You are on page 1of 31

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

BAB II
KONSEP PERANCANGAN

Bab ini kami akan lebih membahas tentang fungsi-fungsi yang ada pada
mesin pengolah biji kopi yang akan kami buat. Dalam fungsi-fungsi tersebut terdapat
fungsi utama (main function) dan sub fungsi (sub-function) yang mendukung kerja
dari fungsi utama yang pada akhirnya akan memunculkan adanya suatu struktur
fungsi (function structure).
Dalam konsep perancangan ini kami mencoba membuat abstraksi, analisis
permasalahan yang ada, struktur fungsi, prinsip-prinsip kerja yang dibutuhkan,
kombinasi-kombinasi yang akan memunculkan solusi, serta penilaian terhadap
prinsip teknis dan ekonomis.
2.1 Abstraksi dan Esensial Permasalahan
2.1.1 Dasar Teori
Setiap benda (mesin) memiliki kekuatan serta keuntungan yang berbeda
dengan yang lainnya, walaupun mempunyai fungsi dan jenis yang sama. Akan
tetapi, dengan kekuatan yang ada tidak terlepas dengan kelemahan-kelemahan
yang dimilikinya. Seiring dengan banyaknya kelemahan-kelemahan yang ada,
maka muncullah berbagai masalah yang nantinya akan menjadi hambatan
tersendiri dalam melakukan suatu hal. Karena itulah perlu adanya solusi terbaik
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dan setidaknya mengurangi masalah
yang muncul.
Dalam penentuan konsep untuk memperoleh suatu solusi, perlu melalui
beberapa tahapan-tahapan sistematis. Tahapan-tahapan tersebut tidak terlepas
dengan adanya informasi yang dikumpulkan sebanyak-banyaknya dan sedetil
mungkin.

Yang

kemudian

mendefinisikannya,

mewujudkannya

mengevaluasinya apabila ada suatu kekurangan dalam prosesnya.

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


13

dan

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

2.1.2 Fungsi-fungsi Mekanisme Penyelesaian Masalah


Mesin pengolah biji kopi adalah suatu mesin yang berfungsi untuk membuat
biji kopi mentah (biji kopi sudah pengalami proses pengelupasan kulit) menjadi
bubuk kopi yang siap untuk dikonsumsi. Tentunya mesin pengolah biji kopi terdiri
dari beberapa sub fungsi yang terkait dan tidak dapat dipisahkan sehingga
dengan keterkaitan antara sub-sub fungsi yang ada akan terbentuk suatu fungsi
yang utama yaitu mesin pengolah biji kopi.
Secara garis besar mekanisme keterkaitan antara sub fungsi yang ada dapat
digambarkan seperti berikut :
Motor Listrik I
Transmisi
Sabuk
Puli I

Puli II

Motor Listrik II

(berputar))

(berputar)
Poros

`
Pengaduk

Transmisi

Pengaduk
pendingin

Puli (berputar)

pemanas

Unit Pendingin

Unit Pemanas

Bubuk

Biji Kopi

Kopi

Gambar 2.1 Diagram Mekanisme Kerja

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


14

Grinder

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

Agar lebih jelas, akan kami uraikan fungsi dari mesin ini menjadi beberapa sub
fungsi

yang

mendukung

fungsi

secara

keseluruhan.

Sehingga

akan

mempermudah mekanisme penyelesaian masalah. Fungsi-fungsi tersebut adalah


sebagai berikut :
2..

Fungsi Transmisi
Fungsi transmisi berupa transmisi sabuk dengan menggunakan puli dan motor

