Professional Documents
Culture Documents
BAB II
KONSEP PERANCANGAN
Bab ini kami akan lebih membahas tentang fungsi-fungsi yang ada pada
mesin pengolah biji kopi yang akan kami buat. Dalam fungsi-fungsi tersebut terdapat
fungsi utama (main function) dan sub fungsi (sub-function) yang mendukung kerja
dari fungsi utama yang pada akhirnya akan memunculkan adanya suatu struktur
fungsi (function structure).
Dalam konsep perancangan ini kami mencoba membuat abstraksi, analisis
permasalahan yang ada, struktur fungsi, prinsip-prinsip kerja yang dibutuhkan,
kombinasi-kombinasi yang akan memunculkan solusi, serta penilaian terhadap
prinsip teknis dan ekonomis.
2.1 Abstraksi dan Esensial Permasalahan
2.1.1 Dasar Teori
Setiap benda (mesin) memiliki kekuatan serta keuntungan yang berbeda
dengan yang lainnya, walaupun mempunyai fungsi dan jenis yang sama. Akan
tetapi, dengan kekuatan yang ada tidak terlepas dengan kelemahan-kelemahan
yang dimilikinya. Seiring dengan banyaknya kelemahan-kelemahan yang ada,
maka muncullah berbagai masalah yang nantinya akan menjadi hambatan
tersendiri dalam melakukan suatu hal. Karena itulah perlu adanya solusi terbaik
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dan setidaknya mengurangi masalah
yang muncul.
Dalam penentuan konsep untuk memperoleh suatu solusi, perlu melalui
beberapa tahapan-tahapan sistematis. Tahapan-tahapan tersebut tidak terlepas
dengan adanya informasi yang dikumpulkan sebanyak-banyaknya dan sedetil
mungkin.
Yang
kemudian
mendefinisikannya,
mewujudkannya
dan
Puli II
Motor Listrik II
(berputar))
(berputar)
Poros
`
Pengaduk
Transmisi
Pengaduk
pendingin
Puli (berputar)
pemanas
Unit Pendingin
Unit Pemanas
Bubuk
Biji Kopi
Kopi
Grinder
Agar lebih jelas, akan kami uraikan fungsi dari mesin ini menjadi beberapa sub
fungsi
yang
mendukung
fungsi
secara
keseluruhan.
Sehingga
akan
Fungsi Transmisi
Fungsi transmisi berupa transmisi sabuk dengan menggunakan puli dan motor
listrik sebagai energinya. Transmisi ini berfungsi untuk memutar pengaduk pada
unit pemanas serta pengaduk pada unit pendingin dan juga memutar piringan
penghancur pada grinder.
2. Fungsi Pemanas
Aplikasi fungsi pemanas disini mirip seperti pada penggorengan yang sering
dipakai untuk menggoreng pada rumah tangga. Hanya saja disini memakai suatu
plat yang berbentuk tabung disertai dengan adanya pengaduk otomatis yang
akan menjaga kondisi biji kopi agar tetap merata dalam pemanasannya.
Sedangkan untuk pemanasnya menggunakan 1nergy dari elemen pemanas.
Elemen pemanas ini terletak di dalam kotak yang di tiup oleh blower. Sehingga
udara panas bisa mengalir ke dalam unit pemanas.
3. Fungsi Pendingin
Fungsi pendingin merupakan fungsi untuk menguragi suhu dari biji kopi
setelah dipanaskan (disangrai) agar dapat dihaluskan dengan mudah. Unit ini
berbentuk tabung yang dilengkapi dengan pengaduk. Biji kopi setelah dipanaskan
kemudian dipindah ke tabung pendingin untuk didinginkan dengan cara diaduk
dengan pengaduk dan dibantu dengan blower yang terdapat pada unit ini.
4. Fungsi grinder atau penghalus
Fungsi grinder atau penghalus merupakan fungsi untuk membuat biji kopi
menjadi butiran yang lebih kecil atau menjadi butiran halus. Sistem kerja ini
mengunakan sistem tumbukan. Biji kopi di hantamkan di dinding dari grinder yang
terdapat geriginya. Di dalam grinder ini juga terdapat saringan yang berfungsi
untuk menyaring biji kopi lebih halus.
MESIN
COFEE
SEEDS
PENGOLAH
POWDER
MOTOR
MESIN
PENGOLAH
MACHANIC
POWER
(rotation)
MESIN
PENGOLAH
COFFE
POWDER
MECHANIC
POWER(rotation)
Apabila dari kedua aliran ( utama dan kedua) digabung, maka akan terbentuk
struktur gabungan yang saling terkait antara keduanya, untuk membentuk suatu
sistem mekanisme dari mesin kopi tersebut.
2.3 Identifikasi perinsip-prinsip kerja yang dibutuhkan
Mesin pengolah biji kopi merupakan suatu mesin yang berfungsi membentuk biji
kopi yang berukuran besar menjadi bubuk kopi yang halus dengan tingkat kehalusan
200 mesh. Hal tersebut merupakan fungsi utama dari mesin pengolah itu sendiri.
