You are on page 1of 10

BORANG

STRUKUTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

LABORATORIUM ANATOMI TUMBUHAN

No. Dokumen
Berlaku sejak
Revisi
Halaman

PERTELAAN
(Rosa hybrida)
Familia: Rosaceae

Disusun oleh:
Nama Lengkap

Anis Ariestanto

NIM

10/302134/BI/08537

Asisten

Aldila Dewi S.

LABORATORIUM ANATOMI TUMBUHAN


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011

FO-UGM-BI-07-13
08 Juni 2011
00
1 dari 10

BORANG
STRUKUTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

LABORATORIUM ANATOMI TUMBUHAN

I. KLASIFIKASI
Kerajaan :
Divisi
:
Kelas
:
Ordo
:
Famili
:
Upafamili
Genus :
Species :
II. NAMA LOKAL

No. Dokumen
Berlaku sejak
Revisi
Halaman

FO-UGM-BI-07-13
08 Juni 2011
00
2 dari 10

Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Rosales
Rosaceae
:
Rosoideae
Rosa
Rosa hybrida

Nama ilmiah : Rosa chinensis Jacq


Nama daerah : Rosa hybrida (Jawa), kembang ros (Sunda)
Nama asing : Rose flower (Inggris), yue ji hua (Cina)

III.DESKRIPSI JASAD
1. Perawakan
Spesies ini merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya
bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman ini yang merambat di
tanaman lain bisa mencapai 20 meter. Rosa hybrida sebetulnya bukan tanaman tropis,
merontokkan seluruh daunnya dan selalu berdaun hijau sepanjang tahun.
Tanaman ini dapat juga tumbuh tegak, batangnya berduri, bunganya beraneka warna, seperti
merah, putih, merah jambu, merah tua, berbau harum. Sebagian besar spesies mempunyai daun
yang panjangnya antara 5-15 cm, daun majemuk. Selalu berdaun hijau. Bunga terdiri dari 5 helai
daun mahkota. Memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai pegangan
sewaktu memanjat tumbuhan lain. Rosa hybrida beradaptasi dengan duri lurus seperti jarum

yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan binatang, dan
melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah dilindungi duri, rusa kelihatannya tidak takut dan
sering merusak tanaman Rosa hybrida ini.

BORANG
STRUKUTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

LABORATORIUM ANATOMI TUMBUHAN

No. Dokumen
Berlaku sejak
Revisi
Halaman

FO-UGM-BI-07-13
08 Juni 2011
00
3 dari 10

2. Akar
System perakaran tanaman Rosa hybrida ini adalah tunggang, (fibrous root system)
karena akar primer tumbuh dan berkembang menjadi batang akar yang bercabang
Akar pokok berkembang dari radicula yang kemudian bercabang-cabang.. Dari
identifikasi morfologi akar ini, kita dapat mengetahui bahwa tanaman Rosa hybrida (Rosa
hybrida) termasuk tumbuhan berkeping biji dua (Dycotyledoneae).
3. Batang
Batang Rosa hybrida berdasarkan organoleptik batang termasuk ke dalam batang berkayu
(lignosus) yang berarti secara organoleptik keras karena adanya kandungan kayu yang dominan.
Batang berbentuk silindris dan berukuran cukup besar dan lurus.
a)

Bentuk batang

: bulat (teres)

b)

Permukaan batang

: berduri (spinosus)

c)

Arah tumbuh batang : memanjat (scandens), dengan berpegangan khusus pada


alat penunjangnya yang berupa duri.

d)

Percabangan pada batangnya adalah monopodial, karena pertumbuhan batang


pokoknya terlihat jelas, pertumbuhan batang pokok lebih besar/cepat dari pada
cabang-cabangnya.

e)

Arah tumbuh cabang tegak lurus (erectus)

f)

Termasuk tumbuhan menahun atau tumbuhan keras, karena umurnya bias sampai
bertahun-tahunbelum mati.