listrik sebagai energinya. Transmisi ini berfungsi untuk memutar pengaduk pada
unit pemanas serta pengaduk pada unit pendingin dan juga memutar piringan
penghancur pada grinder.
2. Fungsi Pemanas
Aplikasi fungsi pemanas disini mirip seperti pada penggorengan yang sering
dipakai untuk menggoreng pada rumah tangga. Hanya saja disini memakai suatu
plat yang berbentuk tabung disertai dengan adanya pengaduk otomatis yang
akan menjaga kondisi biji kopi agar tetap merata dalam pemanasannya.
Sedangkan untuk pemanasnya menggunakan 1nergy dari elemen pemanas.
Elemen pemanas ini terletak di dalam kotak yang di tiup oleh blower. Sehingga
udara panas bisa mengalir ke dalam unit pemanas.
3. Fungsi Pendingin
Fungsi pendingin merupakan fungsi untuk menguragi suhu dari biji kopi
setelah dipanaskan (disangrai) agar dapat dihaluskan dengan mudah. Unit ini
berbentuk tabung yang dilengkapi dengan pengaduk. Biji kopi setelah dipanaskan
kemudian dipindah ke tabung pendingin untuk didinginkan dengan cara diaduk
dengan pengaduk dan dibantu dengan blower yang terdapat pada unit ini.
4. Fungsi grinder atau penghalus
Fungsi grinder atau penghalus merupakan fungsi untuk membuat biji kopi
menjadi butiran yang lebih kecil atau menjadi butiran halus. Sistem kerja ini
mengunakan sistem tumbukan. Biji kopi di hantamkan di dinding dari grinder yang
terdapat geriginya. Di dalam grinder ini juga terdapat saringan yang berfungsi
untuk menyaring biji kopi lebih halus.

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


15

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

2.2 Rumusan struktur fungsi


2.2.1 Skema struktur fungsi aliran utama
Main FlowMaterial
COFEE

MESIN

COFEE

SEEDS

PENGOLAH

POWDER

Gambar2.2 Diagram Main Flow Material


Dalam aliran utama ini, material awal dan akhirnya masih tetap sama jenisnya
yaitu berupa kopi tanpa mengalami perubahan material ( penambahan atau
pengurangan) tetapi material mengalami perubahan bentuk dan ukurannya, yaitu
bijih kopi yang berbentuk bola menjadi serbuk dengan kehalusan 200 mesh.
2.2.2 Skema struktur fungsi aliran kedua
Secondary Flow Energi
ELECTRIC
POWER

MOTOR

MESIN
PENGOLAH

MACHANIC
POWER
(rotation)

Gambar 2.3 Diagram Secondary Flow Material


Pada aliran kedua, energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan mesin adalah
berupa energi listrik. Energi listrik tersebut akan menggerakkan motor yang
menstransmisikan energinya berupa putaran dengan menggunakan transmisi
sabuk. Sehingga cruser menghancurkan kopi sampai menjadi bubuk halus
dengan tingkat kehalusan 200 mesh.
2.2.3 Skema struktur fungsi gabungan
COFFE
SEEDS
ELECTRIC
POWER

MESIN
PENGOLAH

COFFE
POWDER
MECHANIC
POWER(rotation)

Gambar 2.4 Diagram Struktur Fungsi Gabungan

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


16

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

Apabila dari kedua aliran ( utama dan kedua) digabung, maka akan terbentuk
struktur gabungan yang saling terkait antara keduanya, untuk membentuk suatu
sistem mekanisme dari mesin kopi tersebut.
2.3 Identifikasi perinsip-prinsip kerja yang dibutuhkan
Mesin pengolah biji kopi merupakan suatu mesin yang berfungsi membentuk biji
kopi yang berukuran besar menjadi bubuk kopi yang halus dengan tingkat kehalusan
200 mesh. Hal tersebut merupakan fungsi utama dari mesin pengolah itu sendiri.
Selain fungsi tersebut, mesin pengolah biji kopi juga terdiri dari sub fungsi yang
saling mendukung fungsi utamanya dan telah dijabarkan sebelumnya. Setiap sub
fungsi memiliki prinsip kerja yang berbeda-beda. Tetapi dengan perbedaan tersebut
akan terbentuk suatu prinsip kerja secara keseluruhan.
Secara garis besar prinsip kerja masing masing fungsi dari mesin pengolah biji

Sub
Motor
Function

Transmisi

No

Fungsi

kopi ini adalah sebagai berikut:


Prinsip Kerja

Kerja
mengubah energi listrik menjadi energi
kinetik (putaran).

Puli

Dipasang pada motor dan poros pada

poros pengaduk dan juga poros grinder.