Selain fungsi tersebut, mesin pengolah biji kopi juga terdiri dari sub fungsi yang
saling mendukung fungsi utamanya dan telah dijabarkan sebelumnya. Setiap sub
fungsi memiliki prinsip kerja yang berbeda-beda. Tetapi dengan perbedaan tersebut
akan terbentuk suatu prinsip kerja secara keseluruhan.
Secara garis besar prinsip kerja masing masing fungsi dari mesin pengolah biji
Sub
Motor
Function
Transmisi
No
Fungsi
Kerja
mengubah energi listrik menjadi energi
kinetik (putaran).
Puli
Sabuk
juga grinder
Mentransmisikan energi kinetik (putaran)
dari puli satu (motor) ke puli yang lainnya
(pengaduk) dan puli grinder
Skema Prinsip
Unit Sangrai
Sebagai
unit
sangrai
Elemen pemanas
yang
untuk menghasilkan
digunakan
ruang sangrai.
dari
Berfungsi
housing
Poros pengaduk
Housing
Poros
untuk
panas
memanaskan
Housing
11
14
Penghancur
Hoper
Unit Grinder
Piring
12
Berfungsi
mempercepat
proses
Poros pengaduk
10
Unit pendingin
Blower
Housing
sebagai
tempat
untuk
proses
pengolahan kopi.
Berfungi membawa alat yang berfungsi
sebagi penghancur biji kopi
Filter
15
Physical Effect
Symbol
quantity
unit
Amount of heat
Amount of heat
kJ
Q=c . m .(v2-v1)
masa
Kg
Q=c . m . V
V1
Temperatur
sebelum
V2
pemanasan
temperatur
setelah
V
pemanasan
Perbedaan
temperatur
C
Kapasitas
Kapasitas
pemansan
kJ/kg.K
formula
Rotational motion
Kecepatan
Diameter
Rotasi
m/s
mm,m
rpm
Daya
W.Kw
Momen punter
Nm
Gaya
Rotasi
Rpm
Diameter
mm
kami dapat melihat apakah rancangan kami sudah aman atau belum. Sebagai
contoh jika pada bagian penggiling tidak mendapat beban dan momen yang
berlebihan, maka hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja dari mekanisme mesin
pengolah biji kopi tersebut.
2.3.2
mengubah kaidah fisika menjadi suatu mekanisme. Elemen pembawa fungsi fisis
yang berbeda dapat diaplikasikan pada fungsi yang sama untuk realisasi
mekanisme yang sama
Kind of energi
Mechanical
Media
Pengeluaran
Screw
Efek Carrier
2
Pengaduk
Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta
3
Penggerak
21
Screw
Motor
Variasi penggerak
Screw
Lever
Kelebihan
murah
Pengadukan
cukup merata
Kuat
Kekurangan
merepotkan
mahal
Pembuatan rumit
Variasi
Kelebihan
Kekurangan
Penyangrai
1
Pemanas
memakai
kompor gas
Pemanas
memakai
elemen pemanas
Mudah, Simple
Sederhana
Daya besar
2. Unit Pendingin
Pengaduk dan Pengeluaran
Variasi
No
Kelebihan
Pengaduk dan
Kekurangan
pengeluaran
1
Menggunakan
Screw
Menggunakan lever
Murah
efektif
pembuatan
mahal
Kelebihan
Kekurangan
Pendinginan
1
Blower
Pemasangan mudah
Pendinginan
merata
kurang
Pengaduk
Blower + Pengaduk
Simpel
Pendingan lambat
Lebih efektif
Setting sulit
3. Unit Grinder
Grinder
Variasi
No
Kelebihan
Kekurangan
Grinder
1
Menggunakan Roller
Murah
Perhitungan sulit
Kuat,Simple
Menggunakan
Disc
Mill Hasil
bergerigi.