4. Daun

Daunnya merupakan daun majemuk menirip gasal, dengan jumlah daun per tangkainya
berkisar antara 3 atau 5 hingga 7 atau 13. Menurut duduknya anak-anak daun pada ibu
tangkainya termasuk daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan.

a) Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun dengan bangun daunnya
yaitu bulat (orbicularis)

BORANG
STRUKUTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

LABORATORIUM ANATOMI TUMBUHAN

No. Dokumen
Berlaku sejak
Revisi
Halaman

FO-UGM-BI-07-13
08 Juni 2011
00
4 dari 10

b) Daun penumpu (Stipula) berupa stipula adnatae, yaitu daun penumpu yang melekat
pada kanan kiri pangkal tangkai daun.v
c) Tepi (Margo Folii)

: bergerigi (seratus)

d) Ujung (Apex Folii)

: meruncing (acuminatus)

e) Pangkal (Basis Folii)

: runcing (acutus)

f) Pertulangan daun (Nervatio)

: meyirip (penninervis)

g) Daging daun (Intervenium)

: herbaceus

Daun memiliki panjang antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang
tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun
penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada
ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah.
5. Bunga
Tanaman Rosa hybrida (Rosa hybrida) merupakan tipe tumbuhan berbunga banyak (planta
multiflora). Bunganya tumbuh pada bagian ujung batang disebut flos terminalis. Bunga Rosa
hybrida merupakan bunga tunggal.
a) Jumlah daun kelopak (setalae)

: 5 buah, berwarna hijau, di ujung

b) Jumlah daun mahkota (pepalae)

: ~ (tak hingga), berwarna merah

c) Jumlah stamen (androecium)

: ~ (tak hingga)

d) Jumlah putik (gynaecium)

: ~ (tak hingga)

e) Letak ovarium
f) Rumus Bunganya adalah

: bakal buah tenggelam (inferus)


:*K5C~A~G~

g) Spesies dengan bunga yang terbuka lebar lebih mengundang kedatangan


lebah atau serangga lain yang membantu penyerbukan.

6. Buah
Buah pada bunga Rosa hybrida sulit untuk di identifikasi, jadi sulit dalam proses
pencandraannya. Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu bunga dengan banyak
putik) yang disebut rose hips. Warna buah Rosa hybrida merah, berukuran 3-5cm. Karpela atau
daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum. Buah berfungsi adaptif dengan melindungi

BORANG
STRUKUTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

LABORATORIUM ANATOMI TUMBUHAN

No. Dokumen
Berlaku sejak
Revisi
Halaman

FO-UGM-BI-07-13
08 Juni 2011
00
5 dari 10

biji dari perkecambahan yang tidak diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah
yang lebih luas.
Masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal (achene), sedangkan kumpulan
buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar. Bunga yang terbuka lebar lebih
mengundang kedatangan lebah atau serangga lain yang membantu penyerbukan sehingga
cenderung menghasilkan lebih banyak buah. Sebagian buah Rosa hybrida berwarna merah. Buah
rose hips yang sangat kaya dengan vitamin C bahkan termasuk di antara sumber vitamin C alami
yang paling kaya. Buah rose hips disukai burung pemakan buah.
7. Biji
Biji tanaman Rosa hybrida merupakan tipe dikotil atau berkeping dua. Terjadi
pembentukan endosperma pada biji. Biji mempunyai dua keping kotiledon.
A. Informasi Tambahan
1. Asal Usul
Dalam kebudayaan Barat, Rosa hybrida adalah bunga lambang cinta dan kecantikan. Bunga
Rosa hybrida dianggap suci untuk beberapa dewa dalam mitologi Yunani seperti Isis dan
Aprodite. Bunga Rosa hybrida adalah bunga nasional Inggris dan digunakan sebagai lambang
tim nasional rugby Inggris dan Rugby Football Union di Inggris.

Di Kanada, bunga Rosa hybrida liar merupakan bunga provinsi Alberta. Di Amerika Serikat,
bunga Rosa hybrida merupakan bunga negara bagian Iowa, North Dakota, Georgia, dan New
York. Kota Portland di negara bagian Oregon yang setiap tahunnya mengadakan festival bunga
Rosa hybrida sering disebut "Kota Bunga Rosa hybrida." Bunga Rosa hybrida juga merupakan
simbol anti-kekerasan di Georgia sewaktu terjadi Revolusi Rosa hybrida di tahun 2003.
Selain itu, bunga Rosa hybrida sering dijadikan objek lukisan oleh banyak pelukis. Pelukis
Perancis bernama Pierre-Joseph Redout terkenal dengan lukisan berbagai spesies bunga Rosa
hybrida yang digambar dengan sangat teliti.