Mereduksi putaran pada motor yang
digunakan untuk transmisi pengaduk dan

Sabuk

juga grinder
Mentransmisikan energi kinetik (putaran)
dari puli satu (motor) ke puli yang lainnya
(pengaduk) dan puli grinder

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


17

Skema Prinsip

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

Mentransmisikan putaran puli dari motor


untuk memutar pengaduk pada unit

Unit Sangrai

pemanas dan unit pendingin.

Sebagai

unit

sangrai

panas tidak keluar dari housing

Sebagai alat mengaduk kopi supayaya


panasnya merata dan juga berfungsisi
untuk proses pengeluaran material

dari kotak yang berisi elemen pemanas


ke dalam housing

Elemen pemanas

yang

untuk menghasilkan

digunakan

ruang sangrai.

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


18

dari

berfungsi sebagi penahan panas agar

Berfungsi

housing

Blower berfungsi untuk meniupkan udara


Blower

Poros pengaduk

Housing

Poros

untuk

panas

memanaskan

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

sebagai housing dari unit pendingin.

Housing

11

14

Penghancur
Hoper

Unit Grinder

Piring

12

dingin dari blower tetap berada di dalam


dari housing.

Berfungsi

mempercepat

proses

pendinginan sehingga kopi bisa langsung


masuk proses grinder.
Blower
juga
berfungsi
membantu
Berfungsi untuk mengaduk kopi yang

Poros pengaduk

10

Unit pendingin

Blower

Housing

Housing ini juga berfungsi agar udara

kopi bisa hilang dengan cepat dan


merata.

Sebagai tempat penyangga poros dan


juga

sebagai

tempat

untuk

proses

pengolahan kopi.
Berfungi membawa alat yang berfungsi
sebagi penghancur biji kopi

Sebagi tempat untuk menampung biji


kopi yang akan masuk ke dalam unit
grinder.
Berfungsi untuk memisahkan biji kopi

Filter

15

masih panas sehingga panas yang ada di

yang kasar dan biji kopi yang halus.


Fungsi dari penyaringan yaitu supaya biji

kopi yang telah menjadi serbuk memiliki


Tabel 2.1 Tabel penjabaran fungsi dan sub fungsi

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


19

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

2.3.1 Kaidah Fisika dari Masing-masing Fungsi


Dilihat dari sub fungsi yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat kaidah
fisika yang melekat pada masing-masing sub fungsi tersebut, sehingga dalam
proses perhitungannya nanti akan sangat mempengaruhi konstruksi dan
performance dari mesin pengolah biji kopi itu sendiri. Dengan demikian,
ketepatan perhitungan menjadi suatu hal utama yang harus dipenuhi dalam hal
konstruksi.
Pada umumnya, sesuatu yang berhubungan dengan konstruksi pasti akan
sangat erat kaitannya dengan adanya suatu efek, dan efek tersebut lebih kita
kenal dengan sebutan efek fisika. Adapun efek-efek fisika yang biasa terjadi pada
mesin pengolah biji kopi adalah sebagai berikut.

Physical Effect

Symbol

quantity

unit

Amount of heat

Amount of heat

kJ

Q=c . m .(v2-v1)

masa

Kg

Q=c . m . V

V1

Temperatur

sebelum
V2

pemanasan
temperatur

setelah
V

pemanasan
Perbedaan

temperatur
C

Kapasitas
Kapasitas
pemansan

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


20

kJ/kg.K

formula

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Rotational motion

Kecepatan

Diameter

Rotasi

m/s
mm,m
rpm

Daya

W.Kw

Momen punter

Nm

Gaya

Rotasi

Rpm

Diameter

mm

Power with rotary


motion

Mesin Pengolah Biji Kopi

Tabel 2.2 Tabel efek fisika


Dari tabel diatas, efek yang ditimbulkan oleh suatu fungsi maupun sub fungsi
dapat diperhitungkan maupun dibuktikan secara fisika. Dengan efek fisika diatas,

kami dapat melihat apakah rancangan kami sudah aman atau belum. Sebagai
contoh jika pada bagian penggiling tidak mendapat beban dan momen yang
berlebihan, maka hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja dari mekanisme mesin
pengolah biji kopi tersebut.
2.3.2

