
> Pekerjaan manusia itu dijadikan oleh manusia sendiri , > dll.
Menurut Aswaja :
> Baik & Buruk ditentukan oleh Allah dlm Al-Quran & Sunnah Rasul
> Al-Quran itu Kalam Allah yg bersifat qadim, al-Quran berbahasa
arab karena diturunkan kepada Nabi yg berbahasa arab.
> Isra & Miraj dialami oleh Nabi dg jasad dan Ruhnya
> Pekerjaan manusia diciptakan oleh Allah swt.
Gol. Ini terpecah-pecah lagi menjadi 20 kelompok, sbg akibat
penggunaan akal yg sangat beragam .

GOLONGAN QODARIYAH
Mirip dg Mutazilah, rasionalistik.
Segala perbuatan manusia itu tidak terkait dg kehenak Tuhan
Tuhan tidak bisa merubah nasib manusia kalau manusianya
sendiri tidak merubah dirinya.
GOLONGAN JABARIYAH
Golongan yg bersikap fatalistik,
Manusia tidak memiliki kemampuan ikhtiyar, semua perbuatan
manusia (baik & buruk) sudah ditetapkan oleh qudrat & irodat
Tuhan.
Manusia kalau mau bermaksiyat, lakukan saja karena itu sudah
ditetapkan oleh qadar Allah.
Menurut golongan ini , iman itu cukup dalam hati saja
Faham ini bertentangan dg firman Allah qs. al-Anaam (148) dan
hadits-hadits Rasul.
GOLONGAN BUKHARIYAH
Mirip gol. Ahlussunnah, sekaligus juga menyerupai gol. Mutazilah

GOLONGAN MUSYABBIHAH / MUJASSIMAH


Gol ini menganggap Tuhan itu materi, memiliki jasad seperti
makhluq
Tuhan itu memiliki wajah dan memiliki tangan
Tuhan itu duduk bersila di atas arasy
Dll.
Menurut Aswaja :
Tuhan itu bukan materi, tidak memiliki wajah dan tangan, tidak
duduk.
Tuhan berbeda dg makhluk dlm segala aspek (mukholafah lil
hawadits)
Menurut as-Syatibi, kelompok-kelompok dlm Islam terdiri atas :
Mutazilah
20 kelompok
Syiah
22 kelompok
Khawarij
20 kelompok
Murjiah
5 kelompok
Jabariyah
1 kelompok
Bukhariyah
3 kelompok
Mujassimah
1 kelompok

ASWAJA SEBAGAI KELOMPOK MAYORITAS


DAN SEBAGAI METODA PEMIKIRAN (MANHAJ AL-FIKR)
Berdasar realitas perkembangan ummat Islam sejak masa sahabat
dan sesudahnya, maka yg dimaksud golongan Ahlussunnah wal
Jamaah (aswaja) adalah mereka yg tidak pernah keluar dari
kesatuan mayoritas ummat Islam.
Sehingga secara kuantitas sejak awal perkembangannya,
mayoritas ummat Islam itulah yg disebut aswaja, sampai sekarang.
Lebih dari 80% ummat Islam dunia saat ini adalah pengikut aswaja
(sunny)
Di dalam kalangan aswaja juga terdapat faksi-faksi, namun
terbatas hanya pada masalah furuiyah (cabang2) dan bukan
masalah ushuliyah (pokok ajaran).
Faksi-faksi itu misalnya dlm madzhab2 fiqh, periodisasi generasi
Salaf dan kholaf, (termasuk organisasi2 keagamaan & politik), dll.

Di dalam ensiklopedi al-Mausuah al-Arabiyah al-Muyassarah


didefinisikan :
Ahlussunnah adalah mereka yang mengikuti dg konsisten semua
jejak langkah yang berasal dari Nabi Muhammad saw dan
membelanya. Mereka mempunyai pendapat tentang masalah
agama baik yang bersifat fundamental (ushul) maupun yang
divisional (furu). Sebagai bandingan Syiah. Diantara mereka ada
yang disebut salaf (generasi awal mulai dari sahabat, tabiin,
sapai tabiut tabiin, dan ada yang disebut Kholaf (generasi
sesudahnya). Diantara mereka ada yang toleransinya luas
terhadap peran akal, dan ada pula yang membatasi peran akal
secara ketat. Diantara mereka ada yang bersikap reformatif
(mujaddidun) dan ada pula yang bersikap konservatif
(muhaafidzuun). Golongan ini merupakan mayoritas umat Islam.
Sedang manhaj al-fikr yg menjadi karakteristik aswaja,
bersesuaian dg sikap dasar yg telah disampaikan, yaitu :
TAWASSUTH dan TAWAAZUN
Yang berarti moderat dan proporsional dalam
mengimplementasikan ajaran-ajaran agama.

You might also like