You are on page 1of 3

\Tabel Perbandingan Reproduksi pada Ayam Jantan dan Betina

No
1.

Reproduksi pada
ayam
Alat reproduksi

Jantan

Betina

Sepasang Testis
sepasang epydidimis

Sepasang Ovarium
Oviduk yang terbagi
menjadi infundibulum,
magnum dan istmus
Uterus

Sepasang Saluran deferens


Alat kopulasi berupa papila
(penis) yang mengalami
rudimenter
Kloaka
2.

Mekanisme
reproduksi secara
alami

Vagina

Kloaka

Spermatogenesis berlangsung Pembentukan folikel


selama 13-14 hari
berlangsung selama 910 hari
Pembentukan sebutir
telur selama 25-26 jam
Masa perkembangan
embrio-lahir selama
21 hari
Masa penyapihan anak
induk ayam yaitu dari
lahir-umur 16 minggu
Jumlah telur yang
dihasilkan seumur
hidupnya yaitu 30 kali
dari bobot tubuhnya
Volume sperma/ ejakulasi yaitu Volume sel telur >
0,2 ml-0,9 ml
12.000 buah, tetapi yang
mampu matang hanya
beberapa buah
Waktu kawin 30 detik
Hormon: steroid, androgen,
testosteron dan gonadotropin
Usia reproduksi mulai matang
pada umur 6 bulan - 2, 5 tahun

Hormon: LH, oksitosin,


estrogen,
Usia reproduksi mulai
matang pada umur 4
bulan - 2,5 tahun
Siklus reproduktif selama 24 jam di musim panas

Rasio Perbandingan jumlah ayam jantan dan betina


dalam proses perkawinan yaitu 1:10 (1 ayam jantan
dapat mengawini sampai 10 ayam betina)

3.

Tekhnologi
reproduksi

Kawin semi alami


Inseminasi buatan
Penetasan telur dengan menggunakan mesin penetas

4.

Tingkah laku
reproduksi secara
alami

Pada umumnya
menampakkan kelebihan
seperti kegagahannnya,
suara dan bulunya untuk
mengejar betina.
Secara khusus sebagai
berikut:
Tarian WALTZ:
merendahkan sayap
mendekati betina sebagai
bentuk pinangan, sudah
siap kawin dan setelah
selesai kawin
Bila pinangan tidak ada
tanggapan, jantan
mematuk-matuk batu
sambil memanggil betina.
Jika tidak ada tanggapan
betina akan dikejar
Penegakkan bulu leher
dilakukan sebelum dan
sesudah kawin
Gerakan ekor
Gerakan kepala, kepala
dimiringkan
Penyisiran bulu dengan
menggosok-gosokkan
kepala pada sayapnya
Gerakan abnormal
pejantan mengitari betina
sambil mengawasinya
denagn seksama lalu
pejantan mendekati
betina dari belakang lalu
mematuk kepala/leher
betina sambil
mengepakkan sayapnya
dengan cepat

Pada umumnya
menerima dan
menolak
Secara khusus
sebagai berikut:
Menolak
dikawini betina
cenderung
menghindar dan
lari
Menerima
dikawini, betina
akan merapatkan
dada dan ekor ke
tanah, sayap
dikembangkan
untuk menjaga
keseimbangan
Bersarang ketika
akan bertelur dan
merasa gelisah
Mengeram untuk
menetaskan
telurnya
Pada saat
mengasuh
anaknya, ayam
betina lebih
agresif

Tingkah laku yang sama antara ayam jantan dan


betina:
Pada saat dewasa: kanibal, saling bertengkar, patuk
mematuk, berebut pakan (peck order)
Tingkah laku dasar yang berkembang yaitu: makan
dan minum (ingestif), ekskresi (eliminatif), parental
(maternal behavior), keingintahuan (investigative),
mencari perlindungan (shelter seeking),
bertingkahlaku sama atau menyerupai
(allelomimetik), dan beradu (agonistic/ combat)

You might also like