Elemen pembawa fungsi fisis


Elemen pembawa fungsi fisis merupakan bagian yang digunakan untuk

mengubah kaidah fisika menjadi suatu mekanisme. Elemen pembawa fungsi fisis
yang berbeda dapat diaplikasikan pada fungsi yang sama untuk realisasi
mekanisme yang sama
Kind of energi

Mechanical

Media

Pengeluaran

Screw

Efek Carrier

2
Pengaduk
Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta
3
Penggerak
21

Screw
Motor

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

Tabel 2.3 tabel efek pembawa(carrier effect)


2.4 Penggabungan prinsip kerja dalam struktur fungsi
Setelah mengurai skema struktur fungsi serta prinsip kerja yang dibutuhkan, baik
itu fungsi aliran yang utama maupun yang aliran kedua. Disini kami akan
menjelaskan serta menggambarkan penggabungan prinsip prinsip kerja yang
dibutuhkan walaupun tidak secara menyeluruh sampai ke detail bagian, namun
penggabungan prinsip kerja ini sudah sangat mewakili dari mekanisme kerja dari
mesin penggiling kopi itu sendiri.
2.4.1 Analisis Morphologi Matrix
Sebelumnya kami mencoba untuk memaparkan inovasi mekanis yang kami
buat serta menganalisis inovasi dengan memperhitungkan kelebihan dan
kekurangan yang ada. Bila kami memilih memakai inovasi tersebut kami dapat
mempunyai dasar yang kuat dalam pemilihan karena adanya batasan batasan
inovasi tersebut kami pilih. Sehingga nantinya konsep rancangan yang kami buat
menjadi baik. Dilihat secara keseluruhan mesin pengolah biji kopi yang akan kami
buat ini memiliki 3 komponen utama, yaitu
1. Unit Sangrai
Penggerak bijih kopi
No

Variasi penggerak

Didorong dengan tangan

Screw

Lever

Kelebihan
murah
Pengadukan
cukup merata
Kuat

Kekurangan
merepotkan
mahal
Pembuatan rumit

Tabel 2.4 Tabel variasi pengerak


Pengyangraian bijih kopi
No

Variasi

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


22

Kelebihan

Kekurangan

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

Penyangrai
1

Pemanas

memakai

kompor gas
Pemanas

memakai

elemen pemanas

Mudah, Simple

Gas susah di dapat

Sederhana

Daya besar

Tabel 2.5 Tabel variasi penyangrai

2. Unit Pendingin
Pengaduk dan Pengeluaran
Variasi
No

Kelebihan

Pengaduk dan

Kekurangan

pengeluaran
1

Menggunakan
Screw
Menggunakan lever

Murah

Kualitas tidak baik


Biaya

efektif

pembuatan

mahal

Tabel 2.6 Tabel variasi pengaduk dan pengeluaran


Pendinginan
Variasi
No

Kelebihan

Kekurangan

Pendinginan
1

Blower

Pemasangan mudah

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


23

Pendinginan
merata

kurang

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Pengaduk

Blower + Pengaduk

Mesin Pengolah Biji Kopi

Simpel

Pendingan lambat

Lebih efektif

Setting sulit

Tabel 2.7 Tabel variasi pendinginan

3. Unit Grinder
Grinder
Variasi
No

Kelebihan

Kekurangan

Grinder
1

Menggunakan Roller

Murah

Perhitungan sulit

Menggunakan Disc Mill

Kuat,Simple

Kurang halus, mahal

Menggunakan

Disc

Mill Hasil

bergerigi.

halus,kuat

Mahal

Tabel 2.8 Tabel variasi grinder


Pengeluaran
Variasi
No

Kelebihan

Kekurangan

Pengeluaran
1

Blower

Murah

Mekanisme mesin

Kuat,Simple

Mahal,pengeluaran
butuh wadah tertutup
Desain

sulit,Perhitungan sulit

Tabel 2.9 Tabel variasi pengeluaran grinder


Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta
24

mesin

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

Tabel Morphologi Matrik


Disini kami sajikan variasi dari elemen yang dikombinasikan sehingga
menghasilkan variasi-variasi dibawah ini