BORANG
STRUKUTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

LABORATORIUM ANATOMI TUMBUHAN

No. Dokumen
Berlaku sejak
Revisi
Halaman

FO-UGM-BI-07-13
08 Juni 2011
00
6 dari 10

2. Wilayah Geograf
Persebaran Rosa hybrida berasal dari dataran Cina, Timur Tengah dan Eropa Timur.
Dalam perkembangannya, menyebar luas di daerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis) dan
panas (tropis).ersebaran pohon mawar berada di sebagian besar negara di Asia Tenggara.
3. Data Ekologi
Rosa hybrida umumnya ditanam sebagai lanaman hias di pekarangan. Tumbuh pada berbagai
jenis tanah dengan kandungan humus yang tinggi dan tata air cukup, mulai dari ketinggian 200 m
sampai 1800 m di alas permukaan laut. Berbunga pada bulan Mei sampai September,
pengumpulan bahan dapat dilakukan sepanjang tahun. Rosa hybrida tumbuh baik pada:
1.Ketinggian 560-800 m dpl, suhu udara minimum 16-18 derajat C dan maksimum 2830
derajat C.
2. Ketinggian 1100 m dpl, suhu udara minimum 14-16 derajat C, maksimum 2427 derajat
C.
3. Ketinggian 1400 m dpl, suhu udara minimum 13,7-15,6 derajat C dan maksimum 19,522,6 derajat C.
Di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman Rosa hybrida dapat tumbuh dan produktif
berbunga di dataran rendah sampai tinggi (pegunungan) rata-rata 1500 m dpl.
4. Keragaman yang Telah Terdeteksi
Tidak ditemukan informasi mengenai keragaman dari tanaman Rosa hybrida.
5. Informasi Fitokimia
Bunga Rosa hybrida mengandung bahan kimia sitral, sitronelal, geraniol, linalol, nerol,
eugenol, feniletil alcohol, farnesol, nonil aldehida. Efek farmakologis diantaranya melancarkan
sirkulasi darah, menormalkan siklus haid, anti radang, menghilangkan bengkak, dan menetralisir
racun. Farnesol dapat mengobati pembengkakan, mengobati kencing nanah. Akar daun Rosa
hybrida mengandung saponin, kardenolin dan tanin, sedangkan bunganya mengandung flavonoid
dan polifenol.

BORANG
STRUKUTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

LABORATORIUM ANATOMI TUMBUHAN

No. Dokumen
Berlaku sejak
Revisi
Halaman

FO-UGM-BI-07-13
08 Juni 2011
00
7 dari 10

6. Perbanyakan
Perbanyakan Rosa hybrida dapat dilakukan dengan cara generatif yakni pembibitan. Dapat
juga dilakukan perbanayakan secara vegetaatif, yakni dengan stek maupun okulasi. Tanaman
mawar yang bibitnya berasal dari stek ataupun okulasi dapat dipanen pada umur 4-5 bulan
setelah tanam.
7. Manfaat Tradisional dan Modern
Rosa hybrida biasanya dijadikan sebagai tanaman hias di taman/halaman terbuka (out doors).
Rosa hybrida juga digunakan sebagai tanaman hias dalam pot pengindah dan penyemarak ruang
tamu ataupun koridor. Sebagai bunga tabur pada upacara kenegaraan atau tradisi ritual. Rosa
hybrida juga dapat diekstraksi minyaknya sebagai bahan parfum atau obat-obatan (pada skala
penelitian di Puslitbangtri). Rosa hybrida juga dapat digunakan sebagai obat nyeri haid; bunga
Rosa hybrida segar sebanyak 15 gram, dicuci direbus dengan 200 ml air hingga mendidih selama
5 rnenit, dinginkan dan disaring kemudian minum sekaligus. Selain itu Rosa hybrida juga dapat
digunakan sebagai obat radang sendi; akar Rosa hybrida segar sebanyak 60 gram, dicuci dan
direbus dengan 400 nil air sarnpai mendidih selama 15 rnenit, dinginkan dan disaring. Hasil
saringan diminum sekaligus dan lakukan pengobatan sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore. Tapi