halus,kuat
Mahal
Kelebihan
Kekurangan
Pengeluaran
1
Blower
Murah
Mekanisme mesin
Kuat,Simple
Mahal,pengeluaran
butuh wadah tertutup
Desain
sulit,Perhitungan sulit
mesin
Solusi 1
Solusi 2
Solusi 3
Motor pengaduk
Motor 1 Phase
Motor 3 Phase
Motor DC
Motor grinder
Motor 1 Phase
Motor 3 Phase
Motor DC
Transmisi
Sabuk Rata
Sabuk V
Roda gigi
Pengaduk sangrai
Blade
Screw
Lever
Sumber panas
elemen pemanas
Kompor
Pengaduk pendingin
Blade
Screw
Pendingin
Blower
Pengaduk
Grinder
Roler
Disc mill
Disc bergerigi
Pengeluaran
Mekanisme mesin
Blower
Lever
Blower dan
pengaduk
VARIASI 1
VARIASI 2
VARIASI 3
Ekonomi
Konstruksi
Ekonomi
Variasi 2
Variasi 3
27
onstruksi
Ekonomi
Variasi 1
Assembling cost
Biaya material
Machining cost
Variasi
Nilai tawar3Produk
Assembling
Mekanisme kerja yang baik sesuai perhitungan
Perawatan dan umur pakai
Aman dan kemudahan dalam pengoperasian
Kekuatan
Bentuk konstruksi dan proses pengerjaan
Assembling cost
Biaya material
Machining cost
Nilai tawar Produk
Assembling
Mekanisme kerja yang baik sesuai perhitungan
Perawatan dan umur pakai
Aman dan kemudahan dalam pengoperasian
Variasi
1
Kekuatan
Konstruksi
Assembling
Mekanisme kerja yang baik sesuai perhitungan
Perawatan dan umur pakai
Aman dan kemudahan dalam pengoperasian
Kekuatan
Bentuk konstruksi dan proses pengerjaan
10
15
20
Sangrai
Grinder
Pendingin
nin
Penampug
Pengaduk
Blower
Wadah
Pendingin
Blower
Housing
Pengancur
Filter
Pengaduk
Pemanas
Produk
Bijih kopi dingin
Serbuk kopi
Motor
Sabuk
Puli
Penggerak
(25%)
(30%)
(10%)
(15%)
(15%)
( 5% )
N
o
Fungsi
Variasi 1
Variasi 2
Variasi 3
Nilai
Solusi
Nilai
Solusi
Nilai
Solusi
Penggerak
material
5.8
7.5
5.2
Penyangrai
bijih kopi
7.2
5.8
Pengaduk,
pengeluaran
6.5
5.6
Pendinginan
5.8
Grinder
5.7
7.5
6.5
Pengeluara
n
5.9
Transmisi
7.9
5.6
Jumlah
45.5
46.1
29.9
Nilai = Point/Ideal
0.65
0.67
0.6
Analisi Ekonomik
Persyaratan Ekonomi
1. Nilai tawar produk
(30%)
2. Biaya permesinan
(15%)
3. Biaya material
(20%)
4. Biaya Assembling
(10%)
5. Umur pakai
(25%)
Variasi 1
No
Fungsi
Penggerak
material
Penyangrai
bijih kopi
Pengaduk,
pengeluara
n
Pendingina
n
2
3
4
Variasi 2
Variasi 3
Nilai
Solusi
Nilai
Solusi
Nilai
Solusi
5.5
6.8
4.8
6.8
5.8
6.2
6.5
5.2
5.5
5.3
6.3
Grinder
6.3
Pengeluara
n
7.2
Transmisi
7.7
5.2
Jumlah
43.7
44.6
27.8
Nilai =
Point/Ideal
0.62
0.64
0.6
Variasi 1
Variasi 2
Variasi 3
Nilai Teknik
0,65
0,67
0,6
Nilai Ekonomis
0,62
0,64
0,6
Fungsi
1=S 0,635
2=S0,655
3=S0.6
2 S=0.63
2 S.=65
3=S 0.6
2.7
ekonomis
Kriteria klasifikasi menurut aspek teknik dan ekonomi sesuai dengan penjabaran
hasil evaluasi dalam sebuah diagram tingkatan ekonomi dan teknik. Di sini terdapat
dua diagram ukuran, yaitu antara tingkatan teknik dan ekonomi yang mana salah
satu alternatif yang ditunjukan.
2.7.1 Evalution ratings of the alternative solution
a. Tabel penilaian variasi berdasarkan dari segi konstruksi
menggunakan material st. 60 karena harga st. 60 tentunya lebih mahal jika di
bandingkan dengan st. 37.
4) Assembling cost
Dalam proses assembling jika tingkat kesulitan assembling suatu produk
semakin tinggi maka akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merakit
produk tersebut. Akibatnya biaya untuk proses ini akan semakin tinggi. Begitu
juga sebaliknya jika proses ini hanya membutuhkan sedikit waktu maka akan
49
13
Total
b.
Tabel
penilaian
variasi berdasarkan
11
49
Total
13
52
segi ekonomis
Biaya Assembling
Total
3 2
2
2
No
2 3
12
2
3
Biaya material
2 3
13
12
3 2
11
2
2
Biaya permesinan 2
2
2 3
12
13
2 2
13
2
2
3 3
3
14
3
2
3
3
3
13
2
2 3
3
Syarat Ekonomis
Variasi 1
D T F R W
Tt
Variasi 2
T F R W
Variasi 3
Tt D T F R W
Tt
jika
suatu
konstruksi
itu
memiliki
nilai
tertinggi
dengan
Aspek
No.
1Nilai
Aspek
Nilai
Tehnik
71
Teknik
2 67 Ekonomi
Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta
2
Ekonomi
49Total Nilai
38
.Total Nilai
113
52
123
VARIASI 3
No.
Aspek
Nilai
Tehnik
66
Ekonomi
49
Total Nilai
115
Tabel 2.19 Tabel Matrix nilai dari masing masing alternatif solusi
1=S 0,58
2=S 0,61
1=S 0,57
3=S 0,57
2=S 0,61
3=S 0,57