Solusi 1

Solusi 2

Solusi 3

Motor pengaduk

Motor 1 Phase

Motor 3 Phase

Motor DC

Motor grinder

Motor 1 Phase

Motor 3 Phase

Motor DC

Transmisi

Sabuk Rata

Sabuk V

Roda gigi

Pengaduk sangrai

Blade

Screw

Lever

Sumber panas

elemen pemanas

Kompor

Pengaduk pendingin

Blade

Screw

Pendingin

Blower

Pengaduk

Grinder

Roler

Disc mill

Disc bergerigi

Pengeluaran

Mekanisme mesin

Blower

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


25

Lever
Blower dan
pengaduk

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

VARIASI 1

Mesin Pengolah Biji Kopi

VARIASI 2

Tabel 2.10 Tabel Morphologi matrix

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


26

VARIASI 3

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Ekonomi

Konstruksi

Ekonomi

Variasi 2

Variasi 3

2.4.2 Tabel Grafik Penilaian Semua Variasi

27

onstruksi

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta

Mesin Pengolah Biji Kopi

Ekonomi

Variasi 1

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

Tabel 2.11 Tabel grafik penilaian semua variasi

2.4.3 Sketsa variasi design

Assembling cost
Biaya material
Machining cost

Variasi
Nilai tawar3Produk
Assembling
Mekanisme kerja yang baik sesuai perhitungan
Perawatan dan umur pakai
Aman dan kemudahan dalam pengoperasian
Kekuatan
Bentuk konstruksi dan proses pengerjaan
Assembling cost
Biaya material
Machining cost
Nilai tawar Produk
Assembling
Mekanisme kerja yang baik sesuai perhitungan
Perawatan dan umur pakai
Aman dan kemudahan dalam pengoperasian

Variasi
1
Kekuatan

Bentuk konstruksi dan proses pengerjaan


Assembling cost
Biaya material
Machining cost
Nilai tawar Produk

Konstruksi

Assembling
Mekanisme kerja yang baik sesuai perhitungan
Perawatan dan umur pakai
Aman dan kemudahan dalam pengoperasian
Kekuatan
Bentuk konstruksi dan proses pengerjaan

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


28

10

15

20

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

Gambar 2.5 Gambar sketsa variasi

2.5 Pemilihan kombinasi yang merupakan solusi


Setelah memperoleh beberapa variasi yang didasarkan pada kekurangan serta
kelebihan masing masing bagian kami akan memilih salah satu variasi yang
merupakan solusi dari semua daftar tuntutan yang diminta, sehingga nantinya dalam
pembuatan mesin ini sesuai dengan permintaan yang diminta.
2.5.1 Matrix Solusi yang memungkinkan
Mesin Pengolah Biji Kopi

Sangrai

Grinder

Pendingin
nin

Penampug
Pengaduk
Blower

Wadah
Pendingin
Blower

Housing
Pengancur
Filter

Pengaduk

Pemanas
Produk
Bijih kopi dingin
Serbuk kopi

Bijih kopi panas

Motor
Sabuk
Puli

Gambar 2.6 Diagram matrix solusi yang mungkin


Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta
29

Penggerak

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

2.6 Analysis Engineering


Analisis Teknis.
Persyaratan teknis (konstruksi) yang dinilai :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bentuk Konstruksi dan teknis pengerjaan


Kekuatan
Aman dan kemudahan dalam pengoperasiannya
Perawatan dan umur pakai
Mekanisme kerja yang baik sesuai dengan perhitungan
Assembling

(25%)
(30%)
(10%)
(15%)
(15%)
( 5% )

Tabel Penilaian Teknis (konstruksi)

Tabel 2.12 Tabel Penilaian Teknis Konstruksi

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


30

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

N
o

Fungsi

Mesin Pengolah Biji Kopi

Variasi 1

Variasi 2

Variasi 3

Nilai

Solusi

Nilai

Solusi

Nilai

Solusi

Penggerak
material

5.8

7.5

5.2

Penyangrai
bijih kopi

7.2

5.8

Pengaduk,
pengeluaran

6.5

5.6

Pendinginan

5.8

Grinder

5.7

7.5

6.5

Pengeluara
n

5.9

Transmisi

7.9

5.6

Jumlah

45.5

46.1

29.9

Nilai = Point/Ideal

0.65

0.67

0.6

Tabel 2.13 Tabel Penilaian variasi Secara Teknis(konstruksi)