spesies ini lebih sering digunakan sebagai bahan teh mawar. Petal bunga di keringkan dan di
seduh dengan air hangat
8. Masa Panen
Tanaman mawar yang bibitnya berasal dari stek ataupun okulasi dapat dipanen pada umur
4-5 bulan setelah tanam atau tergantung kesuburan pertumbuhannya. Pembuangan ini akan
produktif bertahun-tahun berkisar 3-5 tahun. Cara panen bunga mawar adalah dengan memotong
tangkai bunga pada bagian dasar (pangkal) atau disertakan dengan beberapa tangkai daun. Alat
pemotong bunga mawar dapat berupa pisau ataupun gunting pangkas yang tajam, bersih dan
steril. Ciri-ciri bunga mawar siap dipetik (dipanen) untuk tujuan sebagai bunga potong : kuntum
bunganya belum mekar penuh dan berukuran normal. Untuk tujuan bunga tabur pemetikan

BORANG
STRUKUTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

LABORATORIUM ANATOMI TUMBUHAN

No. Dokumen
Berlaku sejak
Revisi
Halaman

FO-UGM-BI-07-13
08 Juni 2011
00
8 dari 10

bunga pada stadium setelah mekar penuh. Waktu panen yang ideal adalah pagi atau sore hari
(saat suhu udara dan penguapan air tidak terlalu tinggi). Di beberapa sentra produsen bunga
potong melakukan pemetikan bunga mawar pada malam hari.
LAMPIRAN
a. ILUSTRASI JASAD (GAMBAR)

Gambar 1. Tumbuhan mawar (Rosa hybrida)


mawar tampak luar

Gambar 2. Buah

BORANG
STRUKUTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

LABORATORIUM ANATOMI TUMBUHAN

Gambar 3. Buah mawar tampak dalam

No. Dokumen
Berlaku sejak
Revisi
Halaman

FO-UGM-BI-07-13
08 Juni 2011
00
9 dari 10

Gambar 4. Bunga

mawar

Gambar 5. Buah mawar di Indonesia

Gambar 6. Daun dan

bunga mawar

Gambar 7. Batang tanaman mawar


tunggang

b. DAFTAR PUSTAKA

Gambar 8. Akar

BORANG
STRUKUTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

LABORATORIUM ANATOMI TUMBUHAN

No. Dokumen
Berlaku sejak
Revisi
Halaman

FO-UGM-BI-07-13
08 Juni 2011
00
10 dari 10

Senapati SK, Rout GR. 2008. Study of culture conditions for improved
micropropagation of hybrid rose. Hort. Sci. (Prague) 35 : 27-34.
Novita L. 2008. Induksi perakaran pada tanaman Mawar (Rosa hybrida)
secara in vitro.http://digilib.biologi.lipi.go.id/view.html?
idm=38597[30 Nov 2009].
Pati, PK, SP Rath, M Sharma,A Sood, PS Ahuja. 2006. in vitro
propagation of rose: a review. Biotechnol. Adv. 24: 94-114.
Razavizadeh R, Ehsanpour AA. 2008. Optimization of in vitro
propagation of Rosa hybrida L. Cultivar black red. AmericanEurasian J. Agric. & Environ. Sci. 3 (1) : 96-99.
Altman A. 2000. Micropropagation of plants, principles and practice. In:
SPIER, R.E.Encyclopedia of Cell Technology. New York:
JohnWilley&Sons, pp. 916-929.
Hameed N, Shabbir A, Ali A, Bajwa R. 2006. In vitro micropropagation
of disease free rose (Rosa indica L.). Mycopath 4 (2) : 35-38.
Nugroho, L.H., Purnomo, & I. Sumardi. 2010. Strktur & Perkembangan
Tumbuhan. Jakarta : Penebar Swadaya.
Anonim. 2011. Mawar. Dapat diakses secara online di
http://www.plantamor.com/index.php?plant=40 diunduh pada 22 Mei 2011 pukul
20.34
Anonim. 2011. Bael. Dapat diakses secara online di http://en.wikipedia.org/wiki/Bael
diunduh pada 22 Mei 2011 pukul 21.00
Anonim. 2011. Mawar. Dapat diakses secara online di http://id.wikipedia.org/wiki/Mawar
diunduh pada 23 Mei 2011 pukul 14.30

You might also like