Analisi Ekonomik
Persyaratan Ekonomi
1. Nilai tawar produk

(30%)

2. Biaya permesinan

(15%)

3. Biaya material

(20%)

4. Biaya Assembling

(10%)

5. Umur pakai

(25%)

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


31

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Tabel Penilaian teknis(ekonomi)

Tabel 2.14 Tabel Penilaian ekonomi

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


32

Mesin Pengolah Biji Kopi

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Variasi 1

No

Fungsi

Penggerak
material
Penyangrai
bijih kopi
Pengaduk,
pengeluara
n
Pendingina
n

2
3
4

Mesin Pengolah Biji Kopi

Variasi 2

Variasi 3

Nilai

Solusi

Nilai

Solusi

Nilai

Solusi

5.5

6.8

4.8

6.8

5.8

6.2

6.5

5.2

5.5

5.3

6.3

Grinder

6.3

Pengeluara
n

7.2

Transmisi

7.7

5.2

Jumlah

43.7

44.6

27.8

Nilai =
Point/Ideal

0.62

0.64

0.6

Tabel 2.15 Tabel Penilaian variasi Secara ekonomi


Grafik Evaluasi Teknik dan Ekonomis
Variasi Design

Variasi 1

Variasi 2

Variasi 3

Nilai Teknik

0,65

0,67

0,6

Nilai Ekonomis

0,62

0,64

0,6

Fungsi

Tabel 2.16 Tabel grafik evaluasi teknik dan ekonomi

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


33

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

1=S 0,635
2=S0,655

3=S0.6

2 S=0.63
2 S.=65

Gambar 2.7 Gambar hyperbolic and straight method diagram

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


34

3=S 0.6

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

2.7

Mesin Pengolah Biji Kopi

Penilaian dengan membandingkan prinsip teknis (konstruksi) dan

ekonomis
Kriteria klasifikasi menurut aspek teknik dan ekonomi sesuai dengan penjabaran
hasil evaluasi dalam sebuah diagram tingkatan ekonomi dan teknik. Di sini terdapat
dua diagram ukuran, yaitu antara tingkatan teknik dan ekonomi yang mana salah
satu alternatif yang ditunjukan.
2.7.1 Evalution ratings of the alternative solution
a. Tabel penilaian variasi berdasarkan dari segi konstruksi

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


35

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

Tabel 2.17 Tabel penilaian variasi berdasarkan dari segi konstruksi

Dari segi ekonomis


1) Nilai tawar produk
Produk yang akan dibuat harus memiliki nilai jual yang terjangkau oleh pasar.
Hal ini dipengaruhi dari bahan yang dipakai, kualitas produk, konstruksi yang
menarik sehingga dapat menambah nilai lebih pada produk tersebut.
2) Machining cost
Dalam proses pembuatan di mesin selalu diusahakan dengan menggunakan
mesin dengan biaya mesin per jam yang paling murah, hal ini dilakukan untuk
menekan biaya permesinan tentunya yang nanti akan berpengaruh pada
harga jual produk tersebut.
3) Material cost
Material yang kami pakai haruslah sesuai dengan fungsi dan tuntutan yang
diinginkan produk tersebut. Selain tuntutan dari fungsi tentunya kami juga
harus melihat harga dari material itu sendiri. Contohnya jika suatu fungsi
sudah dapat berjalan dengan menggunakan material st. 37 kami tidak perlu
Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta
36

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

menggunakan material st. 60 karena harga st. 60 tentunya lebih mahal jika di
bandingkan dengan st. 37.
4) Assembling cost
Dalam proses assembling jika tingkat kesulitan assembling suatu produk
semakin tinggi maka akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merakit
produk tersebut. Akibatnya biaya untuk proses ini akan semakin tinggi. Begitu
juga sebaliknya jika proses ini hanya membutuhkan sedikit waktu maka akan

49

13

Total

b.

Tabel

penilaian

variasi berdasarkan

11

49

Total

13

52

segi ekonomis

Biaya Assembling

Total

3 2
2
2

No

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


37

2 3

12
2
3

Biaya material

2 3

13

12

3 2

11
2
2

Biaya permesinan 2
2

2 3

12

13

2 2

13
2
2
3 3
3
14
3
2
3
3
3
13
2
2 3
3

Nilai tawar produk 3


1

Syarat Ekonomis

Variasi 1

D T F R W

Tt

Variasi 2

T F R W

Variasi 3

Tt D T F R W

Tt

dapat menekan biaya assembling produk tersebut

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

Tabel 2.18 Tabel penilaian variasi berdasarkan segi ekonomis

2.7.2 Matrix nilai dari masing masing alternatif solusi


Setelah masing-masing memberikan penilaian suatu variasi konsep dari
berbagai sudut pandang, tentunya harus ada kriteria penilaian yang menyangkut
keseluruhan aspek pertimbangan di atas. Semakin tinggi komulasi suatu variasi,
berarti semakin layak konstruksi itu untuk diwujudkan. Karena secara tidak
langsung,

jika

suatu

konstruksi

itu

memiliki

nilai

tertinggi

dengan

mempertimbangkan kedua sudut pandang diatas berarti konstruksi tersebut


memang telah dipertimbangkan secara matang. Dan tentunya konstruksi tersebut
memiliki kelemahan yang terkecil jka dibandingkan varian yang lain dan memiliki
kelebihan jika dibangkan varian yang lain.
VARIASI 2
VARIASI 1
No.

Aspek

No.
1Nilai

Aspek

Nilai

Tehnik

71

Teknik
2 67 Ekonomi
Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta
2
Ekonomi
49Total Nilai
38
.Total Nilai

113

52
123

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

VARIASI 3
No.

Aspek

Nilai

Tehnik

66

Ekonomi

49

Total Nilai

115

Tabel 2.19 Tabel Matrix nilai dari masing masing alternatif solusi

2.7.3 Economical Technical rating diagram


Penilaian dalam suatu konstruksi sangatlah penting karena dengan penilaian
tersebut kami dapat melihat kelebihan dan kekurangan dari suatu variasi
konstruksi. Untuk mempermudah penilaian kami juga menggunakan penilaian
dengan grafik, karena dengan penilaian grafik kami bisa melihat dan
membandingkan penilaian dari variasi yang lain. Dengan penilaian ini pula kami
bisa menentukan variasi produk mana yang akan kami realisasikan, tentunya
produk yang akan kami realisasikan produk yang mempunyai penilaian paling
tinggi. Dari ketiga variasi yang telah kami rencanakan, maka kami akan
merealisasikan variasi produk yang kedua karena memiliki penilaian paling tinggi.
Dari grafik di bawah ini kami dapat melihat aspek-aspek yang perlu
diperhatikan sebelum kami merealisasikan produk tersebut

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


39

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

1=S 0,58

2=S 0,61

gambar 2.8 Straight line method

1=S 0,57

3=S 0,57

2=S 0,61

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


40

3=S 0,57

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi

Gambar 2.9 Hyberbolik method


2.8 Penetapan rencana penyelesaian

Dalam menetapkan rencana penyelesaian, maka perlu adanya penetapan desain


yang dipilih. Penetapan pemilihan desain tersebut mutlak berdasarkan atas
kelebihan dan kekurangan dari desain-desain atau variasi yang ada. Sehingga,
hanya dipilih 1 variasi yang dianggap terbaik dan bisa direalisasikan. Dalam hal ini
kelompok kami memilih variasi ke-2 yang dianggap terbaik, karena memiliki nilai
tertinggi. Akan tetapi, variasi yang kami pilih ini tentunya tidak sepenuhnya sempurna
dan mutlak menentukan produk yang kami buat. Karena, selain mempunyai nilai
tertinggi kami juga perlu mempertimbangkan dari segi ekonomi, proses permesinan,
dan faktor-faktor yang lain. Sehingga produk yang kami buat setidaknya akan sesuai
dengan harapan dan tuntutan dari customer kami.

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


41

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Mesin Pengolah Biji Kopi


VARIASI 2

Gamabr 2.10 gambar variasi mesin yang dipilih

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


42

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta


43

Mesin Pengolah Biji Kopi

You might also like